30 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Metamorfosis Imajinasi: Sebuah Catatan Kreativitas Guru

IBW Widiasa KenitenbyIBW Widiasa Keniten
January 28, 2024
inUlas Buku
Metamorfosis Imajinasi: Sebuah Catatan Kreativitas Guru

SEBUAH karya sastra tercipta dari akumulasi beragam gagasan, ide, keinginan, hasrat yang berkecamuk di dalam diri seorang penulis. Gemuruh hati seorang penulis terwujud berupa karya sastra akan terus membara sepanjang ia menggeluti dunia kreatif. Ruang kreatif dalam cipta sastra bisa berbentuk puisi, cerpen, novel maupun drama. Ruang-ruang kreatif ini perlu diberdayakan bagi seorang pejalan sunyi. Pejalan sunyi untuk menemukan hakikat sebuah kata. Penemuan-penemuuan hakikat kata ini dicari oleh seorang pencipta puisi. Siapa yang mampu memenangkan sebuah hakikat kata itulah layak disebut sebagai pencipta karya kreatif.

Proses perjalanan seorang pencipta kreatif tidak sert-merta menjadi. Ia akan banyak mengalami tantangan baik itu tantangan dari dalam dirinya sendiri maupun dari luar dirinya. Pengolahan emosi ini perlu dikendalikan oleh seorang penulis karya kreatif. Pemilihan kata, merunutkan alur pikiran menciptakan metafora-metofora baru adalah jalan panjang bagi seorang penulis puisi.

Proses panjang yang terkadang melelahkan ini perlu dipelajari hingga menjadi pemenang sebuah perjalanan meraih hakikat sebuah kata. I Komang Warsa dan  Natalino Muni Nepa Rassi telah berupaya menemukan hakikat  sebuah kata hingga tercipta sebuah kumpulan puisi Metamorfosis Imajinasi. Buku ini diterbitkan oleh Bukukatta,2023 di Solo.

Jika ditelisik metamorfosis imajinasi bermakna’perubahan bentuk dari sebuah imajinasi’. Perubahan imajinasi menjadi wujud sebuah puisi salah satunya. Beragam imajinasi beragam juga puisi yang tercipta. Kumpulan puisi karya guru kreatif ini agak unik karena satupun tidak ada judul puisi Metamorfosis Imajinasi. Tersirat ingin disampaikan bahwa puisi itu adalah metamorfosis dari imajinasi penulisnya.

Pencarian Diri Komang Warsa

Puisi-puisi Komang Warsa masih mencari bentuk yang bisa dikembangkan nantinya menjadi sebuah karya pusi yang lebih menantang. Dalam Metaforfosis Imajinasi Komang Warsa masih terpaut pada impresionisme atau kesan sesaat yang muncul dalam dirinya. Setelah mengalami pergumulan batin diciptakan menjadi sebuah puisi. Hampir setiap ada momen peringatan atau perjalanan diabadikan menjadi subuah puisi. Puisinya mencatatkan perjalanan yang dilakoninya.

Sentuhan rasa Komang Warsa dengan situasi sosial, alam, maupun suatu peristiwa membangkitkan imajinasinya. Catatan-catatan ini amat penting, paling tidak akan tercatat bahwa pada saat puisi itu tercipta ada momen ataupun peristiwa yang perlu diabadikan menjadi sebuah puisi. Alam ini puisi, untuk itulah, Komang Warsa memuisikan alam, misalnya Jembatan Tua di Tengah Kota, Kabut Rohani Pasar Agung, Kota Tua (Jakarta hari ini sebuah catatan rasa) Lembah Gunung Agung, Malam di Kuta, Menggurat Kecemasan Ibukota, Pelabuhan di Sunda Kecil, Senja di Toyabungkah, Mengenang Sudut Kampung nan Sepi.  Nada-nada impresionis tampak dalam puisi-puisi di atas.

Untuk mengabadikan seorang tokoh, Komang Warsa menjadikannya menjadi sebuah puisi. Kemulian, keagungan dan semangat nasionalisme seorang tokoh diabadikannya menjadi karya kreatif, misalnya dalam puisi  Chairil Anwar, R.A. Kartini maupun Sang Penyambung Lidah Rakyat. Termasuk sebuah peringatan atau perisitiwa, misalnya puisi 28 Oktober 1928 termasuk hari Ibu yang biasa diperingati setiap 22 Desember melahirkan sebuah puisi Ibu Sang Pelukis Jiwa (hlm.29).

Ada satu puisi yang membuat penulis tersentak saat membacanya, puisi Demokrasi Puisi (Lukisan Kata buat Sang Politisi). Puisi ini terasa mengalir, seperti tanpa beban saat menuliskannya.

Komang Warsa rasanya berada di dunia ini dalam penulisan puisi: Demokrasi berbalut konstitusi/Bukan untuk pasang aksi/demokrasi adalah organisasi/tempat berinovasi// Demokrasi bukan penampilan dasi/untuk menggapai ambisi/demokrasi rumah diskusi/untuk mencari solusi// Demokrasi bukan santap nasi/yang sudah basi di tangan politisi/demokrasi bukan transaksi/sebagai pasar gelap politisi// Demokrasi bukan lomba orasi/tiada pernah ada isi/demokrasi jangan emosi/karena merebut posisi// Negeri kami negeri demokrasi/ inspirasi motivasi membangun negeri nan serasi/yang bukan demokrasi puisi/yang penuh ilusi mimpi halusinasi// Demokrasi penuh imajinasi/lahir demokrasi puisi/beribu kata indah, beribu tafsir/lahir dari bermain diksi// Demokrasi rumah aspirasi/untuk diapresiasi/sang politikus/jangan sampai dimakan tikus-tikus//

Kerinduan Hati Natalino Muni Nepa Rassi

Ungkapan rasa syukur perlu terus tumbuh di hati setiap makhluk. Seorang Natalino mengungkapkan rasa syukurnya dalam puisi Jeritan-jeritan Ucapan Syukur. Ungkapan syukur kepada kebesasaran Tuhan atas karunia yang diberikan kepada aku lirik walau tantangan selalu datang yang diungkapkan dengan larik /terkadang angin timur, barat, utara dan selatan mengoyakanku/…// seorang Natalino selalu merasa bersyukur. Tantangan dijadikannya sebuah guru kehidupan hingga Natalino sampai pada,…/Namun, gada dan tongkatMu mengangkatku jauh lebih indah dari pelangi//

Ada dua sisi kehidupan yang diungkapkan Natalino dalam puisi ini, kesedihan, kedukaan yang dialami menjadikan lebih matang dan lebih kuat. Tantangan dijadikan cambuk untuk maju untuk meraih mimpi dan harapan yang lebih baik. Ungkapan syukur atas karunia yang diberikan Tuhan menjadikan hidup lebih bermakna dan lebih punya arti.

Rasa syukur itu akan menumbuhkan kecintaan dan kebahagiaan pada Tuhan (Juru Selamat). Puisi Dia Datang mewakili ungkapan hati Natalino. Tuhan akan selalu datang menyelamatkan umatnya selama ia selalu merundukkan hati dan egonya hingga benih-benih kemuliaan selalu tumbuh di hati umatnya…./kutakarkan semua rasa menjadi padu/menyongsong Sang Juru Selamat/robohkanlah gubuk kekhawatiran dan kegelisan/gantikan dengan menara kemenangan dan kedamaian//

Puisi Dia Datang seirama dengan puisi Desember Hitam Putih. Desember identik dengan Natal. Memuji Kebesaran Kristus sebagai Juru Selamat umat manusia. Sebagai manusia selalu ingin dekat dengan Tuhan. Kedamaian, cinta kasih Tuhan agar bisa menguatkan hatinya:…//Nantikanlah aku,teguhkanlah aku, kuatkan aku/pada janji-janji yang pernah terucap/aku berseru pada Tuhan/terseret dalam ruang dan waktu/aku ingin pulang//

Kerinduan pada tanah kelahiran adalah sesuatu yang umum dirasakan oleh setiap manusia. Cerita di tanah kelahiran akan terus membekas dalam memori kenangan di hati dan pikiran manusia. Kerinduan-kerinduan itu akan terus hidup begitu juga halnya Natalino yang rindu pada tanah kelahirannya. Akan tetapi, kerinduan Natalino diwujudkan dalam doa-doa. Doa-doa pada sahabat, doa pada orang tua, doa pada alam semesta….//kuisi bejana rindu ini dengan doa/getir hatiku berbalut tawa ria/berharap fajar satukan embun dan daun/bersua, hangat pelukmu kunantikan/sejuta cerita kususun rapi//

Pencarian dan penggalian perlu terus diupayakan bagi seorang pejalan di ranah pusi hingga menemukan hakikat dan jati dirinya dalam penulisan puisi. Pencarian ini perlu proses yang terus-menerus hingga pergumulan itu melahirkan puisi yang membuat pembaca menjadi tersentak.

Komang Warsa maupun Natalino tampaknya masih mencari daya ungkap yang bisa mewakili dirinya hingga gelora, hasrat, kerinduan, maupun cinta yang ingin diungkapkan dalam bentuk puisi bisa lebih intens. Metafora sebagai pembangun puisinya sudah memberikan ruang imajinasi bagi pembaca. Pembaca bisa menemukan ungkapan hati seorang Warsa maupun Natalino dalam kumpulan Metamorfosis Imajinasi. Selamat menikmati ruang batin Metamorfosis Imajinasi. [T]

BACA artikel tentang ULAS BUKU lainnya di tatkala.co

Negara Tidak Hadir dalam Perkara-perkara Nyaris Puitis
Sehat Ketawa ala Dokter Arya: Humoris, Kritis, dan Mencerahkan
Potret Ikonis Singaraja dalam Cerpen
Tags: buku puisigurukumpulan puisiPuisipuisi gurusastraSastra Indonesia
Previous Post

Tukang Sulap dan Bocah Pemain Biola | Cerpen Hasan Aspahani

Next Post

Movieland sebagai Destinasi Wisata: Mungkinkah?

IBW Widiasa Keniten

IBW Widiasa Keniten

Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten lahir di Geria Gelumpang, Karangasem. 20 Januari 1967. Buku-buku yang sudah ditulisnya berupa karya sastra maupun kajian sastra. Pemenang Pertama Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013 dan Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan Tahun 2013 dari Presiden, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, 27 November 2013 di Istora Senayan Jakarta. Tahun 2014 ikut Program Kunjungan (Benchmarking) ke Jerman, selanjutnya ke Paris (Prancis), Belgia, dan Amsterdam (Belanda). 2014 menerima penghargaan Widya Kusuma dari Gubernur Bali. Tahun 2015 memeroleh Widya Pataka atas bukunya Jro Lalung Ngutah.

Next Post
Efek “Frugal Living” dalam Pariwisata

Movieland sebagai Destinasi Wisata: Mungkinkah?

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Menulis Masih Relevan di Era Kecerdasan Buatan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

by Emi Suy
May 29, 2025
0
Membunyikan Luka, Menghidupkan Diri : Catatan Pameran “Gering Agung” Putu Wirantawan

DI masa pandemi, ketika manusia menghadapi kenyataan isolasi yang menggigit dan sakit yang tak hanya fisik tapi juga psikis, banyak...

Read more

Uji Coba Vaksin, Kontroversi Agenda Depopulasi versus Kultur Egoistik Masyarakat

by Putu Arya Nugraha
May 29, 2025
0
Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Profesi Dokter

KETIKA di daerah kita seseorang telah digigit anjing, apalagi anjing tersebut anjing liar, hal yang paling ditakutkan olehnya dan keluarganya...

Read more

Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

by Bayu Wira Handyan
May 28, 2025
0
Sunyi yang Melawan dan Hal-hal yang Kita Bayangkan tentang Hidup : Film “All We Imagine as Light”

DI kota-kota besar, suara-suara yang keras justru sering kali menutupi yang penting. Mesin-mesin bekerja, kendaraan berseliweran, klakson bersahutan, layar-layar menyala...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud
Pameran

Memperingati Seratus Tahun Walter Spies dengan Pameran ROOTS di ARMA Museum Ubud

SERATUS tahun yang lalu, pelukis Jerman kelahiran Moskow, Walter Spies, mengunjungi Bali untuk pertama kalinya. Tak lama kemudian, Bali menjadi...

by Nyoman Budarsana
May 27, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

Puisi-puisi Sonhaji Abdullah | Adiós

May 17, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [15]: Memeluk Mayat di Kamar Jenazah

May 15, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co