23 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Istimewa

Istimewa

“Nama” adalah Peta Jalan Pengetahuan

Made Nurbawa by Made Nurbawa
February 2, 2018
in Opini
13
SHARES

UNGKAPAN “apalah artinya sebuah nama”, bagi saya memiliki makna kebalikannya. Dalam realitas   budaya dan adat, nama memiliki banyak arti dan makna, mulai dari yang sederhana hingga yang tak sederhana, baik di masa lalu, kini dan masa yang akan datang. “Nama” dalam kamus bahasa Bali-Indonesia disebut “parab”, “wasta”, atau “adan”.

“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.” Begitu kata peribahasa. Artinya: seseorang yang telah meninggal akan dikenang sesuai dengan perbuatan pada masa hidupnya. Tentu ada perbuatan yang baik dan ada juga yang buruk.   Gajah dan harimau adalah nama hewan yang memiliki karakter dominan di habitatnya. Gajah adalah binatang yang sangat besar, dan harimau adalah binatang buas-simbul raja hutan, sehingga nama adalah sesuatu yang abadi dan penting.

“Nama”, selain sebagai identitas seseorang, tempat, keadaan, benda, hewan, dan makluk hidup lainnya, juga bisa dikatakan sebagai “warisan” tak benda. Karena sebuah warisan, maka nama memiliki pola hubungan yang erat antara pewaris dan ahli warisnya. Dengan demikian, nama pun memiliki banyak dimensi seperti dimensi hukum, sosial, ekonomi, dan budaya.

Sebuah nama atau merek dagang misalnya, tidak boleh digunakan sembarang orang atau perusahaan lain. “Merek”, dilindungi secara hukum Negara. Pihak yang melanggar bisa dikenakan sanksi hukum karena nama merek dagang memiliki dimensi ekonomi yang sangat luas, berkelanjutan dan lintas generasi.

Dalam konteks sosial budaya, “nama” mengingatkan kita pada sebuah peristiwa penting. Nama bisa juga sebagai simbol tatanan, ruang dan waktu, menyentuh dimensi keyakinan spiritual sehingga disakralkan bahkan dimitoskan secara turun temurun. Dalam posisi tersebut nama mampu menjelaskan banyak peristiwa, pola hubungan, tujuan dan fungsi yang banyak digunakan oleh ahli sejarah, antropologi, arkeologi dan sebagainya untuk mengungkap hal yang lampau.

Jadi, “nama” bisa menjadi peta awal ditemukannya sebuah rangkaian pengetahuan.

Dari nama seseorang setidaknya kita bisa bertanya hari apa lahir, tanggal berapa lahir, di mana lahir, siapa yang melahirkan, bagaimana dilahirkan dan seterusnya. Sebuah fakta dan data yang sangat penting untuk bisa memperoleh dokumen hukum seperti SIM, KTP, ijasah, paspor, sekolah, pekerjaan, dan sebagainya. Nama sebuah negara misanya jelas tidak boleh ditulis dan digunakan sembarangan. Karena nama negara adalah simbol kedaulatan. Dengan demikian, nama negara wajib dilindungi secara hukum, sosial ekonomi, budaya bahkan secara pertahanan maupun keamanan.

Dalam logika hukum negara, “nama” atau “ merek” bisa diartikan sebagai sebuah tanda yang terdiri dari gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Jadi nama adalah tanda, memiliki daya pembeda dan sesuatu yang digunakan, sehingga wajar sebuah nama dilindungi, diwarisi, dihormati dan dipelihara.

Pantaslah tetua atau leluhur kita dulu tidak sembarang memberi nama seseorang, tempat atau sesuatu, karena dibalik nama ada pengetahuan, kesepakatan dan keputusan yang teramat penting. Dari logika di atas nama pun tidak harus sebuah kalimat atau kata. Gambar, ukiran, huruf, angka, warna, bangunan, benda, kombinasi dari unsur dan sesuatu yang berguna pun adalah sebuah nama.

Jika demikian nama tempat suci (Pura) atau kawasan suci (desa, kota, subak, laut danau, gunung, dan lain-lain) sudah saatnya dimaknai sebagai sebuah keputusan dan kesepakatan dari pendahulu dan leluhur kita di masa lalu yang masih berlaku atau wajib terus diberlakukan, kini dan di masa yang akan datang.

Menyebut nama Bali misalnya, kita akan diingatkan dengan sebuah pulau, bisa juga kita diingatkan dengan huruf bali, warna atau corak ukiran, sistem pemerintahan, sejarah, hukum adat, bahkan sebuah tatanan budaya yang masih digunakan dan hidup dalam keseharian. Jejak sejarah membuktikan peradaban Bali mencatat banyak keputusan dan kesepakatan masyarakat atau pemimpin di  masa lampau, selanjutnya diberi nama atau simbol.

Jika nama adalah sebuah tatanan,   dan tatanan adalah sebuah nama, maka mengubah tatanan berarti akan mengubah nama, bisa-bisa kita pun sedang mengubah dan melanggar keputusan dan kesepakatan para pemilik dan pencetusnya di masa lampau. Mengubah nama sembarangan, mengubah keputusan dan kesepakatan sembarangan, semoga saja tidak melanggar hukum negara atau hukum karmapala bagi mereka yang meyakininya. (T)

 

Tags: NamaPengetahuan
Made Nurbawa

Made Nurbawa

Tinggal di Tabanan dan punya kecintaan yang besar terhadap tetek-bengek budaya pertanian. Tulisan-tulisannya bisa dilihat di madenurbawa.com

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Sketsa Nyoman Wirata
Puisi

Puisi-puisi Alit S Rini | Aku dan Pertiwi, Percakapan di Depan Api

by Alit S Rini
January 23, 2021
Lukisan Dewa Merta
Khas

Pantai Atuh di Atas Kanvas Dewa Merta

  BERBICARA kecantikan kepulauan Nusa Penida tidak ada habis-habisnya. Keindahan alam yang ditawarkan sungguh mempesona. Pulau yang terpisahkan oleh Selat ...

February 2, 2018
Bu Revand, juara 1 Lomba Masatua Bali di Desa Adat Kelaci, Marga Dauh puri, Tabanan
Khas

“Masatua”, Dulu di Tempat Tidur, Kini di Balai Banjar – [Bulan Bahasa Bali di Desa Adat Kelaci]

Dulu, tradisi bercerita pernah dilakoni nenek. Masih segar dalam ingatan saya bau khas kamar nenek, ketika kami, cucu-cucunya, dengan setia ...

February 29, 2020
Lukisan Komang Astiari
Cerpen

Kujadikan Kau Dongeng Sebelum Tidur

“Sebelum Tsai’Lun menemukan kertas, dan Johann Gutenberg menemukan mesin ketik, kekasihku, peradaban ini dibangun oleh segulungan kisah dongeng. Dan kali ...

October 27, 2018
Opini

Laga Lanjutan Pilkada 2020

Setelah sempat ditunda selama lebih kurang tiga bulan, akhirnya perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 kembali digelar. Tepatnya ...

October 9, 2020
Nengah Suarmanayasa
Esai

Relawan Kelas Inspirasi Bali: “Sehari Menjadi Guru SD”

Layar TV nasional sering menampilkan cerita tentang anak muda yang menjadi relawan. Relawan kemanusiaan saat terjadi bencana alam, saat adanya ...

April 6, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Pemandangan alam di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. [Foto oleh Made Swisen]
Khas

“Uba ngamah ko?” | Mari Belajar Bahasa Pedawa

by tatkala
January 22, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ni Nyoman Sri Supadmi
Esai

Teknologi Berkembang, Budaya Bali Tetap Lestari

by Suara Perubahan
January 23, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (66) Cerpen (150) Dongeng (10) Esai (1355) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (4) Khas (310) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (97) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In