7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Film “Jayaprana Layonsari”, Lain Dulu Lain Sekarang

Made AdnyanabyMade Adnyana
April 8, 2024
inUlas Film
Film “Jayaprana Layonsari”, Lain Dulu Lain Sekarang

Film Jayaprana Layonsari (2023) | Foto: Dok, Panitia Fim Bali

APA yang terlintas di dalam benak ketika mendengar kabar ada film produksi Bali, “Jayaprana Layonsari” diputar di sejumlah bioskop sejak pekan lalu? Ingatan saya langsung melayang ke masa lalu, 40 tahun yang lalu. Ketika itu saya masih duduk di bangku kelas I SMP, ada satu film nasional yang berjudul “Jayaprana”. Saya pun berkesempatan menonton saat film tersebut sampai juga diputar di Balai Masyarakat Adat, desa Pupuan.

Mau tidak mau saya jadi “bernostalgia”, mengingat kembali film yang diproduksi PT Inem Film, salah satu produsen film yang sangat aktif di era 80-an itu. Banding-membandingkan tentu tak bisa dielakkan. Film Jayaprana diproduksi 1983 oleh perusahaan film nasional, dengan deretan pemain utama dan pendukung yang nyaris keseluruhannya bintang film nasional. Jayaprana diperankan aktor Johan Saimima (yang belakangan dikenal sebagai musuh utama Saras di serial Saras 008), sedangkan Layonsari diperankan Sita Gramich.

Ada beberapa pemain asli Bali yang dilibatkan, di antaranya Arya Jimbara dan IGL Jagatkarana (alm.), dua pemain drama klasik kenamaan. Jagatkarana didaput sebagai Patih Sawunggaling. Selain itu juga ada AA Oka Suci, tokoh drama gong yang juga pentolan grup lawak Kayangan Suci. Saya lupa apa perannya ketika itu.

Sebagaimana kebanyakan film bertemakan Bali, berlatar belakang kisah Bali yang digarap secara nasional oleh orang-orang Jakarta, kerap muncul keraguan sejauh mana pendekatan secara sosio kultural juga menampilkan tontonan semirip kisah aslinya. Atau, bagaimana upaya memunculkan ruh ke-Bali-an di dalamnya. Apalagi kemudian terdapat banyak penyesuaian-penyesuaian untuk kepentingan tontonan komersial.

Saya tidak mengatakan film “Jayaprana” yang disutradarai BZ Kadaryono tersebut gagal meskipun seingat saya film ini sendiri tidak begitu terdengar gaungnya dalam omongan box office dan sebagainya. Apalagi ada beberapa alur cerita yang agak berbeda dari awal mula Jayaprana menjadi abdi Raja Kalianget. Yang jelas kala film ini beredar empat dasawarsa lalu, sudah cukup menyenangkan sebagian masyarakat Bali, karena ada kisah otentik dari Bali yang diangkat ke layar lebar.

Lalu bagaimana dengan film “Jayaprana Layonsari” produksi 2023 yang baru beredar luas tahun 2024 ini? Terus terang bukan karena rasa kedaerahan yang terlalu kuat, saya menganggap garapan duo sutradara Kusuma – Putu Kusuma Wijaya dan Putu Satria Kusuma – ini lebih setia dengan keaslian kisah maupun aspek-aspek teknis filmis lainnya. Apakah ini juga didorong oleh keberadaan Putu Satria Kusuma sebagai orang Buleleng asli, di mana kisah Jayaprana terjadi? Mungkin saja demikian adanya.

Film Jayaprana Layonsari (2023) | Foto: Dok, Panitia Fim Bali

Terkesan kuat ada idealisme tersendiri yang dipegang Putu Satria Kusuma sebagai penulis naskah, pun ketika menjadi sutradara bersama Putu Kusuma Wijaya. Upaya menghidupkan suasana masa lampau mulai dari pemilihan lokasi suting dan penggunaan properti salah satunya. Gambar-gambar yang dihadirkan indah namun juga kuat menyiratkan kesuraman dengan tidak banyak mengeksploitasi pencahayaan. Penggunaan bahasa Bali sepenuhnya dengan logat Buleleng menguatkan penuturan sepanjang adegan.

Diakui atau tidak, menengok latar belakang Putu Satria Kusuma sebagai salah satu tokoh teater di Bali, tak heran beberapa kali muncul dialog-dialog yang yang terkesan teatrikal. Namun untungnya tak terjebak pada kesan memindahkan drama panggung ke layar lebar.

Hal menarik lainnya pemilihan pemeran atau casting. Dari beberapa film produksi sineas Bali yang beredar di bioskop dalam beberapa tahun terakhir, semuanya mengedepankan sosok figur publik seperti penyanyi, pelawak atau seniman Bali kenamaan lain. Entah memang dipasang sebagai daya pikat tarik atau ada keraguan takkan menarik bila pemeran utamanya bukan “artis yang sudah punya nama”. Namun itu tak terjadi pada “Jayaprana dan Layonsari” yang notabene keseluruhan pemainnya bukanlah mereka yang viral atau kerap muncul di medsos.

Jayaprana dan Layonsari dimainkan dua nama yang bahkan terbilang awam dengan dunia akting. Meskipun demikian sebagai debut, akting Janhar sebagai Jayaprana dan Ni Luh Putu Diah Puspita Dewi sebagai Layonsari tidak mengecewakan. Di luar tokoh Jayaprana dan Layonsari, tokoh utama lain yang aktingnya memikat adalah Gusti Made Aryana sebagai patih Sawunggaling. Acungan jempol untuk penampilannya saat konflik batin ketika akan menghabisi Jayaprana.

Film Jayaprana Layonsari (2023) | Foto: Dok, Panitia Fim Bali

Bagi yang belum mengetahui kisah Jayaprana, pun bagi mereka yang tak terbiasa menikmati tontonan yang mengutamakan dialog dan akting, maka menyaksikan “Jayaprana Layonsari” selama 120 menit bisa jadi sedikit membosankan. Alur cerita terasa lambat bahkan cenderung datar hingga klimaks. Bisa dimaklumi, sekali lagi karena kesetiaan terhadap kisah aslinya, tanpa harus menambahkan bumbu atau gimmick yang berlebihan hanya sekadar penyegar. Pun sebagaimana pernah diungkapkan Putu Kusuma Wijaya, film “Jayaprana Layonsari” tidak terjebak pada stereotip siapa yang baik siapa yang jahat, negatif melawan positif. Lebih dari itu bagaimana menampilkan kedua sisi tokohnya apa adanya.

Sebagai langkah awal pemunculan film-film produksi Bali sebagai salah satu menu tontonan di bioskop berjejaring nasional, “Jayaprana Layonsari” layak diapresiasi. Bukan hanya perkara bagus atau buruk, menarik tidak menarik, tetapi lebih sebagai upaya mendokumentasikan kekayaan budaya Bali terutama kisah-kisah legenda yang perlu diketahui generasi penerus. Pun ini menjadi kesempatan bagi sineas maupun pekerja film dari Bali untuk menampilkan karya-karya terbaik mereka yang apabila digeluti dengan sungguh-sungguh, tidak kalah dengan produksi Ibukota. [T]

“Clekontong Mas The Movie: Nyi Rimbit”: Ini Benar Film, Bukan Bondres di Layar Lebar
Sanju (2018): Film Humas Sanjay Dutt?
Jawan, Film Angry Young Man?
Mrs. Chatterjee vs Norway: Melodrama Seorang Ibu India dan Penipu-Penipu Norwegia
Tags: filmfilm baliFilm Jayaprana Layonsari
Previous Post

Puisi-puisi Chris Triwarseno | Puasa yang Berpuisi, Puisi yang Berpuasa

Next Post

Bhagat Singh dan Nasib Para Tokoh Palu Arit di Negara Kita

Made Adnyana

Made Adnyana

Dosen, penulis musik, host podcast "Oke Made"

Next Post
Bhagat Singh dan Nasib Para Tokoh Palu Arit di Negara Kita

Bhagat Singh dan Nasib Para Tokoh Palu Arit di Negara Kita

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co