19 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Esai
Ilustrasi" Jro Adit Alamsta

Ilustrasi" Jro Adit Alamsta

Jutaan Orang Bahkan Tidak Menyadari Jika Dulu Saya Pernah Menjadi Raja

I Putu Supartika by I Putu Supartika
January 20, 2020
in Esai
59
SHARES

“Wahai prajuritku semuanya, bersiap-siaplah, kita akan berperang. Kita akan menyerbu mereka dan kita hancurkan mereka. Kita gempur habis-habisan hahahahaha…,” kata saya dengan suara menggebu-gebu dan bersemangat.

Saya berdiri dengan gagah di atas tunas pohon kelapa yang sudah dipotong. Menggunakan sayap layaknya Superman dan sedikit berkibar-kibar saat diterpa angin. Sayap itu terbuat dari handuk yang biasa digunakan mengelap badan selesai mandi yang salah satu ujungnya diikatkan di leher. Tangan kiri saya juga memegang tongkat yang terbuat dari dahan pohon kopi. Tak lupa, di kepala juga melingkar mahkota yang terbuat dari janur.

Usai memberi komando untuk menyerbu musuh, saya melompat dari atas tunas pohon kelapa itu. Saya merasa diri saya seolah-olah terbang saat melompat. Lalu berlari menerjang dengan garang. Menendang, memukul, memutar tongkat untuk mengalahkan musuh. Satu anak pohon pisang koyak saya hajar.

Tubuh saya basah oleh keringat, tempo nafas saya semakin cepat, saya kelelahan. Dan setelahnya orang tua saya marah saat mendapati anak pohon pisangnya koyak.

Ketika itu, jutaan orang bahkan tidak menyadari jika saya adalah seorang raja yang gagah berani dan mampu memimpin prajurit dengan baik. Walaupun sebenarnya saya bermain raja-rajaan, namun tetap saja, teman sepermainan saya akan menganggap saya sebagai raja, layaknya raja betulan. Bahkan dia berlutut, menyembah sambil memanggil saya dengan sebutan baginda raja. Namun, tak selamanya saya dapat peran sebagai raja. Kadang saya menjadi prajurit yang harus menyembah teman saya yang mendapat giliran sebagai raja.

Biasanya kami melakukan permainan raja-rajaan ini usai menonton serial kolosal di televisi, semisal Angling Dharma ataupun Misteri Gunung Merapi. Pada waktu itu, sebelum sensor merajalela, tayangan serial tersebut mampu menyihir kami yang masih kanak-kanak dan kami selalu menirukannya dalam sebuah permainan.

Bagi kami, menirukan tayangan itu dengan baik dan semirip-miripnya adalah sebuah kebahagiaan. Sejenak kami akan melupakan pelajaran di sekolah, PR yang diberikan guru, kejadian saat dimarahi guru karena tak bisa menjawab pertanyaan di papan tulis, atau dihukum berdiri di depan kelas karena tak membuat PR.

Tapi sayang waktu begitu cepat berlalu. Masa keemasan kami menjadi raja perlahan memudar seiring usia kami yang bertambah. Disadari atau tidak kerajaan kami runtuh secara perlahan karena takhtanya tak ada yang melanjutkan. Dan kini yang tersisa hanyalah kenangan, bahwa dulu saya pernah menjadi raja. Sekali lagi, jutaan orang bahkan tidak menyadari jika dulu saya pernah menjadi raja.

Seiring perkembangan jaman dan sensor yang semakin merajalela, permainan raja-rajaan ini semakin ditinggalkan. Kata orang-orang banyak, anak-anak kini sibuk memainkan gawai yang bahkan lebih canggih dari sekadar peran sebagai raja. Mereka bahkan terlihat lebih suntuk menikmati gawai tanpa harus merasa kelelahan. Hingga anak-anak tak lagi dimarahi oleh orang tuanya karena membuat anak pohon pisang menjadi koyak.

Di saat anak-anak tak menyukai permainan raja-rajaan, ternyata kini permainan itu diteruskan oleh orang-orang dewasa. Mereka bahkan bermain raja-rajaan dengan lebih serius daripada kami sewaktu kanak-kanak. Terus terang, kami kalah jauh pada semua hal.

Berdiri gagah dengan busana mentereng layaknya raja betulan yang dilengkapi dengan lencana-lencana, memiliki istana, punya penasehat, dan bahkan memiliki banyak prajurit yang juga berseragam. Di hari pentasbihannya pun dirayakan dengan kegiatan yang meriah. Sungguh permainan raja-rajaan yang sungguh-sungguh.

Tentu saja saya merasa minder, karena dulu kami tak memiliki busana sementereng itu dan juga istana termasuk singgasana. Kami hanya punya prajurit dan itupun tidak banyak, paling banyak tiga orang.

Walaupun merasa minder, namun saya tetap merasa senang dan bersyukur. Di saat permainan masa kecil kami tak lagi diteruskan oleh anak-anak sekarang, saya merasa beruntung karena ada orang dewasa yang mau melestarikannya. Melestarikan permainan anak-anak yang hampir punah adalah hal yang mulia. Maka sudah sepatutnyalah hal ini mendapat apresiasi. Saya berharap, suatu saat nanti ada penghargaan untuk mereka yang paling mampu memerankan raja dengan sangat baik. [T]

Tags: permainanPolitikraja
I Putu Supartika

I Putu Supartika

Pengamat cewek teman dan peternak sapi ulung yang tidak bisa menyabit rumput. Belakangan nyambi menulis cerpen

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Esai

Biaya Kesehatan Harus Dibikin Semahal-mahalnya

Biaya kesehatan harus dibikin semahal-mahalnya. Hanyadengan strategi seperti inilah, mungkin kita akan bersemangat untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan kita. ...

April 22, 2019
Foto-foto Nyoman Gde Suardana
Esai

Sekilas “Membaca” Arsitektur Kota Singaraja

Pada setiap 30 Maret merupakan hari ulang tahun Kota Singaraja. Sehubungan dengan hal itu, apa saja yang bisa disimak tentang ...

March 29, 2020
http://indonesiatrip.id/?package=open-trip-waisak-borobudur
Esai

Waisak, Merenungi Perjuangan Hidup Sang Buddha

HARI Raya Waisak adalah hari paling besar dan paling bermakna yang dimiliki oleh umat Buddha di seluruh dunia, di semua ...

February 2, 2018
Made Adnyana Ole [Ilustrasi Nana Partha]
Esai

Bandar Udara atau Bandar Tanah

Sudah sejak 10 tahun lalu, rencana pembangunan Bandar Udara (Bandara) Internasional Bali Utara  diobrolkan secara iseng-iseng, atau didiskusikan secara serius. ...

January 9, 2021
Supriya Roy di Puri Maskerdam, Karangesem
Esai

Dongeng Ibu: Rabindranath Tagore dan Perempuan Pemilik Rental Mobil Singaradja

  SENIN, 18 September 2017, di Puri Maskerdam, Karangesem, hadir Ibu Supriya Roy— salah satu peneliti terbesar pemikiran dan arsip-arsip ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi diambil dari Youtube/Satua Bali Channel
Esai

“Satua Bali”, Cerminan Kehidupan

by IG Mardi Yasa
January 18, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1350) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In