17 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto-foto diambil dari facebook

Foto-foto diambil dari facebook

Gunung Agung, Bencana dan Tahayul

I Nyoman Winata by I Nyoman Winata
February 2, 2018
in Opini
11
SHARES

 

KETIKA Gunung Agung mulai erupsi magmatic dengan mengeluarkan abu vulkanik Sabtu (26 Nopember 2017), informasi menyebar dengan cepat di media sosial. Kepulan abu yang membumbung hingga mencapai 3000-an meter menghasilkan efek dramatis.

Gambar kepulan abu ini  kemudian diberi interpretasi citra bermacam-macam, seperti misalnya ada yang melihatnya menyerupai kepala Tualen dan ada juga menyerupai garuda. Yang paling fenomenal tentu adalah kepulan abu dengan cahaya kemerahan yang menyerupai tubuh dan kepala raksasa bermata merah. Netizen pun kemudian heboh, ramai memperbincangkannya. Ada yang percaya adapula yang tidak.

Tidak hanya terjadi pada letusan Gunung Agung. Pada letusan Gunung Merapi pada tahun 2010, dimana aliran wedhus gembel (awan panas) nya memakan korban sang juru Kunci Mbah Maridjan, penafsiran atas bentuk kepulan asap dan debu letusan juga mengarah kepada bentuk-bentuk personal yang mistis. Dalam letusan Gunung Merapi saat itu, disebutkan kepulan awan dan abu membentuk kepala tokoh Mbah Petruk. Publik pun kemudian menjadi demikian heboh. Ada yang percaya adapula yang tidak.

Yang membuat fenomena mengait-ngaitkan bentuk kepulan erupsi Gunung Agung menyerupai bentuk tertentu seperti tokoh atau mahluk gaib adalah akibat dari masih kuatnya masyarakat dicengkeram oleh pola berpikir yang dipenuhi tahayul. Fenomena alam terutama erupsi gunung kemudian selalu dikait-kaitkan dengan kejadian mistis. Selalu saja dianggap bahwa dibalik sebuah fenomena alam, bekerja tangan-tangan gaib yang berkesadaran dan memiliki personalitas.

Gunung dalam kepercayaan masyarakat mistis merupakan representasi dari kekuatan adi kodrati. Gunung dipercayai memiliki roh bahkan memiliki personalitas sehingga ada yang menyebutnya sebagai ibu atau juga ayah. Jika ditelusuri, munculnya kepercayaan yang sering disebut sebagai  naturisme atau anisme ini tidak lepas dari ketakutan yang dihadapi manusia atas kekuatan bencana yang dapat ditimbulkan dari letusan gunung.

Benda yang menjulang tinggi memuntahkan material yang menghancurkan kehidupan, menempatkan gunung sebagai sosok yang pemarah. Namun disisi lain, gunung juga adalah sosok lembut pemaaf sebagai pemberi kehidupan dimana kesuburan tanah bersumber dari abu vulkanisnya dan dengan hutan di sekitar gunung yang menjadi sumber air sangatlah menghidupi.

Kepercayaan manusia atas posisi gunung yang demikian mistis, representasi dari kekuatan yang menghancurkan sekaligus menghidupi memunculkan penghormatan yang tinggi. Penghormatan ini kemudian diwujudkan dalam bentuk ritus-ritus sakral penuh mistisme sebagai bentuk pemujaan yang biasanya selalu akan diikuti dengan persembahan sebagai wujud pengorbanan suci. Melalui ritus-ritus suci, elemen penghancuran diharapkan dapat diredam dan elemen penghidupan yang lebih sering dapat dinikmati manusia.

Perkembangan kemampuan berpikir manusia dengan ilmu pengetahuannya pada tahap selanjutnya berhasil mengurai misteri dari sosok mistis bernama gunung meski tidak seluruhnya. Manusia dengan teknologinya misalnya telah mampu “membaca” tanda-tanda kapan erupsi akan terjadi.

Berbagai alat telah dikembangkan tidak hanya untuk memberi peringatan bahwa bencana akan menjelang, melainkan juga bagaimana bencana dapat di kelola dengan sebaik-baiknya guna meminimalisir kerugian. Pengungkapan sebagian misteri-misteri dari gunung dengan logika ilmu pengetahuan memampukan manusia menghindari efek buruk dari bencana. Manusiapun semestinya tidak lagi hanya tergantung pada ritus-ritus mistis nan sakral untuk dapat “mengendalikan” kekuatan dahsyat dari gunung.

Yang paling penting disadari bahwa, penemuan manusia dengan ilmu pengetahuannya dalam mengurai misteri di balik kekuatan gunung yang dahsyat tidak bijak pula lantas meniadakan pemahaman bahwa gunung tetap harus dihormati. Artinya, manusia tidak boleh jumawa dengan hanya menempatkan bencana erupsi gunung sebagai kejadian alam saja. Bencana juga adalah kejadian spiritual namun tidak lagi dalam ranah mistis melainkan kemanusiaan.

Dalam bahasa sederhananya, ketika gunung meletus, manusia tidak lagi perlu terlalu sibuk mencari-cari jawaban atas pertanyaan mengapa gunung bisa meletus. Apakah karena roh di balik gunung itu marah akibat manusia terlalu banyak berbuat dosa? Janganlah mengait-ngaitkan bencana gunung meletus karena agama yang diyakini oleh mayoritas manusia di sekitar gunung.

Tidaklah bijak juga kalau sibuk mencari-cari representasi personal mistis dari kepulan abu vulkanik, kilatan api dipuncak gunung atau menganggap lahar sebagai perwujudan dari roh suci yang harus disambut dengan ritus sakral.

Bencana alam harusnya lebih dipahami secara spiritual dalam konteks kemanusiaan, dimana penyelamatan atas kehidupan jauh lebih penting. Jika lahar atau awan panas jelang menerjang, selamatkanlah diri. Ketika terdapat sesama yang menjadi pengungsi berilah bantuan agar kesulitannya dapat dikurangi.

Jika nanti bencana telah reda, bangun bersama kembali kehidupan. Spiritual kemanusiaan jauh lebih tinggi daripada spiritual mistis. Spritual kemanusiaan menjadikan manusia lebih menghargai kehidupan karena dengan hidup barulah manusia dapat secara sempurna melakukan pengorbanan sucinya sebagai wujud dari spiritulisme mistis. (T)

Catatan: Tulisan ini dimuat pertama kali di Jurnal Winata

Tags: balierupsiGunung Agungmisteri
I Nyoman Winata

I Nyoman Winata

I Nyoman Winata lahir tahun 1975 dan besar di sekitar Terminal Ubung, Denpasar. S1-nya diselesaikan di Fakultas Ekonomi Unud. Magister Ilmu Komunikasi diselesaikan di Universitas Diponegoro dengan predikat cumlaude. Kini menjadi wartawan sekaligus mengelola TV di Semarang, Jawa Tengah. Tulisannya tersebar di sejumlah media, termasuk di http://winatalyka.blogspot.com/

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Buku Sebab Cinta dan Kadek Purnami
Kilas

“Sebab Cinta” Kadek Purnami Terbit Ulang, Dialihwanakan ke Buku Suara

Buku kumpulan cerpen “Sebab Cinta” karya Kadek Purnami diterbitkan ulang tahun 2020 setelah pertama kali terbit tahun 2012 dengan edisi ...

September 29, 2020
Pementasan Drama Gong dengan judul Koetkoetbi oleh Kampung Seni Banyuning di Pesta Kesenian Bali 23 Juni 2017./ Foto=foto: Agus Wiryadhi Saidi
Ulasan

Menerka Nasib Drama Gong Lewat Koetkoetbi

KOETKOETBI dan Ragoesa melarikan diri! Mereka lari ke tengah hutan yang kian lama kian terasa kelam. Sepasang kekasih yang tengah ...

February 2, 2018
Catatan Dua Tahun Pernikahan - Candra Puspita Dewi
Esai

“Nyerod” ke Desa dan “Culture Shock” yang Menyenangkan || Catatan 2 Tahun Pernikahan

Ini kisah suka-cinta dan suka-cita. Dua tahun lalu aku menjatuhkan pilihanku pada seorang lelaki baik. Dia berasal dari sebuah desa ...

December 21, 2020
Esai

Menerima Tanpa Terlena

Seseorang menulis pesan. Isinya begini, “Bijaksanalah dengan pikiran, kecerdasan membuatnya terobsesi kecurigaan, jangankan pada cahaya dan bayang yang tertangkap mata, ...

April 23, 2019
Balaganjur di Festival Payangan 2018
Khas

Menjaga Alam dengan Dharma di Festival Payangan

PAYANGAN dekat dengan Ubud, sama-sama di Kabupaten Gianyar. Payangan bisa dibilang kalah pamor dengan Ubud, terutama untuk urusan pariwisata. Namun ...

October 31, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

MISIONARIS DE VROOM DIBUNUH DI BULELENG | Tragedi Kristenisasi di Bali

by Sugi Lanus
January 17, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1348) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In