11 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Arya Wedakarna (foto Google)

Arya Wedakarna (foto Google)

Populisme Arya Wedakarna dan Politik Kita

Made Gunawan by Made Gunawan
January 20, 2020
in Opini
266
SHARES

Banyak kalangan menghujat hadirnya politik populisme, namun tak banyak yang mengulas mengapa ia bisa hadir ditengah demokrasi kita –

Arya Wedakarna, politisi Bali dengan raihan suara dan jumlah pendukung yang banyak, selalu hadir dalam diskursus politik di Bali beberapa dasa warsa ini. Gayanya yang populis, membawa label nasionalis dan selalu menyuarakan pembelaan kepentingan rakyat dan umat Hindu, telah berhasil menarik simpati  banyak orang walaupun tidak sedikit juga pihak yang membencinya.

Tak mudah mendefinisikan politik populisme, seperti juga kita hanya sering kali curiga bahwa populisme dipandang semata sebagai ancaman, walaupun sebenarnya politik populisme bisa juga dipandang positif dan sebagai peluang memperbaiki situasi politik yang berjarak dengan masyarakat.

Berbagai kontroversi Arya Wedakarna dengan mengatasnamakan umat Hindu dan rakyat Bali telah mengemuka, diantaranya memprotes sampul album Iwan Fals, sampul novel Dewi Lestari, hingga memprotes film Sita Obong yang disutradarai Garin Nugroho. Kontroversinya berlanjut dengan menolak kehadiran Bank Syariah di Bali. Setiap konfik yang berbau agama dan identitas Bali ia selalu hadir seperti pelecehan Pura oleh orang asing, hingga iklan lowongan pekerjaan yang dipandang mendeskreditkan orang Bali.

Tak jarang ia juga membuat iklan berita di koran lokal Bali untuk mempublikasikan capaian kerja dan ide pemikiranya. Ia juga seringkali melontarkan sikap diskriminasi terhadap pendatang dengan memainkan politik identitas, dengan melabeli golongan pendatang sebagai kelompok “dauh tukad “ dan “ kaum korawa “. Bahkan beberapa hari yang lalu videonya viral yang menimbulkan ketersinggungan dari kelompok kasta dan soroh tertentu di Bali.

 Namun kontoversi yang paling besar ia lakukan adalah mengaku sebagai Raja Majapahit Bali, yang mana hal ini telah menuai protes dan penolakan dari pesemetonan puri-puri dan raja-raja yang ada di Bali.  Ia berpendapat bahwa siapapun bisa menjadi pemimpin sepanjang mendapatkan legitimasi dari rakyat. Sikapnya ini juga sebagai protes karena selama ini puri dan raja yang ada di bali tidak mampu memperjuangkan kepentingan umat, malahan memperkaya diri mereka sendiri. Pada gap inilah ia hadir sebagai raja dan memperjuangkan kepentingan umat dan rakyat.

Politik populisme

Mengutip ilmuwan sosial asal Belanda, Cas Muddle, populisme hadir sebagai respon demokrasi semu terhadap liberalisme yang tidak demokratis. Populisme hadir membawa penyegaran dan pemilih-pemilih baru, karena lembaga-lembaga demokrasi yang ada telah mengalami kemapanan, hingga dipandang tidak responsif, tidak sensitif, dan dipandang tak mampu menyuarakan kepentingan rakyat kecil sebagai silent majority,  hingga mereka merasa terwakili oleh hadirnya politikus populis tersebut.

Politik populisme biasanya membagi masyarakat dalam dua kelompok, “the pure people“ sebagai orang baik dan “the corrupt elite“ sebagai orang jahat. Prasyarat dan prinsip dasar untuk politik populisme adalah

  1. Ia harus mengklaim berbicara mewakili rakyat kebanyakan
  2. Orang kebanyakan tersebut harus berdiri berlawanan dengan kelompok elit yang tak mampu memenuhi aspirasi politik mereka.

Biasanya juga politikus populis mengklaim hanya dirinya sajalah yang dapat mewakili kepentingan masyarakat luas. Politikus populis juga selalu berupaya mencari musuh bersama, karena hanya dengan begitu ia akan selalu dibutuhkan dan heroik sebagai “strong leader“. Semua hal yang melawan pandangan, kebijakan ataupun pemikiran akan dipandang sebagai musuh besar masyarakat. Dalam hal ini pemimpin populis cendrung otoriter dan tidak bisa bekerja sama dalam kelompok atau organisasi.

Politik kita hari ini

Demokrasi kita di Bali hari ini secara riil telah diisi dengan politik populisme. Mungkin kita bisa berkilah bahwa ini adalah gejala global, seperti kehadiran Donald Trump di Amerika, Bolsonaro di Brazil atau Dutarte di Philiphina. Namun harus kita akui bahwa politik kita sedirilah memberi peluang hadirnya demagog-demagog politik yang mengusung populisme tersebut, dan tugas kita sebagai masyarakat yang mengaku pro-demokrasi adalah bersama-sama memperbaiki keadaan jika tak ingin populisme itu meluas, merebut ruang-ruang publik kita dan merebut demokrasi kita. Sekian. [T]

Tags: Arya WedakarnabaliPolitikpopulisme
Made Gunawan

Made Gunawan

Orang Negaroa, Jembrana Bali, aktivis jurnalisme warga yang menulis di berbagai media. Bisa ditemui di akun facebook bernama Gunawan Golokadas

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Esai

Sampah Plastik & Puncak Kesadaran Ekologis

Desa dimana saja penuh sampah plastik karena alasan mendasar, bahwa plastik perlu waktu puluhan atau rartusan tahun agar bisa lumat. ...

June 18, 2019
Petani muda di tengah sawah
Khas

Generasi Petani 4.0 – Laku Tani Berbasis Aplikasi, Tinggal Unduh di Play Store

Bertani adalah pekerjaan mulia. Begitulah kata bijak yang sering saya dengar. Petani mencetak sawah, memproduksi beras, makanan pokok umat manusia. ...

April 10, 2019
Foto: Mursal Buyung
Cerpen

Taman Langit

  SUATU pagi kita dipertemukan di suatu tempat yang penuh dengan bunga-bunga, kumbang yang bercumbu dengan madu, rerumputan yang bergoyang ...

February 2, 2018
Perth, Western Australia
Esai

Kelak Pandemi Usai, Kenapa Tidak Solo Traveling?

Pandemi Covid-19 saat ini belum menunjukkan titik ujungnya. Namun bukan berarti kita tidak dapat membuat suatu rencana besar, bukan? Salah ...

May 8, 2020
Esai

PANDORA PARADISE

____ Pameran seni instalasi karya I Ketut Putrayasa ini merupakan penanda awal dari serangkaian proyek seni rupa Kuta Sunrise Project ...

December 13, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Suasana upacara ngusaba kadasa di Desa Kedisan, kintamani, Bangli
Khas

“Ngusaba Kadasa” ala Desa Kedisan | Dimulai Yang Muda, Diselesaikan Yang Muda

by IG Mardi Yasa
April 10, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gde Suardana
Opini

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

by Gde Suardana
April 10, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1455) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (342)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In