SEJAUH mata memandang, peta ujung Banten dan ujung Jawa Timur antara Kecamatan Sumur dan Baluran, lokasi cagar alam sekaligus Taman Nasional yang dimiliki pulau Jawa. Satu berada di Ujung Kulon Banten, satunya di ujung timur pulau ini di Baluran Jawa Timur.
Dalam sebuah perjalanan saya menikmati sekali taman yang disediakan alam tanpa rekayasa tangan manusia, karunia Illahi yang dihadirkan di tanah Jawa ini. Perjalanan menggunakan kendaraan pribadi untuk menjelajah lokasi yang belum pernah saya ketahui dan sudah lama sekali saya impikan. Dengan niat mensyukuri nikmat Allah SWT, yang menurut banyak kabar dan cerita orang-orang, baik di media sosial maupun langsung saya dengar: “ begitu indah” katanya, dan menyenangkan lahir batin kita.
Dengan niat syukur tadi, dan memenuhi hasrat naluri ingin tahu saya, ada apa gerangan di sana.Saya hanya mendengar di ujung barat Jawa ada Badak bercula satu yang hanya ada di Tanah Air tercinta ini, dan di ujung timur pulau Jawa ada Banteng Jawa yang sangat tersohor pamornya.Bahkan dijadikan simbol perjuangan oleh Bung Karno “Banteng Kedaton” saat merintis kemerdekaan dengan para sabahat dan dijadikan lambang partainya.
Sumur Ujung Kulon
Sumur adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Kecamatan Sumur merupakan kawasan penyangga Taman Nasional Ujung Kulon. Objek wisata yang ada di sana antara lain: Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Umang, Pulau Oar, Pulau Mangir, Pulau Badul, Pantai Legon, Pantai Daplangu, Pantai Keusik Panjang, Pantai Pani’is, Desa wisata Cinibung, Desa wisata Cihangasa, Desa wisata Pani’is.
Medio Mei 2023, saya melakukan perjalanan ke arah Sumur sambil silaturahmi kepada kawan kuliah yang tinggal di sana. Beberapa kali ajakan kawan, baru Mei 2023 saya memenuhi undangannya. Jujur saya belum pernah main ke arah Ujung Kulon, memberanikan diri untuk jalan bersama teman–teman. Kami berangkat dari Kota Serang di pagi hari yang cerah cuacanya dan sangat mendukung, karena kami mengendarai sepeda motor dengan waktu tempuh sampai tujuan kisaran tiga jam, sudah termasuk istirahat.
Penulis saat jeda dalam sebuah perjalanan | Foto” Dok. penulis
Kami sangat menikmati perjalanan, menarik, dan membuka mata saya pada sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Sejauh mata memandang ketenangan suasana yang saya dapati, jauh dari hiruk pikuk kota, lalu dinginnya angin yang begitu tenang di alam.
Setiap pemandangan dan langkah memberikan pelajaran. Melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, membawa rasa syukur yang lebih besar, dan mengetahui betapa luas dan indahnya kehidupan di luar rutinitas saat kuliah; tidak lebih: antara kelas, kamar, laptop, perpustakaan, dan dosen.
Rute perjalanan arah Sumur sudah sangat bagus, jalannya mulus untuk dilewati jenis kendaraan apa pun. Sungguh indah lansekap panorama perjalanan menuju Sumur, setiap jarak kilometer jalan menyajikan lansekap yang indah tidak membuat bosan mata. Kita dapat melihat laut, dan juga bukit pegunungan hijau yang memanjakan mata, lahir maupun batin.
Tiba di kecamatan Sumur, wilayah tempat ini luar biasa, memiliki pantai sangat indah. Menyusuri pantai yang memiliki panorama yang indah kami menuju dermaga penyebrangan. Kemudian kami melakukan penyeberangan antarpulau menuju pulau Oar, kami menaiki kapal nelayan untuk menyeberangi pulau Oar. Pulau Oar bagi saya adalah pengalaman pertama yang sangat fenomenal menghentak kalbu saya, untuk ingin melangkah, dan melangkah lagi mengarungi wilayah-wilayah yang belum saya kunjungi.
Allah Maha Besar dengan segala ciptaannya, saya bergumam dalam hati. Mengapa harus wisata ke luar negeri, padahal di kampung halaman kita juga banyak tempat yang sangat indah dan menakjubkan.
Taman Nasional Baluran
Pada kesempatan ini ingin juga menceritakan perjalanan saya ke Taman Nasional Baluran yang berada di ujung Jawa Timur bagian timur. Taman Nasional Baluran adalah salah satu taman nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Indonesia. Namanya diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran.
Perjalanan ini menghabiskan waktu selama 16 jam naik kendaraan roda empat dari Kota Tangerang sampai Situbondo. Setiap kilometer terasa seperti penambahan cerita baru dalam kisah saya. Kami melewati jalan-jalan yang ramai, kota-kota yang tenang, dan pemandangan alam yang indah sebelum sampai ke tempat-tempat yang menakjubkan. Selama perjalanan di mobil, tawa, cerita lama, dan kadang-kadang keheningan menjadi teman.
Kebersamaan dengan orang tua membuat waktu terasa istimewa meskipun perjalanan panjang. Setiap perhentian untuk makan atau beristirahat menjadi waktu yang menyenangkan dan penuh kenangan.
Perjalanan ini bukan sekadar perjalanan fisik. Ini adalah perjalanan hati juga, yang mengingatkan saya pada betapa berharganya setiap saat bersama orang-orang tersayang. Setelah melewati hutan, jalan yang dikelilingi pohon yang kering terasa berbeda sekali, seperti di Afrika yang saya saksikan di media massa.
Pantai di Ujung Kulon, Banten | Foto Dok.Penulis
Kami tiba di Taman Nasional Baluran setelah perjalanan yang panjang. Suara yang berbeda langsung terasa saat keluar dari mobil. Pemandangan luas terhampar di depan mata, udara hangat menyapa, angin sepoi-sepoi membawa aroma khas alam liar. Hamparan padang rumput yang kering membentang sejauh mata memandang dengan pohon akasia yang tegak berdiri di tengah kesendirian, membuatnya mirip dengan savana Afrika.
Kami melihat burung merak yang bulu indahnya bersinar di bawah sinar matahari. Kawanan rusa yang berlarian bebas, kawanan monyet berkeliaran di mana-mana, dan kerbau yang berkumpul di dekat genangan air.
Suara alam, seperti kicauan burung dan gemerisik daun yang tertiup angin, menjadi simfoni yang menenangkan. Rasanya seperti berada di luar kota, di dunia lain. Waktu seolah melambat di sini, memberi kita kesempatan untuk benar-benar menikmati ketenangan dan keindahan Baluran. Dan saya bersama orang-orang terkasih hanya tersenyum bahagia menikmati saat-saat ini bersama, yang akan saya ingat selamanya sebagai bagian dari perjalanan yang luar biasa.
Dalam Al-Qur’an surat Al- An’am ayat 11 berbunyi: “Katakanlah (Nabi Muhammad), jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.” Dalam Al-Qur’an surat Ar- Rahman ayat 33 berbunyi: “Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah”.
Tadabur, berwisata dengan mengagumi ciptaan Tuhan yang maha besar tentunya hal yang dinjurkan dalam setiap kepercayaan. Semoga tulisan ringan ini ada manfaat dan bermanfaat, salam travelling dan tetap waspada di jalanan. [T]