6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Workshop Gerak Mulawali Institute: Mencari Pusat Diri Dalam Tubuh Setengah Jadi

Santi DewibySanti Dewi
April 11, 2023
inKhas
Workshop Gerak Mulawali Institute: Mencari Pusat Diri Dalam Tubuh Setengah Jadi

Razan Wirjosandjojo dalam Workshop Gerak: Tubuh Setengah Jadi | Foto: Amrita Dharma Darsanam

“Terkadang dalam menjalani rutinitas, kita seringkali tidak jujur dengan diri, maka dalam bergerak, jujur pada perasaan dan tubuh sangat penting untuk membuat kita kembali menjadi diri kita yang jujur!”

Kurang lebih begitulah kata Razan Wirjosandjojo dalam diskusi santai dan hangat usai Workshop Gerak: Tubuh Setengah Jadi selesai.

Workshop gerak itu diadakan oleh Mulawali Institute bertajuk Studi Klub Pragina pada Jumat, 07 April 2023 di Penggak Men Mersi, Denpasar. Menghadirkan Razan Wirjosandjojo sebagai narasumber.

Razan Wirjosandjojo sendiri merupakan seniman asal Solo yang memulai praktik seni tarinya sejak tahun 2010. Ia juga mempelajari berbagai disiplin ilmu dari berbagai ruang dan komunitas yang diaplikasikannya lewat karya-karya pertunjukkan dan juga film. Saat ini, Razan adalah murid sekaligus staf paruh waktu di Studio Plesungan.

Kegemaran Razan dalam belajar rupanya menjadi salah satu alasan kedatangannya ke Bali. Hal ini terlihat dari gagasan soal self-sculpting yang ia sampaikan dalam workshop ketika beberapa waktu lalu mempelajari tari Bali bersama salah satu maestro tari yaitu Ni Ketut Arini.

Di awal workshop, Razan menyampaikan bahwa pengalaman belajarnya bersama Ni Ketut Arini memunculkan suatu kesadaran baru bahwa dalam proses mentransfer pengetahuan dalam hal ini adalah konteks menari, sama saja halnya seperti memahat tubuh pelakunya. Maka dari itu, dalam workshop ini, Razan mencoba mengajak para partisipan untuk menelusuri pendekatan self-sculpting.

Gagasan yang ditawarkan Razan pun menarik banyak partisipan. Ada total 20 orang lebih yang hadir dan tertarik untuk mengenal maupun belajar lebih jauh tentang workshop gerak tersebut.

Meski program ini berjudul Studi Klub Pragina, namun partisipan yang hadir ternyata sangat bervariatif; ada pelajar SMP & SMA, mahasiswa, guru, dosen, arsitek, peneliti, penari, dan perupa. Berbagai kalangan hadir dan berkumpul bersama dalam satu tempat untuk merasakan pengalaman gerak yang dibagikan oleh Razan.

Setelah saling berkenalan, workshop yang dipandu Razan pun dimulai dengan pemanasan. Gerakan-gerakan pemanasan yang dilakukan memang lebih banyak pada posisi duduk atau terlentang, namun meskipun posisi yang diambil adalah duduk dan terlentang, gerakan-gerakan yang dilakukan memerlukan pengaturan napas yang baik dan harus berfokus pada core.

Dalam pemanasan itu, Razan juga meminta partisipan membayangkan dan mencoba merasakan detail sesuatu yang sedang digerakkan.

“Bayangkan teman-teman sedang menyentuh awan, atau mungkin sedang mengelus air, atau memegang sutra yang sangat lembut, rasakan lembutnya,” kata Razan saat menginstruksikan kami untuk merentangkan tangan ke samping sembari menggerakkan badan memutar dan tetap fokus pada core.

Di lain gerakan, dalam posisi terlentang di tanah, Razan meminta kami membayangkan sedang ditusuk pada bagian perut. Hal ini membuat efek terkejut sehingga memberikan refleks pada bagian dada ke atas dan kaki menjadi naik dan langsung di-release cepat ke posisi terlentang kembali. Lagi-lagi gerakan ini berpusat pada perut.

“Ingat fokus berada di core!” Razan terus mengingatkan kami.

Dengan instruksi-instruksi yang diberikan Razan, saya sendiri yang juga mengikuti workshop merasa lebih menemukan motivasi untuk bergerak ketika Razan meminta kami membayangkan secara concrete imajinasi kami dan mencoba merasakannya. Sehingga bentuk gerak yang dilakukan tidak hanya sekadar menjadi perpindahan-perpindahan tubuh, tetapi menjadi gerak yang lebih terhayati.

Setelah beberapa gerakan peregangan yang bertitik fokus pada core, Razan perlahan-lahan mulai mengajak kami menyadari tubuh kami masing-masing, terutama bagian tulang punggung.

Razan menginstruksikan kami untuk perlahan menggerakkan dan merasakan tulang punggung, ia juga mengingatkan kami bahwa sebelum kita berbentuk manusia seperti sekarang, ada sejarah panjang di mana evolusi manusia terjadi. Dan barangkali saja, kepurbaan itu masih ada dalam diri kita. Maka dari itu, Razan seperti mengajak kami mengenal lagi tubuh kami sendiri.

Tak hanya berhenti pada tubuh, Razan juga mengajak kami untuk percaya pada tanah, tanah tempat kita berpijak. Saat ini, tak sedikit orang yang seolah-olah takut dengan tanah, maka dari itu Razan mengajak kami untuk merangkak perlahan sambal menghayati bumi yang sedang kita sentuh, merasakan lagi bumi sebagai pusat, dan kembali menyatu dengan semesta.

Workshop Gerak: Tubuh Setengah Jadi | Foto: Amrita Dharma Darsanam

Workshop lalu melangkah lebih jauh pada gerak melalui pendekatan Shio. Razan menanyakan Shio kami masing-masing, ia juga meminta kami memilih satu benda padat dan satu benda halus.

“Sekarang bayangkan binatang (menurut Shio masing-masing) tersebut masuk ke dalam tubuh teman-teman, kira-kira seperti apa bentuknya? Jika teman-teman adalah binatang tersebut, seperti apa teman-teman akan bergerak?” kata Razan memberikan gambaran untuk menjembatani kami melakukan gerakan selanjutnya.

Ia lalu meminta kami menutup mata dan perlahan-lahan membiarkan tubuh kami bergerak secara natural dengan acuan binatang sesuai Shio kami masing-masing. Ia juga mengingatkan kami untuk menyingkirkan perasaan takut terlihat jelek karena yang terpenting bukan masalah terlihat bagus atau tidak, tapi bagaimana kita bisa bergerak dengan jujur tanpa dibuat-buat.

Perlahan-lahan, setelah memfokuskan diri, kami pun mulai bergerak dengan definisi dan imajinasi kami masing-masing. Penggunaan Shio sebagai pendekatan gerak yang dipilih Razan menjadi suatu hal menarik di mana saya sendiri melihat ada beragam macam gerak dan interpretasi soal binatang-binatang Shio itu sendiri.

Misalnya saya yang bershio Naga, memiliki gerak yang jauh berbeda dengan teman-teman yang bershio naga juga. Begitu juga teman-teman lainnya yang memiliki shio yang sama, ternyata bentuk gerak yang keluar tidak ada yang terlihat sama, bahkan jika kita tidak mengetahui apa shio orang tersebut, barangkali kita tidak bisa menebak binatang apa yang sedang diterjemahkan melalui gerakannya.

Bagi saya, hal ini sungguh sangat menarik, bagaimana kemudian background, pengetahuan dan keseharian sangat mempengaruhi bagaimana kita membangun imajinasi bentuk, meskipun sesuatu yang dibentuk adalah hal yang sama.

Lalu setelah kami bergerak dengan kesadaran binatang Shio tersebut sambil bersama-sama berjalan menuju satu arah, Razan lalu mulai mengajak kami untuk berimajinasi sedang memahat sebuah patung yang berbentuk shio kami dengan satu benda padat dan satu benda halus yang sudah kami pilih.

Kemudian secara perlahan, imajinasi tentang memahat patung shio dengan 2 hal yang kami pilih tersebut diterjemahkan melalui gerakan-gerakan yang mengekspresikan gabungan tersebut sambil berjalan lagi ke arah sebaliknya.

Setelah melakukan banyak pencarian gerak dari hasil bangunan imajinasi-imajinasi tersebut, di akhir workshop, Razan meminta kami mencari pasangan. Pada momen inilah Razan mengajak kami untuk secara bergiliran menjadi pemahat atau pembentuk, dan satu orang lagi semacam menjadi patung yang dibentuk.

Bagi yang membentuk, Razan mengingatkan bahwa sangat penting untuk memperhatikan setiap detail dari bentuk yang dibuat, dan untuk yang dibentuk harus mencoba merasakan setiap pergeseran tubuh yang diarahkan oleh pembentuk.

Selanjutnya Razan mengajak kami untuk menggabungkan shio satu sama lain dan membayangkan bagaimana bentuk detailnya. Misalnya saya yang bershio naga, dan pasangan saya bershio ayam.

Kami semua harus membayangkan secara detail hewan macam apa yang akan kami buat dari gabungan kedua shio tersebut, apakah naga berkepala ayam atau tubuh ayam berkepala naga? Semua harus kami bayangkan sedetail mungkin dan disimpan dalam imajinasi masing-masing.

Imajinasi itu lalu diwujudkan dengan membentuk pasangan kita yang sedang menjadi patung sesuai dengan hewan yang sudah kita bayangkan, lalu bergantian, bertukar posisi, dan si pembentuk juga menirukan patung yang dibentuknya.

Workshop lalu diakhiri dengan bergerak kembali dengan bangunan imajinasi-imajinasi yang sudah kami simpan dan perlahan-lahan mengambil posisi berdiri ke pinggir.

“Tek” lampu ruangan menyala dan musik berhenti.

Memang sejak awal workshop dimulai, Razan menyajikan backsound musik yang beragam untuk mendukung workshop gerak ini, dan entah mengapa saya rasa musik-musik yang diputar pun mendukung setiap gerakan yang dilakukan. Terkadang pada saat gerakannya lambat, musiknya pun memiliki beat yang lambat.

Suasana santai dalam Workshop Gerak: Tubuh Setengah Jadi | Foto: Amrita Dharma Darsanam

Dan ketika sedang bergerak cepat, beat musiknya pun berubah menjadi cepat. Barangkali Razan sudah mempersiapkan betul pilihan-pilihan musik dan gerak yang dibagikan, tapi terlepas dari itu, saya rasa unsur musik memang sangat penting dalam pembangunan suasana, dan bagi saya pribadi, kehadiran musik sangatlah membantu.

Setelah workshop selesai, kami pun saling membagikan pengalaman masing-masing. Beberapa partisipan mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya bagi mereka untuk mengikuti workshop olah gerak dan merasakan pengalaman bergerak sedalam itu.

Partisipan lain mengatakan bahwa dirinya bukanlah tipe orang yang mudah terbuka jika berada dalam lingkungan baru, tetapi dalam workshop ini, ia mengaku menemukan situasi yang tepat untuk belajar lebih membuka diri tanpa perlu merasa takut dihakimi karena ia bisa bebas mengekspresikan diri. 

Ruang-ruang belajar yang lebih terbuka seperti ini saya rasa menjadi tempat yang baik untuk melihat lebih banyak point of view, temuan, dan juga peluang. Seperti kata Razan Wirjosandjojo dalam diskusi, meskipun sudah bertahun-tahun melakoni, ia tetap menemukan dan mendapatkan hal-hal baru di setiap waktunya.

Begitu juga saya dan barangkali juga teman-teman partisipan workshop yang lain, kami menemui dan belajar mengenal lagi pusat dalam diri. Seperti membuat patung, perlu diamati teliti dan dipahat hati-hati. [T]

Merajut Kembali Seni dan Kekuasaan di Bali
Tari Panji Masutasoma: Memaknai Kemerdekaan, Memerdekakan Makna-makna
Memetakan Arah dan Membangun Seni Kontemporer di Bali
Tags: Mulawali Instituteseni tariteater tubuh
Previous Post

Winda dari Blahkiuh, Usia 22 Tahun, Mantap Bertani, Susun Jadwal Kerja Bak Pegawai Kantor

Next Post

“Ruwatan Samudera”, Procession Visualization in a Dance Fragments

Santi Dewi

Santi Dewi

Lahir di Kalimantan, 02 Mei 2000. Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Undiksha. Saat ini aktif dalam Teater Kampus Seribu Jendela. Suka menyanyi, teater, dan melukis wajah.

Next Post
“Ruwatan Samudera”, Procession Visualization in a Dance Fragments

“Ruwatan Samudera”, Procession Visualization in a Dance Fragments

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co