2 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Khas

Teater Kalangan, Pertemuan Cerita, Kata Dan Tubuh

Devy Gita by Devy Gita
January 22, 2020
in Khas
31
SHARES

Mengawali selalu menjadi bagian tersulit dalam melakukan hal apapun. Termasuk dalam menulis catatan ini. Catatan awal tahun, yang harusnya menjadi evaluasi tahun ke belakang dan harapan untuk tahun mendatang. Begitu banyak potongan-potongan gambar yang berlarian di dalam kepala. Mencoba mengendap menjadi kata dan kalimat. Tentunya tentang proses-proses yang kulalui bersama Teater Kalangan. Ya, kerena ini adalah catatan awal tahun Teater Kalangan dari seorang Devy Gita. Tulisan ini tidak akan seberat dan seberisi tulisan teman-teman angota Teater Kalangan yang lain. Ini adalah semacam curhatan yang dituliskan untuk pengingat diri sendiri. Tolong dimaklumi saja.

Well, awalnya aku hanya bertindak sebagai tim hore dan penonton setia dalam pentas-pentas Teater Kalangan. Sampai kemudian, mulai berproses sebagai pelengkap di beberapa pementasan. Hingga akhirnya dirangkul dan bergabung menjadi anggota.  Apa yang aku dapatkan? Banyak hal tentunya. Terutama pertemuan-pertemuan yang meninggalkan banyak cerita dengan orang-orang yang sama sekali tidak pernah terbayangkan akan aku temui.

Tidak mengira akan bisa terus berkarya bersama teman-teman di Teater Kalangan. Dengan aku yang baru saja belajar dan mencari-cari, mereka merangkul tanpa canggung. Tidak ada siapa yang lebih tahu, semua berjalan beriringan dan mengisi diri bersama. Jadi agak romantis, tapi seperti itulah. Semua dibicarakan bersama secara demokratis dan setiap anggota bebas bereksplorasi juga berkolaborasi dengan komunitas lain. Baik menggunakan nama Teater Kalangan ataupun perorangan tergantung kesepakatan.

Sebegitu menyenangkan berproses bersama Teater Kalangan? Bagi saya, iya. Sangat menyenangkan. Berkumpul bersama teman-teman dengan vibe yang positif dan membangun relasi yang saling menguatkan bukan menjatuhkan. Diskusi di dalam kelompok yang kritis dan terbuka juga terbawa keluar kelompok. Terbiasa dengan atmosfer diskusi seperti itu, aku menjadi lebih termotivasi untuk berpendapat atau bertanya saat sedang mengikuti forum. Bahkan di luar Teater Kalangan. Bagiku, itu hal yang sangat mencengangkan. Karena biasanya aku hanya diam saja tidak mau tahu bahkan tidak ingin terlihat jika sedang mengikuti diskusi. Pemalu? Bukan. Hanya malas saja.

Kemalasan otak dan tubuh yang dibabat sukarela. Bagaimana tidak, di Teater Kalangan seringnya pementasan digarap dalam waktu singkat. Mewajibkan anggotanya memiliki tanggung jawab moral untuk menghapal naskah dalam waktu relatif mepet, juga membiasakan tubuh bergerak di luar rutinitasnya sehari-hari. Penyelarasan kata dan tubuh dengan tetap menjaga kesadaran. Namun, tidak menyepelekan wacana dan bentuk.

Melangkah sedikit ke belakang, banyak pertemuan berkesan yang kulalui karena membawa nama Teater Kalngan. Berproses bersama Wanggi Hoed, seorang seniman pantomime Indonesia yang sudah dikenal baik di dalam maupun di luar negeri dan tampil di acara bergengsi sekelas Ubud Writers and Readers Festival salah satunya. Hal tersebut tidak pernah terlintas di pikiran. Sampai sekarang masih menjadi salah satu pertemuan manis yang mengendap dalam ingatan. Kemudian, mengikuti proses alih suara dan bahasa (dubbing) film bersama Minikino. Bekerja sama dengan Minikino juga mempertemukanku dengan anak-anak tangguh dari Desa Guwang, Gianyar dan sampai saat ini masih merajut kisah kolaborasi. Juga proses yang luar biasa bersama Iin Valentine, yang juga salah satu anggota Teater Kalangan dengan Sutradara Kalanari Theater Movement Jogjakarta, Ibed Surgana Yuga. 

Itu hanya salah tiga dari banyak tatap muka, kata dan tubuh yang kulalui bersama Teater Kalangan beberapa tahun ke belakang dan sekarang sudah tahun 2020. Awal Januari sudah disuguhi dengan ajakan kolaborasi dengan teman seniman lintas bidang dalam acara Rave Pasar. Pertemuan kata dan tubuh yang berbeda lagi dari sebelumnya. Pastinya akan menjadi sesuatu yang menarik untuk dimaknai sebagai awal baru di tahun baru untuk saya sebagai individu maupun anggota Teater Kalangan. Tentu saja, hari ini, tahun baru saja bergerak beberapa hari, masih sangat prematur untuk menyimpulkan apa yang akan terjadi ke depannya. Akan ada banyak kejutan, kolaborasi, integrasi, toleransi dan banyak lagi. Oh ya, yang tidak boleh terlewatkan, Mulang Muruk Kalangan, perhelatan akbar Teater Kalangan di bulan Februari dan juga tenggat waktu proposal-proposal hibah demi eksistensi di dunia seni.

Pertemuan hanya akan tinggal pertemuan jika tidak di ikuti dengan silaturahmi berkelanjutan. Saya tidak pandai mengutip kata-kata bijak para cendikiawan karena saya jarang membaca, tidak seperti kebanyakan teman sesame anggota kelompok yang berwawasan seluas samudera. Jadi saya akan akhiri tulisan ini dengan kutipan ala kadarnya yang saya buat sendiri.

“Ada alasan dalam setiap pertemuan. Sebab yang mengikat akibat menjadi ada, berilah makna.”

Maju terus pantang tidur, Teater Kalangan!!! [T]

Tags: TeaterTeater Kalangan
Devy Gita

Devy Gita

Tinggal di Denpasar. Lulusan Bahasa Inggris Undiksha Singaraja ini kini sedang memanjakan hobinya main teater dan menulis cerita

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi

Puisi-puisi IGA Darma Putra | Kematian Siapa Hari Ini?

by IGA Darma Putra
February 28, 2021
Ilustrasi foto by Mursal Buyung
Esai

Bapak, Ingat Padanya Membuka Keharuanku…

Ingat padanya, membuka keharuanku. Bahunya yang tak lagi tegap, urat-urat tangan dan kaki yang keluar serta garis-garis usia di wajahnya ...

July 6, 2020
Foto: FB/Wayan Gde Yudane
Esai

Musik Fusion – Sejumlah Pertanyaan Sejumlah Jawaban

It is better to make a piece of music than to perform one, better to perform one than to listen ...

February 2, 2018
Direktirs AF Bali
Kilas

Festival Sinema Prancis 2019 di Bali, Petani dan Sapi yang Sakit

Institut Prancis Indonesia (IFI) dan Alliance Francaise (AF) Bali bekerja sama dengan Bentara Budaya Bali (BBB) menghadirkan Festival Sinema Prancis ...

November 10, 2019
Presiden Jokowi
Esai

Covid-19 dan Pesan Jitu Presiden Jokowi

DI tengah suasana hiruk pikuk wabah Covid-19 berseliweran beragam informasi. arus deras informasi baik yang benar maupun hoax menerjang gawai. ...

March 17, 2020
Suasana acara The Golden Story - Lomba Akustik & DJ Perform 2017 di halaman Apple Mart jalan A Yani Singaraja, Sabtu (16/12) malam.
Kilas

The Golden Story di Singaraja – Musik Akustik itu Asyik, DJ Selalu Dilirik

  BULELENG tak pernah ketinggalan dalam hal kreasi bermusik. Karya-karya musisi Buleleng pun tampil dan menyeruak di berbagai event yang ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jro Alap Wayan Sidiana memanjat pohon kelapa di Desa Les, Buleleng
Khas

Jro Alap, Kemuliaan Tukang Panjat Kelapa di Desa Les

by Nyoman Nadiana
March 2, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi tatkala.co | Vincent Chandra
Esai

Di Nusa Penida, Ada Gadis Menikah dengan Halilintar

by I Ketut Serawan
March 1, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (156) Dongeng (11) Esai (1418) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (103) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In