17 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Cerpen
Ilustrasi: diolah dari lukisan IB Pandit Parastu

Ilustrasi: diolah dari lukisan IB Pandit Parastu

Anomali Kucing

Ferry Fansuri by Ferry Fansuri
February 2, 2018
in Cerpen
7
SHARES

 

Cerpen: Ferry Fansuri

WAJAH-wajah kecut, kusam dan buram terlihat keramaian di sana. Tidak ada tanda kemenangan hanya geram dan gemeretak gigi menahan amarah menuju ubun-ubun menimbulkan kepul asap kepedihan.

“Bang, ini tak bisa dibiarkan”

Suara serak tersendak di dalam kerongkongan tenggorok diantara muka-muka murung dalam gerombolan. Puluhan pria-pria tanggung berkumpul menyimpan bara dan menggenggam api tangannya. Dikampung kami memang telah lama terjadi tragedi demi tragedi akibat perselisihan yang tak jelas maksud dan tujuan. Bahasa kasar bernama tawuran jadi alat komunikasi kampung kami dengan kampung sebelah untuk menegaskan hegemoni siapa yang terkuat disini.

Tiap tahun tradisi tak pernah terlewatkan pemuda-pemuda atau preman-preman bau kencur berkedok karang taruna untuk adu otot. Kami sering bertukar cinderamata berupa batu, kayu, rantai gir besi, botol molotov atau apapun yang bisa kami ambil dari jalanan. Mata sobek, kapala bocor, memar, mata lebam dan kulit berdarah tergores benda tajam jadi makanan sehari-hari.

Terkadang kami berjam-jam membuat warga kampung mencekam, mereka tak bisa keluar rumah untuk bekerja atau anak-anak tidak bisa bersekolah akibat kabut ilusi yang kami buat. Pertikaian berasal manakah hingga kami harus berseteru dalam perang “badar” ini, ada yang bilang gara-gara seorang wanita bahenol berstatus janda jadi rebutan dua pemuda berbeda kampung. Tapi itu simpang siur, ada juga melempar gosip bahwa ada anak kampung sebelah menusuk pemuda kampung ini. Ada iri dengki mewarnai dua kampung, layaknya bensin disulut menjalar membakar.

Sebuah keberhasilan selalu ada musuh, dua kampung ini selalu bersaing untuk menunjukkan keberhasilan secara instan dan negatif. Kami pun tak kalah mentereng untuk beradu, pesta goyang dangdut dengan artis ibukota atau hajatan hingar bingar tak ada juntrungnya. Kami selalu bersaing untuk berkalang tanah mati.

Korban demi korban berjatuhan dari kampung kami atau sebelah, tawuran pun pecah, saling lempar entah siapa yang kita hujat. Kami begitu gampang disulut api benci di dada, jika ada pemuda kampung ini dilukai atau dipalak preman kampung sebelah. Kami langsung naik pitam, solidaritas yang kebablasan timbul tanpa cross cek apakah itu hoax atau tidak. Perihal yang kami tahu, kampung kami tak pernah salah.

Senja sore itu kami bersiap-siap untuk ngeluruk dengan benda-benda tumpul di tangan, wajah-wajah beringas dan menyeringai sungging bak hewan buas mau menerkam. Tersiar berita perawan kampung telah dinodai pemuda puber kampung sebelah.

“Ini sudah keterlaluan!”

“Mereka tidak bisa diampuni lagi ini!”

“Kampung ini telah tercoreng!”

“Kita harus balas!”

Suara-suara itu sahut menyahut layaknya lomba kicau burung murahan di pasar hewan di pinggir kota itu. Jika seseorang dibutakan amarah, apapun jadi gelap dan akal pikiran dianugrahkan menyaring mana yang baik dan buruk tapi sekarang kosong melompom. Apakah kami bukan manusia atau hewan? Binatang saja mungkin tidak seperti kami.

“Berhentilah sejenak kawan!”

“Jangan kebawa emosi sesaat!”

“Tiada gunanya!”

“Hanya penyesalan yang terjadi!”

“Kita ini manusia bukalah hewan!”

Seseorang tetua bijak diantara kami yang mencoba meredam amarah dan menenangkan agar tidak melakukan sesuatu yang anarki.

“Sudah jangan banyak bacot!”

“Habisi!”

“Hajar!”

Mereka tak terima penjelasan dan kompromi, cuma satu jawaban balas dendam melampiaskan niat dihati. Kami tak lebih layaknya binatang liar yang hanya mempunyai insting bertahan hidup tak lebih. Tidak ada bisikan setan di telinga kami, karena sesungguhnya setan itu sudah dalam tubuh kami. Iblis menumpang, kami wadahnya.

Gemuruh jiwa yang pedih tak tertahankan dan ingin muntah keluar, malam itu akan terjadi pertumpahan darah. Kami berjalan beriringan dan berjajar menuju kampung sebelah, melewati gang kumuh dan menyusuri sungai kotor yang mengaliri kampung ini. Di tangan-tangan kami memegang berbagai benda tajam mulai samurai, sabuk bermata gir, bambu panjang, ketapel dan apapun yang kami ambil dari rumah.

Tibalah kami di lapangan terbuka, di ujung sana gerombolan dari kampung sebelah sudah menunggu. Berhadapan-hadapan hanya ada pembatas tanah keras tanpa rerumputan getas kering terkena teriknya matahari musim kemarau. Kami terdiam beberapa saat, saling memandang dengan mata melotot dan mulut berbusa bekas arak oplosan kemarin.

Malam itu langit tanpa bintang dan rembulan, sepertinya Tuhan hendak menyimpannya nanti jika kalau dibutuhkan kembali. Malam ini kami tidak butuh itu, hal yang kami butuhkan hanya  melampiaskan napsu hantam,pukul bahkan bunuh. Angin mendesir sekitar lapangan itu, debu-debu berterbangan memasuki rongga tenggorokan dan kami abaikan. Dengus hidung kembang-kempis seiring debar jantung tidak beraturan terus dipompa adrenalin liar siap digeber tanpa rem. Dingin menusuk tulang membuat kami tambah mengerut dan mengeryit kening, keringat yang keluar hampir membeku.

Hening dan sunyi terasa menghentikan waktu sesaat, kami pun terdiam dan mereka juga begitu tak bergerak menunggu komando.

…Sepi.

Senyap…

….Lesap terisap gelap

Diam..

..Gelisah

Ada yang tak terduga dari kejadian ganjil ini, di mana kami dan mereka tersihir menebah resah. Muncullah dua ekor binatang terindikasi kucing betina dan jantan melenggang tenang di depan kami telah berada di antara lapangan. Tidak menghiraukan kami, dua kucing itu bersetubuh di tengah kerumunan itu. (T)

Tags: Cerpen
Ferry Fansuri

Ferry Fansuri

Lahir di Surabaya, 23 Maret 1980. Penulis, fotografer dan entreprenur lulusan Fakultas Sastra jurusan Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Pernah bergabung dalam teater Gapus-Unair dan ikut dalam pendirian majalah kampus Situs dan cerpen pertamanya "Roman Picisan" (2000) termuat. Mantan redaktur tabloid Ototrend (2001-2013) Jawa Pos Group. Sekarang menulis freelance dan tulisannya tersebar di berbagai media Nasional

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
9 perempuan book launch
Essay

Still We Rise | Balinese Women Movements: 2 Empowering Projects, 21 Inspiring Women

2021 - A New Year for More Female Voices “Still I rise”. Lecturer, writer, and feminist activist Sonia Kadek Piscayanti...

by Irina Savu-Cristea
December 24, 2020

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Arya Wedakarna (foto Google)
Opini

Populisme Arya Wedakarna dan Politik Kita

Banyak kalangan menghujat hadirnya politik populisme, namun tak banyak yang mengulas mengapa ia bisa hadir ditengah demokrasi kita – Arya ...

January 20, 2020
Kolaborasi Sambasunda dan Mohram music, [dokumentasi ICAS 2019 herfan rusando]
Khas

Merayakan Kegembiraan dan Kebhinekaan Melalui Musik #Catatan ICAS dari ISBI Bandung

Musik menjadi media perjumpaan yang egaliter dan  humanis.  Sejumlah seniman  bertemu, menampilkan kemahiran bermusik, berkolaborasi dan bergembira dalam International Cultural ...

December 27, 2019
I Wayan Kun Adnyana selaku Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali foto di belakang lukisannya yang berjudul New Passion.
Kilas

Pembukaan Galeri Zen1, 19 Perupa Berpameran, Termasuk Kadisbud Kun Adnyana

Galeri Zen1 resmi dibuka pada hari Sabtu, 07 Maret 2020 malam. Galeri yang terletak di kawasan Tuban ini, pada saat ...

March 8, 2020
Esai

Menerima Tanpa Terlena

Seseorang menulis pesan. Isinya begini, “Bijaksanalah dengan pikiran, kecerdasan membuatnya terobsesi kecurigaan, jangankan pada cahaya dan bayang yang tertangkap mata, ...

April 23, 2019
Kawah Ijen bisa ditelusuri lewat jalur Bondowoso. /Sumber foto: Google
Opini

Bondowoso Bisa Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat – Bisa Bercermin dari Bali

  “Kawasan wisata yang baik dan berhasil bila secara optimal didasarkan pada ke empat aspek: mempertahankan keasrian lingkungannya, meningkatkan kesejahteraan ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jukut paku di rumah Pan Rista di Desa Manikyang, Selemadeg, Tabanan
Khas

Jukut Paku, Dari Tepi Sungai ke Pasar Kota | Kisah Tengkulak Budiman dari Manikyang

by Made Nurbawa
January 16, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Lukisan di atas kardus. Karya ini diberi judul “Pariwisata Macet Jalan Raya Lancar”.
Esai

Pariwisata Macet, Jalan Raya Lancar

by Doni Sugiarto Wijaya
January 16, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1347) Essay (6) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (2) Khas (308) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (327)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In