20 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: Mursal Buyung (crop)

Foto: Mursal Buyung (crop)

Menjadi Gadungan di Dunia Maya

I Made Argawa by I Made Argawa
February 2, 2018
in Opini
9
SHARES

 

Koran Kompas edisi 13 November 2016 memuat tulisan Bre Redana yang menyebut Media digital menciptakan delusi: kaburnya batas antara yang nyata dan tidak nyata, bahkan boleh jadi kenyataan itu tidak pernah ada sama sekali alias gadungan.

Saya sepakat dengan apa yang dikatakan Bre, media sosial adalah tempat kita menjadi gadungan. Setelah menjadi orang lain kita merasa bebas melakukan hal yang kita senangi, bahkan sadar atau tidak itu menyakiti orang lain hingga melanggar hukum.

Ada aplikasi kamera pada telepon genggam yang bisa memanipulasi wajah sehingga tampak makin putih. Dengan makin putih kita mengharap tampil cantik atau menarik, walaupun itu hanya dalam dunia maya. Sadar atau tidak batas antara nyata dan fantasi terkisis secara perlahan dan pasti.

Saya pengguna aktif Facebook dan tujuh tahun menggunakan jejaring sosial yang didirikan oleh Mark Elliot Zuckerberg. Saya amati, ada satu sifat yang muncul dari beberapa orang-orang yang aktif di dalamnya, yakni berusaha berkamuflase, menyamar, bertopeng atau tidak sesuai dengan bentuknya di dunia nyata.

Ada seorang teman yang saya kenal di dunia nyata dan di Facebook, kesehariannya adalah sosok yang biasa di dunia nyata. Orangnya sangat baik. Teman saya ini tidak senang berbicara politik. Diskusi masalah sosial atau obrolaan berat nyerempet filsafat hanya sekedar saja.

Tapi, kalau sudah di Facebook dia jadi sosok berbeda. Saat mengunggah sesuatu, banyak yang memberikan tanda like. Saya mendengar ada yang menyebut dia adalah sosok yang kritis menanggapi isu. Hingga ada yang menyebutnya sebagai aktivis.

Sekian lama saya amati hal yang diunggah teman tersebut di dunia maya tidak ada yang terlalu spesial, foto biasa, bahkan kadang statusnya di Facebook menanggapi sebuah persoalan cenderung lebih seperti umpatan atau cacian. Tapi, tetap banyak yang memberikan tanda like.

Jujur, saya sempat iri dengan hal tersebut dan ingin seperti itu. Tapi, hingga saat ini tidak berhasil.

Saya sempat berpikir yang memberi like apakah akun asli? Apa mungkin dia membeli atau sengaja membuat akun yang memberikannya like tersebut?

Hal serupa saya lihat dalam kasus First Travel yang merupakan salah satu agen perjalanan umroh. Seorang pemiliknya, Anniesa Hasibuan tampak wah dalam instagram. Dengan tiga ribu lebih postingan foto dan 163 ribu followers, sosialita yang sempat mengadakan fashion show di New York, Amerika Serikat itu luar biasa dengan baju keren dan mahal. Namun, akhirnya ada dugaan dan diusut oleh pihak berwajib, segala kemewahan yang tampak bersumber dari penyalahgunaan dana umat.

Kemudahan dalam mengakses teknologi dan tsunami informasi juga membuat seseorang begitu cepat meluapkan sesuatu di dunia maya. Alih-alih memberikan sesuatu yang berguna, kadang status yang penuh emosi sering tersaji di wall-wall Facebook.

Pengalaman itu pernah menimpa saya. Ada yang menghujat di Facebook dengan menyebut saya wartawan ngaku-ngaku. Saya tidak kenal dengan akun atau orang yang tersebut. Bahkan kami tidak berteman di Facebook atau dunia nyata.

Persoalanya adalah, saya mendapatkan sebuah foto dari rekan sesama wartawan tentang sebuah kejadian. Celakanya, foto tersebut diambil dari halaman facebook orang yang menghujat saya. Saya tidak mengetahui hal itu. Hingga adanya hujatan. Akhirnya saya minta teman untuk mengklarifikasi hingga postingan menghujat itu dihapus.

Harusnya, orang yang menghujat saya berusaha mengkonfirmasi langsung ke saya. Apalagi dia mengaku banyak kenal dengan wartawan. Atau konfirmasi kepada redaksi tempat saya bekerja. Hal itu tidak dilakukan, pilihannya buat status di media sosial.

Begitu juga adanya portal-portal berita menyuguhkan informasi yang kurang akurat, menyebarkan isu sara, berita bohong hingga hoax.

Terakhir terbongkarnya sindikat penyediaan kebencian di media sosial yang disebut Saracen. Kelompok yang memang menjadikan berita hoax atau fake news sebagai ladang untuk mencari makan. Harganya ditaksir hingga puluhan juta rupiah untuk sebuah proyek.

Apakah kita sudah bijak menggunakan media sosial? Bisakah kita menyaring informasi yang tersedia?

Harus diakui, Facebook atau media sosial lainnya juga memberikan dampak positif bagi perkembangan hidup manusia. Adanya jual-beli secara online adalah satu di antara sekian keuntungan nyata dengan adanya media sosial. Perbuatan baik lain yang berguna adalah mengabarkan adanya seseorang yang sedang kesusahan di sekitar kita sehingga bantuan bisa mengalir. Saya harap itu tetap lestari.

Mubazir

Teman saya yang tiba-tiba dikenal sebagai orang yang memiliki pemikiran kritis, tanpa sim sala bim langsung dicap sebagai aktivis, semakin menunjukkan kinerja dunia maya dalam memberikan citra berbeda 180 derajat kepada penghuninya.

Yasraf (2004) menyebutkan, hipermodernitas adalah totalitas kehidupan ketika setiap peristiwa dan obyek mengikuti garis edarnya sendiri dalam proses produksi dan reproduksi yang tanpa henti dan tiada interupsi. Kecepatan produksi telah menciptakan dunia banalitas atau kehidupan yang dangkal dan mubazir. Harus kita sadari semuanya butuh proses.

Produksi wacana hingga menampilkan jati diri lain amatlah gampang di dunia maya, ambil gadget anda, nyalakan, sentuh layar dan mulai berlompatan di dalamnya.

Selanjutnya tinggal pilih anda mau menjadi seperti apa? Manusia berbeda yang menebarkan sampah digital, atau menjadi sosok faham dengan alat di tangan sehingga bisa berguna untuk banyak orang. (T)

Peserta Anugerah Jurnalisme Warga BaleBengong 2017

Tags: gaya hidupmedia sosial
I Made Argawa

I Made Argawa

Selalu berusaha santai di tengah dunia yang makin cepat

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Dokter Suantara
Esai

Jika Dokter Identik dengan Keseriusan, Apakah Mereka Baca Karya Sastra?

Dunia medis  identik dengan keseriusan. Kalau anda meragukannya, mungkin anda akan dibilang kurang waras. Bahkan kalau anda menanyakannya langsung pada ...

June 14, 2019
Pentas kolaborasi ‘Tabu’ yang digelar pada 6 dan 7 Desember lalu di Cushcush Galery, Denpasar dalam rangka Program Hibah Kolaborasi Yayasan Kelola (Foto Iwan Sastrawan)
Ulasan

Tabu Dan Batasan-Batasan yang Mengekang Tubuh

‘Pak, bagaimanakah pandangan bapak tentang tabu di Bali?’ Jika pertanyaan semacam itu yang terlontar ketika melakukan wawancara, percayalah kita takkan ...

December 19, 2019
Esai

Tanah Leluhur Kami

Suatu sore dalam rentang pananggal (bulan paro terang) Sasih Jiestha Isaka 1942, langkah saya bersama beberapa penjejak leluhur terhenti pada ...

August 11, 2020
Ilustrasi tatkala.co | Nana Partha
Esai

Pengabaian Gila-gilaan pada Orang dengan Gangguan Jiwa

Masih di bulan Oktober, bulan awareness kesehatan jiwa, saya ingin menulis atau berbagi cerita tentang perjuangan pemenuhan hak-hak pada orang ...

October 16, 2020
Foto ilustrasi: Google/Shutterstock
Kiat

Tips Klise dan Tak Kreatif untuk Mengelabui Pacar saat Pacar Lain Menelepon

Dalam dunia percintaan pasti ada rasa bosan terhadap kekasih yang sedang digandeng. Kebosanan itu tidak pernah memilih antara hubungan yang ...

March 23, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Foto : Dok. Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan
Acara

Lomba Tari Bali dan Lomba Busana | Festival Budaya XI Pasemetonan Jegeg Bagus Tabanan

by tatkala
January 20, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Bangli Abad XII | Dan Potensi Masa Kini

by IGA Darma Putra
January 20, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1352) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (3) Khas (309) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In