30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Merenungi Ajian “Tri Samaya” Lewat Film “Sekawan Limo”

I Dewa Gede Darma PermanabyI Dewa Gede Darma Permana
August 2, 2024
inUlas Film
Merenungi Ajian “Tri Samaya” Lewat Film “Sekawan Limo”

Gambar Cuplikan Film ‘Sekawan Limo’ Diambil dari CNN Indonesia

MANUSIA adalah makhluk hidup yang memiliki keterbatasan. Dalam beberapa hal, manusia masih belum mampu menelaah sesuatu di luar batas nalar dan logikanya.

Manusia di dalam kehidupan, juga hanya bisa memprediksi sesuatu berlandaskan teori dan kejadian yang sudah terjadi. Untuk hal yang lebih luas, tidak ada satupun manusia di dunia yang benar-benar mampu memastikan seperti apa situasi dunia di masa yang akan datang.

Berbicara mengenai masa depan, tidak akan bisa dilepaskan dengan pasangan mesranya yang bernama masa lalu. Sebagai cermin keadaan dan periode yang telah lewat, masa lalu memiliki kecenderungan membawa kesan dan aura yang sangat pekat.

Tidak jarang masa lalu menjelma sebagai tali penjerat yang membuat manusia sangat terjerat. Bahkan yang lebih mengerikan, masa lalu juga bisa hadir sebagai teror hantu yang kehadirannya bisa sangat menakutkan.

Cermin kehidupan ini terefleksi lewat film Sekawan Limo yang hadir di pertengahan tahun 2024. Karya besutan YouTubers terkenal Bayu Skak ini tidak hanya menyajikan film bergenre horor-komedi seperti biasanya. Lebih dari pada itu, film ini sukses menyajikan kekentalan budaya Jawa dan nilai luhur yang membuat rasa dalam raga terperanga.

Dari banyaknya pesan moral yang tersurat maupun tersirat, salah satu pengetahuan yang terlintas sesaat diri ini selesai menonton film ini adalah ajian Tri Samaya.

Mengenal Tri Samaya

Tri Samaya adalah konsepsi luhur akan kehidupan yang mencerminkan 3 alur waktu.

Tiga Alur waktu ini, terdiri atas: 1) ‘Atita’ yang menjadi cermin akan masa lalu, 2) ‘Wartamana’ yang menjadi cermin akan masa kini, serta 3) Anagata yang menjadi cermin akan masa depan. Ketiga alur waktu ini, menjadi hakikat konkret yang akan selalu menemani manusia dalam menjalani kehidupan (Sukrawati, 2019: 114).

Meskipun terlihat sederhana, banyak manusia yang sering tertipu daya akan ajian Tri Samaya. Ada manusia yang terlalu terjebak akan masa lalunya, ada juga manusia yang terlalu mengkhawatirkan seperti apa masa depannya.

Dua situasional tersebut, pada akhirnya membawa konsekuensi, dimana manusia tidak bisa menikmati kehidupannya di masa sekarang.

Melarikan Diri dari Masa Lalu

Setiap manusia pasti memiliki substansi yang disebut masa lalu. Entah hal tersebut menjadi sesuatu yang mengagumkan, atau justru menjadi sesuatu yang kelam. Untuk sebagian besar orang, masa lalu cenderung bisa menjadi kenangan buruk yang mengerikan.

Tidak jarang, beberapa pihak memilih untuk tidak menerima, melarikan diri, atau justru mengutuk masa lalunya yang kurang berkenan. Padahal esensi dari hadirnya Atita, sesungguhnya menjadi cermin pembelajaran terbaik untuk umat manusia yang dikenal dengan istilah “Pengalaman”.

Kegundahan akan masa lalu inilah yang terefleksi secara jelas melalui beberapa karakter di Film Sekawan Limo.

Dikisahkan saat perjalanan mendaki gunung, beberapa karakter seperti Lenni yang diperankan oleh Nadya Arina, Andrew yang diperankan oleh Indra Pramujito, serta Dicky yang diperankan oleh Firza Valaza, tidak ada yang berani menatap ke belakang guna menghadapi masa lalu.

Mereka cenderung menghindar, bahkan hampir mengambil jalan pintas, dan mengorbankan sesuatu yang berharga.

*Apa sesuatu yang berharga itu? Silahkan tonton Filmnya saja nggih, saya tidak mau spoiler, hehehee.

Dihantui Masa Lalu di Masa Sekarang

Bukannya berhasil menjadi pil penenang, masa lalu yang dipaksa diabaikan, justru menjelma menjadi hantu yang membawa teror menakutkan Tidak salah apabila beberapa manusia yang masih dihantui masa lalu, malah tidak berhasil menikmati jalan yang tengah mereka lalui sekarang.

Padahal, esensi dari ajian Wartamana atau masa kini adalah sesuatu yang perlu diprioritaskan, karena menjadi kunci penentu kehidupan.

Refleksi akan hantu masa lalu secara gamblang tergambar dalam film Sekawan Limo. Dimana karakter-karakternya yang terlalu terjebak akan perintah ‘tidak boleh menengok ke belakang’, justru gagal memperoleh pengalaman bermakna dalam pendakian.

Mereka masih terbayang-bayang akan kenangan di belakang, padahal ada kenangan indah yang mestinya bisa mereka nikmati sepanjang perjalanan.

Masa Depan Tidaklah Seburuk Itu!

Disamping membawa suasana masa kini yang tidak menyenangkan, teror hantu masa lalu juga bisa menghadirkan rasa kekhawatiran akan masa depan. Hal tersebut dikarenakan, sesuatu yang tidak mengenakkan di periode lampau, sangat ditakutkan bisa terulang kembali di periode yang akan datang.

Tidak jarang, situasi ini justru membawa orang-orang menjadi terlalu cemas akan seperti apa hari esok. Padahal dari sisi ajian Tri Samaya, Anagata atau Masa Depan hanya Sang Penguasa Waktu-lah yang mengetahuinya.

Dalam film Sekawan Limo, kecemasan akan masa depan juga tercermin secara jelas. Dimana dengan bekal masa lalu yang kelam, serta kegagalan dalam menikmati perjalan, juga berimbas pada ketakutan akan situasi di masa depan.

Hal ini juga turut membawa pada perjalanan pendakian yang menemui kesesatan, berputar-putar, dan tidak menemukan jalan pulang.

Titik terangnya pun tiba, ketika mereka berhasil mengalahkan hantu masa lalu dan berkenan menikmati jalan yang tengah mereka lalui. Dari sanalah muncul secercah harapan, akan puncak masa depan yang lebih baik dan menyenangkan.

 Dengan demikian, film Sekawan Limo bisa dikatakan telah berhasil menjadi karya yang membawa kembali pesan esensial ajian Tri Samaya dalam kehidupan.

Masa lalu sebagai bekal pengalaman, masa kini sebagai kunci prioritas, serta masa depan yang tak selamanya bisa diprediksi, diharapkan bisa selalu berusaha dimengerti dan dipedomani. Terlebih pada hakikatnya, setiap manusia atas restu Sang Sutradara, bisa menjadi pemeran utama di setiap episode yang mereka tentukan masing-masing.

Sekarang tinggal memilih, apakah di akhir nanti ingin menjadi happy ending atau sad ending? [T]

Daftar Referensi

  • Sukrawati, Ni Made. 2019. Acara Agama Hindu. Denpasar: UNHI Press.


BACA artikel lain dari penulisDEWA GEDE DARMA PERMANA

Siapa ‘Sang Dewi’ di Balik Hari Raya Saraswati?
Bagaimana Siksa Kubur Versi Hindu?
“Melajah Kalah”
Tumpek Krulut Adopsi Hari Valentine?
Rwa Bhineda Pasti Ada
Suka-Duka-Lara-Pati, Mengenal 4 Serangkai Bekal Abadi
Wajah Nyepi, Relasi Agama dan Budaya untuk Harmoni
Tags: filmhindujawaresensi film
Previous Post

Gong Tunas Mekar Pengosekan Ubud, Lahir 1958, Dibeli dari Hasil “Maderep” Padi

Next Post

Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024, Panggung Kebebasan Itu Telah Dibuka

I Dewa Gede Darma Permana

I Dewa Gede Darma Permana

Penulis, Editor, Penyuluh Agama. Biasa dipanggil Dede Brayen. Lahir dan tinggal di Klungkung.

Next Post
Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024, Panggung Kebebasan Itu Telah Dibuka

Sthala Ubud Village Jazz Festival 2024, Panggung Kebebasan Itu Telah Dibuka

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co