9 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Kampusku Sarang Hantu [11]: Dosen Tak Kasat Mata

ChusmerubyChusmeru
April 17, 2025
inFiksi
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Ilustrasi tatkala.co

CERITA maupun kabar tentang kampus di kaki Gunung Slamet, Purwokerto, Jawa Tengah, yang angker dan menyeramkan bukan rahasia lagi. Semua dosen, pegawai, dan mahasiswa pernah mendengarnya. Hampir semua ruangan di kampus menyimpan misteri.

Begitu pula yang didengar Mita Setiani. Dosen cantik ini kerap mendengar suasana kampus yang menimbulkan bulu kuduk berdiri. Awalnya ia tak mempercayai itu. Meski saat kecil di daerah asalnya Tasikmalaya juga sering mendengar cerita tentang hantu yang bergentayangan di kampung.

Sampai saat ini Mita Setiani belum pernah mengalami kejadian aneh saat berada di kampus. Mungkin karena dia tidak punya bakat untuk melihat hantu. Konon, hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki kepekaan untuk dapat melihat mahluk tak kasat mata.

Suasana seram memang ia rasakan ketika melewati sungai kecil di dalam kampus, saat gerimis sore hari dan ia harus mengajar di ruangan yang bersebelahan dengan pohon besar. Kadang ia juga merasakan aura yang kurang enak ketika berjalan di halaman belakang kampus. Namun sekali pun ia tak pernah berjumpa dengan makhluk halus di kampus.

Sudah pasti ia tidak ingin mengalami hal-hal magis yang pernah dirasakan oleh dosen-dosen seperti Pak Kusmedi, Aldo Nugroho, Wisnawan Wijaya, Ibu Dewi Pangesti, Elisabeth Nunce, Asifa Furoda, maupun Ayik Rosita. Mereka semua pernah menjumpai hal-hal yang misterius dan menyeramkan di kampus.

Apalagi Mita Setiani untuk semester ini banyak mengampu mata kuliah, mulai dari semester pertama hingga semester tujuh. Jadwalnya sangat padat. Mulai dari jadwal mengajar pagi sampai malam. Ruangan kuliahnya pun berganti-ganti. Karenanya ia berharap tidak menjumpai hal aneh di kampus, sehingga ia bisa fokus mengajar.

Pagi ini Mita mengajar mata kuliah Komunikasi Digital di ruang 7. Dua hal membuat Mita semangat mengajar. Pertama, mata kuliah ini sangat kekinian. Banyak isu menarik yang dapat dikaitkan dengan Komunikasi Digital. Kedua, ruang 7 merupakan kelas yang sangat nyaman untuk kuliah. Disain ruangan sangat artistik, fasilitas lengkap, seperti meja kursi baru, AC, dan smart TV.

Di mata mahasiswa, Mita dikenal sebagai dosen yang ramah, gaya bicaranya menarik; apalagi diwarnai dengan logat Sunda. Mita selalu mengajarkan kepada mahasiswa untuk selalu optimis dalam melakukan sesuatu. Apalagi di era digital ini, banyak tantangan yang akan dihadapi dalam kehidupan. Bagi mahasiswa, Mita Setiani adalah motivator yang tak henti memompa semangat untuk meraih cita-cita.

                                           ***

Pertemuan pagi ini membahas tentang efek digitalisasi pada generasi Alpha dan Beta nantinya. Saat tengah asyik menayangkan materi kuliah, tiba-tiba telepon genggam Mita berdering. Mita minta izin kepada mahasiswa untuk keluar ruangan menerima telepon. Dalam kontrak kuliah di awal pertemuan Mita memang mengizinkan siapa pun untuk menerima telepon, tetapi harus di luar kelas.

Dilihatnya nomor telepon di layar ponsel Mita. Tidak ada nama dalam daftar kontak telepon Mita. Awalnya Mita malas untuk menerima telepon itu. Biasanya itu telepon dari bank atau sales yang menawarkan produknya. Tapi kali ini Mita mencoba terima telepon itu.

“Hallo… halloo.. hallo..”. 

Berkali-kali Mita mengucapkan kata hallo, namun tak ada suara yang menyahut. Hanya terdengar seperti desir angin yang lewat. Mita kembali mengucapkan hallo. Siapa tahu ada gangguan jaringan telepon. Namun tetap saja tidak ada jawaban. Mita pun menghentikan panggilan masuk itu.

Sementara itu, di dalam kelas terjadi keanehan yang menegangkan. Tayangan slide materi kuliah di layar monitor tiba-tiba bergerak dan berubah sendiri. Bukan pokok bahasan tentang komunikasi digital yang muncul di monitor, tetapi gambar perempuan cantik berwajah none Belanda. Kulitnya putih, rambutnya pirang.

Semua mahasiswa terkejut. Begitu pun dengan Mita yang kembali ke dalam kelas. Dilihatnya slide materi kuliah berubah sendiri. Siapakah yang menggerakkan tayangan materi kuliah dari laptopnya? Apakah ada makhluk tak kasat mata yang memainkan laptop? Namun ketika Mita melihat monitor laptopnya, gambar perempuan itu tidak muncul. Yang ada materi kuliah. Pikiran Mita jadi mengarah pada obrolan dosen-dosen tentang hantu di kampus.

Mita dan mahasiswa bukan hanya terkejut. Mereka juga dicengkeram ketakutan. Gambar none Belanda yang ada di layar monitor mendadak bergerak. Perempuan pirang itu tersenyum dan melambaikan tangan kepada peserta kuliah. Namun sorot matanya tampak sayu, tidak seperi layaknya manusia biasa. Mita merinding. Bahkan ada mahasiswi yang berteriak histeris karena ketakutan.

Mita segera mencabut kabel layar monitor. Ia juga mematikan laptopnya. Gambar perempuan bule Belanda itu hilang dari pandangan. Namun suasana perkuliahan masih menegangkan. Mita mencoba menenangkan mahasiswa. Padahal dirinya sendiri diliputi ketakutan luar biasa. Baru pertama kali Mita mengalami hal misterius dalam perkuliahan.

Ternyata betul kata banyak orang. Kampus tempatnya mengajar memang angker. Bagaimana mungkin ada dosen tak kasat mata yang mengubah dan menggerakkan slide materi kuliah. Apalagi yang muncul bukan pokok bahasan materi kuliah, tetapi perempuan dengan dandanan bule Belanda di masa lalu.

Kuliah pun dilanjutkan kembali. Baru sepuluh menit kuliah berjalan, telepon genggam Mita kembali berdering. Kali ini dengan nomer yang berbeda, tetapi masih dengan kode+62. Artinya itu telepon dari wilayah Indonesia. Mita enggan untuk mengangkat; tetapi kembali berdering. Siapa tahu nomer dari rekan kerjanya di Jakarta yang belum disimpan. Ia pun segera mengangkatnya.

Mita terkaget bukan kepalang. Terdengar suara perempuan tertawa. Nada tawanya aneh. Tak pernah Mita mendengar suara tawa itu. Tidak ada teman maupun saudara Mita yang tertawa seperti itu. “Apakah itu suara perempuan Belanda yang tadi muncul di slide materi kuliah?” pikirnya. Ia pun mematikan telepon genggamnya.

Belum habis kekagetannya, terdengar suara riuh di kelas. Slide di monitor kembali berubah dari materi kuliah yang sedang ditayangkan. Kali ini bukan sosok perempuan yang muncul, tetapi gambar kerkhof atau kuburan Belanda di masa lalu. Mahasiswa dicekam ketakutan. Tak ingin suasana kuliah diteror hantu Belanda, Mita segera mematikan kembali laptopnya dan mengakhiri perkuliahan.

                                  ***

Peristiwa di ruang 7 bukan hanya terjadi sekali. Saat Mita mengajar mata kuliah lain, teror serupa kembali terjadi. Kuliah Dasar-Dasar Kehumasan baru berjalan 30 menit. Mita baru menayangkan beberapa slide materi kuliah. Telepon genggam Mita berdering. Ia ragu antara mematikan atau mengangkat telepon itu. Dengan perasaan berdebar, ia angkat telepon itu di luar kelas.

Bukan suara desiran angin, bukan pula suara perempuan. Sekarang yang terdengar suara anak-anak yang sedang bermain. Dari logat bicara yang Mita dengar, sepertinya bukan logat bahasa Indonesia maupun bahasa daerah di Indonesia. Mita menduga itu suara anak-anak dengan logat bahasa Belanda. Tidak mau dilanda kengerian, Mita mematikan telepon itu.

Suara gaduh terjadi di kelas. Mita segera masuk. Seperti pada kuliah sebelumnya, slide di monitor berubah sendiri. Power point tentang materi kehumasan berubah seolah ada dosen yang menggesernya. Kali ini tampak gambar anak-anak bule sedang bermain. Yang membuat mengerikan, gambar itu bergerak seperti film. Anak-anak berambut pirang sedang bermain-main di kuburan Belanda.

Mita tak habis pikir, mengapa ia selalu menjadi incaran makhluk halus dari Belanda itu. Ia tanyakan kepada dosen lain, apakah pernah mengalami kejadian aneh di ruang 7. Semua mengatakan tidak pernah. Semua dosen bilang ruang 7 tempat yang sejuk untuk kuliah. Tetapi mengapa Mita berkali-kali mengalami kejadian menyeramkan?

Mita mencoba menghubungi tantenya di Tasikmalaya. Tante Mita dikenal sebagai paraji atau dukun yang membantu proses persalinan secara adat di Sunda. Biasanya paraji diwariskan secara turun-temurun dan memiliki kemampuan supranatural. Mita menceritakan apa yang ia alami di kampus setiap kali mengajar di ruang 7. Padahal dosen-dosen lain tak pernah mendapat gangguan di ruang itu. Mendengar cerita Mita, tantenya tertawa.

“Ya pantas saja kamu diganggu. Itu hantu-hantu orang Belanda zaman dahulu ketika masa penjajahan,” kata tantenya.

“Tapi kenapa mereka muncul di ruang 7?” tanya Mita.

“Dulu ruang 7 itu adalah bekas kuburan orang Belanda,” jawab tantenya membuat Mita merinding.

“Kenapa hanya saya yang diganggu?” tanya Mita lagi. Tantenya lagi-lagi tertawa.     

“Apa kamu nggak ingat? Kakek buyut Mita kan ada yang menikah dengan none Belanda,” terang tantenya.  

Mita tertegun. Ia baru sadar bahwa kakek buyutnya ada yang beristri orang Belanda. Jadi ia masih ada garis keturunan Belanda. Tetapi apa hanya karena itu ia diganggu dalam perkuliahan?

“Bagaimana caranya agar saya tidak diganggu terus saat kuliah,” tanya Mita penasaran.

“Coba saja, setiap kuliah kamu bawa coklat. Taruh coklat itu di sudut ruang kuliah. Itu bukan sesaji. Bukan juga untuk mengusir roh halus orang Belanda itu. Coklat itu sebagai tanda kasih sayang kamu kepada mereka, sehingga mereka tidak mengganggumu,” jawab tantenya.

Mita terdiam sejenak. Ia tak ingin menyanggah apa yang dikatakan tantenya. Tidak juga ingin bertanya lagi. Meski Mita tak habis pikir, apa hubungan antara coklat dengan roh halus orang Belanda. Baginya yang penting adalah kuliah dengan tenang.

Mita menurut apa yang dikatakan tantenya. Saat kuliah berikutnya Mita membawa dua potong coklat yang ia beli di minimarket. Ditaruhnya coklat itu di sudut ruang kuliah. Benar kata tantenya. Sepanjang perkuliahan tidak ada dering di telepon genggamnya. Juga tidak ada gangguan pada slide materi kuliah di monitor.

Suasana perkuliahan berjalan dengan lancar dan tenang. Tak ada lagi ketakutan mahasiswa selama kuliah. Mita juga merasa lega. Meskipun setiap kuliah ia harus membawa coklat. Harapannya, semester depan dia tidak mengajar di ruang 7 lagi. [T]

  • Ini adalah cerita fiksi misteri bersambung. Jika terdapat kesamaan nama, tempat, dan peristiwa hanyalah kebetulan dan rekaan penulis semata

Penulis: Chusmeru
Editor: Adnyana Ole

Kampusku Sarang Hantu [10]: Cemburu pada Khodam Perempuan
Kampusku Sarang Hantu [9]: Mahasiswi yang Duduk di Pojok Kantin
Kampusku Sarang Hantu [8]: Mobil Bergoyang Tengah Malam
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam
Kampusku Sarang Hantu [2]: Suara Misterius di Ruang Dosen
Kampusku Sarang Hantu [3]: Kuntilanak Beterbangan di Proyek Bangunan
Kampusku Sarang Hantu [4]: Mahasiswa Kesurupan di Ruang Kuliah
Kampusku Sarang Hantu [5]: Tangisan dari Gudang Tua
Kampusku Sarang Hantu [6]: Akik Keramat Dosen
Kampusku Sarang Hantu [7]: Suara Printer dan Keran Air Mengucur
Tags: Cerbung Kampusku Sarang Hantucerita misterifiksihoror
Previous Post

Tukin Bathin: Mengurai Sengkarut Permasalahan Tukin Dosen

Next Post

METASTOMATA: Metamorphosis Manifesto Galang Kangin di Neka Art Museum, Ubud

Chusmeru

Chusmeru

Purnatugas dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP, Anggota Formatur Pendirian Program Studi Pariwisata, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah. Penulis bidang komunikasi dan pariwisata. Sejak kecil menyukai hal-hal yang berbau mistis.

Next Post
METASTOMATA: Metamorphosis Manifesto Galang Kangin di Neka Art Museum, Ubud

METASTOMATA: Metamorphosis Manifesto Galang Kangin di Neka Art Museum, Ubud

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

    Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulun Pangkung Menjadi Favorit: Penilaian Sensorik, Afektif, atau Intelektual?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ”Married by Accident” Bukan Pernikahan Manis Cinderella

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Duel Sengit Covid-19 vs COVID-19 – [Tentang Bahasa]

    11 shares
    Share 11 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

by Arix Wahyudhi Jana Putra
May 9, 2025
0
Mendaki Bukit Tapak, Menemukan Makam Wali Pitu di Puncak

GERIMIS pagi itu menyambut kami. Dari Kampus Undiksha Singaraja sebagai titik kumpul, saya dan sahabat saya, Prayoga, berangkat dengan semangat...

Read more

Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

by Pitrus Puspito
May 9, 2025
0
Kreativitas dan Imajinasi: Dua Modal Utama Seorang Seniman

DALAM sebuah seminar yang diadakan Komunitas Salihara (2013) yang bertema “Seni Sebagai Peristiwa” memberi saya pemahaman mengenai dunia seni secara...

Read more

Deepfake Porno, Pemerkosaan Simbolik, dan Kejatuhan Etika Digital Kita

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 9, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

BEBERAPA hari ini, jagat digital Indonesia kembali gaduh. Bukan karena debat capres, bukan pula karena teori bumi datar kambuhan. Tapi...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

“Bali Stroke Care”: Golden Period, Membangun Sistem di Tengah Detik yang Maut

May 8, 2025
Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

Mosphit Skena Segera Tiba, yang Ngaku-Ngaku Anak Skena Wajib Hadir!

May 7, 2025
Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

Bimo Seno dan Dolog Gelar Pertandingan Tenis Lapangan di Denpasar

April 27, 2025
Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

Kebersamaan di Desa Wanagiri dalam Aksi Sosial Multisektor Paras.IDN dalam PASSION Vol.2 Bali

April 23, 2025
Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

Menghidupkan Warisan Leluhur, I Gusti Anom Gumanti Pimpin Tradisi Ngelawar di Banjar Temacun Kuta

April 22, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra
Panggung

“Jalan Suara”, Musikalisasi Puisi Yayasan Kesenian Sadewa Bali dan Komunitas Disabilitas Tunanetra

SEPERTI biasa, Heri Windi Anggara, pemusik yang selama ini tekun mengembangkan seni musikalisasi puisi atau musik puisi, tak pernah ragu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman
Khas

Mengenang Perupa I Gusti Made Peredi dan Karya-karyanya yang Membingkai Zaman

TAK salah jika Pemerintah Kota Denpasar dan Pemerintah Provinsi Bali menganugerahkan penghargaan kepada Almarhum I Gusti Made Peredi, salah satu...

by Nyoman Budarsana
May 6, 2025
“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng
Khas

“Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

DULU, pada setiap Manis Galungan (sehari setelah Hari Raya Galungan) atau Manis Kuningan (sehari setelah Hari Raya Kuningan) identik dengan...

by Komang Yudistia
May 6, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [14]: Ayam Kampus Bersimbah Darah

May 8, 2025
Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

Perempuan di Mata Mak Kaeh | Cerpen Khairul A. El Maliky

May 4, 2025
Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

Puisi-puisi Gimien Artekjursi | Tentang Harimau Jawa

May 4, 2025
Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

Poleng | Cerpen Sri Romdhoni Warta Kuncoro

May 3, 2025
Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

Puisi-puisi Muhammad Rafi’ Hanif | Kenang-Kenangan Seorang Mahasiswa

May 3, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co