26 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Cerpen
Ilustrasi: Kadek Heny Sayukti

Ilustrasi: Kadek Heny Sayukti

Bintang, Pantai, Kamu, “Favorite”!

Yusna Safitri by Yusna Safitri
February 2, 2018
in Cerpen
33
SHARES

Cerpen: Yusna Safitri

BINTANG, pantai, dan kamu: tiga hal kesukaanku. Kencangnya angin malam tak membuatku malas untuk beranjak dari tempat tidurku. “22.30 WITA”

“Pantai yuk,” ajaknya

“Hah? Jam segini? Mau apa?”

“Jalan-jalan aja, yuk!”

Kau mengetuk pintu kamar dan mengajakku pergi tiba-tiba. Sontak aku terkejut mendengar ajakanmu. Ya, aku hanya gadis rumahan biasa yang tak pernah mendapat izin untuk keluar malam, apalagi dengan seorang lelaki. Dan larangan dari orang tua membuatku selalu takut untuk melanggarnya. Ditambah lagi dengan kondisi memiliki seorang Ayah yang tak pernah mengizinkan anak gadisnya untuk berdekatan dengan lelaki manapun. Jujur, aku cukup terbebani dengan larangan itu.

Maaf ayah, karena aku mulai tak patuh. Larangan dari orang tua tak berlaku lagi semenjak aku tinggal seorang sendiri. Aku pergi semauku tanpa harus berpamitan kepada kedua orang tua, tapi tak perlu dikhawatirkan.. aku paling jago untuk menjaga diriku sendiri.

Malam itu, kau, lelaki yang cukup lama berdekatan denganku mengabulkan segala keinginan yang belum aku capai sebelumnya. Kau mengabulkan segalanya tanpa perlu aku katakan. Dan aku rasa, kita memiliki kontak batin yang sangat kuat tanpa disadari. Lampu-lampu malam di pinggiran bukit membuatku berdecak kagum. Sunyi dan bercahaya di dalam gelapnya malam.

Aku memelukmu erat, memandangi indahnya lampu-lampu di pinggiran bukit, dan menikmati dinginnya angin malam seraya mengucapkan terimakasih karena telah menculikku malam itu. Satu keinginan sudah terkabulkan. Dan aku, bahagia.

Malam itu, kau melayani pemintaanku tanpa mengajukan protes sedikitpun. Semacam ojek pribadi, kau mengantarku ke manapun aku mau. Menceritakan segala hal yang belum kuketahui dan membuatku tertawa lepas.

Kau tahu? Candaan-candaan kecil darimu semakin membuatku menginginkanmu. Aku tak butuh tempat-tempat mewah, mengitari kota berduaan dengan duduk berdampingan, atau makanan mahal. Berdua dan menikmati malam bersamamu sambil berkeliling kota telah membuat hariku istimewa. Dan aku harap, aku akan selalu bisa menikmati indahnya malam berdua, dan tentu saja bersamamu.

Tak hanya satu keinginan yang kau kabulkan, namun tiga sekaligus. Keinginan yang sangat-sangat aku harapkan, dan Tuhan mengirimkan salah satu makhluknya untuk mengabulkan segala keinginanku itu. Aku tak tahu bagaimana caraku berterimakasih pada Tuhan saat itu. Ya, semacam… Tuhan tak memperdulikan sebanyak apa dosa yang telah kuperbuat, namun Ia tetap memberikan apa yang aku inginkan.

Senang bercampur haru. Tak sampai di situ, setelah puas memanjakan mata dengan lampu-lampu malam, kau membawaku ke salah satu pantai di daerah Singaraja. Ya, aku memang sering ke pantai itu, namun di tengah malam seperti itu sama sekali belum pernah aku rasakan.

Indahnya bintang-bintang yang menghiasi langit malam, tak terkalahkan oleh dinginnya udara pantai yang menusuk tulangku. Di pantai itu, aku menceritakan segalanya kepadamu. Menceritakan sifatku, kesukaanku, hobi, dan tentu saja pengalaman-pengalaman yang pernah aku jalani, entah itu baik ataupun buruk.

Sama sepertiku, kau pun menceritakan segalanya tentang dirimu. Ya, aku memang sempat terkejut mendengar cerita masa lalumu, namun jelas aku sangat pandai menyembunyikan perasaan itu.

“Kamu sayang sama aku, ngga?” tanyamu tiba-tiba.

Aku melongo, itu pertanyaanku dalam hati tiga detik yang lalu sebelum kau mempertanyakannya kembali padaku. Aku cukup terkejut, apakah kau bisa membaca pikiranku? Aku tak tahu harus merespon dengan cara seperti apa. Namun…

“Kamu sendiri gimana sama aku?” tanyaku balik. Ciiaaaatt pertanyaan bodoh.

“Aku sayang sama kamu. Aku nyaman,”

Namun pertanyaan bodoh itu membawaku ke dalam keadaan yang semakin baik. Ya, kami saling mengungkapkan perasaan masing-masing, perasaan yang selama ini kami pendam. Perasaan bahwa aku menyanyangimu dan takut tuk kehilanganmu. Aku mengatakan segalanya, dan tentu saja tanpa kebohongan.

Tak banyak yang kuminta, cukup kau mengetahui perasaanku sudah membuatku lega. Ya, aku lega, sangat lega. Tak ada lagi yang perlu kusembunyikan dan tutup-tutupi. Dan malam itu aku sangat bahagia, karena ternyata kau juga memiliki perasaan yang sama sepertiku. Perasaan yang selalu membuatku merasa tidak tenang, perasaan yang selalu menghantuiku, dan perasaan yang selalu membuatku ingin mengatakannya padamu. Namun sekarang, semua itu terbayar sudah.

Malam itu, kuhabiskan waktu berdua bersamamu. Ditemani indahnya cahaya bintang, kerasnya angin malam, dan tentu saja deburan ombak pantai yang saling bersautan di tengah dinginnya malam. Sepi, hanya kita berdua. Kau mencium keningku, membuatku nyaman dan selalu ingin berada di dekatmu. Aku bahagia. Terima kasih telah menculikku malam itu. (T)

Tags: Cerpen
Yusna Safitri

Yusna Safitri

Lahir di Pekalongan, 20 Februari 1996. Bermain teater dan belajar menulis di Komunitas Mahima. Kini tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Undiksha Singaraja

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Workshop bersama Afrizal dan Samar Gantang di Rumah Belajar Komunitas Mahima
Khas

Mendengar Afrizal Malna & Samar Gantang: Terjebak Dalam Bahasa

KETAKUTAN itu jangan dibiarkan manja. Kalimat itulah yang terngiang-ngiang di kepala saya usai mengikuti kegiatan workshop di Rumah Belajar Komunitas ...

November 2, 2018
Rai Mantra (Bacagub Bali dari PDIP) bersalaman dengan pemain Bali United
Opini

Stadion Dipta Makin Ramah bagi PDIP – Antara Koster, Rai Mantra, dan Cerita Kostum Merah

  STADION Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, kini bak berubah menjadi ladang pembantaian bagi lawan-lawan Bali United. Betapa tidak, dua ...

February 2, 2018
Sarajevo (Foto Esha Tegar Putra)
Perjalanan

Sarajevo, Setelah Tahun-Tahun Buruk

Dua jam menaiki pesawat dari Ataturk Airport (Istanbul, Turki) ke Sarajevo International Airport membuat mata saya kelimpanan. Pukul 19.20 waktu ...

October 8, 2018
Tari Baris Teto Wilah dari Sanggar Gumi Art
Kilas

Pentas Gumi Art: Membangun Kreasi dalam Tradisi, Bukan Menghangatkan Tradisi Basi

  BANYAK kelompok seni tradisional, semacam sanggar dan komunitas tari dan karawitan, tak punya upaya serius menciptakan sekaligus mentradisikan garapan-garapan ...

February 2, 2018
Diamond Beach (sumber: lifestyle.okezone.com)
Esai

Imbas Pariwisata, Nusa Penida Mendadak “Kebule-Bulenan”

Tidak perlu menunggu lama, pariwisata sangat “cespleng” memberikan pengaruh terhadap kelokalan di Nusa Penida. Salah satunya ialah perkara (kosakata bahasa) ...

November 20, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Sayang Kukiss/Diah Cintya
Esai

7 Jurus Memperbaiki Diri untuk Melangkah pada Rencana Panjang | tatkalamuda

by Sayang Kukiss
January 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1360) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (329)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In