15 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Perlindungan Sastra untuk Kekerasan Terhadap Anak: Catatan dari Pustaka Adiparwa

Putu Eka Guna YasabyPutu Eka Guna Yasa
July 23, 2024
inEsai
Pawisik Durga, Galungan, dan Cinta Kasih

Putu Eka Guna Yasa

KASUS pembuangan orok atau bayi seolah tak pernah berhenti. Kejadian ini tentu ironis, sebab di tengah-tengah tak semua orang tua beruntung mendapatkan titipan anak biologis dari Tuhan, sejumlah oknum orang tua justru tega mengakhiri hidup anak-anaknya yang nirdosa. Kita tentu bisa saja berasumsi ada kejadian luar biasa yang menyebabkan mereka memilih untuk menempuh jalan ini. Motif yang paling lumbrah pasti hamil di luar nikah. Akan tetapi, dengan motif apapun tindakan yang berujung pada pembunuhan sangat disayangkan dan tidak boleh ditiru!

Perbuatan itu jelas melanggar hukum dan bertentangan dengan nilai-nilai sastra yang kita warisi di Bali. Kita tidak akan membahas lebih jauh pasal-pasal hukum yang bisa menjerat seorang ibu apabila melakukan tindakan seperti ini. Melainkan mencoba mencari jejak perlindungan terhadap anak yang kemungkinan terselip dalam warisan-warisan sastra kita.

Jejak perlindungan anak sejatinya telah diwacanakan dalam pustaka Adiparwa. Karya sastra tersebut mengisahkan satu fragmen penting tentang penetapan hukuman terhadap anak melalui kisah seorag pertapa bernama Bhagawan Animandawya dengan hakim surgai, yaitu Yamadipati.

Yamadipati yang menjabat sebagai hakim memang bertugas untuk menjatuhkan hukuman bagi jiwa-jiwa manusia setelah mati. Akan tetapi, sebagai tokoh yang dipercaya menjatuhkan hukuman, Yamadipati sendiri juga tidak luput dari hukuman. Pada suatu saat, Resi Animandawya tengah melakukan tapa, brata, yoga, dan samadhi. Secara lebih khusus, beliau menggelar brata yang mahaberat yaitu diam atau monabrata. Suatu brata yang berat dapat dipastikan juga akan mendapatkan godaan yang berat. Seseorang baru berhak mendapatkan pujian, setelah lulus dari berbagai ujian. Begitulah siklusnya.

Kala Sang Pendeta melakukan tapa brata, ternyata pada saat yang bersamaan ada seorang pencuri yang bersembunyi di pertapaannya. Para pasukan kerajaan yang berusaha menyisir pencuri tersebut hingga sampai pertapaan Resi Animandawya akhirnya bertemu dengan Sang Pendeta.

Para pasukan tersebut bertanya kepada Sang Pendeta apakah beliau melihat pencuri yang melarikan berbagi barang berharga dari kerajaan. Meskipun barangkali Sang Pendeta mendengar pertanyaan para pasukan, beliau ternyata teguh melakukan tapa brata. Berkali-kali para pasukan bertanya, tetapi tidak mendapatkan sepatah katapun. Oleh sebab itulah mereka kemudian masuk ke dalam pertapaan. Betapa mereka terperangah, ternyata pencuri itu benar ada di tengah katyagan, tempat sang pendeta melakukan aktivitas kebrahmanaan.

Karena situasi inilah para pasukan tersebut menuduh Resi Animandawya bersekongkol dengan si pencuri. Akibat kemarahan raja yang kecewa atas dugaan persekongkolan Sang Resi, akhirnya beliau dijatuhi hukuman dengan cara yang sangat kejam, yaitu menusuk pantat beliau dengan tombok.

Meski menahan rasa sakit yang luar biasa, yoga Sang Pendeta yang sudah matang mampu membuat beliau tahan atas sakit tusukan tombak itu. Tombak raja tentu tidak hanya menyakiti fisik Resi Animandawya, tetapi juga batinnya. Karena beliau memang tidak bersalah. Terlebih, beliau tengah melakukan janji diri yaitu mona brata ‘diam’.

Para Resi lainnya yang tahu kejadian ini tidak hanya protes kepada Sang Raja, tetapi juga segera mengonfirmasi Raja Alam Baka yang menetapkan hukuman kepada manusia, Yamadipati. Kaum Resi itu paham betul bahwa segala kejadian di dunia ini tidak akan berlangsung tanpa intervensi dari Yamadipati. Ketika ditanyai soal alasan penjatuhan hukuman terhadap Resi itu, Yamadipati mengatakan bahwa saat Resi Animandawya masih anak-anak, beliau  sempat menusuk-nusuk pantat capung. Oleh karena itulah, ketika dewasa Sang Resi harus mendapatkan hukuman yang setimpal akibat perbuatannya,

Mendengar pernyataan Yamadipati, para Resi itu tidak setuju. Sebab, seorang anak yang belum berumur empat belas tahun tidak dapat dijatuhi hukuman (yadikang rare magawe doşa ri padblas tahun wayahnya, yogya tibāna daņdha). Di umur itu, anak-anak tidak sepantasnya mendapatkan hukuman, karena mereka belum paham baik dan buruk (tan yogya tibāna danda, ikang rare yan tuning kinahanan ing idĕp hala hayu). Dengan alasan itulah, para Resi kemudian mengutuk Yamadipati agar bereinkarnasi ke dunia menjadi seseorang yang berkaki pincang. Ia adalah Widura, Perdana menteri kerajaan Hastina Pura.

Membaca fragmen kisah Yamadipati dalam pustaka Adiparwa di atas kita merasa ada jejak-jejak purba perlindungan terhadap anak. Dalam karya sastra tersebut secara terang benderang disebutkan bahwa seorang anak yang belum berumur empat belas tahun tidak boleh dijatuhi hukuman.

Pada saat yang bersamaan, kita juga dapat memaknai pustaka ini sebagai bentuk perlindungan sastra terhadap anak. Di usianya yang belum lebih dari empat belas tahun, pantang memberikan hukuman dan tindakan kekerasan lainnya terhadap seorang anak, meskipun orang tua dengan berbagai alasan dan otoritas kadang melakukan hal itu terhadap putranya. Sampai di sini, barangkali penting bagi kita merenungkan petikan Kakawin Niti Sastra tentang pendidikan anak sesuai dengan tingkat umurnya.

Karya sastra yang dalam tradisi Bali diyakini karya Dang Hyang Nirartha ini menjelaskan bahwa anak yang berumur lima tahun patut diperlakukan seperti anak raja (Tiŋkahiŋ sutaśasaneka kadi rāja tanaya ri sĕdĕŋ limaŋ tawun). Apabila ia sudah berumur tujuh tahun patut diperlakukan seperti pelayan (saptaŋ warṣa warā hulun).

Sementara itu, ketika usianya sudah menginjak sepuluh tahun, ia mulai diajarkan aksara (sapuluhiŋ tahun ika wurukĕn riŋ akṣara). Jika sudah enam belas tahun perlakukan seperti sahabat baik, dan berhati-hati menunjukkan kesalahannya (yapwan sodaṣawarṣa tulya wara mitra tinaha taha denta mīdana). Jika ia sendiri sudah berkeluarga dan berputra, orang tuanya cukup hanya mengamat-amati saja tingkahnya. Apabila dalam keadaan tertentu orang tua ingin memberikan nasihat, ia cukup menyampaikannya dengan isyarat (yan wus putra suputra yiŋhalana solahika wurukĕn iŋ nayeŋ gita).

Penjalasan pustaka Niti Sastra di atas adalah ilmu parenting cara Jawa Kuno dan Bali.  Kenapa kita perlu menerapkan pola pendidikan tersebut kepada sang anak? Sebab, pustaka Slokantara menyatakan bahwa membuat seratus sumur kalah pahalanya dengan membuat satu telaga, membuat seratus telaga kalah pahalanya dengan membuat satu yadnya, seratus yadnya dikahkan dengan kelahiran satu putra yang teguh melaksanakan tapa, brata, yoga, samadhi dan berbagai kebagikan untuk sesamanya.

Selamat Hari Anak Nasional.

BACA artikel lain dari penulisPUTU EKA GUNA YASA

Dari Ujung Lidah sampai Ujung Pangrupak: Membaca Saraswati sebagai Momentum Literasi
Jelajah Sungai dalam Sastra dan Sarira
Patibrata: Pesan Teduh dan Teguh dari Sita dalam Kakawin Rāmāyana
Hutang Budi kepada Petani: Kesaksian Sastra Kawi dan Bali
Tags: anak-anakhari anak nasionalkekerasan terhadap perempuan dan anaksastra
Previous Post

Arja “Alas Langit Peteng”: Manis & Pangus — Catatan TA Mahasiswa Pendidikan Bahasa Bali Undiksha

Next Post

Pedagang Kaki Lima di Pinggiran Danau Beratan: Dianggap Mengganggu, Dikejar-kejar Petugas

Putu Eka Guna Yasa

Putu Eka Guna Yasa

Pembaca lontar, dosen FIB Unud, aktivitis BASAbali Wiki

Next Post
Pedagang Kaki Lima di Pinggiran Danau Beratan: Dianggap Mengganggu, Dikejar-kejar Petugas

Pedagang Kaki Lima di Pinggiran Danau Beratan: Dianggap Mengganggu, Dikejar-kejar Petugas

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

LELUHUR JAGUNG

by Sugi Lanus
June 13, 2025
0
PANTANGAN MENGKONSUMSI ALKOHOL DALAM HINDU

—Catatan Harian Sugi Lanus, 13 Juni 2025 *** Ini adalah sebuah jejak “peradaban jagung”. Tampak seorang ibu berasal dari pulau...

Read more

Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

by Vincent Chandra
June 12, 2025
0
Apa yang Sedang Disulam Gus Ade? — Sebuah Refleksi Liar Atas Karya Gusti Kade

Artikel ini adalah bagian dari tulisan pengantar pameran tunggal perupa Gusti Kade di Dinatah Art House, Singapadu, opening pada tanggal...

Read more

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit

by I Made Pria Dharsana
June 10, 2025
0
Perjanjian Pengalihan dan Komersialisasi Paten dalam Teori dan Praktek

Tanah HGB, Kerjasama dan Jaminan Kredit : Pasca Putusan MK Nomot 67/PUU-XI/2013 Penulis: Dr. I Made Pria Dharsana, SH., MHumIndrasari...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja
Panggung

Rizki Pratama dan “Perubahan Diri” pada Acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” di Singaraja

DI acara “Suar Suara: Road Tour AKALPATI” itu, Rizki Pratama tampaknya energik ketika tampil sebagai opening di Café Halaman Belakang...

by Sonhaji Abdullah
June 10, 2025
New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya
Gaya

New Balance Sneakers Store di Indonesia Terpercaya

SAAT ini sneakers bukan lagi sekadar kebutuhan untuk melindungi kaki saja melainkan telah berkembang jadi bagian penting dari gaya hidup....

by tatkala
June 9, 2025
I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi
Persona

I Wayan Suardika dan Sastra: Rumah yang Menghidupi, Bukan Sekadar Puisi

ISU apakah sastrawan di Indonesia bisa hidup dari sastra belakangan ini hangat diperbincangkan. Bermula dari laporan sebuah media besar yang...

by Angga Wijaya
June 8, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [19]: Mandi Kembang Malam Selasa Kliwon

June 12, 2025
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co