19 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Pengalaman Nyeni, Cinta yang Nyeri | Cerita Mizanul Hak, Seniman Lombok di Singaraja

Sonhaji AbdullahbySonhaji Abdullah
February 18, 2025
inPersona
Pengalaman Nyeni, Cinta yang Nyeri | Cerita Mizanul Hak, Seniman Lombok di Singaraja

Mizanul Hak

SETAHUN lalu, pada pertengahan Desember. Di sebuah markas bernama Karang Siluman (Karsil), di Sambangan, Gang Durian, lelaki itu membuka bajunya, menatap lukisan abstrak, baru saja rampung.

Ia merokok. Lalu menatap lukisan berjudul “Lanscap 2025” berukuran 250 x 130 cm dari media AOC itu, dengan satu tarikan napas paling dalam. Asap tebal keluar—menguar. Maka, meredalah segala perang batin. Keringlah pikiran di kanvas. Juga rasa cemas.

“Karena kebanyakan orang berharap di tahun 2025 lebih baik dari tahun 2024. Banyak yang bilang semoga di tahun 2025 berlimpah uang, cepat dikasih jodoh dan sebagainya. Tapi terkadang mereka lupa bersyukur,” kata Mizanul Hak, lelaki itu, tentang lukisan yang baru saja dibuatnya itu.

Mizanul Hak, seniman muda asal Lombok yang memilih berkarir di Bali. Ia lahir pada 27 Januari 1997, di Kumbung Timur, Desa Kumbang, Masbagik, Lombok Timur.

Ia adalah seniman muda asal Lombok yang banyak berporses di Bali. 

Mizanul Hak | Foto: Dok. pribadi

Ia sempat kuliah Jurusan Seni di Undiksha tahun 2015. Lulus tahun 2021. Tapi masih bertahan di Singaraja hingga sekarang, memilih berkarir di Bali Utara walaupun sudah lulus.

Di Karsil (tempat nongkrong Mahasiswa Seni Undiksha) ia tidur di sana, juga melukis di sana.

Ia mengerjakan beberapa projekan seni untuk suvive selama kuliah, membuatnya punya banyak pengalaman tentang hidup. Juga tentang cinta. Dunia seni.

Di awal masuk kuliah, sebelumnya Mizan tak merasa betah tinggal di Bali. Sebab jurusannya sewaktu awal perkuliahan adalah Teknik Mesin—yang harus berurusan dengan hitung-hitungan. Dua semester ia ngos-ngosan. Setiap kali masuk kelas rasanya seperti diteror oleh angka.

  • BACA JUGA:
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Pedagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

Kemudian, di smester tiga, ia pindah ke jurusan seni. Sejak itulah, ia jarang pulang, dan bergairah mengembara di Bali Utara sebagai seniman lukis. Mengikuti banyak pameran sebagai panggungnya.

“Dari awal memang pengen jurusan seni, tapi katanya mahal, akhirnya saya disuruh masuk jurusan teknik oleh keluarga. Padahal saya gak kuat hitung-hitungan. Rasanya pengen pulang saja ketika itu,” ucap lelaki itu.

Setelah pindah jurusan, ke seni, itu membuatnya lebih hidup. Jurusan seni baginya seperti laut yang biru untuk para peselancar. Penuh petualang. Dan di kanvas, ia tak henti-henti berenang dengan kuas. Tenggelam pada imajinasi penuh warna dan simbol.

Ketertarikannya pada seni, memang sejak kecil lelaki itu senang gambar. Bahkan, menjual hasil gambarnya kepada teman, sewaktu SD, menjadi pengalaman manisnya dulu. Keluarganya memang orang-orang seni, bapaknya adalah seniman kaligrafi (huruf arab). Juga paman-pamannya ada yang bergelut di seni lukis.

Mizanul Hak saat melukis | Foto: tatkala.co/Son

Dan selama kuliah, nude art, atau lukisan yang lebih banyak mengekspresikan lekuk tubuh perempuan, yang indah (erotis). Di nude art, Mizan mulai membentuk keterampilannya.

Bahkan, kerap dipanggil Pelukis Cabul sebab terlalu sering melukis tubuh telanjang. Tapi ia biasa saja, dan menganggap lelucon itu adalah lelucon amatir.

Dari Realis ke Abtsrak

“Padahal, saya sebenarnya ingin menyampaikan pesan, bahwa perempuan itu bukan makhluk seksual semata. Ia adalah hidup. Keadilan mestilah datang pada semua perempuan, di tengah mata telanjang patriarki di zaman sekarang,” katanya.

Melukis tubuh perempuan menjadi ketertarikannya tersendiri. Tubuh telanjang (nude art). Sebagaimana Picasso dulu melukis tubuh perempuan. Tapi, setelah ketertarikan itu, Mizan terhenti. Ia diamuk cinta. Lebam.

Pertunangan yang gagal bersama pacar, membuatnya beralih dari surealis pada abstrak. Seni tertinggi memang adalah asbtrak. Walaupun menanggungnya nyeri. Semua simbol terkesan disembunyikan. Termasuk tentang perempuan. Kota ini mengajarinya pelajaran hidup.

“Tapi justru, di abtsrak ini, banyak lukisan saya terjual dari pada lukisan sebelumnya,” ujarnya.

Sekitar tiga lukisan habis terjual dalam waktu enam bulan tahun lalu. Satu lukisan ada yang dua juta harganya, tiga, bahkan bisa lebih. Beragam. Tak hanya tiga, masih banyak lagi yang tandas dibeli. Mizan tak ingat soal judulnya apa saja. Lupa.

Setelah lulus dari Undiksha, Mizanul sempat mencoba pulang ke Lombok dan mengajar sebagai tenaga pendidik di MTs Mu’allimin Nw Anjani, atau sekolah Islam.

“Tiba-tiba pulang ke Lombok saya dipanggil Ustaz. Dalam hati saya, selama kuliah berurusan dengan seni, dengan pergaulan, yang gimana begitu, tiba-tiba dipanggil Ustaz, saya shock culture, haha..” katanya humor.

Sebagai cerita unik, suatu kali, lanjut lelaki itu bercerita, ia tak hanya dipanggil sebagai ustaz, tapi kerap juga dipercaya untuk menjadi imam sholat. Sulit untuk ditolak setelah bediri di tengah waktu illahi, tapi karena hidup adalah misteri, tawaran itu diterimanya saja. Sholat dimulai.

Karya-karya Mizanul Hak | Foto: tatkala.co/Son

Para tuan guru merapikan shafnya di belakang lelaki itu, juga siswa-siswi. Hening. Khusyuk maghrib akan digelar. Takbir pertama si imam mulai beranjak, makmum mengikuti. Alfatihah mulai dibacakan hingga akhir. Setelah itu, ia membacakan surah Arrahman sebagai lanjutannya. Makmum khusyuk mendengar.

“Saya bacakan satu ayat saja waktu itu. Padahal jumlah ayatnya 78 ayat. Karena boleh kan, satu juga. Nah, saya diam dulu setelah membacakan Arrahmaan (ayat pertama), menjeda dulu. Mikir. Saya kan gak hafal, terus itu panjang, kan, saya juga gak tahu, kok, bisa-bisanya saya kepikiran baca surah itu. Padahal panjang. Saya langsung rukuk, allahuakbar, di belakang, anak-anak itu, ketawa kecil, dan menahan ketawa tuan-tuan guru. Saya malu jadi imam haha,” ceritanya.

Singaraja, dan Sapuan Kuat terhadap Kanvas

Setelah satu tahun menjadi guru, ia kembali ke Singaraja, dan melanjutkan S2-nya di STAH Mpu Kuturan, mengambil jurusan ilmu agama dan kebudayaan. Seperti tak puas, Bali Utara terus diubeknya soal kesenian. Tentang Singaraja, memang, kata lelaki itu.

“Sulit ditinggalkan. Pernah, satu waktu, aku sakit, lupa di mana waktu itu aku sakit. Kayanya di Ubud.” Lelaki itu mengingat. “Aku pulang ke Singaraja, sembuh.”

Entah itu mengarang atau tidak, yang jelas, kota ini sudah seperti kuas yang memainkannya berwarna. Selama berproses di Singaraja, sudah banyak peristiwa yang ia lukis. Dan ada banyak pameran yang sudah diikutinnya banyak sekali.

  • BACA JUGA:
Muri Kusnadi, Diangkat TNI di Singaraja, Pensiun di Singaraja, Bikin Tahu Lombok di Singaraja

Seperti Pameran Sak Art, Kuta Mandalika, Lombok Tengah (2016), Pameran Maut Seru #29, Pameran Kucing Seru #5 Undiksha Gallery Kampus Bawah Undiksha (2017), Pameran Seru-Seruan #30, Gallery Kampus Bawah Undiksha,Pameran Photograpy Undiksha (2018), Pameran Maut Seru #31, Gallery Kampus Bawah Undiksha, Pameran One And Another, Monkey Forest,Ubud, Bali (2019). Pameran “Jhaga”, Bondowoso, Jawa Timur (2019).

Kemudian, Pameran Tugas Akhir, Gallery Kampus Bawah Undiksha, Pameran Trash To Art Manik Bumi, Singaraja, Buleleng, Bali (2020), Pameran DCG 15 Meruak Nyata UNY Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta (2020), Pameran Virtual BDC Conec, Bandung, Jawa Barat (2020), Pameran Virtual Gamasera Undiksha, Singaraja, Buleleng, Bali (2020).

Karya-karya Mizanul Hak | Foto: tatkala.co/Son

Pameran Komunitas SENIne Rasa Masa dan Massa Lombok Timur (2020). Pameran Komunitas SENIne #2 Lombok Timur (2020). Pameran Seni Rupa SENIne X Sak Art Home Sweet Home, Lombok Tengah (2020), Pameran Art Comonity Exhibition Se-NTB, Taman Budaya NTB, Mataram (2020).

Pameran In International Art Exhibition “Pesta Seni 6”  “Human Circus” Department Student Association Faculty Of  Letters , Malang State University, Jawa Timur (2020), Pameran Iring-iringan, Ponorogo, Jawa Timur (2020), Pameran Dosen Dan Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Undiksha “ Contemplating The Journey” Kampus Bawah Undiksha (2020), Pameran Komunitas SENIne Nol Kecil, Mataram, Nusa Tenggara Barat (2021), Pameran dan Lomba Lukis Dies Natalis UNS 45 yang diselenggarakan oleh Universitas Sebelas Maret, Surakarta , Jawa Tengah (2021), Pameran Komuntias OPRASI #3 Get In Touch With Prasi Di  Ruang Antara Studio Batu Bulan, Gianyar Bali. 2021 : Affordable Artfair AAF 2021, Kuala Lumpur, Malaysia (2021). Pameran “MENYIGI TRADISI”, Taman Budaya NTB. 2022 : Pameran Forum Drawing Indonesia (FGD) Landscape “sisi lain” serentak di Indonesia (2021).

Pameran Titik Temu, Taman Budaya NTB, Mataram (2022), Pameran Mindscape , Tetebatu, Lombok Timur (2022, Pameran Komunitas Senine “Revolusi” Pringgasela Lombok Timur (2023), Pameran 10 Perupa NTB bertajub ME (REKA) Taman Budaya NTB, Mataram. 2024 : Pameran Bring Back Memories at Ayom Suite Hotel, Mataram, NTB (2024), Pameran Voice Of Beauty International Exhibition at ISI Denpasar, Bali (2024).

“Singaraja sudah seperti rumah yang nyaman, dan memberikan banyak pengalaman. Termasuk pengalaman cinta yang abstrak!” tutup lelaki itu. [T]

Reporter/Penulis: Sonhaji Abdullah
Editor: Adnyana Ole

  • BACA JUGA:
Cakepung dari Karangasem: Teater Bertutur, Akulturasi Budaya Bali, Jawa dan Lombok
Cerita dari Lombok: Teater, Tenun dan MotoGP
Raden Akria Buana, Kades Senaru di Lombok yang Sukses Kembangkan Wisata Desa
IMBIPU, Ikatan Mahasiswa Bima dan Dompu di Singaraja: Menjaring Ilmu, Menjaring Ikan, Menjaring Relasi
Tags: Seni Rupaseni rupa lombokseni rupa undikshaSingarajaUndiksha
Previous Post

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

Next Post

Muri Kusnadi, Diangkat TNI di Singaraja, Pensiun di Singaraja, Bikin Tahu Lombok di Singaraja

Sonhaji Abdullah

Sonhaji Abdullah

Kontributor tatkala.co

Next Post
Muri Kusnadi, Diangkat TNI di Singaraja, Pensiun di Singaraja, Bikin Tahu Lombok di Singaraja

Muri Kusnadi, Diangkat TNI di Singaraja, Pensiun di Singaraja, Bikin Tahu Lombok di Singaraja

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tali Pusat, Gudangnya Misteri Sekala dan Niskala — Mulai dari Penangkal Ilmu Gaib dan Sumber Sel Punca Secara Medis

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 18, 2025
0
Tali Pusat, Gudangnya Misteri Sekala dan Niskala — Mulai dari Penangkal Ilmu Gaib dan Sumber Sel Punca Secara Medis

Oleh: dr. Putu Sukedana, S.Ked., AIFO-K., FISQua; Dr. I Putu Mardika, S.Pd., M.Si WAJAH saya serius saat saya mendengarkan materi...

Read more

Diet, Hal Sederhana yang Dibuat Ribet

by Gede Eka Subiarta
June 18, 2025
0
Selamat Galungan, Selamat Makan Lawar! — Ingat Atur Gaya Makan Agar Tetap Sehat

HIDUP sehat itu bisa dijalankan dengan pola makan yang bagus dan teratur, baik itu porsi makan, jam makan, dan jenis...

Read more

Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

by Emi Suy
June 18, 2025
0
Yang Kecil, Yang Tak Selesai Dirasakan

Di dunia yang riuh oleh teriakan, ambisi besar, dan citra-citra agung, kita sering kali lupa bahwa sesuatu yang kecil bisa...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan 

Piagam Gumi Delod Ceking untuk Pariwisata Berkelanjutan

June 16, 2025
Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

Pesta Perilisan Buku “(Se-)Putar Musik” dari Beatriff: Ruang Produksi Pengetahuan yang Lebih Inklusif

June 15, 2025
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Wine Knowledge: Sentuhan Global dalam Pendidikan Vokasi
Khas

Wine Knowledge: Sentuhan Global dalam Pendidikan Vokasi

Ke kebun anggur di pagi hari, Langit cerah hati pun senang. Belajar wine sambil tur industri, Ilmu bertambah, skill pun...

by Luh Eka Susanti
June 18, 2025
Jika Desa Tak Ditulis, Siapa yang Akan Mengingat? — Catatan Workshop Menulis Cerita Desa di Tejakula Community Center
Khas

Jika Desa Tak Ditulis, Siapa yang Akan Mengingat? — Catatan Workshop Menulis Cerita Desa di Tejakula Community Center

DI ruang kelas LPK Hishou Tejakula, seorang remaja berdiri dengan seulas senyum, Gede Bayu Pratama, siswa kelas 7 dari SMPN...

by Komang Puja Savitri
June 18, 2025
Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng
Khas

Bicara-bicara Atas Nama Air di Desa Panji Buleleng

MENJAGA hutan desa, tidak cukup dengan hanya berkoar—atau mengajak sesama mari menjaga hutan dan air; untuk hidup yang sedang berlangsung,...

by Sonhaji Abdullah
June 17, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

Teman Sepanjang Perjalanan | Cerpen Putu Gede Pradipta

June 15, 2025
Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

Sajak-Sajak Angga Wijaya | Radio Tidak Kumatikan

June 15, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co