Fiksi

Ramadhan, Hari Kesepuluh Menggapai-Mu di malam hening Ayat kudengar merdu di telinga Tutupi luka di sekujur tubuhku Masa lalu terasa...

Menerima kematian tidak semudah menerima surat cinta. Seperti yang tiga bulan terakhir ini kurasakan. Aku tidak bisa menerima sepenuhnya kematianku...

Di masa pandemi ini, aku bertemu puisi yang paling muram ia tersungkur di trotoar Jalan Sudirman, Denpasar. Jalan besar yang...

Setiap hari Minggu, pada saat masyarakat kerja bakti, peserta yang biasanya diikuti oleh warga banjar laki-laki itu akan memangkas dan...

Pada sebuah Pohon Soka yang tinggi, ada sarang Lebah. Letaknya tersembunyi pada celah-celah kayu yang besar. Tempat sarang yang tinggi...

Ada berita dari mulut ke mulut yang berkembang diantara Bangsa Kelelawar. Berita baik yang sangat membuat bangga Bangsa Kelelawar. Raja...

HARAPAN Berharap semua ini hanya mimpi Ternyata sungguh nyata Sesuatu yang kecil Tak terbayangkan ada Tapi menyerang Setiap hari kian...

Alunan nyanyian tonggeret dan kicauan burung-burung bersahut-sahutan meramaikan luasnya hamparan perkebunan tumpang sari. Di perkebunan tumpang sari itu, hiduplah pohon...

KATA-KATAKU Kata-kataku adalah angin luka di dinding-dinding bukit Jeritan burung-burung patah sayap terjerat musim di lembah-lembah Kata-kataku derap kaki-kaki kuda...

Cerpen Wayan Martino Di sebuah desa kecil di balik Gunung A, tinggalah seorang pemuda tanggung, belia dalam usia, dewasa dalam...

Cerpen Putra Setiawan [] Suasana Krematorium  Mumbul perlahan mulai sepi ditinggal pelayat. Satu per satu rekan almarhum Inez beranjak pergi...

PERJALANAN SANDYAKALA Sepanjang hari kita hanya bermain-main saja Menanam mimpi-mimpi kemudian membiarkannya diterbangkan angin. Dari atas bukit terlihat negeri kecil...

Pendiam dalam gelap hitam tanpa cahaya ruang kosong tak berteman sendiri saja selamanya? kembali dengar suara itu memanggil lagi samar...

1 Menit Sebelum 12 Malam Hari ini aku di kotamu Tapi tidak untuk bertemu. Langit abu-abu, mungkin karena sendu Ceritakan...

Cerpen: Pandu Kalam Lima menit menjelang adzan, Marbot Li belum juga tiba di masjid. Jika ia mengulur waktu adzan hanya...

Cerpen: Kris Alexsandro Menjelang SMP, aku selalu dipaksa ibu dan ayah harus masuk SMP negeri yang favorit dengan ancaman tidak...

Cerpen: Ni Luh Puspa Pratiwi “Aku adalah perempuan terkutuk!” “Kita adalah kesalahan!” Perempuan itu masih termenung, memikirkan ke mana arah...

Cerpen: Satria Aditya Hari sudah nampak gelap, lampu-lampu di depan rumah sudah dimatikan. Beberapa anjing nampak berkeliaran seperti saling menyapa...

Cerpen: Luh Riasih “Aku sangat mencintaimu, apapun akan kulakukan untukmu!”  Terdengar manis. Begitulah perasaan Gusti terhadap Dayu. Ketulusan besar Gusti...

Cerpen: Ni Made Ari Dwijayanthi Akhirnya kau memilih tubuhku sebagai jalan kematianmu. Bersama kidung-kidung warna dan bunga yang ditempatkan musim...

Cerpen: Carma Citrawati Aku bersumpah! Jika aku terkena penyakit yang tak bisa disembuhkan dan aku diajak ke dukun, aku akan...

Cerpen: Eka Prasetya HARI beranjak malam. Waktunya sudah tiba. Aku segera beranjak ke kulkas di sudut kamar. Membukanya. Kosong. Tidak...

Cerpen: Putri Budiastini Malam itu, tak ada suara. Terlihat lampu bohlam kuning, itulah satu-satunya penerangan di depan gerbang kontrakan. Cahayanya...

Cerpen: Ida Ayu Wayan Sugiantari [] Ini hari kedua puluh sembilan di Bulan April, jam di dinding menunjukkan pukul satu...