17 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: Lambang kesuburan, salah salah benda koleksi Museum Bali

Foto: Lambang kesuburan, salah salah benda koleksi Museum Bali

Titik Tengah Tempat Keramat – Renungan Kecil Tentang Kesuburan

Santana Ja Dewa by Santana Ja Dewa
February 2, 2018
in Opini
10
SHARES

 

SIMBOL kesuburan itu organ vital lelaki. Ia bisa digambarkan dengan sedemikian indah, dalam karya rupa semisal lukisan dan patung. Ia semata-mata menawarkan keindahan. Sekali lagi: keindahan.

Namun di bagian lain ia dianggap tabu dan sering diumpet-umpetin bila membicarakan hal satu ini. Padahal kehidupan terlahir dan mengada adalah berkat dia. Manusia menginjak kaki pertama di bumi, perjalanan kehidupan ke antah barantah, adalah hasil kolaborasi kerja yang menguras energi, bahkan kalau “kerja” itu diuangkan pun kita tak akan mampu membayarnya.

Kekuatan super dasyat, kekuatan magis, ada di titik tengah. Gairah terpacu kencang detak jantung berdebar-debar, bahkan mengalahkan musik deadmetal. Jiwa berimajinasi, ilusi datang dari segala arah semesta. Semuanya ikut menyumbangkan energi.

Tak salah kekuatan besar selalu hadir bila “sakti”-nya telah memberikan dukungan. Kehidupan sedang berproses. Proses inilah harus mendapat persetujuan secara resmi tidak ilegal, petak umpet pun hilang seketika. Proses ini harus secara sah direstui pemuka adat, keluarga, teman-teman, kolega entah siapa lagi yang hadir jadi saksi.

Maka terjadilah apa yang disebut  “Nyegara Gunung”, pertemuan gunung dan laut, suatu hal paling disakralkan untuk menuju harmonisasi, keseimbangan jagat.

Kekuatannya tergantung bagaimana kita menggunakannya.  Jika digunakan dengan ketulusan hati dijamin hasilnya sesuai dengan harapan, tentunya dengan doa-doa yang terus bersuara. Jika digunakan secara salah, akan memberikan petaka bahkan bisa mendekat pada kehancuran.

Begitu juga titik tengah dalam pertemuan arah, jika lampu kuning menyala, harap-harap cemas membayangi, maka di situlah kita hati-hati, baik ketika hendak berhenti, maupun ketika hendak bergerak.

Persimpangan adalah kehati-hatian sekaligus kegelisahan, antara menunggu atau berjalan. Di sinilah kesabaran diuji, pergolakan batin juga kerap terjadi. Musibah sering menimpa ketidaksabaran jadi persoalan. Sabar, sabar dan sabar, menyerahkah diri menunggu waktu hijau menyala. Persimpangan dalam diri, berpasrah pada sang waktu.

Rikala sang waktu menunjukkan diri secara tersamar-samar, disinilah ujiannya. Fokus solusi akurat berjalan menuju keinginan. Nyata-nyata sering sebagian mendombrak melawan akhir cerita, tapi yang didapat malah celaka. Melawan keinginan memang susah, kadang juga gampang. Beban terasa berat ketika keinginan tidak terpenuhi. Lega, lepas beban rontok dengan sendirinya bila keinginan sudah dipenuhi.

Sadar atau setengah sadar, jika merunut ke belakang, kita telah menjalani filosofi kehidupan manusia di mana manusia telah menjadikan titik tengah sebagai tempat keramat karena ia adalah titik “kesuburan”.

Begitulah kesederhanaan manusia prasejarah Bali menggambarkan tentang kesuburan. Penggambaran ini bukanlah sebuah mitos sesat dan tabu, tetapi penuh makna tentang kejelasan dari peradaban. Prototipe seperti ini banyak ditemukan di Bali sebagai pesan simbolik peradaban yang apa adanya. (T)

Tags: bumigunungkesuburanlautrenungan
Santana Ja Dewa

Santana Ja Dewa

Pecinta kampung halaman. Tinggal di Sampalan, Nusa Penida

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Kilas

Rehat : Single Perdana Bligungyudha saat Pandemi

Pandemi Covid19 yang terjadi beberapa bulan ini memaksa banyak orang untuk melakukan kegiatan di tempat tinggal masing – masing. Anjuran ...

April 4, 2020
Penyair Wayan Jengki Sunarta (berdiri) saat peluncuran buku Solilokui di JKP Denpasar
Khas

Apakah Menjadi Penyair Seperti Wayan Jengki Sunarta Bisa Hidup Bahagia?

Pada tanggal 24 Oktober 2020, di Jatijagat Kampung Puisi (JKP 109), berlangsung dengan sederhana peluncuran buku kumpulan puisi Solilokui karya penyair Wayan Jengki ...

November 10, 2020
Ilustrasi tatkala.co / Partha Wijaya
Esai

Mencermati Arahan “Stay at Home” di Tengah Covid 19

Merebaknya covid 19 menghebohkan dunia. Covid 19 begitu cepat menyebar dan menginfeksi berbagai kalangan masyarakat. Pejabat negara sekalipun tidak dapat ...

April 9, 2020
Opini

Geliat Nusa Penida dan Penambal Borok Pariwisata

Saya sadar sekarang, kenapa pariwisata (masih) begitu mempesona bagi sebagian kalangan masyarakat. Salah satunya mungkin karena begitu sumringahnya masyarakat di ...

June 25, 2019
Opini

Orasi Cok Sawitri: Mari Memasuki Medan Tempur Simbolik!

INI adalah era dimana ketakjuban dapat direkayasa. Semua tahu, bagaimana dan mengalami percepatan dan perpendekan jarak ruang dan waktu. Kini ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Lukisan di atas kardus. Karya ini diberi judul “Pariwisata Macet Jalan Raya Lancar”.
Esai

Pariwisata Macet, Jalan Raya Lancar

by Doni Sugiarto Wijaya
January 16, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1347) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In