BERWISATA ke Buleleng tapi masih sulit mencari tempat healing? Pantai Sulanyah menawarkan pantai dengan view sunset yang cantik. Tak hanya sunset, masih banyak hal yang bisa kita temui disini.
Buleleng memang digadang-gadang menjadi daerah yang ramai dikunjungi wisatawan setelah Kota Denpasar. Banyak sekali potensi-potensi wisata yang bisa ditemukan di bagian utara Bali ini. Sejauh ini wisata air masih mendominasi tempat yang sering dikunjungi di Buleleng. Seperti air terjun dan pantai-pantainya. Selain itu, pantai di wilayah Buleleng memiliki keistimewaan karena kita bisa menikmati sunrise serta sunset yang indah.
Beberapa orang mungkin merasa lelah karena telah menikmati hiruk pikuk kota yang panas di Bali Utara. Untuk itulah wisata air di Buleleng ini sangat cocok bagi kalian yang ingin mencari kesejukan.
Saya datang sendiri ke Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt, daerah Buleleng barat yang tak banyak terjamah. Jika kita dari Kota Singaraja hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai di desa ini. Sedangkan kita datang dari Denpasar membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Selain itu lokasi Desa Sulanyah tak jauh dari Lovina.
Bukan tanpa alasan kenapa Pantai Desa Sulanyah layak untuk kalian kunjungi. Sebab pantai ini memiliki banyak sekali keunikan yang bisa kita abadikan di feeds instagram. Misalnya sepanjang menuju pantai, saya mendapati pemandangan sawah yang membentang dikanan-kiri.
Sawah-sawah tersebut dikelola oleh masyarakat sepanjang tahun sesuai dengan musim, mulai dari kesan berwarna hijau yang segar sampai menguning dan kontras dengan warna langit.
Dari sawah tersebut juga saya dapat melihat sekawanan burung yang terbang dari sawah sampai di atas pantai. Kicauannya meramaikan suara alam yang menenangkan. Gradasi warna langitnya juga dipercantik dengan warna matahari yang mulai tenggelam. Sensasi healing yang tiada dua bukan?
Selain itu pecahan aliran air dari persawahan yang memberikan kesan berbeda pada pasir laut menambah panorama baru yang mungkin belum ditemukan dipantai-pantai lainnya.
Pantai Sulanyah | Foto: Danila
Tak hanya sampai sana, di pantai Sulanyah ini saya menemukan burung kokokan laut. Bentuknya hampir mirip dengan bangau namun memiliki badan yang sedikit kecil. Tidak bisa diceritakan mengapa burung ini bisa ditemukan di pantai ini, namun biasanya mereka akan datang di pesisir pantai menjelang matahari terbenam untuk mencari makan.
Sampai saat ini akses masuk menuju pantai Desa Sulanyah masih tidak dipungut biaya, selain karena jalan menuju pantai kurang maksimal, dari segi pengelolaan juga masih dalam proses agar nantinya pantai ini bisa semakin banyak dikunjungi oleh pengunjung baik dari desa maupun masyarakat luar. Jadi bagaimana? Tertarik untuk berkunjung ke Pantai Sulanyah? [T]