7 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Debat Panas Bedah Buku Saka Rosanta dan Angga Wijaya di JKP Denpasar

tatkalabytatkala
July 30, 2024
inBudaya
Debat Panas Bedah Buku Saka Rosanta dan Angga Wijaya di JKP Denpasar

Mas Ruscitadewi, Made Sujaya dan Galuh Febri Putra dalam acara bedah buku di JKP Denpasar | Foto: Dok. JKP Denpasar

DEBAT panas terjadi dalam acara bedah buku karya Saka Rosanta dan buku karya Angga Wijaya di Jatijagat Kehidupan Puisi (JKP), Renon, Denpasar, Senin (29/7/2024) malam..

Debat dipicu oleh pernyataan penyair senior Bali, GM Sukawidana. Dalam pernyataannya GM Sukawidana menilai pada dua buku itu terdapat sejumlah kelemahan.  

Novel karya Saka Rosanta yang berjudul “Buku Itu Di Atas Kertas”, oleh GM Sukawidana, disebut punya banyak ide namun pengarang gagap ketika menuangkannya dalam novel. Sementra untuk buku puisi karya Angga Wijaya yang berjudul [Bukan] Anjing Malan, oleh GM Sukawidana dianggap masih miskin diksi dan metafora.

“Saya telah membacanya sekilas. Ada banyak ide yang disampaikan, hanya saja pengarang gagap ketika menuangkannya dalam novel. Sementara itu, sajak-sajak Angga Wijaya dalam buku [Bukan] Anjing Malam, saya melihatnya tidak lebih dari sajak dengan gaya reportase ala jurnalis yang masih miskin diksi dan metafora,” kata GM Sukawidana.

Acara bedah buku itu menampilkan dua narasumebr, sastrawan Mas Ruscitadewi dan Galuh Febri Putra yang adalah dosen Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Udayana. Kritikus satra I Made Sujaya bertindak selaku moderator dalam acara itu,

Peserta yang mengikuti acara bedah buku karya Raka Rosanta dan Angga Wijaya di JKP Denpasar | Foto: Dok. JKP Denpasar

Mas Ruscitadewi, selaku narasumber “membela” Saka Rosanta dengan menyatakan GM Sukawidana “buta” dan menyarankan untuk membaca kembali novel Saka Rosanta. Menurut Mas Rus, dalam novel “Buku Itu Di Atas Kertas” banyak sekali terdapat serakan-serakan puisi, prosa liris bahkan cerpen. Hal itu membuktikan sang pengarang, Saka Rosanta memiliki gaya khas dalam penulisan novel.

“Bagi pembaca awam, bisa jadi akan melihat novel ini seperti melompat-lompat dari ide satu ke ide lain. Namun, jika kita perhatikan lebih saksama, itu merupakan dimensi-dimensi yang justru menawarkan hal baru yang mengejutkan pembaca,” kata Mas Ruscitadewi, mantan jurnalis Bali Post itu.

Galuh Febri Putra, saat menanggapi GM Sukawidana yang mengatakan bahwa sajak-sajak Angga Wijaya tidak ubahnya seperti reportase jurnalistik menyebut, gaya seperti itu pernah menjadi tren di Amerika Serikat pada 1960-an pada penulisan prosa (novel).

“Itu namanya narrative journalism. Novel non-fiksi yang menggunakan genre itu yakni “In Cold Blood” Yang ditulis oleh Truman Capote. Kalau dalam puisi masih jarang. Bahkan, di Indonesia saya baru pertama kali membacanya melalui sajak-sajak Angga Wijaya,” ujarnya.

Tanggapan dari dua narasumber bedah buku tersebut kemudian ditanggapi kembali oleh GM Sukawidana, sehingga acara bedah buku menjadi “panas” dengan perdebatan. Untunglah, sang moderator, I Made Sujaya dengan lihai menengahi diskusi panas yang juga disiarkan secara langsung melalui media sosial milik Jatijagat Kehidupan Puisi (JKP).

“Lurah” atau koordinator JKP, Ngurah Aryadimas Hendratno menyatakan bahwa perdebatan panas itulah yang ia inginkan pada setiap diskusi sastra yang sering diadakan di komunitas sastra dan budaya tersebut. Sehingga, terjadi silang pemikiran yang akan memperkaya kehidupan sastra di Bali, khususnya di Kota Denpasar.

Pada kesempatan itu, Aryadimas juga menyampaikan kesan pribadi terhadap novel Saka Rosanta yang disebutnya memiliki lapis-lapis dimensi yang sama seperti Mas Ruscitadewi sampaikan, mengejutkan pembaca.

“Membaca novel karya Saka Rosanta seperti (mengajak) kita masuk ke dalam membran, ikut merasakan sekaligus bercermin. Sebenarnya, karya dia akan menjadi sangat menarik dan bisa menjadi referensi, serta memberi pelajaran bagi para pembaca. Bilamana, pengarang bisa secara runtun dan berkesinambungan memberi bayu/nafas dan jiwa pada cerita, suasana, dan tokoh-tokohnya,” ucap Mas Ruscitadewi yang seorang cerpenis dan novelis.

GM Sukawidana (kanan), Jengki Sunarta (tengah), dalam acara bedah buku di JKP Denpasar | Foto: Dok. JKP Denpasar

Galuh Nugraha, dalam memandang sajak-sajak Angga Wijaya dalam buku kumpulan puisi [Bukan] Anjing Malam menyebutkan bahwa sajak-sajaknya tidak mempresentasikan gerakan estetika manapun sehingga menawarkan pengalaman estetik yang lebih personal.

“Sajak-sajak dalam buku ini memiliki tema yang berbeda, yang bebas dalam mengeksplorasi estetika dari hal-hal personal. Angga Wijaya menawarkan sebuah estetika personal yang bebas nilai, sehingga pemaknaan puisi bukan berasal dari inensi politis maupun filosofis,” jelas Galuh.

Dari sana, tambah dia, pembaca mempunyai ruang pemaknaan yang lebih luas dan personal dalam mencari celah-celah makna dalam puisi Angga Wijaya yang rapat dan kadang terkesan kritis.

“Dalam sajak “Denting Penjual Bakso”, misalnya, ia mengajak pembaca untuk menggunakan rasa dalam memahami dan memecahkan peristiwa sosial, ketika logika dan politik sudah tidak cukup untuk menyelesaikan permasalahan. Angga Wijaya menggunakan puisi-puisinya sebagai penyambung suara komunal, sehingga pembaca merasakan sebuah kedekatan,” tutup Galuh. [T][Rls]

Sumber: Rilis
Editor: Adnyana Ole

Jangan Lihat Sajak Angga Wijaya dari Sisi Dia Penyintas Skizofrenia! — Dari Peluncuran Buku “[Bukan] Anjing Malam”
Menatap Perempuan Bali Secara Sekala dan Niskala dalam Leak Tegal Sirah
Alusi dan Ihwal yang Belum Selesai dalam “Bolang dari Baon”
“Yang Menyublim di Sela Hujan”: Memandang Pendidikan dan Kehidupan di Tanah Papua
Semangat yang Tak Luntur, Merawat Tutur Leluhur
Indonesia dari Pinggir: Memoar Perjalanan yang Mengagumkan
Tags: Angga Wijayabedah bukubuku puisiGM SukawidanaJatijagat Kehidupan PuisiMas Ruscitadewinovel
Previous Post

Candu Media Sosial dan Kesehatan Mental

Next Post

Sisa-Sisa yang Menjadi Rupa : Catatan Pameran Tunggal Sidzia Madvox di Warung Kota, Kota Mataram

tatkala

tatkala

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

Next Post
Sisa-Sisa yang Menjadi Rupa : Catatan Pameran Tunggal Sidzia Madvox di Warung Kota, Kota Mataram

Sisa-Sisa yang Menjadi Rupa : Catatan Pameran Tunggal Sidzia Madvox di Warung Kota, Kota Mataram

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co