HARI Suci Nyepi umat Hindu tahun ini jatuh pada 29 Maret, hampir bersamaan dengan Hari Raya Idulfitri umat Islam tahun ini 31 Maret. Nyepi sebagai hari raya besar umat Hindu dirayakan setiap Tahun Baru Saka. Pada hari Nyepi, umat Hindu di Bali dan Tengger merayakan dengan menyepi dan tidak melakukan aktivitas apa pun. Nyepi dimaksudkan sebagai waktu untuk kontemplasi diri.
Biasanya, upacara Nyepi berlangsung selama 24 jam mulai dari pukul enam pagi hingga pukul enam pagi keesokan harinya. Peringatan ini juga identik dengan situasi yang tenang, damai, senyap tanpa aliran listrik. Sesuai dengan namanya Nyepi,sepi, umat Hindu menyepi tidak beraktivitas seperti hari biasa, melakukan perenungan dengan dirinya sendiri, melakukan instrospeksi ke dalam diri dan batin terdalam.
Dalam konteks komunikasi ini adalah wujud dan praktik apa yang disebut oleh manusia sebagai komunikasi intrapersonal. Raga lahir berkomunikasi dengan jiwa batinnya,melakukan koreksi diri pada apa yang telah dilakukan selama satu tahun ini, bagaimana ke depan untuk lebih baik.
Menyepi juga merupakan bentuk ketaatan umat Hindu untuk tidak melakukan aktivitas selama satu hari (24 jam), kecuali merenung untuk memperbaiki lahir batin, perilaku berpikir, bersikap, dan berinteraksi dengan sesama manusia, mengingat kebesaran dan keagungan Sang Pencipta.
Saat hari raya Nyepi, umat Hindu berupaya menahan hasrat untuk tidak keluar rumah, bekerja, menghidupkan perapian, atau pun mengujarkan kalimat-kalimat tertentu. Pengendalian diri tersebut dilakukan dengan Catur Brata Penyepian: Amati Geni (tidak menyalakan api atau cahaya); Amati Karya (tidak bekerja); Amati Lelungan (tidak bepergian); Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang atau berfoya-foya). Dengan begitu umat Hindu dapat khusuk ketika mengevaluasi diri, meditasi, dan shamadi dalam keheningan (https://kesrasetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/88_makna-perayaan-hari-raya-nyepi#:~)
Proses tersebut merupakan kegiatan komunikasi lahir batin setiap individu atau komunikasi intrapersonal. Komunikasi terjadi di dalam diri seseorang, di mana melibatkan proses berpikir, merasakan, dan menafsirkan informasi, serta merupakan bentuk komunikasi yang paling dasar dan murni.
Komunikasi ini membantu mengembangkan kreativitas, imajinasi, pemahaman dan pengendalian diri, serta meningkatkan kedewasaan dalam berpikir sebelum mengambil keputusan. Selanjutnya, komunikasi ini juga akan membantu dalam menjaga seseorang atau individu sadar akan peristiwa yang terjadi di sekitar mereka. Ini merupakan praktik dari Nyepi.
***
Komunikasi intrapersonal memiliki beberapa fungsi, yaitu untuk menumbuhkan kesadaran diri, mawas diri yang memungkinkan orang untuk menyadari semua aspek kepribadian mereka sendiri. Introspeksi diri, seseorang menjadi sadar akan kualitas yang membantu membentuk kepribadiannya, sehingga membuatnya sadar akan motif, aspirasi, dan harapannya terhadap dunia.
Komunikasi intraperonal juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri, kesadaran diri. Seseorang menyadari kekuatan dan kelemahannya, ia membekali dirinya untuk mengelola urusan sehari-harinya secara efektif dengan menggunakan kekuatannya secara maksimal untuk menutupi kelemahannya. Juga menumbuhkan motivasi diri, dalam menggapai apa yang diinginkan seseorang dalam hidup dan memungkinkan orang tersebut berjuang dalam meraih impiannya.
Deskripsi komunikasi intrapersonal tersebut dapat saya katakan, Hari Raya Nyepi merupakan komunikasi intrapersonal bagi umat Hindu, menjadi refleksi diri, dengan tujuan menyucikan diri dan alam semesta, serta memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nyepi juga merupakan waktu untuk introspeksi dan pemulihan. Nyepi meminta manusia untuk tidak mengobarkan hawa nafsu.
Selamat hari raya Nyepi, semoga kita dapat memulai aktivitas baru dengan sesuatu yang baru dan positif, terus menjaga keseimbangan dan keharmonisan bumi pertiwi ini. [T]
Penulis: Ahmad Sihabudin
Editor: Adnyana Ole
BACA artikel lain dari penulis AHMAD SIHABUDIN
- BACA JUGA: