Festival Monolog Bali 100 Putu Wijaya: Dari Chaos ke Chaosmos Kembali ke Chaos
Practically speaking, there is no ‘creation from nothing’ “ex nihilo”. Put another way, everything is in the middle. (Pope, ...
Read morePractically speaking, there is no ‘creation from nothing’ “ex nihilo”. Put another way, everything is in the middle. (Pope, ...
Read moreSALUT atas perhelatan akbarmu yang sudah berlangsung sepanjang tahun 2017. Bukan pekerjaan yang mudah bagi pekerja kreatif, sutradra dan ...
Read moreDALAM konteks dunia perteateran di Bali, khususnya dalam konteks Festival Monolog 100 Putu Wijaya, saya secara pribadi sangat ingin ...
Read moreLINGKUNGAN sekolah sesungguhnya bisa dijadikan sumber belajar untuk membangun dunia literasi, termasuk di dalamnya seni dan budaya. Menteri Pendidikan ...
Read moreORANG Tabanan (sebaiknya) berbangga memiliki seorang maestro di dunia seni modern, drama atau teater dan film, yang lahir di ...
Read moreDI bawah tangga itu terdapat ruang kecil yang mungkin saja tak pernah menarik untuk dilihat. Atau mungkin, memang ruangan ...
Read moreDESEMBER segera tiba pada batasnya. Tahun pun diakhiri. Bersamaan dengan itu, Festival Monolog Bali 100 Putu Wijaya akan usai. ...
Read moreSelamat datang di Wisata Monolog Teater Kalangan! Kepada kawan-kawan yang merasa asing di rumah sendiri. Kepada kawan-kawan yang sudah ...
Read moreIBU adalah nama yang selalu kita sebut, setiap kali berada dalam kesulitan. Kata ibu kerapkali muncul dari panggilan tak ...
Read moreNASKAH BOR mengingatkan pada sejarah bangsa. Ketakutan, suara tembakan, mencekam, bingung, dan semerawut. Kekuatan naskah ada pada narasi. Naskah ...
Read moreRUMAH Belajar Komunitas Mahima di Jalan Pantai Indah Singaraja, Selasa, 19 November 2017, kembali menjadi ajang pementasan monolog karya ...
Read moreMEMAINKAN naskah monolog Pelacur memang mempunyai tantangannya sendiri. Berlatar belakang prostitusi yang digusur, monolog ini semakin tajam dengan kisah ...
Read more“Senang? Bagaimana bisa senang kalau diperkosa? Saya juga manusia biasa, meskipun PELACUR!” (Monolog Pelacur, Putu Wijaya) Eksistensi seorang pelacur ...
Read moreMINGGU malam, 12 November 2017, dilangsungkan pementasan ke 62, 63, 64 dari Festival Monolog Bali 100 Putu Wijaya. Tempatnya ...
Read moreMEMENTASKAN monolog bisa dibilang mudah mudah susah. Pentas Monolog bisa disutradarai dan diperankan sendiri oleh aktor. Artinya, seorang aktor ...
Read moreDARI dalam gelap, Cok Sawitri selaku sutradara memberi aba-aba, "Action!". Lalu, sinar lampu yang ditata Pandet Brewok mulai merayap, ...
Read moreTANGGAL 28 Oktober, ketika bangsa Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda, seorang seniman Bali bernama Nyoman Erawan melakukan unjuk rupa ...
Read morePembukaan pameran : Sabtu, 28 Oktober 2017, pukul 18.30 WITA Monolog Dasamuka : Sabtu, 28 Oktober 2017, pukul 20.00 ...
Read more12 Oktober 2002, atau tepat 15 tahun silam, aksi teror melanda Bali. Tiga lokasi di Bali dibom saat hiruk ...
Read more“HP” adalah judul naskah monolog karya Putu Wijaya. Naskah itu saya mainkan pada saat saya mengawali debut sebagai aktris monolog ...
Read moreDULU menonton monolog itu membosankan, saya kerap selektif memilih siapa pemainnya, barulah membulatkan tekad untuk menyaksikan pementasan. Kalau terpaksa menonton, ...
Read moreMUNGKIN agak terlalu klise jika saya memulai catatan ini dengan menghantarkan pengertian tentang monolog. Sebab, dalam rentang waktu dan jarak ...
Read moreAPAKAH anak-anak sekolahan zaman sekarang mengenal dramawan dan sastrawan Putu Wijaya? Apakah mereka mengenal teror mental? Pahamkah mereka dengan dinamika ...
Read moreKetika tukang cukur menghunus pisau untuk meratakan godek, aku tersentak. Aku baru menyadari bahwa kehidupan berbahaya. Dunia manusia sama buasnya ...
Read moreDI samping kritik, dokumentasi juga rawan dalam kehidupan teater kita. Saya beruntung pernah dibonceng masuk Lincoln Center di New York ...
Read moreDALAM tradisi Hindu, Tumpek Landep adalah hari suci yang dirayakan setiap 210 hari sekali. Dalam siklus kalender Pawukon, Tumpek Landep...
Read moreMANUSIA di era digital terhubung secara global melalui berbagai platform media. Media digital tidak hanya mampu mempertemukan para pengguna dari...
Read moreDI era tahun 1990-an, siapa yang tak kenal keindahan alam Ubud? Walaupun saat itu di Bali sudah ada industri pariwisata,...
Read moreSETIAP Minggu pagi, Pasar Intaran yang terletak di Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, menjadi surga bagi para pecinta kuliner, komunitas, maupun...
SABTU Umanais Watugunung, 8 Februari 2025, adalah Hari Suci Saraswati, saya bersama Wolf Bagus Wiguna berkesempatansembahyang ke Pura Dalem Lamun,...
TEATER Jineng dari SMAN 1 Tabanan seperti mata air di lereng pegunungan Batukaru yang tak henti-henti mengucurkan air. Hampir setiap...
SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...
SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...
BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...
Copyright © 2016-2024, tatkala.co