31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Hardiknas, Momentum Memuliakan Guru

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
May 2, 2024
inEsai
Hardiknas, Momentum Memuliakan Guru 

Ilustrasi tatkala.co

SEJAK 2021, pengadaan guru di sekolah dilakukan melalui seleksi  Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P-3K). Oleh karena P-3K sebelumnya akronim dari Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan yang di sekolah-sekolah identik dengan kotak obat bertuliskan P-3K dengan lambang palang merah, beralasanlah teman pengawas secara berkelakar menyebut guru P-3K sebagai ”guru kotak obat”. Kelakar itu dapat  diinterpretasikan secara jamak.

Pertama, bentuk perhatian sekaligus keprihatinan pengawas terhadap keberadaan guru P-3K. Sebagai perhatian, pengawas tampaknya berkepentingan terhadap penempatan guru P-3K di sekolah-sekolah agar mengikuti kalender pendidikan sekolah, misalnya pada awal tahun pelajaran atau awal semester. Selain itu, penempatan guru P-3K diharapkan juga di sekolah swasta sebagai mitra sekolah negeri untuk membangun kesetaraan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sebagai bentuk keprihatinan, pengawas tampaknya menginginkan guru P-3K disamakan statusnya dengan PNS, sehingga guru tidak gelisah setiap tahun akan kepastian kontraknya diperpanjang atau tidak. Bagaimana pun, profesi sebagai guru perlu kenyamanan dan ketenangan agar bisa berfokus kepada peserta didik yang dilayani.

Kedua, kebijakan guru P-3K mengindikasikan Indonesia kini sedang darurat guru PNS. Setiap tahun guru PNS berkurang karena pensiun, setiap tahun pula guru P-3K bertambah.   Walaupun keduanya diakui sebagai ASN, tetapi status guru P-3K memiliki hak yang berbeda dengan PNS.

Perbedaannya antara lain perjanjian kerja dievaluasi setiap tahun sampai  5 tahun bagi  P-3K dan dapat diperpanjang sampai usia 60 tahun bila masih dibutuhkan, tanpa hak pensiun. Selain itu, guru P-3K sampai saat ini tidak mengenal jenjang kenaikan pangkat. Ia hanya punya hak kenaikan gaji berkala setiap 2 tahun sekali, seperti PNS dengan tunjangan suami/istri dan anak. 

Standar pendidikan guru P-3K dipatok S-1 padahal banyak yang sudah S-2 tanpa pengakuan gelar apalagi haknya. Haknya pun seyogyanya mengikuti jenjang pendidikan karena jenjang pendidikan guru juga menjadi penilaian dalam akreditasi sekolah dan asesmen nasional khususnya dalam pengisian survei lingkungan belajar.

Perkara jenjang pendidikan guru, bukan hanya menjadi persoalan guru P-3K, melainkan juga perkara guru PNS. Tidak dengan sendirinya, guru PNS yang sudah S-2/S-3, pangkat dan gajinya disetarakan dengan jenjang pendidikan. Padahal, sudah jelas di ijazah tertulis : Kepadanya diberikan gelar akademik (Sarjana/Magister/Doktor) beserta segala hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut.

Ketiga, jika kotak P-3K di sekolah-sekolah isinya hanya obat generik untuk pertolongan pertama pada kecelakaan, tentu saja tidak bisa optimal menyembuhkan  kecelakaan yang parah. Ia harus dirujuk ke Rumah Sakit terdekat untuk mendapat penanganan secara optimal dari tenaga medis atau dokter. Artinya, isi kotak obat P-3K hanya membantu menghilangkan rasa nyeri sementara, bukan menyembuhkan secara paripurna.

Begitu halnya dengan guru P-3K sebatas tindakan preventif sementara, belum menyembuhkan secara total berkesinambungan dosa-dosa pendidikan. Padahal, dosa-dosa pendidikan (intoleransi, perundungan, pelecehan seksual) menjadi musuh bersama bangsa dan guru diharapkan berada di garis depan untuk menyelesaikan.

Celotehan pengawas tentang “guru kotak obat” dalam konteks Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2024 layak jadi renungan, lebih-lebih tahun ini masa jabatan Nadiem Makariem sebagai Mendikbudristek berakhir.

“Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami  tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia,” demikian Nadiem mengawali  pidatonya.        

Sayangnya, pidato sambutan Nadiem Makariem sebagai menteri tidak menyinggung peran guru dalam proyek Merdeka Belajar. Ia hanya berfokus pada keinginan untuk melanjutkan gerakan Merdeka Belajar. Padahal, sesuai dengan amanat  Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, paling lama 10 tahun setelah Undang-Undang itu disahkan, semua guru sudah bersertifikasi.

Seharusnya, pada 2015 Program Sertifikasi Pendidik sudah tuntas. Nyatanya, hampir 20 tahun Undang-Undang itu disahkan, masih menyisakan sekitar 1,6 juta guru belum bersertifikat pendidik. Jumlahnya lebih banyak daripada guru yang bersertifikat pendidik (sekitar 1,4 juta). Dampaknya, mereka yang belum bersertifikat pendidik tidak berhak menerima Tunjangan Profesi Guru sebesar satu kali gaji setiap bulan dan menimbulkan kesenjangan pendapatan sesama guru dengan tugas yang sama : mencerdaskan kehidupan bangsa.

Oleh karena itu,  seyogyanya Kemendikbudristek  menuntaskan  Program Sertifikasi Pendidik, sebagai prioritas, bila perlu melalui proses percepatan. Seandainya, anggaran Program Merdeka Belajar dengan aneka gerakan yang dilakukan secara masip hampir 5 tahun diperuntukkan bagi Sertifikasi Pendidik, tentu lebih banyak guru yang bersertifikasi. Kemendikbudristek ke depan, setelah Presiden Jokowi lengser akan dibebankan dengan Program Sertifikasi Pendidik dan Merdeka Belajar.

Keduanya memakan anggaran yang tidak sedikit, apalagi dengan tambahan program makan siang gratis dan janji capres Prabowo – Gibran menaikkan gaji guru. Begitulah dunia pendidikan selalu hadir dengan segala dinamikanya yang memerlukan sinergisitas pusat – daerah dan trisentra pendidikan untuk mencari solusi bersama. Hanya dengan demikian, tema Hardiknas 2024 “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar” dapat diwujudkan. Pada guru, siswa bertumpu, pada siswa guru mengampu.

Guru tulus menghamba pada siswa jika guru merdeka dari beban-beban yang membelenggu (administrasi, sosial ekonomi, budaya, politik birokrasi). Hardiknas seyogyanya menjadi momentum memuliakan guru menyongsong Indonesia Emas 2045. [T]

BACA artikel lain dari penulisNYOMAN TINGKAT

Guru Penggerak Sebagai “Balian Ketakson”
Kurikulum Merdeka Berkiblat ke Taman Siswa
Kurikulum Dengan Pendekatan “Desa, Kala, Patra”
Tags: guruHari Pendidikan NasionalPendidikansekolah
Previous Post

Refleksi Hari Pendidikan Nasional: Melihat Realitas Pendidikan Lebih Dekat dan Nyata

Next Post

Gede Eka Setia Darma dari Pedawa, Dulu Sekolah Jalan Kaki, Kini Jadi Pengusaha Alat-alat Sekolah

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Gede Eka Setia Darma dari Pedawa, Dulu Sekolah Jalan Kaki, Kini Jadi Pengusaha Alat-alat Sekolah

Gede Eka Setia Darma dari Pedawa, Dulu Sekolah Jalan Kaki, Kini Jadi Pengusaha Alat-alat Sekolah

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co