20 January 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: koleksi penulis

Foto: koleksi penulis

Dikritik Dulu, Dipuji Kapan-Kapan

Julio Saputra by Julio Saputra
February 2, 2018
in Opini
47
SHARES

DIKRITIK atau dipuji? Pilih mana? Tentu ada yang pilih dikritik atau pilih dipuji. Sudah pasti di antara kita ada yang suka dikritik saja atau dipuji saja. Ada juga yang suka keduanya atau tidak suka kedua-duanya.

Ada yang suka dikritik duluan, baru kemudian dipuji. Namun, ada yang suka dipuji saja, tapi jika kemudian dibanting alias dikritik dengan amat sarkas, eh, marah besar.

Sebenarnya tak ada beda kritik dan puja-puji. Seperti kata orang bijak: “Kosong adalah berisi, berisi adalah kosong”. Kritik dan pujian sama saja. Tapi tergantung bagaimana pandangan seseorang terhadap kritik dan pujian itu. Amitaba… Sancai… Sancai…

Tak Ada Sempurna 100%

Ada yang memandang kritik sebagai sebuah bencana yang menghancurkan hidup seseorang lahir dan batin. Atau ada yang memandang puja-puji seperti sebuah anugerah dan penghargaan paling indah. Ada yang melihat kritik justru sebagai sanjungan, dan ada yang menganggap pujian sebagai bencana yang menghacurkan diri.

Tapi, jika diperiksa-periksa, sebagian besar orang paling senang dipuji. Namun manusia bukan makhluk sempurna. Tidak ada manusia perfect 100%, apalagi lebih dari 100%. Tidak ada, Bro! Jadi, tak ada jaminan seseorang bebas dari kritik, di mana dan kapan pun.

Namun kritik menjadi hal paling ditakuti dan dihindari. Kritik selalu terasa pedas dan menyakitkan ketika didengar. Orang biasanya sakit hati ketika diberi sebuah kritik. Entah caranya yang salah atau kritiknya yang terlalu benar adanya.

Halle Berry, seorang artis Hollywood yang meraih Razzie Award di ajang Oscar paling bergengsi, pernah berkata seperti ini: “Anda tidak berhak dipuji jika tidak bisa menerima kritikan”.

Razzie Award merupakan penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai aktingnya buruk. Ia adalah orang yang pertama kali langsung datang ke tempat pemberian penghargaan tersebut. Tidak ada aktor dan artis lain sebelumnya yang sanggup datang dan hanya menyampaikan pesannya melalui video.

Pidatonya luar biasa: “Saya menerima penghargaan ini dengan tulus. Saya menganggap ini sebagai kritik bagi saya untuk tampil lebih baik di film-film saya berikutnya. Saya masih ingat pesan ibu saya bahwa,  “Kamu tidak berhak dipuji kalau kamu tidak bisa menerima kritikan’.”

Namun dalam kehidupan sehari-hari, di rumah, di kampus, di kantor, di komunitas, sebisa mungkin orang mengharap dapat pujian, bukan kritik. Padahal ada manfaat positif yang bisa didapatkan seseorang dari sebuah kritik. Padahal, seperti  kata Halle Berry, “Anda tidak berhak dipuji jika tidak bisa menerima kritikan”.

Kritik Dianggap Pujian

Jadi, dikritik atau dipuji? Seseorang yang bergelut di bidang karya-seni dan dunia kreatif, seperti penulis buku, pelukis, pemusik, pemain drama dan lain-lain, sudah pasti seseorang itu akan senang jika diberikan keduanya.

Tandanya karya mereka diperhatikan, direspon dan diapresiasi sehingga mereka mendapat timbal balik atau masukan yang dapat membuat mereka berkarya lebih baik lagi.

Lalu, bagaimana dengan yang lain? Mungkin ada juga yang girang dan senang saat dipuji dan mungkin ada juga yang langsung terpuruk saat menerima sebuah kritik, seolah-olah dunianya runtuh tanpa sisa. Tanpa asa.

Sebuah kritik bisa memperluas wawasan seseorang. Kritik bisa membangun karakter yang kuat dan tangguh untuk menghadapi persoalan. Meski pahit, kritik membuat seseorang mengerti kelemahan dan kekurangan-kekurangannya sehingga ia bisa menjadi lebih baik lagi.

Kritik menjadi acuan seseorang untuk mengoreksi diri. Berbeda dengan pujian yang hanya membuat seseorang berada di zona nyaman dan berpotensi membuat seseorang lupa diri, statis, tidak mau berkembang. Terlebih lagi jika pujian yang diberikan hanya untuk basa-basi. Atau basi saja. Lebih merugikan lagi.

Sekali lagi, tidak ada jaminan bahwa seseorang akan terbebas dari kritik. Kritik selalu akan terasa pahit. Meskipun kritik disampaikan dengan cara halus atau dengan straight to the point tanpa basa-basi, Pahitnya akan terasa sama.

Orang yang berpendidikan sekalipun bisa memberikan kritik dengan sangat pedas, tajam dan menohok. Maka dari itu, mulai sekarang marilah kita ubah sudut pandang kita terhadap sebuah kritik. Kritik bisa menjadi paradigma baru, wawasan dan persepsi dalam menetukan tujuan selanjutnya.

Cobalah menganggap kritik sebagai sebuah pujian.  Tanggapi dengan bijak. Tidak perlu dimasukan ke dalam hati. Toh berpendapat adalah hak semua orang. Iya, kan? Akhirnya, kita hanya akan pantas dipuji jika sudah bisa menerima kritik. Meski tidak mudah. Jadi, jangan takut untuk dikritik duluan, meski pujiannya bisa datang kapan-kapan.

Ada lho, orang yang memuji duluan karya kita, lalu “membanting” kemudian dengan kritikan yang kejam. Ada juga yang memuji-muji di depan kita, lalu mengkritik pedas di belakang kita. Menyakitkan bukan? Maka lebih baiklah kritiknya kita dengar, pujiannya bolehlah disimpan di lemari.

Namun, bagaimana jika kritik yang diberikan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan seseorang? Kritik memang mencari kesalahan dan kekurangan seseorang. Karena yang perlu dikoreksi adalah kekurangan dan kesalahan. Kelebihan justru harus dipertahankan, jika bisa ditingkatkan lagi, lagi dan lagi.

Lihat Latar Si Pengkritik

Jadi sebelum men-judge apakah si pengkritik tersebut memang ingin mengkritik atau sedang mencari bahan gossip, sebaiknya menimbang lagi detil-detil kritik yang disampaikan. Bisa saja kritik yang diberikan benar adanya. Jika belum cukup, latar belakang si pengkritik bisa dicari tahu.

Apakah si pengkritik adalah pihak yang berpengalaman dalam bidangnya atau malah sebaliknya. Jika si pengkritik memang kompeten, maka kritik yang diberikan bisa menjadi bekal yang sangat bermanfaat bagi seseorang. Bisa saja juga jadi bekal bagi orang lain, jika kritik disampaikan pada acara diskusi.

Pertanyaannya, apakah semua orang bisa menerima kritik seperti Halle Berry? Coba kita tanya pada rumput yang bergoyang, kalau belum goyang mungkin harus diiringi lagu dangdut terlebih dahulu. Ha ha (T)

Tags: gaya hidupkritikSeni
Julio Saputra

Julio Saputra

Mahasiswa jurusan Bahasa Inggris Undiksha, Singaraja. Punya kesukaan menulis status galau di media sosial. Pemain teater yang aktif bergaul di Komunitas Mahima

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Digital Drawing ✍️:
Rayni N. Massardi
Puisi

Noorca M. Massardi | 7 Puisi Sapta dan 5 Puisi Panca

by Noorca M. Massardi
January 16, 2021
Sumber foto: northsideboys12.com
Opini

Northsideboys12 – Subkultur Garis Utara Stadion Kapten Dipta

SAYUP-SAYUP terdengar lirik lagu. Gadis di depan saya tampak bernyanyi menirukan chant meski lirih yang datang dari tribun utara. Mereka ...

February 2, 2018
Esai

Tibet, Poliandri dan Pandemi

“Teman-teman lama pergi, teman-teman baru datang. Hal ini sama seperti hari. Hari yang lama berlalu, hari baru tiba. Yang penting ...

September 26, 2020
Arya Dedok (kiri) dan karya yang dipamerkan di Singapura
Kilas

Berkreasi dan Berpikir Positif – Kabar dari Pameran Perupa Tiga Negara di Singapura

  PERUPA tiga negara menggelar pameran bersama. Tuan rumahnya adalah Singapura. Pameran beralngsung di Hotel Nuve Heritage, 6 Oktober hingga ...

February 2, 2018
Ilustrasi: IB Pandit Parastu
Cerpen

Lelaki yang Menagih Janji Kepada Langit

Cerpen: Fatah Anshori "Dalam tradisi Yahudi empat puluh hari sebelum, bayi lelaki dilahirkan. Dilangit ada suara yang meneriakkan siapa wanita ...

February 2, 2018
Lukisan: Kabul I Ketut Suasana
Cerpen

Cinta Terikat di Suatu Tempat Entah di Mana

  Cerpen: Agus Wiratama PERLAHAN dua cacing mendekati kedua telapak kakiku. Kemudian mereka menari bagaikan penari ulung yang siap pentas ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Gowes di jalur Desa Siakin, Kintamani dan -Desa Les, Tejakula
Khas

Dulu & Kini | Desa Les dan Siakin – Jalan Hutan Terasa Dekat, Jalan Aspal Terasa Jauh

by Nyoman Nadiana
January 19, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Bangli Abad XII | Dan Potensi Masa Kini

by IGA Darma Putra
January 20, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (65) Cerpen (149) Dongeng (10) Esai (1352) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (3) Khas (309) Kiat (19) Kilas (192) Opini (471) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (6) Poetry (5) Puisi (96) Ulasan (328)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In