3 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Cinta Pohon Kepada Ibu | Cerpen IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa KenitenbyIBW Widiasa Keniten
November 5, 2022
inCerpen
Cinta Pohon Kepada Ibu | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

Senja itu terlihat begitu pekat dan gelap. Sepi. Pohon tua di Pura desa kami seperti bertapa di punjak keheningan. Guruh, petir, kilat menggodanya. Pertahanannya mulai goyah. Angin guruh, petir, kilat bersepakat menerjang keheningan pohon tertua di desa kami.

“Braaaaaaaaaaaaaaaaaaaak! Duaaaaaaaaaaaaaar!”

Lambung pohon tua diserangnya. Ia menahan perih. Jantung kehidupannya satu demi satu digerogoti. Tetes-tetes getahnya yang kulihat bagai darah itu tak mau terhenti. Aku merasakan betapa perihnya saat seperti itu.

Pohon tua yang tumbuh di Pura kami tak bisa menghindarkan dirinya dari gempuran petir. Daun-daunnya mulai layu dan segera akan luruh. Pohon itu seusia dengan perjalanan desa kami. Ia ditanam tetua kami sebagai pengingat awal membuka tempat suci. Sedari kecil sudah diupacarai semakin lama semakin indah kelihatannya.

Kami bersepakat untuk memberi saput poleng, kain putih hitam sebagai pertanda bahwa pohon itu patut dijaga. Menjaga pohon sama dengan menjaga kehidupan di desa kami. Satupun warga di desa kami tak berani mengusiknya. Kami percaya bahwa pohon yang sudah diberi selendang putih hitam ada yang penjaganya.

Sebelum kejadian, beberapa tetua memimpikan ada api besar yang menyala-nyala di pohon itu. Katanya itu banaspatiraja sebagai penunggu pohon tua itu. Aku sendiri bertanya-tanya apa hubungannya antara mimpi dengan kejadian itu. Apa itu hanya kebetulan saja? Ah, itu tak perlu bagiku. Yang kuhadapi sekarang adalah pohon tua di Pura kami mulai meranggas daunnya.

Sangkepan segera digelar. Kami bersepakat untuk melakukan upacara pembersihan. Pohon itu akan segera diganti. Penggantinya ini yang susah diperoleh. Pohon sejenis itu sudah tak ada lagi. Beragam tafsir bermunculan. Ada yang mengatakan karena desa kami ada masalah dengan keuangan yang pelaporannya tidak jelas. Ada yang mengatakan bahwa tokoh-tokoh yang dipercayai sudah menyimpang kesuciannya. Namanya tafsir boleh-boleh saja. Tapi, aku hanya yakin, pohon itu mati disambar petir.

Kusampaikan kepada teman-teman bahwa pohon tertua  di desa kami tersambar petir dan perlu pohon yang sejenis. Satupun tak ada yang tahu nama pohonnya. Aku share di FB maupun instagram agar dapat informasi mengenai pohon itu.

Hasilnya nihil. Aku tak mau menyerah. Bukan sifatku menyerah sebelum berusaha. Usaha niskala kulakukan. Kucoba mencari paranormal. Ceritanya semakin tak jelas. Ia katakan bahwa ada leteh di Pura hingga terjadi kejadian pohon tua berumur ratusan tahun tersambar petir. Ah, aku tak percaya dengan alur bicaranya. Bukannya jalan keluar kudapatkan justru masalah baru yang bisa memperkeruh keadaan.

Malam itu, aku sendirian ke Pura. aku membawa canang sekar. Semua pelinggih kusembahkan canang sekar. Bau dupa menyengat di hidungku. Aku khusuk memuja kebesaran-Nya. Tak ada tempat yang lebih mulia sebagai tempat bertanya selain kepada-Nya. Puja-puja dalam hatiku mengiringi persembahanku yang sederhana ini. Alam kulihat semakin terang. Secercah kebeningan menghampiri rasa hatiku. Ia sepertinya mengatakan sesuatu.

“Pohon itu sudah waktunya meninggalkan semesta ini. Ia telah ratusan tahun menghidupi desa ini. Berikan ia menyatu bersama semesta. Tak ada yang abadi di bumi ini. Kau juga tak akan hidup selamanya. Ada waktu untuk kembali pada-Nya. Belajarlah dari pohon itu. Ia pergi setelah memberikan energi kehidupan. Hidupnya tak sia-sia.”

Aku bertanya-tanya dalam hati. Ini artinya. Aku selama ini telah menyia-nyiakan hidup. Ini artinya yang selama ini kulakukan belum seirama dengan alam. Ah, ternyata pohon itu masih mengajari kami tentang kemanfaatan hidup. Aku menjadi malu pada pohon.

“Tak perlu risau dengan kematiannya. Di sisa kematiannya akan ada kehidupan baru. Ambillah rantingnya yang berada di timur laut itu. Tanam kembali dan rawatlah ia dengan cinta. Semesta pasti mendengar harapan-harapan pemujanya. Ada menyatu bersama semesta ada juga yang kembali lagi pada kehidupan.”

Mataku tersentak saat kilat berkelebat di sampingku. Mataku tertuju pada arah yang kurasakan tadi. Kulihat ranting pohon itu masih menyisakan kehidupannya, ia belum layu. Aku cepat-cepat memotongnya. Aku tanam kembali di samping pohon tua itu. “Tuhan berikan kami kesempatan menjaga pohon ini,” doaku saat menancapkannya.

Aku pulang. Orang tuaku tak banyak bertanya. Ia sudah tahu kebiasaanku yang terkadang sampai beberapa hari tak pulang. Hanya ibu yang sedikit khawatir. “Kau ke mana saja selama ini. Sepertinya kau gelisah setelah pohon tua di Pura tersambar petir?”

Aku tak segera menjawabnya. Aku ambil sisa buah yang dipersembahkan waktu odalan. Buah mangga kesukaanku kukupas. Satu demi satu kulitnya kubuang. Pohon memberikan buah. Bunga memberikan sari wangi, sedangkan aku memberikan apa pada semesta? Duh, kenapa pikiranku aneh-aneh begini sekarang. Aku telah banyak meminta, tapi lupa memberi pada alam.

“Nak, yang ada akan tetap ada, yang tidak ada akan selamanya tidak ada. Hidupmu masih panjang. Gunakan waktumu jangan sia-siakan hanya memikirkan satu masalah.”

“Sudahlah Bu. Aku mau mandi dulu.”

“Ckckckckck! Kau tetap tak menerima nasihat dari ibumu. Ibu ini yang memberimu ar susu dulu, Nak. Hidupmu mulai dari puting ini.”

Aku menghela napas. Aku merasa bersalah. Mulut ini kurang terkontrol. Aku peluk tubuh ibuku yang semakin ringkih. Ia tersenyum. “Gimana dengan pohon tua di Pura kita?”

Aku terkaget. Ibuku tahu segalanya yang kulakukan. “Pohon itu sudah waktunya mengakhiri pengabdiannya pada semesta. Ia sudah terlalu tua. Begitu juga dengan kami, sudah terlalu tua. Kaulah yang menggantikan kami.”

“Tidak boleh, Bu. Ibu tetap bersamaku. Pohon itu sudah kuganti dengan rantingnya, Bu.”

“Terus apa bedanya dengan kami?”

Aku tak bisa menjawab. Hanya satu permintaanku pada-Nya. Tolong jangan ambil orang tuaku, Tuhan. Berikan kami merawatnya di sisa usianya. Ibu memelukku erat sekali. Ia merasakan kegundahanku. Aku seperti dalam balutan ibu bumi.[T]

[][][]

BACA cerpen-cerpen lain

Bom dan Bapak | Cerpen Surya Gemilang
Iprik Pucuk Merah | Cerpen Arnata Pakangraras
Menua Bersama Ayah | Cerpen Devy Gita
Maling Pratima | Cerpen I Made Ariyana
Tags: Cerpen
Previous Post

Puisi-puisi Santi Dewi | Di Bawah Pohon Hujan

Next Post

Pendidikan Inklusif: Berkebinekaan Global dan Akhlak kepada Manusia

IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa Keniten

Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten lahir di Geria Gelumpang, Karangasem. 20 Januari 1967. Buku-buku yang sudah ditulisnya berupa karya sastra maupun kajian sastra. Pemenang Pertama Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013 dan Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan Tahun 2013 dari Presiden, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, 27 November 2013 di Istora Senayan Jakarta. Tahun 2014 ikut Program Kunjungan (Benchmarking) ke Jerman, selanjutnya ke Paris (Prancis), Belgia, dan Amsterdam (Belanda). 2014 menerima penghargaan Widya Kusuma dari Gubernur Bali. Tahun 2015 memeroleh Widya Pataka atas bukunya Jro Lalung Ngutah.

Next Post
Pendidikan Inklusif: Berkebinekaan Global dan Akhlak kepada Manusia

Pendidikan Inklusif: Berkebinekaan Global dan Akhlak kepada Manusia

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Pindang Ayam Gunung: Aroma Rumah dari Pangandaran yang Menguar di Ubud Food Festival 2025

UBUD Food Festival (UFF) 2025 kala itu tengah diselimuti mendung tipis saat aroma rempah perlahan menguar dari panggung Teater Kuliner,...

by Dede Putra Wiguna
June 2, 2025
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co