8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Dona dan Lelaki Jangkung | Cerpen Dian Ayu Lestari

Dian Ayu LestaribyDian Ayu Lestari
June 19, 2021
inCerpen
Dona dan Lelaki Jangkung | Cerpen Dian Ayu Lestari

Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna

Udara menyelinap lewat celah jendela. Pagi itu begitu dingin, namun tak juga berhasil menghadang cucuran keringat pada sekujur tubuh lelaki jangkung. Posisinya telentang, kedua matanya terbelalak, napasnya tak menentu, hingga membuat gerak dada tak menunjukkan kestabilan. Ia benci dengan perasaan semacam ini: perasaan resah, gelisah, tepatnya,  membuat dirinya gundah. Pikirannya terbungkam pada suatu ketakutan yang bahkan tak pasti ia ketahui.

Kesal—entah sudah keberapa kali—karena ia tengah sendiri di dalam remang kamar yang tak begitu luas. Kamar seukuran 3×3 yang mana memang ideal untuk ditinggali seorang diri. Di dalam sana terdapat kamar mandi. Puntung rokok yang sudah tinggal beberapa senti, terlihat memenuhi lantai bilik lembab tersebut. Entah apa penyebab tak terbesitnya niat untuk memungut barang se-puntung rokok saja. Mungkin ia memiliki maksud dan tujuan tertentu: sebagai koleksi pribadi, mungkin? Tak ada yang tahu.

Dalam kamar yang tak begitu luas ini, lelaki berambut cepak itu menata dengan sembarang beberapa jenis lemari. Sombong sekali rasanya bila dijelaskan dengan kata “beberapa”. Nyatanya hanya ada dua, namun karena sudah lebih dari satu, maka tidak salah untuk menyebutnya “beberapa” bukan? Ya, itulah permasalahan sepele yang seharusnya tak layak dijadikan perdebatan. Sama seperti perasaan resah yang tiba-tiba datang pada lelaki yang tengah sibuk mengucek mata sipitnya.

Perasaan resah hanyalah perasaan. Tak lebih, tak juga kurang. Namun, bagi lelaki  yang kini masih juga terengah di posisinya, mengartikan perasaan itu sebagai sebuah pertanda. Contoh kedua, dari permasalahan sepele yang tak layak diperdebatkan. Akan ada yang memercayainya sebagai sebuah pertanda—seperti yang dipikirkan lelaki jangkung—ada juga yang akan memercayainya hanya sebagai respon tubuh yang lelah. Bisa saja lelaki jangkung terlalu sering menonton sinetron yang menjadikan gelas pecah sebagai pengantar kabar.

Di tengah rasa gundah yang tak kunjung hilang, tiba-tiba sekelebat ingatan bersama Dona menguar tanpa aba-aba, merusak awang-awang ketakutan yang sempat terbesit di pikiran keruhnya.

Teringat dengan jelas, ketika matahari siap menyengat kulit siapa pun yang menantang teriknya, lelaki jangkung terlihat begitu sibuk. Ia duduk di bangku kayu panjang yang mengahadap kolam ikan. Di teras rumah, sepoi angin siang terasa lembut, sebuah pohon mangga besar yang tengah berbuah banyak menggelayut diterpa angin. Dalam lantunan pertemuan jari dan papan ketik laptop yang bertempo tetap, suara langkah kaki ternyata mampu mencuri atensinya. Lelaki jangkung menoleh. Ia mendapati Dona dengan kaki mungil, tubuh yang gempal, tergesa menuju ke arahnya.

Sembari membenarkan letak kacamata yang melorot, senyuman manis tercetak pada bibir tipisnya. Hatinya meneduh. Kalutnya hilang bersama kehadiran Dona yang memang selalu ia damba. Dona yang sudah berada di hadapannya, menatapnya begitu lamat. Dengan naluri alami, lelaki jangkung menarik Dona menuju pangkuannya. Memeluk dengan mesra, mengelus punggung Dona. Menghabiskan waktu bersama Dona memang bagian favorit di tengah-tengah kesibukannya. Ia menikmati gairah yang meningkat kala menatap mata Dona. Mata yang bulat sempurna, yang tak dimiliki oleh gadis manapun. Senyuman lelaki jangkung semakin merekah, kala Dona menggeliat di pangkuannya.

Dona menutup mata, bibirnya terkatup. Ia mungkin tengah menikmati elusan lembut yang tengah bergerilya di atasnya. Dada lelaki jangkung berdebar. Sesuatu membuat tenggorokannya menjadi kering. Dona yang menggeliat semakin resah di area perut hingga ke paha dalamnya, membuat bulu kuduk lelaki itu berdiri. Tangannya bergetar. Sesuatu melesat ke kepalanya. Rasanya, ia tak bisa menahan lebih sesuatu itu lebih lama lagi. Celananya tiba-tiba basah.

Namun, sesaat kemudian, lelaki jangkung seperti baru kembali dari suatu tempat yang jauh. Ia memperhatikan Dona. Kesayangannya masih juga tak bersuara. Semakin ia perhatikan, semakin terlihat jelas bahwa Dona sedang tidak seperti biasanya. Dona sedang tidak baik-baik saja.

“Kau kenapa?” kata lelaki Jangkung sambil menghentikan elusannya.

“Kau memikirkan kepergianku?” tanyanya sekali lagi.

Dona masih diam meringkuk. Lelaki jangkung menatap dengan cemas, dan melanjutkan gerak tangannya mengelus kepala Dona. Mata Dona terbuka. Ia nampak mengiba. Barangkali Dona tengah cemas. Lelaki jangkung tak benar-benar bisa menebak.

“Tenanglah. Kau tak akan sendiri. Ada Ibu dan Ayah. Aku hanya pergi sebentar. Takkan lama, Dona!” 

Lelaki itu kini melipat kakinya yang kurus panjang, memangku Dona, berusaha menghibur Dona yang tetap diam.  Sebentar lagi, lelaki itu harus kembali ke kota rantauan. Kewajibannya sebagai mahasiswa semester tua memaksanya untuk pergi menyelesaikan studi yang tinggal tak beberapa lama lagi. 

“Tapi kau harus berjanji padaku, Dona. Jangan nakal. Kau harus tetap menggemaskan seperti ini,” goda Lelaki Jangkung, yang nampaknya membuat Dona tersipu dan semakin merapatkan diri di pangkuannya.

Lelaki Jangkung tersenyum. Hatinya meneduh bila mengingat semua itu. Perasaan resahnya perlahan terkikis. Lelaki itu bangun dengan gerak yang malas, mengambil gelas, meneguk air putih. Nampaknya itu juga turut menenangkan Lelaki Jangkung pada dini hari yang cukup dingin. Ia kembali tidur. Ia ingin segera menyelesaikan studi agar bisa kembali bertemu dengan Dona.

***

Entah apa yang mengejar waktu, ia berlari begitu cepat. Lelaki Jangkung bahkan tak sadar, bahwa kini sudah memasuki bulan Januari. Orang-orang merayakan kedatangannya sebagai harapan akan kebahagian baru. Tetapi, Lelaki Jangkung nampaknya berbeda. Malam itu, keringatnya mengalir deras, hingga basah sekujur tubuhnya. Kakinya terseok dalam langkah gusar. Napasnya tersenggal. Ketakutan menguasai dirinya begitu penuh. Namun ia tak berhenti. Lelaki Jangkung terus berlari, menembus semak yang mungkin sudah memberi beberapa goresan di kaki telanjangnya.

 Suara bising di belakang terdengar semakin menakutkan. Derap langkah panjang juga terus terpacu mengejar lelaki jangkung yang kini mulai terlihat kewalahan. Kesadarannya mulai melemah. Penglihatannya tak sejelas sebelumnya, barangkali karena keringat yang membanjiri seluruh wajahnya. Tapi ia tak mau menyerah. Lelaki dengan tubuh kurus yang semakin  terasa memberat itu terus berlari, menghindar, menjauh. Ia berusaha membebaskan diri, tapi kejaran itu semakin…

DOR!

DOR!

DOR!

Lelaki itu kalah. Ia jatuh. Tubuhnya lemas, menapak tanah basah yang menjadi saksi bagaimana dua logam panas begitu lancang menembus kepalanya. Langit turut bersedih. Rintik hujan mulai berjatuhan, membilas darah segar yang masih mengucur pada wajah lelaki yang kini tergeletak dengan tatapan sayu.

Lelaki itu terbangun untuk kesekian kalinya. Tidurnya tak pernah lelap. Entah sudah hari keberapa, kebiasaan ini tak juga hilang. Terbangun pada hari yang terlampau pagi, dan merasakan detak jantung yang selalu saja terpacu begitu cepat. Peluh lagi-lagi membuat basah sekujur tubuh. Sial, mimpinya terlampau buruk. Otaknya bahkan tak mampu lagi menerka maksud atas mimpi-mimpi yang selalu saja sama di beberapa malam yang sudah terlewati.

Perasaan itu kembali menyelimutinya. Lelaki Jangkung yakin, ini memang sebuah pertanda, dan bukan sekadar penafsiran belaka. Dalam keyakinan yang masih melayang, dering ponsel membuat ia terperanjat. Kedua alisnya mulai berkerut, membuat garis-garis lipatan pada dahi lebarnya menjadi jelas. Sebuah panggilan masuk pada dini hari yang dingin. Bukankah adalah suatu keanehan? Foto Ibu tersenyum manis pada layar, membuat Lelaki Jangkung semakin was-was. Lelaki Jangkung berusaha tetap tenang, dan selanjutnya bergegas mengangkat panggilan yang telah menunggu jawabnya. Mungkin terlalu lama, panggilan itu justru berhenti, dan tergantikan oleh sebuah pesan panjang.

“Nak, maaf Ibu baru ingat mengabarimu dini hari begini. Mungkin kau masih tidur. Tak apa, kau bisa balas pesan ibu esok pagi. Nak, Dona mati. Kemarin malam, Pak Sorman datang ke rumah dan membawa kabar itu. Ibu dan Ayah langsung melihat keadaan Dona. Kasihan Dona. Ibu melihat lobang di lehernya. Bulu putihnya menjadi merah. Ekornya bahkan meringkuk hingga ke dalam. Mungkin karena terlalu sakit. Ah.. Ibu tak tahu! Badannya, ya Tuhan… sudah bau dan juga digerogot ulat. Akhir-akhir ini di rumah sering turun hujan. Tapi, Ibu dan Ayah sama sekali tak sadar kalau Dona tak terlihat sedari kemarin pagi. Maaf, Ibu dan Ayah tak bisa menjaga Dona, Nak. Beruntung Pak Sorman bersedia menyeret bangkai Dona yang sudah berulat itu ke sungai. Ibu sudah memberinya upah untuk itu, tak perlu kau pikirkan. Nanti, kamu bisa membeli anjing lagi. Lagi pula, Dona tak bisa menggonggong. Nanti, beli saja yang jantan”.

Ibunya tentu tak tahu, bagaimana keadaa Lelaki Jangkung setelah membaca pesan itu. [T]

___

BACA CERPEN LAIN:

Anjing Mana yang Akan Kau Beri Makan? | Cerpen Kadek Indra Putra
Tags: Cerpen
Previous Post

Dinamika “Nyundih” di Nusa Penida: Dulu Kebutuhan, Sekarang Pelarian

Next Post

Agus Janardana | Laki-laki Berwajah Plastik

Dian Ayu Lestari

Dian Ayu Lestari

Lahir di Singaraja, 22 Juni 2000 dan sedang menempuh pendidikan di Undiksha Singaraja dengan prodi Manajemen. Kini aktif di Teater Kampus Seribu Jendela

Next Post
Agus Janardana | Laki-laki Berwajah Plastik

Agus Janardana | Laki-laki Berwajah Plastik

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co