6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

ChusmerubyChusmeru
May 15, 2025
inFiksi
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Ilustrasi tatkala.co

BERSYUKUR Sumarjono bisa bekerja sebagai pegawai di salah satu universitas di kota Purwokerto, Jawa Tengah. Meskipun hanya sebagai pegawai honorer, Sumarjono sangat beruntung. Betapa tidak, ijazah SMA yang ia miliki sulit untuk bersaing di pasar kerja yang kini banyak diisi lulusan perguruan tinggi.

Sumarjono sudah punya rencana ke depan. Sambil bekerja ia akan kuliah sore hari untuk mendapat gelar sarjana. Siapa tahu ia akan diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS), sehingga gelar sarjananya dapat digunakan untuk kenaikan pangkat dan jabatan.

Awalnya Sumarjono membayangkan akan bekerja sebagai tata usaha atau pegawai administrasi di kampus. Beberapa temannya yang lulus SMA menjadi tata usaha di kantor pemerintah. Keterampilannya dalam bidang elektronik dan komputer dapat menjadi bekal saat bekerja.

Namun bayangan Sumarjono sirna ketika ternyata dia ditempatkan sebagai penjaga malam di kamar jenazah fakultas kedokteran. Pekerjaan yang tak pernah ia impikan. Pekerjaan yang mengharuskannya berhubungan dengan mayat-mayat hasil autopsi untuk kepentingan anatomis dan pendidikan di fakultas kedokteran.

Autopsi jenazah biasanya dilakukan terhadap korban kecelakaan, pembunuhan, atau bunuh diri yang tidak beridentitas dan tidak memiliki kerabat, keluarga, atau ahli waris yang mengakuinya. Mayat-mayat itu akan disimpan di kamar jenazah selama 1×24 jam. Tentu saja bentuk mayat bermacam-macam. Ada yang rusak dan kehilangan anggota badan. Meski ada pula yang masih utuh.

Mendengar ditempatkan bekerja di kamar jenazah membuat ciut nyali Sumarjono. Ia berencana untuk mengundurkan diri saja, batal bekerja di kampus jika hanya sebagai penjaga malam di kamar jenazah. Namun orang tuanya berang. Mencari pekerjaan dengan ijazah SMA saat ini tidak mudah. Banyak tetangganya yang hanya menjadi pelayan toko dan rumah makan. Orang tuanya menyarankan Sumarjono untuk menjalani dulu pekerjaannya. Siapa tahu suatu saat diangkat sebagai PNS dan pindah ke bagian tata usaha.

Sumarjono tak ingin mengecewakan orang tuanya. Ia memutuskan untuk menerima pekerjaan itu. Masalah ketakutannya akan berurusan dengan mayat dan cerita tentang hantu di kamar jenazah ia hadapi saja. Tokh semua orang juga akan meninggal dan menjadi mayat, pikirnya.

***

Sudah lebih dari satu bulan Sumarjono bekerja di kamar jenazah. Ia sering membantu dokter  dan mahasiswa residen untuk mengeluarkan mayat dari kamar jenazah maupun menemani mereka melakukan autopsi. Lantaran akrab dengan para dokter, banyak teman kerja Sumarjono yang memanggilnya dengan sebutan Dokter Joni.

Malam ini Sumarjono tugas jaga malam sendirian. Biasanya ia ditemani oleh Anjar atau Udin yang sesama pegawai honorer. Namun hari ini mereka mendapat tugas lain dari pimpinan fakultas, sehingga Sumarjono harus berada di kamar jenazah seorang diri. Ia harus menjaga beberapa mayat yang tersimpan di kamar jenazah. Semua mayat tanpa identitas dan tak ada pihak yang mengakuinya sebagai keluarga.

Udara malam terasa dingin. Sumarjono berinisiatif membuat secangkir kopi untuk mengusir kantuk dan dingin. Belum lagi sempat beranjak dari kursinya, sesosok tubuh laki-laki yang keluar dari kamar jenazah melintas di depannya. Sumarjono kaget. Diamati laki-laki itu. Lebih kaget lagi, wajah laki-laki hancur berantakan. Hidung dan telinganya tidak ada. Bola matanya rusak dan hancur.

Seketika Sumarjono ingat. Tadi siang baru saja datang mayat korban tertabrak kereta api. Entah lengah atau sengaja bunuh diri, saat kereta melintas ia tertabrak. Tubuhnya hancur. Mayat itu tidak memiliki identitas. Sumarjono segera melihat kantong mayat di kamar jenazah. Masih utuh tersimpan jenazah itu. Pasti arwah korban tabrak kereta itu yang tadi gentayangan, pikir Sumarjono.

Melihat mayat berjalan atau mendengar suara rintihan dan tangisan dalam ruang jenazah hampir selalu ditemui Sumarjono. Malam ini pun bukan hanya sekali ia melihat mayat berjalan ke luar kamar jenazah. Menjelang tengah malam, ketika ia sedang menyeruput kopi, tiba-tiba muncul sosok perempuan berjalan sambil menangis. Wajahnya pucat. Tampak bercak darah di sekujur pakaiannya.

Meski sering melihat hantu di kamar jenazah, Sumarjono tetap saja kaget dan merinding. Apalagi  hantu perempuan itu seolah sengaja hendak menghampiri Sumarjono. Cepat-cepat Sumarjono keluar menjauhi kamar jenazah. Perempuan itu korban pembunuhan di ladang jagung dan belum teridentifikasi.

Bukan hanya mengerikan. Perilaku arwah gentayangan di kamar jenazah kadang juga membuat Sumarjono jengkel. Waktu itu Sumarjono sedang tidur di atas sofa, di luar kamar jenazah. Tiba-tiba ada yang mendorongnya, sehingga terjatuh dari sofa. Saat membuka matanya, di hadapannya berdiri hantu laki-laki tua dengan muka yang penuh luka.

“Sialan kamu yaa…?” ucap Sumarjono.

Antara kaget, marah, dan takut, Sumarjono bangun dan mengumpat arwah korban tabrak lari itu. Arwah itu malah seperti mengejek Sumarjono sambil mondar-mandir di depan kamar jenazah. Sumarjono memberanikan diri. Ia peluk arwah penasaran itu dari belakang. Agak aneh, risih, dan menyeramkan. Namun sekejap mayat itu telah hilang dari hadapannya.

Memeluk mayat bukan sekali dua kali Sumarjono lakukan. Biasanya kalau sudah merasa kesal diganggu arwah gentayangan di kamar jenazah, ia akan memeluk dari belakang mayat itu. Memang ada perasaan geli dan takut juga memeluk mayat. Anehnya, mayat itu sekejap hilang dari pandangannya.

Keusilan hantu-hantu di kamar jenazah bermacam-macam. Pernah Sumarjono tertidur di kursi dekat pintu. Betapa terkejut ia ketika bangun, ternyata dia sudah tertidur di depan toilet. Ada hantu yang memindahkannya tidur. Pernah pula, kopi yang baru saja ia buat tiba-tiba tumpah, seolah ada tangan yang sengaja menumpahkannya.

“Kamu jangan kurang ajar ya..!” kata Sumarjono kesal. Entah kepada siapa ia berkata, karena tak tampak yang menumpahkan kopinya.

Bukan hanya itu. Arwah penasaran di kamar jenazah juga pernah usil hingga ke rumah Sumarjono. Sewaktu pergantian jaga malam dengan Anjar, ia pulang ke rumah naik sepeda motor. Sampai di rumah, anaknya yang masih duduk di Taman Kanak-Kanak berteriak ketakutan. Anaknya bilang ada hantu tanpa kepala yang membonceng motor Sumarjono.

Istrinya juga sempat dibuat cemburu ketika Sumarjono pulang tengah malam untuk mengambil rokok dan korek api yang tertinggal di rumah. Bukannya disambut hangat, istrinya malah cemberut sambil mengomel.

“Siapa perempuan yang kamu bonceng ..!!?” tanya istri Sumarjono sewot.

Tentu saja Sumarjono kaget. Ia tidak merasa memboncengkan seseorang. Rupanya arwah hantu perempuan yang baru saja bunuh diri dan tersimpan di kamar jenazah mengikutinya sampai rumah.

***

Satu tahun bekerja di kamar jenazah, Sumarjono mulai merasa tidak nyaman. Bukan lantaran honor yang diterima hanya cukup untuk makan sehari-hari bersama istri dan dua orang anaknya. Ia merasa risih karena setiap jaga malam selalu saja melihat arwah gentayangan. Kalau hanya melihat saja mungkin ia sudah mulai kebal. Namun mayat-mayat itu kadang usil mengganggunya.

Betapa tidak, saat sedang merokok untuk menghilangkan kantuk, tiba-tiba ada tangan tanpa anggota tubuh lain menampar dan menjatuhkan rokoknya. Pernah pula ia melihat kepala yang melayang di depannya. Hanya kepala saja. Entah hantu dari arwah yang mana ia tak tahu.

Meski demikian, tidak semua hantu yang berseliweran di kamar jenazah itu menyeramkan. Pernah Sumarjono harus tertawa ketika menjumpai sosok hantu yang lucu. Wajahnya mirip pelawak Charlie Caplin. Jalannya terpincang-pincang. Rupanya dia adalah badut yang tertabrak truk di jalan raya. Walau lucu, Sumarjono tetap merasa kasihan pada arwah penasaran itu. Rupanya hantu yang ada di kamar jenazah arwahnya masih belum sempurna, sehingga selalu gentayangan.

Sebenarnya bukan hanya Sumarjono yang mengalami hal menyeramkan di kamar jenazah. Rekan kerjanya, Anjar dan Udin juga sering diganggu hantu yang ada di kamar jenazah. Mereka sudah kebal dengan berbagai ulah arwah gentayangan itu. Bahkan Anjar pernah melempar hantu dengan sandal jepit yang ia pakai. Anehnya, sandal jepit itu justru berbalik arah mengenai wajah Anjar sendiri.

Sumarjono berencana untuk mendatangi seorang kyai. Ia berharap dapat ditutup aura dan cakranya agar tidak dapat lagi melihat hantu dan arwah gentayangan di kamar jenazah. Ia sudah berada di puncak kejenuhan dan kejengkelan bekerja di kamar jenazah.

Namun rencana Sumarjono tak sesuai harapan. Kyai yang didatangi bukannya menutup aura dan cakranya, malah menyarankannya untuk bersyukur. Kata sang kyai, kemampuan Sumarjono melihat hantu adalah gawan bayen atau pembawaan dari sejak bayi. Pupus sudah harapannya. Ia akan tetap terus melihat hantu bergentayangan di kamar jenazah tempatnya bekerja.

“Terima saja kenyataan. Ini sudah kodratmu, gawan bayen…,” kata sang kyai.

Sumarjono tak habis akal. Ia akan terus berusaha agar tidak berhubungan lagi dengan mayat-mayat yang belum diterima di alam baka. Langkah pertama yang ia lakukan adalah mendaftar kuliah di salah satu perguruan tinggi. Ia memilih kuliah di fakultas ekonomi. Dengan harapan, suatu saat kelak ia dapat menjadi bendahara atau kepala bagian keuangan di kampus.

Lebih dari sekadar itu, dengan kuliah yang jam kuliahnya sore hingga malam, Sumarjono akan menjadikannya alasan mengajukan pindah tempat tugas kepada pimpinan. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sumarjono disetujui untuk pindah tempat tugas. Ia ditempatkan sebagai administrasi di lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat.

Sudah barang tentu Sumarjono riang bukan kepalang. Ia tidak lagi bekerja malam di kamar jenazah. Ia tak lagi harus ketakutan dan menahan emosi ketika berhadapan dengan hantu yang aneh-aneh di kamar jenazah. Meskipun ia masih tetap dapat melihat mahkluk halus, tetapi tidak menyeramkan seperti yang ia temui di kamar jenazah.

Kabar yang ia terima, pegawai penggantinya di kamar jenazah masih lebih muda darinya. Meski demikian Sumarjono tidak begitu merasa gembira dengan pegawai yang baru itu. Menurut kabar dari teman-temannya, pegawai pengganti Sumarjo sering tertawa dan bicara sendiri saat bertugas di kamar jenazah. Bahkan kadang juga saat tidak bertugas. [T]

  • Ini adalah cerita fiksi misteri bersambung. Jika terdapat kesamaan nama, tempat, dan peristiwa hanyalah kebetulan dan rekaan penulis semata

Penulis: Chusmeru
Editor: Adnyana Ole

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah
Kampusku Sarang Hantu [13]: Cek Khodam Muncul Pocong
Kampusku Sarang Hantu [12]: Anak-Anak Bermain di Sungai Kecil
Kampusku Sarang Hantu [11]: Dosen Tak Kasat Mata
Kampusku Sarang Hantu [10]: Cemburu pada Khodam Perempuan
Kampusku Sarang Hantu [9]: Mahasiswi yang Duduk di Pojok Kantin
Kampusku Sarang Hantu [8]: Mobil Bergoyang Tengah Malam
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam
Kampusku Sarang Hantu [2]: Suara Misterius di Ruang Dosen
Kampusku Sarang Hantu [3]: Kuntilanak Beterbangan di Proyek Bangunan
Kampusku Sarang Hantu [4]: Mahasiswa Kesurupan di Ruang Kuliah
Kampusku Sarang Hantu [5]: Tangisan dari Gudang Tua
Kampusku Sarang Hantu [6]: Akik Keramat Dosen
Tags: Cerbung Kampusku Sarang Hantucerita misterifiksihoror
Previous Post

45 Tahun Rasa itu Tak Mati-mati: Ini Kisah Siobak Seririt Penakluk Hati

Next Post

Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

Mengharapkan Peran Serta Anak Muda untuk Mengembalikan Vitalitas Pusat Kota Denpasar

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co