26 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Kilas

Nyoman Erawan dalam “Shadow Dance 3” dan Monolog Rupa Dasamuka

tatkala by tatkala
February 2, 2018
in Kilas
23
SHARES

 

  • Pembukaan pameran : Sabtu, 28 Oktober 2017, pukul 18.30 WITA
  • Monolog Dasamuka : Sabtu, 28 Oktober 2017, pukul 20.00 WITA
  • Pameran berlangsung : 29 Oktober – 6 November 2017, pukul 10.00 – 18.00 WITA

PERUPA Nyoman Erawan memang seniman “penggelisah”, terus bergerak mencipta serta menggali berbagai kemungkinan. Tak pernah terkungkung dan puas diri akan bentuk estetik atau tematik yang telah diraihnya. Sebagai kreator multitalenta, tecermin melalui aneka ragam karyanya, terbukti selama ini ia menolak untuk mapan.

Pameran tunggal Shadow Dance III di Bentara Budaya Bali kali ini membuktikan upayanya yang terus menerus mengkritisi kenyataan di luar dan di dalam dirinya.

Sejumlah karya terkininya terhampar di dinding dan tersaji di ruang, dua atau tiga dimensi serta instalasi, adalah wujud kesanggupannya mengkritisi kenyataan sosial kultural sehari-hari, termasuk gejolak batin, bahkan kedalaman bawah sadar yang sering meluap ke permukaan sebagai gagasan atau energi penciptaan.

Karya-karyanya itu bukan sekadar abstrak atau semata habluran warna personal, melainkan sebentuk puitisasi semesta diri (mikrokosmos-makrokosmos) sekaligus mempresentasikan “Rasa yang tak terlihat” (unseen feeling) berikut daya kreatif (creative power) yang tak kunjung surut. Ini adalah sebuah tarian yang nir-sosok – lapis demi lapis bayang – hadir melalui sapuan warna yang melepas bebas atau ragam visual tiga dimensi yang lintas batas ruang dan imajinasi.

Pameran tunggal kali ini adalah serangkaian proses pemertanyaan Erawan pada apa yang disebut Realita. Di awali pameran Shadow Dance I (24 November 2016 – 31 Januari 2017) di Art Space Jakarta; Shadow Dance II (11-13 Agustus 2017) di Art Stage Jakarta, serta kemudian Shadow Dance III di Bentara Budaya Bali pada 28 Oktober – 6 November 2017.

Peraih penghargaan pertama Phillips Morris Indonesia Award ini dinilai oleh sejumlah pengamat seni selalu berupaya menciptakan karya-karya yang berkualitas dan orisinal. Melalui medium ekspresinya yang beraneka (mixed media) sudah sedini tahun 90-an Erawan mengeksplorasi hal-hal esensial warisan tradisi Bali guna meneguhkan karakter ciptaannya yang khas dan kuat. Penggalian stilistik dan tematik yang mendalam itu terekspresikan pada karya-karyanya yang hadir mempribadi sekaligus menggambarkan respon kreatifnya akan kekinian (kontemporer).

Monolog Dasamuka

Sebagai bukti akan kegelisahan kreatif dan pencariannya, perupa asal Desa Sukawati ini akan menyuguhkan satu Monolog Rupa dengan lakon Dasa Muka pada acara pembukaan pameran. Ini sebuah tafsir atas teks monolog Putu Wijaya dan dihadirkan melalui sebentuk pertunjukan yang mengedepankan penjelajahan artistik visual serta musikal.

Monolog Rupa ini juga merupakan rangkaian Festival Monolog 100 Putu Wijaya yang diinsiasi oleh dramawan Putu Satria Kusuma sepanjang tahun 2017.

Nyoman Erawan, lahir di Sukawati, Gianyar, 27 Mei 1958. Ia merupakan lulusan STSRI Yogyakarta. Pameran tunggalnya antara lain; “Penciptaan dan Penghancuran”, Natayu Contemporary Art Gallery, Sanur, Bali (1995), Pameran tunggal lukisan & instalasi “Keindahan dalam Kehancuran”, Komaneka Gallery, Ubud Bali (1999), Pameran tunggal lukisan di The Gallery, Chedi, Kedewatan, Bali (2000).

Pameran tunggal “Pralaya: Prosesi Kehancuran dan Kebangkitan”, Gedung Bentara Budaya Jakarta (2003), Line and Body Language, Four Season Jimbaran (2004), Salvation of the Soul, Tony Raka Art Gallery (2012), Action & [re]action, ARMA Museum (2014), EMOTIVE, Griya Santrian Gallery (2015), Shadow Dance I, Art Space Jakarta (2016), Shadow Dance II, Art Stage Jakarta (2017), dll.

Turut dalam pameran bersama di antaranya: “Reading Multi Sub Culture”, Two Demension Indonesian Fine Art, Berlin Jerman (2004), Pameran Ilustrsi Cerpen Kompas, Bentara Budaya Yogyakarta (2006); “Bali Biennale Astra Otoports Award 2005”, Sika Contemporary Art Gallery, Ubud Bali, Biennale Jakarta XII 2005 “Beyond The Limit and its Challenges”, Galeri Nasional Jakarta (2006); “The Gate: Pre Discourse” Semar Art Gallery Malang dan Hu Bei Art College Wu Han, China (2006), “Imagined Affandi” Peringatan 100 tahun Affandi, Gedung Arsip Jakarta (2007), dll.

Meraih penghargaan dari Winsor & Newton Inggris (1992), First Prize “The Philip Morris Group of Companies Indonesia Art Award” (1994), “Astra Otoparts Art Award 2005” sebagai Life Time Achievement, Bali Biennale 2005. (T/R) 

Baca juga:

  • Menjelang Monolog Rupa Dasamuka Nyoman Erawan: Pralaya Matra dan Ground Zero
Tags: Festival Monolog Bali 100 Putu WijayaMonologNyoman ErawanPameranSeni Rupa
tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Musikalisasi puisi dari "Pohon Kita"
Kilas

Musikalisasi Puisi “Pohon Kita”: Lebih Berwarna dan Aransemennya Apik

PENAMPILAN musikalisasi puisi ‘Sanggar Seni Pohon Kita’ di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Minggu malam, 28 Mei 2017, terasa lebih ...

February 2, 2018
Ilustrasi tatkala.co / Nana Partha
Opini

Jauhkan Pandemi dari Politik

Wabah Virus Corona memang tak mengenal batas wilayah, dan tak ada benua yang tidak terkena dampak Covid 19 ini . ...

April 9, 2020
Seorang teman memegang cangkir kopi jenis Macchiato yang tak dipahaminya
Khas

Obrolan Konyol di Kedai Kopi: Macchiato = Kopi Jro Gede?

Ini cerita saya ketika pulang dari ibu kota ke kampung halaman. Rasa rindu ingin bertemu teman-teman karena selama dua pekan ...

February 21, 2020
Cerita Mama Leon dan Bhante Uttamo tentang Keyakinan Dhamma  di Acara Acara Dhamma Talk Tahun 2019 bertajuk “Keyakinan, Harta Terbaik yang Dimiliki Seseorang"
Khas

Cerita Mama Leon dan Bhante Uttamo tentang Keyakinan Dhamma

Langit sore, Sabtu, 26 Januari 2019, terlihat mendung dan murung, tak secerah hari-hari biasanya. Suasana dingin mulai terasa menusuk meski ...

January 29, 2019
Net
Opini

Kebiasaan “Copy-Paste” Jangan Dipelihara, Meski Hanya untuk Ucapan Selamat

KEPRIBADIAN seseorang dilihat dari tingkah laku dan kebiasaan yang sering ia lakukan. Jika seseorang melakukan hal yang buruk, tentu dapat ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Sayang Kukiss/Diah Cintya
Esai

7 Jurus Memperbaiki Diri untuk Melangkah pada Rencana Panjang | tatkalamuda

by Sayang Kukiss
January 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1360) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In