RASA PENASARAN memang mampu menggerakan kita untuk melakukan sesuatu, tetapi tidak semua penasaran mampu berkembang jadi sebuah kegilaan yang menakjubkan. Kegilaan inilah yang kemudian mengantarkan Novi Sumariani pada pamerannya yang bertajuk Flowers on Paper di Toko Tondo, Panjer, Denpasar, yang dibuka Sabtu, 24 Desember 2022.. Pamerannya berlangsung sampai 14 Januari 2023.
Berawal dari rasa penasaran dan keisengan mencoba membuat kertas daur ulang, Novi Sumariani kini menemukan jembatan untuk menyatukan eksperimen kertas daur ulang dan bunga-bunga kecintaan jadi sebuah penyatuan yang segar.
Dalam proses penciptaan karyanya, Novi telah bergulat dari pagi ke malam selama kurang lebih setahun untuk menemukan formula terbaik dalam menyulap kertas-kertas bekas menjadi wujud baru. Setelah melalui banyak trial and error, ia kini telah mampu membuat berbagai produk seperti notebook, pembatas buku, amplop, kartu ucapan, kanvas, dan lembaran-lembaran kertas dengan berbagai ukuran, warna, dan corak.
Karya-karya Novi Sumariani
Tidak hanya itu, Novi juga mengeksplorasi tekstur yang sengaja ia buat beragam. Ada tekstur kertas yang halus, sangat halus, bahkan ada kertas yang sengaja diteksturkan sangat kasar sehingga nampak tonjolan-tonjolan kecil yang tidak rata. Keberagaman tekstur ini membawa kita pada pengalaman sensorik yang berbeda di mana setiap orang tentunya memiliki tangkapan yang berbeda-beda pula dari bermacam tekstur tersebut.
Penambahan bunga-bungaan juga menjadi daya tarik tersendiri dalam kertas-kertas daur ulang karya Novi. Bunga memang identik pada perempuan, namun tidak semua perempuan menyukai bunga. Dalam hal ini, Novi bukan lagi perempuan penyuka bunga, tetapi bunga adalah cinta baginya. Ia bahkan menjadikan bunga sebagai terapi. Inilah alasan mengapa Novi menyatukan kertas daur ulang dengan berbagai macam bunga.
Ia bahkan memaksimalkan semua bagian bunga seperti daun dan batang yang menciptakan corak tersendiri pada kertas-kertas daur ulang buatannya. Ia pun dengan tegas memilih pewarna yang hanya berasal dari bahan alami seperti kunyit, daun suji, dan bahan lainnya. Penggunaan bahan alami sebagai pewarna kertas membuat hasil karya Novi cenderung memiliki nuansa warna yang dingin.
Karya-karya Novi Sumariani
Selain itu, pencampuran berbagai bahan racikan Novi dalam membuat warna pun menciptakan aroma yang berbeda-beda pula. Pada beberapa kertas, tak jarang aroma-aroma wangi yang khas dapat menguar cukup tajam.
Hasil ketekunan Novi dalam bereksperimen dengan kertas daur ulang telah berhasil membawanya pada titik di mana bukan lagi ia sebagai pencipta saja yang menikmati kesenangan yang tumbuh dari dirinya dan dinikmati oleh tubuh dan jiwanya, namun semua orang kini mampu turut menikmati keindahan yang Novi ciptakan.
Secara keseluruhan, karya kertas daur ulang Novi bisa dikatakan sebagai sebuah siklus penciptaan ulang. Di mana Novi telah mencipta ulang nilai guna kertas itu sendiri, mencipta ulang keindahan bunga-bunga yang telah kering dan mati, serta mencipta warna dan aroma-aroma baru yang tersisip dalam kertas-kertasnya. Karya-karya Novi membentuk sebuah penyatuan yang selaras di mana semua aspek-aspeknya berasal dari alam.
Melalui pamerannya ini, Novi Sumariani sebagai seniman perempuan tidak hanya mengembalikan esensi nilai dari suatu kertas, namun ia juga memberi nilai baru pada dirinya sebagai perempuan yang mengerti bagaimana cara mengolah keresah-gelisahan menjadi sebuah karya seni yang jauh lebih bernilai.[T]
Pengunjung pameran Karya-karya Novi Sumariani