18 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: Mursal Buyung

Foto: Mursal Buyung

Lulus Tepat Waktu atau Lulus pada Waktunya?

Muhammad Fahmi by Muhammad Fahmi
February 2, 2018
in Opini
155
SHARES

 

TERKADANG judul opini inilah yang membuat galau mahasiswa jaman now, terutama yang duduk di semester tua. Misalnya ketika saya duduk bareng sambil meneguk secangkir kopi pahit dengan mahasiswa golongan ini, tampak sekali mereka gelisah ketika ngobrol soal semester tua.

Saya sering kali mendengar dari golongan ini yang bertanya-tanya: lebih baik lulus tepat waktu atau lulus pada waktunya sih, Bro?

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sulit untuk bisa dijawab secara objektif. Tapi kita bisa menjawab pertanyaan ini hanya dengan melihat perspektif yang berbeda.

Banyak hal mungkin dapat dilakukan mahasiswa untuk bisa lulus cepat, mulai dari memanajemen diri dari semester 1 dengan baik, belajar dengan sugguh-sungguh, hingga akhirnya dapat mengerjakan skripsi dengan maksimal. Namun, ketika mindset mahasiswa seperti ini yang dibangun, ada hal yang mungkin tidak didapatkan oleh mahasiswa tipe ini, yakni perjalanan lika-liku menjadi seorang mahasiswa.

Yah, pada umumnya mahasiswa tipe ini kurang aktif dalam bidang non-akademik seperti mengikuti organisasi kemahasiswaan. Kebanyakan citra mahasiswa yang lulus tepat waktu diibaratkan dengan istilah mahasiswa Kupu-Kupu  (Kuliah, Pulang, Kuliah, Pulang).

Ini beda dengan mahasiswa pecinta kampus yang lebih sibuk akan kegiatan-kegiatan di luar kelas di kampus daripada kuliah dalam kelas. Misalnya ikut dalam organisasi kemahasiswaan, dan aktif dalam kepanitian-kepanitian yang ada di kampus. Mereka ini dikenal dengan istilah mahasiswa Kura-Kura (Kuliah, Rapat, Kuliah, Rapat).

Lalu, jalan mana yang harus kita pilih? Apakah lulus tepat waktu atau lulus pada waktunya? Jawabannya adalah pertanyaan: jalan mana yang ingin dipilih? Sebab, kedua hal tersebut memiiki dampak positif dan dampak negatifnya masing-masing.

Lulus Tepat Waktu

Mahasiswa mana yang tidak ingin lulus tepat waktu di semester 8 untuk sarjana dan di semster 6 untuk diploma III. Kebanyakan dari mahasiswa dituntut oleh orangtuanya untuk lulus cepat-cepat dengan berbagai alasan, ada yang ingin supaya anaknya cepat bekerja, cepat wisuda sama dengan cepat menikah.

Hal ini yang menyebabkan kebanyakan mahasiwa merasa dikejar target dengan kelulusannya. Banyak teman saya bercerita biar nggak jadi beban orang tua, Bro.

Ditinjau dari hal ini memang benar tugas mahasiswa yang paling utama yakni menyelesaikan studinya dengan cepat dan effisien sehingga selama masa perkuliahan yang dijalani sebelumnya mahasiswa dengan cepat dapat mempraktikkan di dunia kerja atas ilmu yang didapatkannya di kampus sehingga dapat hidup mapan.

Akan tetapi, mahasiswa tipe ini kurang merasakan hidup menjadi seorang mahasiswa. Biasanya mahasiswa tipe ini sibuk dengan perkuliahannya sehingga mereka kurang berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitarnya kalau bahasa zaman now-nya sih kurang piknik.

Lulus Pada Waktunya

Mahasiswa yang berpedoman dengan jalan lulus pada waktunya, biasanya mereka lebih santai menjalankan aktivitas perkuliahannya, lebih menyibukkan kegiatan di kampus, banyak mengikuti organisasi kemahasiswaan, aktif dalam kepanitiaan-kepanitiaan di kampus, menyempatkan berlibur saat akhir pekan, dsb.

Bahkan saking sibuknya mahasiswa ini terkadang lupa dengan tujuan awal perkuliahan mereka sehingga melupakan tugas-tugas kuliahnya. Akan tetapi kelebihan dari mahasiswa yang memilih jalur ini adalah mereka lebih matang dalam berfikir dan bertindak karena pengalaman berkecimpung di dunia non-akademik membuat mereka lebih banyak mendapat pengalaman serta lika-liku kehidupan mahasiswa yang dihadapinya selama proses menjadi seorang mahasiswa.

Hal ini juga menunjang kehidupan pasca kampus yang mereka hadapi ketika mereka lulus nanti walaupun mereka lulus lebih lama dari teman seangkatannya seperti kemampuan softskill yang mempuni, relasi yang banyak, dan dapat berinteraksi dengan baik di masyarakat.

Jadi jalan manakah yang lebih diprioritaskan bagi teman-teman mahasiswa? Mau jadi mahasiswa lulus tepat waktu atau mahasiswa lulus pada waktunya?

Itu semua kembali pada pribadi masing-masing. Akan tetapi pada intinya melihat perkembangan zaman, di tengah membludaknya penganguran intelektual sulit rasanya kita selaku kaum mahasiswa hanya bermodalkan pengetahuan yang dituliskan dalam selembar kertas ijasah saja, perlu sekiranya pengalaman tambahan yang kita dapat diluar kehidupan kampus menjadi modal awal untuk menghadapi kehidupan pasca kampus.

Dengan demikian kita tidak akan gundah dan resah kembali ketika kita usai menyelesaikan proses perkuliahan kita. Orang bijak berkata “Kalau hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja” – Buya Hamka. (T)

Tags: kampusmahasiswaPendidikan
Muhammad Fahmi

Muhammad Fahmi

Lahir di Pasuruan 19 Mei 1997. Kader HMI ini kini kuliah di jurusan Pendidikan Kimia, Undiksha, Singaraja

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Foto: Eka Prasetya
Esai

Semua Berubah di Kalangan Angsoka – Tentang Seni Klasik di Pesta Kesenian Bali

Ini cerita tentang sebuah panggung di Taman Budaya Bali, yang memiliki ikatan begitu kuat kepada saya. Panggung yang mengubah cara ...

February 2, 2018
Penulis (paling kiri) saat diskusi buku Menjerat Gus Dur di Kafe Kopling Singaraja
Ulasan

Never Ending Spirit of Gus Dur dan Upaya Mencecap Masa Lalu yang Ber(Ter)serak

Tulisan ini adalah respon akademis saya terhadap buku “Menjerat Gusdur” yang ditulis oleh Virdika Risky Utama. Ia merupakan alumnus Jurusan ...

September 14, 2020
Ilustrasi" Nana Partha
Esai

Halu Masa Lalu; Lagu Cinta dan Kenangan yang Bukan tentang Cinta

Lagu itu terus menggema. Lagu itu terus saya putar berulang-ulang. Sekadi widyadari nyekala, adi stata dadi hayalan, nanging adi ba ...

March 8, 2020
Foto: Agung Putradhyana
Opini

Kembali Bali Bertani – Sebuah Pemikiran Kecil

  “Bencana kemanusian yang dapat terjadi bila mana rumusan kebijakan Petani tidak tepat” – Teori kelaparan Hunger. BANGSA Indonesia selalu ...

February 2, 2018
Esai

Gugurnya Ratusan Pengawal Suara & Usul “Dilan” dalam Pemilu Berikutnya

Proses Pemilihan Umum 2019 yang begitu panjang, membuat para ‘Pengawal Suara’ bertumbangan. Penyebab terbanyak karena kelelahan. Namun, tak sedikit tewas ...

April 30, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi diambil dari Youtube/Satua Bali Channel
Esai

“Satua Bali”, Cerminan Kehidupan

by IG Mardi Yasa
January 18, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1350) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In