1 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sumur Peradaban Itu Bernama “Suukan”

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
September 2, 2024
inEsai
Sumur Peradaban Itu Bernama “Suukan”

Suukan di Pantai Pandawa, Sumur Peradaban Gumi Delod Ceking. | Foto: Alit Suarnata

SETELAH menulis tentang bangbang ’kubangan air di atas tanah yang digali’, Bak Inpres dan Cubang Air, sampailah saya pada Sumur Peradaban tertua yang bernama Suukan di Gumi Delod Ceking, kawasan Kuta Selatan. Tulisan tentang Suukan ditampilkan paling belakang mengikuti konsep belajar dari dekat ke jauh. Sumber air terdekat sebelum punya bak air  adalah bangbang dan terjauh adalah Suukan. Walaupun Suukan paling jauh dari pemukiman penduduk, posisinya   bearda di tempat yang sama,  di pesisir pantai dan airnya terasa asin.

Penyebutannya pun sama bagi empat Desa Adat di Gumi Delod Ceking, yaitu Suukan. Empat Desa Adat di Gumi Delod Ceking yang dimaksud adalah Desa Adat Peminge, Kutuh, Ungasan, dan Pecatu. Padahal, Desa Adat Pemiinge juga memiliki dataran di Banjar Peminge, sumur umumnya disebut semer, bukan Suukan. Sebagai catatan, Desa Adat Peminge ditopang oleh dua banjar adat, Banjar Peminge dan Banjar Sawangan.

“Bangbang” di Gumi Delod Ceking

Di Banjar Sawangan Desa Adat Peminge pada awalnya  terdapat dua Suukan, tetapi yang masih terpelihara kini satu buah berada di area Hotel Kempnsky Nusa Dua. Demikian juga di Desa Adat Kutuh, pada awalnya terdapat dua Suukan, tetapi kini tinggal satu buah, berada di Kawasan Wisata Pantai Pandawa.

Di Desa Adat Ungasan, pada mulanya Suukan ada dua, sekarang tinggal  satu berada di kawasan Wisata Pantai Melasti, berdekatan dengan Pura Segara dan Pura Plangko.   Di Desa Adat Pecatu, Suukan berada di Pantai Nyangnyang sebelah Timur Uluwatu dan Pantai Dream Land pada awalnya ada dua, kini tinggal satu. Begitulah nasib Suukan seperti kata Chairil Anwar, “hidup segan mati tak mau”.

Menarik dicermati di empat Desa Adat itu,  suukan-nya berpasang-pasangan dan semuanya berada di kawasan pantai terdesak hingar-bingar pariwisata. Apa maknanya?   Jangan-jangan ini simbolisasi Purusa-Pradana, tempat permandian laki-laki dan perempuan terpisah, tetapi tidak berjauhan. Mirip dengan pendidikan Pramuka yang menerapkan kesatuan terpisah. Itu tafsir makna  pertama.

Makna kedua adalah Suukan disakralkan sebagai  tempat nuur tirta untuk upacara ritual tertentu dan Suukan lainnya tidak disakralkan. Di Desa Adat Peminge, misalnya upacara Ngaben wajib nuur tirta ke Suukan yang berada di kawasan Hotel Kempinsky.  Demikian juga Suukan di Dream Land Desa Adat Pecatu difungsikan secara sakral  sebagai tempat nuur tirta upacara berskala besar tingkat Desa. Jadi, pemertahanan Suukan adalah memelihara keberlanjutan tradisi ritual untuk kerahayuan sekala niskala.

Makna ketiga, semua Suukan berada di kawasan wisata dan kecenderungan pengelola kawasan ingin memusnahkannya, seperti diakui I Made Pilih dari Desa Adat Pecatu. Faktanya juga menunjukkan kecenderungan itu walaupun kawasannya dikelola oleh Desa Adatnya sendiri. Di sinilah pentingnya Prajuru Desa Adat paham dengan kearifan lokal di wewidangan desa adatnya masing-masing sehingga situs-situs desa aman dari kepentingn kapitalistik dengan aneka ulah : ulah aluh, ulah alih, ulah elah. Pragmatis gelis berbasis materialis  dan hedonis memenuhi kesenangan minim ketenangan.

Saya meyakini Suukan di keempat Desa Adat itu adalah sumur tertua yang pernah ada di kawasan itu dan terkait dengan tradisi agraris dan maritim dalam kebudayaan mayarakat. Tradisi nyegara gunung yang dilaksanakan langsung berhadapan dengan Dewa Baruna dapat mengonfirmasi tradisi itu. Dasar semua upacara ritual Hindu juga berbasis laut dan gunung yang dalam praktik pujawalinya pun secara budaya terepresentasikan dalam lagu yang menggambarkan kehidupan laut dan kehidupan gunung.

Bak Inpres dan Cubang Air di Gumi Delod Ceking

Lagu yang menggambarkan kearifan laut tampil secara teatrekal  dalam prosesi Kincang-Kincung serangakain Puja Wali Pura-Pura di Gumi Delod Ceking. Begini Syairnya : Ngiring mangkin sareng sami ke segara, ngerereh ulam nganggen jaring miwah pencar, Ngereh ulam nganggen jaring miwah pencar, Ngambil dayung-ngambil dayung munggah sampan raris medayung….Dayung… dayung… dayung…sampane dayung//. Syair ini  biasanya diiringi suara gamelan dan tarian para sutri yang saling berpapasan dengan properti jukung-jukungan, khas nelayan.

Sedangkan lagu yang menggambarkan hasil gunung muncul dalam lagu Sumping Keladi : Nyampat-nyampat maceniga/mabanten sumping keladi/ ane nyampat nunas ica/ ne mabanten ngastiti Widhi/ Ratu Peranda sampun mapuja/ gonge sampun macegir …//

Begitulah Suukan sebagai sumur peradaban purba ibarat Sumur Tanpa Dasar dalam naskahrepertoar  drama Arifin C. Noor. Sebagai Sumur Tanpa Dasar, Suukan mengalirkan sumber kehidupan yang tak pernah habis-habisnya, walaupun terkadang nyat ‘kering’ asal sabar menunggu, Suukan pun kembali memberikan  air kehidupan seiring dengan pasangnya air laut. Walaupun airnya terasa asin, ia tetap diburu karena tiada pilihan lain. Pemburuan air di Suukan telah menegaskan orang-orang Delod Ceking mempraktikkan laku hidup berbasis pengalaman nyata dan paham akan  asam garam kehidupan.

Pemahaman dan pemaknaan Suukan memberikan padangan bahwa hidup tidaklah persamaan liner dengan satu variabel. Hidup adalah persamaan bahkan pertidaksamaan kompleks yang solusi pemecahannya pun kompleks pula. Namun, bila itu bisa dipecahkan maka nikmat dan tenanglah di dapat setelah berhasil menjawab teka-teki alam yang penuh misteri dengan semangat perjuangan. Dalam Konteks Hari Aksara Internasional pada 8 September, misteri  teka-teki alam itu dapat dipecahkan melalui semangat literasi dengan mencermati Suukan sebagai teks alam, dalam konteks ruang waktu berkearifan desa, kala, patra.

Selain berfungsi sebagai sumber mata air peradaban bagi orang-orang dari Gumi Delod Ceking tempo doeloe,  Suukan juga berfungsi sosial kemasyarakatan ditandai dengan pertemuan berawal dan berakhir di Suukan. Di Suukan bertemu untuk menimba air yang akan dipakai mandi dan dibawa pulang.

Di Suukan pula, mereka berpisah menuju rumah masing-masing membawa air. Perjalanan pulang-pergi dari rumah (lebih tepatnya : pondok, kubu) ke Suukan adalah perjuangan memenangkan kehidupan melalui jalan sempit berbatu karang bertelanjang kaki dengan debu panas. Sungguh perjuangan pantang menyerah, ibarat pahlawan membatinkan moto perjuangan : Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Salam hangat dari Gumi Delod Ceking. [T]

BACA artikel lain dari penulisNYOMAN TINGKAT

Gumi Delod Ceking dan Dadu yang Terbalik
Berguru ke “Ngampan” Delod Ceking
Antara Pura Gunung Payung dan Pura Batu Pageh
Pura Gunung Payung di Gumi Delod Ceking
Gumi Delod Ceking Sebagai Pusat Perguruan
Ibu Tapa dan Pura Penataran Kampial, Keistimewaan Lain dari Gumi Delod Ceking
Tags: Gumi Delod Cekingkuta selatanNusa Dua
Previous Post

Film “Cening Nepukin I Kawa” Siap Diproduksi, Menyasar Penonton Anak-anak

Next Post

“Prakretaning Dharma Pemaculan”, Potret Ritual dan Problematika Pertanian Bali: Sebuah Pembacaan yang Belum Usai

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
“Prakretaning Dharma Pemaculan”, Potret Ritual dan Problematika Pertanian Bali: Sebuah Pembacaan yang Belum Usai

"Prakretaning Dharma Pemaculan", Potret Ritual dan Problematika Pertanian Bali: Sebuah Pembacaan yang Belum Usai

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co