11 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Ilustrasi: tatkala

Ilustrasi: tatkala

Level IV (Awas) Gunung Korupsi di Indonesia

Made Agus Mahendra by Made Agus Mahendra
February 2, 2018
in Opini
12
SHARES

 

SAMA halnya dengan gunung yang tertinggi di Bali yakni Gunung Agung yang belakangan ini erupsi. Peningkatan status bencana menjadi level IV (awas) menandakan erupsi akan terjadi dalam beberapa waktu kedepan.

Namun, ada satu gunung yang misterius yang sejak lama berstatus awas namun belum juga berhenti erupsi. Pergerakan magma gunung satu ini makin meningkat dan sedikit demi sedikit bahan material dari dalam gunung dimuntahkan perlahan. Masyarakat dibuat resah dan gundah, menunggu kapan erupsi gunung satu ini berakhir. Itulah gunung korupsi.

Korupsi merupakan perbuatan buruk yang dilakukan oleh oknum tertentu, seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan lain sebagainya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang mengakibatkan kerugian keuangan pada negara (Andi, 2002: 65).

Dalam kurun waktu 6 bulan mulai 1 Januari hingga 30 Juni 2017, Indonesia Corupption Watch (ICW) mencatat ada 226 kasus korupsi. Kasus dengan jumlah tersangka 587 orang itu merugikan negara Rp 1,83 triliun dan nilai suap Rp 118,1 miliar.

Sebanyak 226 kasus korupsi tersebut ditangani 3 aparat penegak hukum yakni kejaksaan, kepolisian dan KPK. Ada sebanyak 135 kasus ditangani kejaksaan, 109 kasus kepolisian, dan 21 kasus ditangani KPK. Kasus paling banyak bermodus pungutan liar dengan jumlah 55 kasus.

Sekitar 43 persen kasus pungutan liar ditangani kepolisian, kejaksaan cenderung lebih banyak menangani kasus dengan modus penyalahgunaan anggaran, sedangkan KPK lebih banyak menindak kasus korupsi yang bermodus suap. Sebagian besar kasus yang ungkap KPK melalui OTT.

Penanganan kasus korupsi yang ditangani KPK terbilang gemilang dari 62 tersangka yang ditetapkan KPK, 6 diantaranya anggota DPR dan 7 diantaranya anggota DPRD. Kasus yang ditangani KPK bermodus suap dimana KPK menangkap terduga korupsi melalui OTT. Sebanyak 121 kasus korupsi dilakukan di lembaga Pemda mulai dari tingkat Kabupaten/Kota hingga Provinsi.

Sumber : liputan6.com

Gunung yang kini sedang erupsi tentunya akan menimbulkan nestapa. Di tengah gencar-gencarnya pemerintah menekan jumlah penduduk miskin di Indonesia, uang yang berasal dari rakyat dan hendak digunakan untuk kepentingan rakyat malah dibobol para tikus berdasi.

Dengan uang sebesar itu seharusnya Indonesia bisa membangun ribuan ribu unit rumah baru untuk warga miskin, pendidikan gratis untuk jutaan anak, dan membelikan  jutaan unit komputer di sekolah-sekolah sebagai sarana belajar. Bagaimana tidak korupsi dapat memiskinkan negara secara struktural.

Kehidupan kenegaraan kita secara pelan-pelan sekarat dan akhirnya ambrol jika masalah ini tidak segera disadari bersama.  Seperti api dalam sekam, perlahan akan hangus. Kegaduhan demi kegaduhan mulai terbangun oleh korupsi. Kepercayaan publik terhadap pemimpinnya kini semakin surut.

Lalu bagaimana Indonesia bisa maju jika antara masyarakat dengan pemimpinnya tidak harmonis. Masyarakat hanya bisa bungkam ketika korupsi itu telah terjadi. Penangan kasus yang sering kali tercecer bahkan timbul tenggelam kepermukaan membuat masyarakat beropini bahwa antara koruptor dan aparat terjadi „kongkalikong‟. Panggung korupsi ini seakan menjadi drama kolosal.

Melawan Korupsi dengan Pendekatan Spiritual 

Indonesia adalah negeri yang beradat. Setiap jengkal tanah di negeri ini bersemayam darah para pahlawan yang siang malam mengangkat senajata. Indonesia juga negeri yang berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa, artinya setiap warga negara memeluk agamanya masing-masing.

Setiap agama tentunya akan menuntun setiap umatnya ke jalan kebenaran (dharma). Tak ada agama yang menganjurkan umatnya untuk berbuat negatif, bahkan menyengsarakan hajat hidup orang banyak dengan korupsi. Sebagai pemeluk agama kita mengenal adanya hasil perbuatan.

Dalam ajaran Agama Hindu disebut karma phala. Karma phala sama halnya dengan istilah “apa yang engkau tanam, itulah yang engkau tuai”. Artinya setiap perbuatan yang kita lakukan akan menghasilkan buah perbuatan itu sendiri. Sebagai makhluk berkeTuhanan hasil perbuatan itu bisa kita nikmati ketika masih hidup di dunia, atau pun saat kehidupan mendatang (dalam proses renkarnasi), dan hasil perbuatan yang belum habis dinikmati pada kehidupan sebelumnya akan dibawa ke kehidupan sekarang.

Kita juga mengenal perbuatan baik dan buruk, mengetahui surga dan neraka dan paham dengan perbuatan buruk atau dosa. Sudah barang tentu korupsi adalah perbuatan terhina yang jauh dari ajaran agama.

Pendekatan secara religius ini lah yang harus di tanamkan setiap manusia di negeri ini. Mind set keTuhanan harus selalu dipeganng dalam setiap tatanan kehidupan termasuk dalam mencegah dan membumi hanguskan korupsi. Sikap apatis dan culas yang selama ini dilakukan masyarakat seharusnya dirubah. Korupsi adalah hama yang harus diberantas bersama, dengan turut andil serta berbenah diri dalam penyelenggaraan brokrasi negeri.

Secara tidak langsung kita pernah menjadi bagian dari korupsi. Korupsi ada setiap lini kehidupan kita, akar korupsi adalah diri kita sendiri. Untuk itu, perpegang pada ajaran dharma (kebaikan) dan selalu bersyukur atas karunia Ilahi adalah kunci dalam memberantas korupsi. Niscaya, gunung korupsi di negeri ini perlahan akan tertidur untuk selama-lamanya.

Selalu katakan tidak para korupsi, dan katakana norak pada koruptor! (T)

Catatan: Esai ini peserta Lomba Penulisan Festival Anti Korupsi Bali 2017

Tags: erupsiFestival Anti Korupsi BaligunungKorupsi
Made Agus Mahendra

Made Agus Mahendra

Lahir di Amlapura, 30 Agustus 1999. Kini menempuh pendidikan di Universitas Warmadewa jurusan Ilmu Pemerintahan. Pernah memenangkan berbagai lomba penulisan

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Foto: Google
Esai

Filosofi Pantat dan Payudara

Kali ini, mari kita main jujur-jujuran. Untuk laki-laki (mohon maaf untuk yang cewek) mana yang kalian lebih sukai antara pantat ...

February 17, 2019
Ilustrasi diolah tatkala.co dari sumber gambar di Google
Esai

Menimbang “Kompas” dan “Tempo” pada Masa Sandyakalaning Media Cetak || Catatan Pembaca Setia

Minggu-minggu ini saya “sedikit” dikejutkan dengan berita dihentikannya peredaran koran Tempo secara cetak, dan fokus mereka di peredaran digital. Mengapa ...

January 12, 2021
Wahyu Mahendra
Esai

Pandemi, Hukum Rta, dan Keimanan Saya

Pandemi covid-19 baik di negara kita, juga dunia hingga saat ini belum tampak ujung akhir pemecahannya. Harus diakui, keadaan pandemi ...

February 9, 2021
Gde Suardana
Opini

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

Bali diberikan sebutan beragam oleh dunia. Bali Pulau Dewata. Pulau Seribu Pura. The Last Paradise on Earth. Julukan itu diberikan ...

April 10, 2021
Cak Puspita Jaya, Blahkiuh, saat pentas di ajang Bali Mandara Mahalango di Taman Budaya Denpasar
Kilas

Cak Puspita Jaya, Blahkiuh: Menjunjung Kualitas Berkarya

  BAGI Sekaa Cak Puspita Jaya, hasil akhir bukanlah menjadi perkara. Apalagi kalau menyangkut jumlah penonton, tak menyurutkan semangat juga ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Suasana upacara ngusaba kadasa di Desa Kedisan, kintamani, Bangli
Khas

“Ngusaba Kadasa” ala Desa Kedisan | Dimulai Yang Muda, Diselesaikan Yang Muda

by IG Mardi Yasa
April 10, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Gde Suardana
Opini

Tatkala Pandemi, (Bali) Jangan Berhenti Menggelar Ritual Seni dan Budaya

by Gde Suardana
April 10, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1455) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (342)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In