21 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: Ole

Foto: Ole

“Bullying” di Sekitar Kita – Menyakitkan atau Bikin Bangkit

Putu Cahyadi Putra by Putu Cahyadi Putra
February 2, 2018
in Opini
3
SHARES

MENJADI berbeda bukanlah suatu kesalahan karena itu merupakan anugrah dari Tuhan. Manusia diciptakan berbeda-beda oleh Yang Kuasa. Ketika seorang anak berbeda dari orang di sekitarnya akan menjadi sesuatu yang aneh.. Ketika keanehan itu dianggap bahan yang lucu, mulailah kejahilan akan terjadi. Dan ketika kejahilan yang telah menjadi-jadi, bullying pun dimulai.

Bullying adalah tindakan di mana seseorang melecehkan, menjahili, menyiksa, mengucilkan seseorang dari pergaulan. Bullying terjadi secara terus menerus dan menjadi bekas yang menyakitkan pada seorang anak hingga dewasa. Namun ketika dewasapun hal ini tetap terjadi, tidak hanya dalam pergaulan, namun juga dalam adat Bali dan bermasyarakat.

Hanya Candaan Nak Cenik

Anggapan orang dewasa terhadap kejahilan anaknya ke tamannya sering ditanggapi biasa oleh sebagian orang tua. Lalu, apakah jika seorang anak melakukan kejahilan terhadap seseorang itu hal biasa?

Tentu saja tidak, kejahilan akan menjadi kebiasaan dan hal itu akan dibawa seorang anak hingga dewasa. Ketika dewasa seorang anak akan terbiasa mem-bully sesuatu yang dianggapnya tidak sesuai dengan dirinya. Timbullah keegoisan, yang menganggap dirinya selalu benar. Candaan anak kecil ada batasnya, mereka becanda dengan cara melecehkan temannya menjadi kesenangan bagi si pem-bully.

Anggapan jika candaan itu biasa, membuat bully menjadi sesuatu yang lumrah, ketika korban bully tidak dapat berbuat apa – apa, ia akan mendendam, terpuruk, kurang percaya diri, antisocial, tidak peduli akan sesosok “teman” yang mem-bully.

Pergaulan dan Candaan yang Menyakitkan

Candaan terkesan biasa di pergaulan anak muda. Dari candaan yang bersifat ejekan, geguyon menjadi lumrah. Seperti lumrah dalam humor-humor yang ada di acara komersial di televisi. Namun tidak semua orang dapat menerima suatu lelucon terhadap dirinya sebagai sesuatu yang lucu, ketika lelucon telah menjadi-jadi dan terus tambah parah, di situ akan terasa ada ketidaknyamanan akan lelucon tersebut.

Ingatlah “lidah tidak bertulang”, “kata-kata lebih menyakitkan daripada luka fisik”. karena kata-kata akan terus diingat di alam bawah sadar seseorang yang merasa dilecehkan dan direndahkan oleh sekelompok orang.

Namun adakalanya bullying menjadi alat untuk mengakrabkan diri terhada sesama sahabat. Ketika seseorang yang bersahabat telah akrab, bullying menjadi hal yang biasa dan lumrah bagi pergaulan mereka.

Ada kalanya kita melihat dalam grup atau kelompok pemuda yang bergaul dan terus memojokkan satu orang, mem-bully individu karena kekurangannya, baik fisik maupun karena pemikirannya yang tidak seperti mereka. Hal ini yang akan membuat dampak terhadap orang yang di-bully, mereka akan merasa kecil, terkucilkan, terlecehkan dan merasa dirinya tidak berguna.

Pem-bully akan terus membawa sifat tersebut, di kehidupan hingga ia dewasa. Tak hanya saat mereka anak-anak, namun saat mereka menjadi dewasa, sifat tersebut akan selalu ada karena sebuah kebiasaan. Ketika dihadapkan dalam kehidupan bermasyarakat, bullying terjadi.

“Ketika katik sate yang dibuat seseorang di banjar tidak bagus atau tidak sesuai aturan, akan digantung dan dipamerkan di muka umum” kata seorang krama banjar baru. Salah satu contoh kecil bullying tersebut terjadi di kehidupan bermasyarakat, hanya contoh kecil, namun sangat menyakitkan bagi si pembuat katik sate. Mestinya ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan kesalahan tersebut, bukan dengan bullying.

“Ketika seorang anak di-bully karena ibunya dibicarakan bisa ngeleak, dan si anak depresi hingga sakit,” kata seorang sahabat. Hal kecil bermula dari ejekan, hingga seorang anak menerima semua yang dikatakan oleh “teman”nya tersebut, membuat ia tertekan dan hingga jatuh sakit.

“Hal yang lebih parah terjadi ketika seseorang yang dikucilkan dari masyarakat karena membuat suatu kesalahan atau hukum adat kesepekang” mungkinkah fenomena tersebut merupakan adat mengucilkan? Apakah kita akan terus memelihara sesuatu seperti ini?

Korban Bullying yang Bangkit

Korban bullying tidaklah serta merta menyerah dan pasrah, meski banyak yang berakhir dengan ekspresi. Ketika korban bullying melangkah keluar dari zona si pem-bully, atau memaksa keluar, mereka akan menyadari bahwa dunia ini luas.

Meraka akan dapat melakukan apapun yang positif untuk mengisi hidupnya, kadang sang korban akan membuktikan mereka lebih baik dari mereka yang mem-bully, dan ketika saatnya tiba, korban bullying datang dengan kepala tegak memandang si pem-bully dengan tatapan yang sederajat. Membuktikan bahwa dirinya dapat sukses dan lepas dari jerat cemoohan mereka. Ketika hal ini terjadi pem-bully akan menciut dan merasa bersalah akan perbuatannya dahulu. (T)

Tags: anak-anakbullyingsekolahsekolah dasar
Putu Cahyadi Putra

Putu Cahyadi Putra

Dokter hewan ini lahir di Payangan Gianyar. Suka membaca dan menulis karya ilmiah atau opini. Sedang melanjutkan studi S2.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi dari penulis
Dongeng

Si Manusia Kodok

by I Ketut Suar Adnyana
April 17, 2021
Penulis
Esai

Rasa Nano-Nano di Bulan Ramadhan ala Anak Kos

Tak terasa, bulan Ramadhan sudah bergerak beberapa hari di tahun 2019 ini. Sebelum kita membahas lebih lanjut lagi, kita ulas ...

May 28, 2019
Penari Luh Menek
Acara

Pameran Topeng Samadi dan Pertunjukan Tari Luh Menek di Bentara Budaya Bali

SEBAGAI bagian dari penghormatan pada Pengabdi Seni Budaya, Bentara Budaya Bali (BBB) mengetengahkan Pameran Topeng dan Pertunjukan Tari, menghadirkan seniman ...

February 23, 2018
Made Adnyana Ole [Ilustrasi Nana Partha]
Esai

Bandar Udara atau Bandar Tanah

Sudah sejak 10 tahun lalu, rencana pembangunan Bandar Udara (Bandara) Internasional Bali Utara  diobrolkan secara iseng-iseng, atau didiskusikan secara serius. ...

January 9, 2021
Laklak gede berisi pisang di Pasar Penebel, Tabanan, Bali
Khas

“Laklak Gede” Isi Pisang di Pasar Penebel, Namanya Laklak Biu Men Bayu

Kalau pas melintas di Pasar Penebel, di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, mampirlah sebentar ke sebuah warung kecil. Lokasinya di ...

May 8, 2019
Opini

Mengasah Belati Bermata Dua – Catatan bagi Sahabat Penulis Muda Sastra Bali Modern

LOKOMOTIF sastra Bali modern kini tengah melaju kencang, energi lajunya tengah memuncak. Nilai takar pada pandangan ini adalah jumlah karya ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Dok Minikino | Begadang
Acara

[Kabar Minikino] – Indonesia Raja 2021 Resmi Diluncurkan Untuk Distribusi Nasional

by tatkala
April 17, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (69) Cerpen (163) Dongeng (14) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (353) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In