PERJALANAN berlanjut untuk mencari bakatku dalam akademi pengrajin, setelah aku keluar dari sebuah rumah penyihir.
Sempat aku kembali ke akademi pengrajin. Beberapa bulan selama itu teman-temanku telah mulai menemukan bakatnya sebagai pengrajin, hingga satu persatu mulai meninggalkan aku.
Aku merasa sedih karena sampai sekarang aku belum menemukan bakatku, padahal waktuku di akademi sudah mulai habis.
Jika sampai waktu habis, dan aku belum bisa menunjukkan bakatku sebagai pengrajin, maka aku akan terpaksa keluar tanpa pengakuan sebagai pengrajin.
Suatu hari, di akademi, aku dihampiri kupu-kupu ajaib yang membawa pesan dari temanku yang telah menjadi pengrajin pada sebuah pabrik kebahagiaan di rawa budak di pinggiran kota terbesar di negeri ini.
Pesan dari kupu-kupu itu adalah informasi penggalian bakat sebagai imajinasi pengrajin di pabrik kebahagiaannya yang ada di pulau damai. Hanya dibuka untuk satu orang saja.
Aku pun mulai tertarik untuk mencobanya. Segera di hari itu aku mengirim kupu-kupu ajaib ke pabrik bahagia itu. Tidak disangka keesokkan harinya kupu-kupu ajaib dari pabrik kebahagiaan datang membawa balasan dan menyampaikan undangan untuk datang, bicara langsung kepada kepala budak.
Aku bersemangat untuk menghadiri undangan itu.
Esok hari pun tiba. Aku berangkat lebih awal agar tidak tersesat mengingat di daerah itu terdapat sangat banyak pabrik kebahagiaan.
Sesampainya aku di pabrik kebahagiaan yang aku tuju, aku diarahkan untuk menuju ke markas budak untuk menemui kepala budak.
Di sana aku mulai diberi pertanyaan tentang seberapa aku mengenal dunia pengrajin, seberapa lihai aku bisa menjadi membaca imajinasi pengrajin.
Aku saat itu menjelaskan dengan sedikit rasa tegang, entah kenapa itu yang aku rasakan, meski tidak ada yang harus aku khawatirkan.
Sepulangnya aku dari sana, aku merasa sangat lega. Namun ketika sore aku bingung kenapa tiba-tiba aku kedatangan kupu-kupu ajaib lagi yang menyampaikan pesan sebuah kelu yang harus aku buatkan imajinasinya. Aku diberi waktu dua hari untuk memecahkan tantangan, dan ternyata kupu-kupu ajaib datang dari kepala budak yang tadi aku temui.
Dengan kisi-kisi yang diberikan, itu membuatku kesulitan dalam memecahkannya karena sangat sedikit yang bisa aku bayangkan dan lebih banyak terdapat campur tangan imajinasi aku. Ini menjadi titik lemah aku karena selalu tidak percaya diri dengan apa yang aku imajinasikan sendiri.
Sempat aku tidak ingin menyelesaikannya tapi pada akhirnya aku pasrahkan saja dan aku terbangkan kupu-kupu ajaib untuk kepala budak yang berisikan hasil imajinasi yang telah aku kerjakan.
Minggu-minggu berlalu aku tak pernah kedatangan kupu-kupu ajaib lagi. Aku di sini berpikir mungkin memang kemampuan imajinasi aku kurang memenuhi kriteria pengrajin.
Hingga tepat sebulan, kupu-kupu ajaib yang aku nantikan datang memberi pesan. Pesan itu, aku diberi kesempatan untuk menjadi imajinasi pengrajin.
Hingga di hari pertama aku memulai bergabung di pabrik kebahagiaan lotus, terlihat nantinya akan sungguh banyak adaptasi yang perlu dilakukan.
Pabrik kebahagiaan ini adalah tempat orang datang untuk mencari kebahagiaan yang disediakan di tempat ini. Orang-orang yang datang sangat beragam, bahkan lebih banyak dari negeri lain dengan cara bicara yang berbeda juga.
Di hari pertama kepala budak mengantar aku untuk berkeliling ke seluruh area pabrik kebahagiaan. Berkeliling di area istana kapuk tempat peristirahatan para kebahagiaan, yang sangat indah dan dibuat senyaman mungkin.
Laguna damai sebuah danau mewah yang terasa damai, tenang untuk bersantai dan berendam di kelilingi makanan, hiburan dan tanaman yang indah. Selanjutnya aku berkeliling ke arah fantasi boneka di area ini, dan banyak sekali terdapat wahana bermain anak-anak dengan danau bermain penuh dengan boneka dan mainan.
Dan area yang terakhir terdapat area petualangan, terdapat tempat latihan berburu, berkebun, berternak dan permainan pukul bola.
Setelah mengelilingi semua area pabrik tiba-tiba aku diantarkan ke hadapan raja pabrik, si raja pabrik yang tidak mau siapa pun masuk dalam pabriknya tanpa sepengetahuan dia. Sang raja sangat selektif dalam memilih orang. Sang raja sangat perfeksionis. Ia tidak mau satu orang pun membuat kesalahan, mengganggu kestabilan kerja pabrik dalam memberikan pelayanan kepada para kebahagiaan.
Setelah sang raja melontarkan beberapa pertanyaan kepadaku, raja mempersilakan aku untuk keluar dari ruangan.
Kepala budak masih di dalam ruangan raja dan beberapa saat ia keluar dan menyampaikan bahwa raja menerima keberadaan aku di pabrik kebahagiaan ini.
Keputusan dari kepala budak memberikan waktu aku selama 3 bulan dalam penggalian bakat sebagai pencari imajinasi pengrajin dan setelah itu ia akan memberikan keputusan kembali setelah melihat kemampuanku.
Entah apa maksud bahwa ia akan memberikan keputusan kembali, tetapi waktu yang diberikan menurutku cukup untuk persiapan diri, untuk menunjukkan bakat di akademi.
Jika memang setelah ini aku belum menemukan bakatku, mungkin aku akan memulai dari awal di tempat lain dengan waktu yang lebih singkat.
Sekarang aku telah terjebak di sini memulai perjalanan di tempat ini sampai 3 bulan ke depan, entah apa yang akan terjadi aku akan coba.
Setelah termenung, sejenak setelah mendengarkan keputusan dari kepala budak, aku dikagetkan dengan sapa kepala budak memerintahkan aku untuk ikut dengannya menemui sang pengrajin yang sedang ada di area pabrik.
Terlihat dari kejauhan ia memperhatikan taman yang ada di sekitar pabrik. Dari sini aku tahu bahwa ia adalah pengrajin dengan bakat spesialis tanaman. Jadi aku mulai membayangkan apa yang akan aku kerjakan di sini.
Pengrajin tidak banyak bicara, ia hanya memberiku arahan untuk dibuatkan imajinasi. Sedikit sekali arahan diberikan, ia memberi tahu kalau nanti kepala budak akan memberikan arahan yang lebih lengkap. Sebagai orang baru aku hanya mengiyakan. Ketika kepala budak memberi tambahan arahan, aku mulai bingung menggabungkan arahan yang di mana saling bertolak belakang.
Hari ini terasa berat. Mereka berdua memberikan aku arahan. Memang benar-benar aku telah terjebak di pabrik ini. [T]
- Cerpen ini adalah hasil dari workshop penulisan kreatif di Singaraja Literary Festival 2023