14 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Ilustrasi diambil dari Google

Ilustrasi diambil dari Google

Guru (Masih) dalam Pusaran Hegemoni Kekuasaan

Gde Suardana by Gde Suardana
November 26, 2019
in Opini
54
SHARES

25 Nopember 2019, jagat media sosial dipenuhi dengan stories, time line ucapan dan pemberian hadiah berupa coklat ataupun bunga kepada guru. Ucapan penuh inspirasi mengharu biru menyemangati guru sebagai pahlawan pendidikan Indonesia.

Euforia kian semarak ketika tiba-tiba, yang juga belum lazim, sambutan menteri pendidikan sudah viral sebelum hari guru diperingati. Seolah-olah kata sambutan itu memberikan sedikit secercah harapan bahwa dunia pendidikan akan bergerak maju dengan perubahan paradigma guru dalam proses belajar mengajar.

Lantas, apakah dengan euforia itu, guru mendadak menjadi sosok yang merdeka dan sebagai sosok penggerak kemajuan pendidikan bangsa?, sesuai dengan harapan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

eits, tidak semudah dan secepat itu ferguso!. Guru telah lama terjebak dalam stigma tak lagi digugu dan ditiru, sudah tak lagi menjadi sumber kebenaran/ilmu pengetahuan, tak lagi dihormati kebebasannya dan kemerdekaannya, dan tak lagi diakui kesejahteraannya.

Alih-alih pemerintah ingin memberikan kesejateraan melalui sertifikasi, mereka justru ditimpa dengan berbagai beban administrasi. Untuk lolos sertifikasi, harus melampaui jam ajar dan tumpukan dokumen lainnya. Guru pun seperti bajing loncat, yang melompat dari satu sekolah ke sekolah lain hanya untuk memenuhi beban jam ajar.

Uang sertifikasi pun akan dibagikan secara rapel.  Guru sepertinya dianggap bisa mencukupi sandang, pangan, papan hanya dengan gaji pokok sebulan sementara uang sertifikasi diberikan setiap enam bulan sekali. Guru dianggap tidak membutuhkan uang sertifikasi untuk membeli buku atau rekreasi bersama keluarganya. 

Nasib guru honor dan kontrak lebih ironi lagi. Dalam sebulan mereka hanya mengantongi uang sebesar 500 ribu rupian hingga satu juta rupiah.

Kesejahteraan yang tak kunjung membaik telah membunuh sikap merdeka dan motor penggerak di dalam kelas. Mereka terjebak dalam kekhawatiran untuk menjadi merdeka. Kekhawatiran itu sudah mendarah daging di bawah alam sadarnya.

Guru tak lagi merdeka karena kekuasaan negara telah lama melakukan hegemoni. Guru telah dikuasai secara halus oleh negara melalui undang-undang, peraturan, dan aturan teknis, jargon-jargon, kata-kata manis, serta gelar “pahlawan tanpa tanda jasa”.

Hegemoni, tak lain adalah upaya kekuasaan untuk menguasai kelas subordinat dengan cara halus sehingga mereka tak merasa telah dikuasai. Jika hegemoni ini menjadi sedemikian kuat, maka apapun tingkah laku kekuasaan akan dianggap menjadi sebuah kebenaran. Kelas subordinat (guru) yang telah dikuasai justru alam bawah sadarnya memberikan persetujuan sadar atas subordinasi mereka (terhadap kekuasaan).

Hegemoni adalah cara yang berbeda dengan dominasi. Kekuasaan yang menguasai kelas subordinat dengan kekerasan, paksaan adalah sebuah upaya dominasi. Kekuasaan dominasi lebih bisa dirasakan sehingga kelas subordinat (guru) akan melakukan perlawanan jika mereka dikuasai.

Namun, mereka akan tidak memiliki daya upaya untuk melakukan perlawanan terhadap hegemoni karena kekuasaan negara selalu dianggap sebagai sebuah kebenaran.

Kata sambutan menteri pendidikan di Hari Guru Nasional yang menjadi viral adalah fenomena yang telah terjadi dan tak berubah selama bertahun-tahun. Guru tidak berani dan tidak mampu untuk merdeka. Mereka terbelenggu dalam alam bawah sadar sehingga sulit melakukan perubahan dalam praktik belajar mengajar. Guru sulit menjadi kreatif karena terbelenggu kurikulum, guru selalu terpaku menilai siswa dengan angka karena terbelengu regulasi, atau guru tidak bisa menambah wawasannya karena terhimpit ekonomi.

Semua yang telah terjadi menahun itu akibat kendali hegemoni kekuasaan, baik kekuasaan negara dan kultural.

Jika kekuasaan masih melakukan hegemoni, maka guru, sosok yang akrab dipanggil sebagai “oemar bakri” dalam lagu Iwan Fals belum juga menjadi profesi yang merdeka dan penggerak. Selama guru masih dalam genggaman hegemoni kekuasaan, maka selama itupula tidak akan ada guru yang merdeka dan sebagai penggerak perubahan nasib bangsa (pendidikan) menjadi lebih baik.[T]

Tags: guruHari Guru
Gde Suardana

Gde Suardana

Mantan wartawan, kini Wasekjen DPP Persadha Nusantara

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Foto: Putik
Ulasan

Mabuk di Dalam Puisi – Ulasan Buku “Montase” Wayan Jengki Sunarta

Judul: Montase (Kumpulan Puisi) # Penulis: Wayan Jengki Sunarta # Penerbit: Pustaka Ekspresi # Tahun: 2016 # ISBN: 978-602-7610-73-6 PUISI ...

February 2, 2018
Pentas Virtual Teater Ilalang : Mengenal Lebih Dalam Makhluk Kursi “Best Seller”
Ulasan

Pentas Virtual Teater Ilalang : Mengenal Lebih Dalam Makhluk Kursi “Best Seller”

Makhluk kursi adalah manusia yang tidak Iagi hadir atas namanya sendiri, tetapi pribadi makhluk kursi, sesuai dengan jenis kursinya. Meskipun ...

September 30, 2020
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Pahlawan Bertopeng Beha

Cerpen: Ferry Fansuri ADA reaksi aneh jika Sarmin mengendus-dengus bau dari pakaian dalam wanita itu, ia tampak membuncah sumringah mirip ...

February 2, 2018
Pemutran film serangkaian workshop pembuatan film di Desa Pedawa, Banjar, Buleleng, Bali, 1-2 JUni 2019 (Foto: Dok Minikino)
Khas

Di Pedawa, Minikino Bikin Workshop Film, Agar Anak Muda di Desa Tua itu Kian Kreatif & Eksperimental

Anak-anak muda di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, yang merupakan salah satu desa tua di Bali, sejak beberapa tahun belakangan ...

June 4, 2019
Instalasi seni Lelakut [Foto-foto dari penulis]
Khas

Lelakut Itu Hantu Sawah Bukan Menghantui Sawah Untuk Disulap Jadi Yang Lain

Kuning meriah dalam hamparan petak-petak sawah, Lelakut melakuni tugasnya membantu para petani menghalau hama khususnya burung. Sajian tersebut notabene diantara ...

October 12, 2020

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In