31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Menikmati Kehangatan Akulturasi Budaya di Desa Pegayaman Bersama Mahasiswa Norwegia

Yudi SetiawanbyYudi Setiawan
May 4, 2024
inKhas
Menikmati Kehangatan Akulturasi Budaya di Desa Pegayaman Bersama Mahasiswa Norwegia

Anak-anak mengerumini salah satu mahasiswa asal Norwegia | Foto::Yudi Setiawan

MELIHAT perawakan tubuh yang berbeda dengan mereka, anak-anak itu sampai tidak memperdulikan jam istirahatnya. Pagi itu, mereka tidak lagi mengisi waktu istirahatnya untuk berbelanja atau sekadar bermain dengan teman-temannya. Melainkan, mereka tampak lebih berminat untuk mengerumini beberapa orang yang berpostur tubuh jangkung, berambut pirang dan berbadan putih itu.

Tak hanya sekadar mengerumuni saja, meski anak-anak itu berbeda bahasa dengan mereka—tidak bisa Bahasa Inggris—anak-anak itu tetap nekat bercengkrama dengan segala keterbatasan. “Wahh, ada Bule,” ujar salah satu dari mereka. “Iya, saya sudah dapat tanda tangannya,” sahut yang lain.

Ini merupakan hal baru bagi anak-anak SDN 1 Pegayaman. Antusiasme dari anak-anak itu tidak dapat dibendung lagi. Bahkan, mereka sampai meminta tanda tangan dari beberapa mahasiswa asing itu. Meski beberapa guru telah mengingatkan mereka untuk tidak “mengganggu” mahasiswa asing yang berkunjung ke desanya itu.

Ya, pagi itu, Jum’at, 3 Mei 2024, sekolah yang berada di desa, yang oleh beberapa media disebut sebagai desa dengan potret harmoni dan toleransi itu, menjadi tempat penyambutan sembilan mahasiswa asing beserta rombongannya.

Sembilan mahasiswa asing itu berasal dari Norwegia. Mereka datang bersama rombongan dari Fakultas Ilmu Budaya, Universtias Udayana (Unud), Bali. Kedatangan mereka ke desa Pegayaman merupakan sebuah agenda dari Goes Study­—mitra dari Unud—melalui program sosial-antropologi guna untuk mengenalkan kekayaan budaya yang ada di Bali.

Mahasiswa asal Norwegia sedang menyaksikan pertunjukan seni burdah | Foto: Yudi Setiawan

Kedatangan mereka disambut dengan kesenian burdah khas Desa Pegayaman. Tentu, sesaat setelah rebana-rebana itu dibunyikan, para bule-bule itu tampak sedikit menggeleng-nggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan mengikuti alunan irama burdah Desa Pegayaman.

Selain itu, ketika dua lelaki pemain burdah itu berdiri dan sejurus kemudian berlaga layaknya dua pendekar yang sedang beradu keahlian, membuat bule-bule itu tercengang untuk beberapa saat.

Menurut Vilde Brager Larsen, salah satu mahasiswa asing yang mengikuti program pagi itu, melalui penerjemahnya, ia mengatakan bahwa hari itu adalah suatu pengalaman yang sangat menarik baginya. “Ini merupakan pengalaman yang baru bagi saya, dan ini menarik sekali,” katanya dalam bahasa Inggris.

Ia mengaku tertarik untuk memperlajari lebih lanjut tentang budaya yang ada di Desa Pegayaman. Terlebih lagi, di Desa Pegayaman, ia merasasakan sebuah ketenangan dengan nuansa pegunungan yang masih asri.

“Disini—di Desa Pegayaman, maksudnya—tidak seperti di tempat-tempat wisata lain yang ada di Bali. Saya merasakan ketenangan di sini. Dan kehangatan anak-anak kecil di sini sangat luar biasa,” jelas Vilde.

Sebagai mahasiswa antropologi, Vilde mengaku sangat terpukau dengan aksi kesenian burdah tersebut. Ia mengaku bahwa setelah kembali ke negara asalnya, ia akan menceritakan tentang budaya yang ia saksikan di Desa Pegayaman.

Mengenai hal tersebut, Ketut Muhammad Suharto, salah satu tokoh dan pendiri FPSI—Forum Pemerhati Sejarah Indonesia—Desa Pegayaman, menjelaskan alasan ditampilkannya kesenian burdah dalam penyambutan mahasiswa asing tersebut.

Menurutnya, di Desa Pegayaman banyak akulturasi yang sangat menarik jika tampilkan. Selain kehidupan masyarakat yang notabennya bergama Islam dengan karakteristik kehidupan masyarakat Bali, kesenian burdah mengandung unsur-unsur akulturasi budaya yang sangat menarik untuk dijadikan objek penelitian.

“Burdah itu sisi akulturasinya sangat ketal. Itu bisa dilihat dari pakaian para penabuhnya, kidungnya yang mirip dengan kidung Bali, dan ini yang membuat keunikan dan keaslian akulturasi Bali-Islam di Pegayaman,” jelasnya.

Benar, jika berbicara tentang kesenian burdah Desa Pegayaman, banyak penelitian yang menjadikan kesenian yang diciptakan oleh Imam Al Busiri asal Mesir itu sebagai objek riset akademik maupun non akademik. 

Sedangkan menurut Ida Bagus Oka Weda Santara, selaku ketua panitia dalam kegiatan pagi itu, bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan oleh FIB Unud yang bekerja sama dengan Goes Study untuk mempelajari sosial-antropolgi di Bali.

Mahasiswa Norwegia beserta rombongan berfoto dengan para pemain burdah | Foto : Yudi Setiawan

Sebanyak sembilan mahasiswa asal Norwegia itu akan mempelajari tentang sosial-antropologi dengan cara mengunjungi desa-desa unik yang ada di Bali dengan waktu selama satu semester. “Ini salah satu field trip, dan ada case study penelitian mereka,” jelas Oka.

Menurt Oka, mengenalkan budaya akulturasi secara langsung kepada mahsiswa-mahasiswa asing tersebut merupakan langkah yang baik untuk menjabarkan kekayaan harmonisasi kehidupan masyarakat di Indonesia, khususnya di Bali.

Dengan begitu, Oka meyakini bahwa ke depannya Bali tidak lagi dikenal dengan pariwisata hingar bingarnya saja, melainkan juga dikenal dengan budaya yang patut dijadikan contoh sebagai wajah keharmonisan di kehidupan yang modern ini.

“Jadi, ketika mereka kembali ke negara asalnya nanti, mereka ada bekal tentang pengetahuan kekayaan budaya yang ada di Bali. Mereka juga pada akhirnya tahu kalau Bali tidak hanya berbicara tentang budaya yang hinduistik, melainkan ada juga budaya asli Bali yang bernuansa keislaman,” jelasnya.

Tidak hanya untuk menyaksikan kesenian saja, mahasiswa-mahasiswa asing itu akan terjun langsung dan berbaur dengan masyarakat Pegayaman. Menurut Oka, hal itu akan lebih efektif bagi mereka untuk menanyakan segala sesuatu tentang budaya yang ada di Desa Pegayaman.

“Nanti mereka akan door to door, ke rumah-rumah warga, agar mereka merasakan lebih dekat tentang, baik kehidupan maupun kebudayaan masyarakat Pegayaman,” terang Oka.

Selain melakukan riset tentang kebudayaan, menurut Suharto, para mahasiswa asal Norwegia beserta rombongan dari Unud itu juga melakukan pembagian sembako kepada para penabuh kesenian burdah dan beberapa guru ngaji yang ada di desa tersebut. “Ini merupakan sebuah bentuk apresiasi kepada mereka yang tetap berusaha menjaga kekayaan budaya yang ada di Desa Pegayaman,” pungkas Suharto.[T]

Reporter/Penulis: Yudi Setiawan
Editor: Jaswanto

Tradisi Desa Pegayaman di Bulan Ramadan: Salat Tarawih di Masjid Pukul Sepuluh Malam
Tradisi Tadarus Al-Qur’an Bersama di Rumah-Rumah Warga Saat Bulan Puasa
Wajah Desa (Muslim) Pegayaman Saat Bulan Ramadan (1)
Wajah Desa (Muslim) Pegayaman Saat Bulan Ramadan (2)
Tags: burdahDesa Pegayaman
Previous Post

“The Blessing of Siva-Visvapujita”, Drama Tari Kolaborasi Bali-India yang Memikat di ISI Denpasar

Next Post

I Marya di Belakang Panggung: Membicarakan Sisi Kemanusiaan I Ketut Marya

Yudi Setiawan

Yudi Setiawan

Kontributor tatkala.co

Next Post
I Marya di Belakang Panggung: Membicarakan Sisi Kemanusiaan I Ketut Marya

I Marya di Belakang Panggung: Membicarakan Sisi Kemanusiaan I Ketut Marya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more

PENJARA: Penyempurnaan Jiwa dan Raga

by Dewa Rhadea
May 30, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

DALAM percakapan sehari-hari, kata “penjara” seringkali menghadirkan kesan kelam. Bagi sebagian besar masyarakat, penjara identik dengan hukuman, penderitaan, dan keterasingan....

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co