25 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: Ole

Foto: Ole

Untuk Perbaiki Bali, “Ngiring Sareng-sareng Dados Balian”

Made Nurbawa by Made Nurbawa
February 2, 2018
in Opini
26
SHARES

“Ngiring je sareng-sareng dados Balian,” kata teman saya minggu lalu, saat ngopi di bawah rindang pohon bambu, siang di belakang rumahnya.

Mimih, ucap saya spontan. “Kenapa harus begitu?” tanya saya penasaran.

Saat ini dan ke depan alam ini akan banyak memberi kita cobaan, sekala maupun niskala, karena kini manusia sudah lama tidak sadar, sehingga tidak mampu mengenali dan memahami lagi bentuk dan jenis masalah yang ada dalam diri dan di lingkungan sekitarnya.

Disebut masalah artinya sesuatu itu ada dalam kondisi atau keadaan yang tidak seharusnya atau tidak sesuai dengan hukum-Nya. “Kini manusia tidak sadar kalau dirinya tidak sadar,” imbuh teman saya.

“Kalau saya jadi ‘balean’ terus bagaimana caranya, bagaimana dengan pekerjaan saya, saya kan tidak bisa mengobati?” tanya saya lagi.

Ingat saya bilang dan saya maksud jadi “Balian” bukan “Balean”. Jadi “Balian” itu artinya orang yang menjalankan tata-titi atau parikrama jagat Bali dengan benar, dengan patut, ucap teman saya dengan nada pelan.

Sekarang banyak yang salah persepsi tentang “Balian” selalu dipersepsikan orang yang mampu mengobati atau melakukan pengobatan saja (balian usadha). “Balian” jenisnya banyak tergantung tujuan dan keahlian yang diperoleh, antara lain ada balian penengan, balian pengiwa, balian usadha, balian kapican, balian ketakson, balian sonteng dan sebagainya.

Demikian juga tentang obat dan pengobatan (usadha). “Obat” tidak selalu berarti pil, jamu, loloh, boreh dan sejenisnya. “Obat” bisa juga dalam bentuk “sastra” atau petuah/nasehat suci.

Jadi sesungguhnya semua orang yang meyakini, menghormati dan menjalankan tata-titi atau parikrama jagat bali dengan benar dan berdampak benar bisa disebut “balian”.

Oh, kalau begitu apakah investor, kontraktor, pejabat, politikus, pedagang, pedagang, tukang dan sebagainya jika menjalankan spirit “kebalian” dengan benar bisa disebut “balian”? tanya saya sedikit bercanda.

“Yap,” jawab teman saya.

“Balian asal katanya “bali”, jadi “balian” artinya kita kembali menyadari, memahami, dan meyakini tatanan dan budaya Bali dengan benar sesuai dengan sastranya atau tattwanya. Di Bali ada yang boleh ada juga yang tidak boleh, ada di sana ada di sini, dan seterusnya. Dengan demikian kita akan memahami etikanya (sesana) sehingga bisa menjalankan/melaksanakan (upacara) dengan benar.

Bali sudah memiliki tatanan, misalnya dalam wilayah parahyangan (panca yadnya,dll), palemahan (asta bumi, kawasan suci, dll) dan pawongan (asta kosala kosali, leluhur, kawitan, dll) dan sebagainya.

Sekarang banyak orang sudah tidak menyadari dan memahami “bali” dengan benar sehingga tidak meyakini “bali” yang sesungguhnya, maka wajarlah terjadi banyak malpraktek (termasuk maaf malpraktek menjalankan sesana balian), menghalalkan segala cara dan terjadi pelanggaran hukum yang berdampak jagat Bali tidak harmonis lagi, tidak seimbang lagi atau tidak ber-“Tri Hita Karana”.

Oleh karena itu, “Ngiring dados balian” dengan tujuan dan pengetahuan yang benar, sehingga kita sadar, paham dan yakin dengan budaya Bali, ujar teman saya.

Ya ya ya, kalau begitu saya belum jadi “balian”, dan semoga juga dengan adanya proyek Reklamasi Teluk Benoa, banyak orang Bali dan non-Bali kembali dan turut jadi “Balian”, guman saya dalam hati. Ngiring! (T)

 

Tags: balibalianupacara
Made Nurbawa

Made Nurbawa

Tinggal di Tabanan dan punya kecintaan yang besar terhadap tetek-bengek budaya pertanian. Tulisan-tulisannya bisa dilihat di madenurbawa.com

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Foto ilustrasi: Mursal Buyung
Esai

Tidak Sulit Mencari Guru

Kata para bijak, guru konon ditemukan oleh orang yang siap menjadi murid. Tapi pada kenyataannya banyak calon murid yang mengeluhkan ...

December 22, 2018
Wahyu Mahendra
Esai

Pandemi, Hukum Rta, dan Keimanan Saya

Pandemi covid-19 baik di negara kita, juga dunia hingga saat ini belum tampak ujung akhir pemecahannya. Harus diakui, keadaan pandemi ...

February 9, 2021
Ade Putri Paramadita (paling tengah)
Khas

Ade Putri Paramadita, Kuliner dan Imaji Rasa yang Tak Terbatas

DUNIA kuliner selalu menghadirkan pengalaman menarik. Apalagi, Indonesia kaya akan sumber makanan yang bisa diolah menjadi apa saja. Kekayaan kuliner ...

November 20, 2018
Foto: Mursal Buyung
Opini

“Dear Para Jomblo, Kita Beruntung!” – Sebuah Perspektif dari Orang Jomblo

Dear para jomblo di muka Bumi ini,  Aku adalah kawanmu yang masih setia. Menjomblo bersama kalian adalah sebuah anugerah tak ...

February 2, 2018
Google Image
Esai

“Nunas Baos” Boleh, Asal Jangan Sampai Berkonflik

LUH Sukerti (bukan nama sebenarnya) sudah hampir setahun ini tidak bertegur sapa dengan seorang tetangganya yang bersebelahan dengan rumahnya. Pasalnya, ...

February 21, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Umberto Eco
Esai

Baca Lontar Bersama Umberto Eco

by Sugi Lanus
February 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1411) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In