31 May 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Mindfulness dalam The Society of Minds: Menerjemahkan Pikiran Dokter Arya

Kadek Sonia PiscayantibyKadek Sonia Piscayanti
October 1, 2022
inPilihan Editor, Ulas Buku
Mindfulness dalam The Society of Minds: Menerjemahkan Pikiran Dokter Arya

Buku "Dinosaurus Punah Virus Tidak"

DATA BUKU
Penulis dr. Putu Arya Nugraha, Sp.PD
ISBN: 978-623-5435-00-8
Tebal xiv + 300 halaman, 13X20 cm
Editor Made Adnyana Ole
Penerbit Mahima Institute Indonesia + Yayasan SeSama
Cetakan pertama, Mei 2022

[][][][][][]

Everything should be made as simple as possible,
but not simpler

– Albert Einstein

Sangat sederhana ketika kita membaca pikiran seorang dokter yang juga penulis, Putu Arya Nugraha—akrab dipanggil Dokter Arya–dalam buku terbarunya yang berjudul “Dinosaurus Punah Virus Tidak” (Mahima, 2022). Kalimatnya sederhana, pendek, bernas dan lugas. Tidak ada kalimat yang menggebu, semua terkesan ringan, namun sesungguhnya tidak.

Ada sebuah kesadaran mendalam yang ditawarkan oleh Dokter Arya. Sebuah perspektif. Sebuah pandangan yang mindful. Mindful dapat disederhanakan menjadi sebuah konsep hidup berkesadaran tinggi, meskipun tidak sesederhana itu.

Ellen J Langer (1989) dalam konsep mindfulness yang sangat terkenal itu mengatakan bahwa menjadi mindful adalah sebuah pilihan belajar yang sangat urgent dalam konteks kemanusiaan kita. Manusia seharusnya terus memperbaiki hidupnya dengan belajar.

Dan menjadi mindful adalah pilihannya. Mindfulness adalah sebuah kondisi dimana pikiran kita terkondisikan untuk mengamati, menemukan, menyelidiki, dan akhirnya membuahkan pandangan baru.

Ada 4 ciri khas seseorang yang memiliki mindfulness itu menurut Langer.

Pertama, memiliki kemampuan memandang sesuatu dari perspektif berbeda. Dalam konteks Dokter Arya sebagai dokter yang menjadi penjaga gerbang Covid-19, kita memahami bahwa setiap harinya Dokter Arya telah menyerahkan kehidupannya pada garis tipis yang bisa membawanya ke gerbang dunia lain.

Setiap hari dia membentengi diri dengan peralatan ‘tempur’ yang tak sederhana, setiap hari pula dia berhadapan dengan rasa takut, tentu saja. Tapi yang membawanya mindful, adalah kemampuan melihat sesuatu dari perspektif berbeda. Harapan misalnya. Tentu selalu ada harapan di balik semua musibah kan. Apakah yang menyelamatkan manusia dari perasaan penuh kesia-siaan? Salah satunya pasti harapan.

Dengan perspektif berbeda, seorang Dokter Arya telah menjadi manusia yang melengkapi dirinya setiap hari dengan kenyataan yang tak sederhana, menghadapi pasien yang meninggal, keluarga pasien yang tak siap. Dan seterusnya. Jika dia bukan seorang yang mindful, tentulah dia telah terkubur bersama semua kesedihan.

Jika dia seorang seniman murni yang lebih bergerak dengan intuisi dan emosi, mungkin dia sudah pergi bersama semua imajinasinya. Tapi dia seorang dokter. Yang harus berjaga di gerbang. Antara kehidupan dan kematian. Mindfulness telah menyelamatkannya.

Kedua, ciri mindfulness berikutnya adalah mampu menggali informasi baru. Setiap detiknya dalam hidup kita, tak ada yang persis sama. Tak ada yang betul-betul sama. Hanya orang yang lemah dalam jiwa yang tak tahu bahwa setiap detik kita berbeda dengan rasa dan pengalaman yang berbeda. Seseorang yang mindful adalah mereka yang belajar menemukan hal-hal baru setiap harinya. Dengan demikian ia terus menemukan celah belajar.

Dokter Arya adalah cermin sifat kedua ini. Suatu tulisan memperlihatkan sisinya sebagai seorang ayah, sedang mendengar anak bungsunya memberikan tebak-tebakan sederhana. Yang tak dapat dijawabnya. Sebuah momen langka, karena di balik semua kesibukannya menjadi dokter, ia kerap mengabaikan waktu bersama anak-anaknya.

Tiba-tiba ada hal baru yang ia sadari, anaknya telah bertumbuh, rumahnya seperti mengecil, dan pusara anjing kesayangan istrinya membuat dia tersentuh. Hal-hal baru yang direkam seperti ini, adalah sebuah momentum mindfulness. Sebuah kesadaran sederhana namun mendalam. Dari Dokter Arya kita belajar, kembalilah ke rumah, kembalilah menemukan diri. Yang mungkin lama ditinggalkan.

Yang ketiga, menemukan konteks. Seorang dokter yang sibuk pastilah ahli memilah-milah konteks. Konteks mana harus menjadi dokter, konteks mana harus menjadi teman, konteks mana harus menjadi ayah. Dalam tulisan ini kita menyadari kemanusiaan Dokter Arya. Dia hadir hampir di segala konteks. Di segala lini. Di segala penyertaan. Dan di segala kemungkinan.

Contoh nyata adalah ketika saya mencoba mengirim pesan whatsapp perihal kesehatan anak saya. Kecemasan seorang ibu, dalam konteks tertentu telah ditangkapnya, dan solusi yang diberikan Dokter Arya sesuai konteks. Kapan harus dirawat jalan, kapan harus dirawat di RS, dia telah menempatkan konteks pada waktu yang tepat. Dan penyertaan itu tentu bagi dia terasa sederhana saja, tapi bagi saya, itu adalah sebuah tindakan mindfulness yang bermakna.

Yang keempat, membuat kategori baru. Seseorang yang mindful bukanlah orang yang suka mengikuti pola lama. Namun selalu hadir dengan kebaruan. Tulisan Dokter Arya adalah lintasan pikiran-pikiran yang telah diperbaharuinya dengan sengaja atau tak sengaja tapi kami merasakannya.

Tulisan-tulisan Dokter Arya telah bertumbuh dari waktu ke waktu telah menjadi baru dan selalu diperbaharuinya. Tak mungkin tidak dapat dikatakan bahwa kemampuan adalah hasil latihan yang diasah terus menerus. Dan bukan hanya dilatih terus menerus namun juga diperbaharui terus menerus. Inilah ciri mindfulness yang keempat.

Pemikiran yang terus menerus dilatihkan dengan hati-hati ini mengingatkan saya pada buku menarik karya Marvin Minsky berjudul The Society of Mind (1985). Di dalam buku ini saya memahami bahwa sebuah pikiran tidaklah datang sendiri. Dia datang dari pikiran-pikiran lain, dari waktu yang lain lain pula, dari masa lalu, masa kini, dan masa depan. Pikiran juga datang dari budaya yang mendasari pikiran awal, yang juga dipengaruhi dari konteks-konteks yang memperkayanya.

Jadi pemikiran seorang Dokter Arya logikanya hadir dari pikiran-pikiran yang membentuk masyarakat pikiran dalam pikirannya. Inilah yang kemudian diperkenalkan menjadi pikiran-pikiran yang mewakili suaranya. Kemudian inilah yang bisa membentuk pikiran masyarakat.

Sederhananya kumpulan pikiran di dalam pikiran ini kemudian dituliskan dan membentuk pikiran baru yang diteruskan ke masyarakat. Ketika masyarakat memikirkan pikiran itu, maka akan lahir kumpulan pemikiran baru yang terus menjadi pikiran baru yang terbarukan terus menerus.

Dalam konteks itu sesederhana apapun pemikiran yang kita dapatkan dari Dokter Arya, maka bila kita berada dalam mindfulness, kita akan selalu menemukan hal baru, perspektif baru, konteks baru, dan potensi kebaruan pikiran.

Lalu sebelum tulisan ini menjadi panjang dan berlarut-larut, saya ingin mengakhirinya dengan membahas pikiran Albert Einstein yang membuka tulisan ini “Everything should be made as simple as possible, but not simpler”.

Bagi siapapun yang mencoba meyakini hal-hal sederhana, sebagaimana ia meyakini hidup ini sederhana, itulah manusia yang sederhana. Ia menyikapi dengan sederhana, meski tahu bahwa kesederhaan itu sangat subjektif, sangat personal, sangat konteksual, dan sangat multiperspektif.

Dalam konteks itu rupanya saya sedang mengupayakan menjadikan diri menjadi lebih mindful, menjadi lebih terbuka, lebih mudah belajar dan lebih bertumbuh. [T]

  • BACA artikel lain dari penulis Kadek Sonia Piscayanti
Mengapa Kita Perlu Dongeng dan Mendongeng?
Trilogi Jirah: Perspektif Mindfulness dan Reader Response Theory
Memasuki Museum Masa Kecil Avianti Armand | Hidup dan Hidup Lagi Berkali Kali
Tags: BukuDokter Arya NugrahaKadek Sonia Piscayantikesehatan
Previous Post

Model Revitalisasi Bahasa Daerah

Next Post

Kripik Gedebong dari Kukuh Kerambitan, Gurih Higienis — ISI Denpasar Percantik Kemasannya

Kadek Sonia Piscayanti

Kadek Sonia Piscayanti

Penulis adalah dosen di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Next Post
Kripik Gedebong dari Kukuh Kerambitan, Gurih Higienis — ISI Denpasar Percantik Kemasannya

Kripik Gedebong dari Kukuh Kerambitan, Gurih Higienis -- ISI Denpasar Percantik Kemasannya

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tulak Tunggul Kembali ke Jantung Imajinasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tembakau, Kian Dilarang Kian Memukau

by Petrus Imam Prawoto Jati
May 31, 2025
0
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

PARA pembaca yang budiman, tanggal 31 Mei adalah Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan...

Read more

Melahirkan Guru, Melahirkan Peradaban: Catatan di Masa Kolonial

by Pandu Adithama Wisnuputra
May 30, 2025
0
Mengemas Masa Silam: Tantangan Pembelajaran Sejarah bagi Generasi Muda

Prolog Melalui pendidikan, seseorang berkesempatan untuk mengembangkan kompetensi dirinya. Pendidikan menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan sekaligus mengasah keterampilan bahkan sikap...

Read more

Menjawab Stigmatisasi Masa Aksi Kurang Baca

by Mansurni Abadi
May 30, 2025
0
Bersama dalam Fitri dan Nyepi: Romansa Toleransi di Tengah Problematika Bangsa

SEBELUM memulai pembahasan lebih jauh, marilah kita sejenak mencurahkan doa sembari mengenang kembali rangkaian kebiadaban yang terjadi pada masa-masa Reformasi,...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”
Panggung

ft. moreNarra di Acara “ASMARALOKA”—Album Launch Showcase dari Arkana: “Ya, Biarkan”

MENYOAL asmara atau soal kehidupan. Ada banyak manusia tidak tertolong jiwanya-sakit akibat berharap pada sesuatu berujung kekecewaan. Tentu. Tidak sedikit...

by Sonhaji Abdullah
May 29, 2025
Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025
Panggung

Sulaman Sejarah dan Alam dalam Peed Aya Duta Buleleng untuk PKB 2025

LANGIT Singaraja masih menitikkan gerimis, Selasa 27 Mei 2025, ketika seniman-seniman muda itu mempersiapkan garapan seni untuk ditampilkan pada pembukaan...

by Komang Puja Savitri
May 28, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co