15 April 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Ilustrasi: diolah dari beberapa sumber

Ilustrasi: diolah dari beberapa sumber

Pahlawan Hari ini: Menjadi Relawan untuk Kedaulatan Bangsa

Taufikur Rahman Al Habsyi by Taufikur Rahman Al Habsyi
February 2, 2018
in Opini
46
SHARES

SEPULUH November adalah Hari Pahlawan. Sederhananya, hari itu adalah hari untuk memperingati perjuangan para pahlawan untuk merebut Kemerdekaan RI.  Jika dimaknai lebih luas, hari itu adalah hari di mana bersejarah di mana di dalamnya terdapat peristiwa penting tentang semangat rakyat mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan NKRI.

Bung Karno pernah menyebutkannya sebagai peristiwa heroik dan sebagai peristiwa dengan “semangat macan”. Karena pada saat itu penjajah Belanda yang membonceng Sekutu di Surabaya ingin merampas Kemerdekaan Indonesia. Pertempuran terjadi berminggu-minggu dan menewaskan banyak pejuang bangsa.

Mereka mengorbankan darah demi merah putih bermodalkan bambu runcing dan senjata sederhana melawan manuver berkekuatan teknologi canggih seperti tank dan kapal perang untuk memborbardir Surabaya. Semangat rakyat Surabaya semakin berapi-api setelah mendengar pidato Bung Tomo: “Selama banteng-banteng Indonesia mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain merah dan putih maka selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga”.

Kini, setelah berpuluh tahun, bagaimana kita memaknai Hari Pahlawan? Bagaimana menyikapi arti 10 November itu sendiri dan bagaimana mengisinya dengan semangat perjuangan kemerdekaan. Karena bentuk penjajahan model sekarang berbeda dan selalu akan berubah sesuai perkembangan zaman.

Bagaimana kita bersikap, terutama ketika dalam diri kita sendiri yang cenderung dibuntukan oleh cara berfikir, kemiskinan, kebodohan, dan kemelaratan politik serta apatisme. Banyak anak negeri yang hanya pergi sekolah tanpa tahu bagaimana merancang masa depan.

Tanyakan kepada mereka yang bekerja, kenapa mereka bekerja? Tentu banyak jawaban mucul: untuk investasi dan kebahagian keluarga. Tanyakan kepada para birokrat, apa yang mereka lakukan? Jawabnya bisa saja bagaimana mereka berupaya mendapatkan gaji dan penghasilan tanpa mau terlalu repot mengurus negeri.

Semangat para pejuang 10 November 1948 tampaknya gagal masuk ke dalam hati setiap orang di negeri ini. Kebanyakan mereka lebih semangat memanipulasi politik dan membudayakan korupsi hingga kerap menjadi ikon sebuah pemerintahan.

Padahal saat ini Indonesia membutuhkan pahlawan yang visioner, inspiratif, dan mempunyai loyalitas sosial yang tinggi. Semua orang di negeri ini bisa menjadi pahlawan mulai dari tokoh masyarakat, pemuda (mahasiswa), bahkan rakyat biasa. Sebagai negeri yang demokratis bentuk nyata seorang pahlawan masa kini ialah mengawal sebuah proses hukum sebuah kasus agar tak melebar ke mana-mana dan merusak tatanan NKRI.

Salah satunya  mengawal proses hukum dalam kasus penistaan agama di Jakarta yang mendapat reaksi bukan hanya warga Jakarta, melainkan hampir seluruh komponen bangsa.

Seperti diketahui, kasus itu diwarnai aksi damai 4 November 2016. Di mana dalam aksi tersebut menuntut hukum tegak tanpa pandang bulu dalam kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Cahya purnama (Ahok).

Kenapa kasus itu dikawal? Karena seperti drama turki saja sebuah politik bisa disetting sedemikian rupa. Aksi damai 4 November misalnya sempat mengkambinghitamkan salah satu organisasi Islam yakni HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) sebagai biang kerusuhan di akhir aksi damai tersebut. Namun dugaan tersebut terbantahkan setelah penyelidikan polisi menyatakan pelaku provokator bukan dari Himpunan Mahasiswa Islam.

Pertanyaannya, siapa yang bermain di belakang semua ini dan untuk siapa? Apakah ada indikasi pertarungan dua ideologi besar yakni Cina dan Amerika? Apakah agama hanya dijadikan alat legitimasi dalam panggung perpolitikan?

Mari Hari Pahlawan kita jadikan sebagai hari untuk memperjuangkan pahlawan kita yang sedang mengawal proses hukum untuk tegak tanpa berafiliasi dengan pengaruh politik manapun. Serta penegak hukum jangan semata melihat fakta, akan tetapi menimbang serta melihat latar belakang peristiwa, apa alasan yang menyebabkan terjadinya kejadian tersebut.

Bebaskan pahlawan kita dari permainan para penguasa yang mencoba goyahkan integrasi negara dan jangan pernah ada tangis lagi ibu pertiwi. Satu tanah air, satu bahasa dan satu darah merah putih. MERDEKA. (T)

Tags: IdeologiIndonesiapahlawan
Taufikur Rahman Al Habsyi

Taufikur Rahman Al Habsyi

Biasa dipanggil Koko Opik. Lahir di Bondowoso, 05-06-1998. Anak kedua dari pasangan Arjas dan Irliya, orang tua yang selalu berjuang membahagiakan anak-anaknya.

MEDIA SOSIAL

  • 3.5k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi tatkala.co | Satia Guna
Cerpen

Utang | Cerpen Rastiti Era

by Rastiti Era
April 10, 2021
Opini

Hindu yang Universal, Seperti Apa?

Syafii Maarif ketika menulis orasi ilmiah dalam acara Nurcholish Madjid Memorial Lecture mengutip satu pandangan menarik dari Bassam Tibi tentang ...

August 21, 2020
Esai

Ciwaratri, Betulkah Lubdaka Masuk Surga?

“Sebuah pelayanan, lebih mulia ketimbang seribu doa.” (Mahatma Gandhi) Dalam perjalanan pulang, dari radio di dalam mobil, saya mendengar pemaparan ...

January 22, 2020
Opini

Polemik RUU Haluan Ideologi Pancasila di Tengah Pandemi Covid-19

Indonesia saat ini sedang menghadapi suatu wabah yang cukup menjadi momok menakutkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pasalnya wabah ini ...

June 26, 2020
Cerpen

Monolog Pemabuk

Cerpen: Eka Prasetya HARI beranjak malam. Waktunya sudah tiba. Aku segera beranjak ke kulkas di sudut kamar. Membukanya. Kosong. Tidak ...

March 16, 2020
Foto: google
Esai

Valentine dan Kenangan Cinta yang Tak Seperti Coklat

VALENTINE dan hari-hari biasa tentu saja tidak bisa disamakan. Valentine menjadi hari yang sangat spesial untuk para pasangan, terutama pasangan ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Anak-anak di Banjar Ole, Marga, Tabanan, mengikuti workshop yang digelar CushCush Galerry
Acara

Burung Menabrak Pesawat, Lele Dipatuk Ayam | Charcoal For Children 2021: Tell Me Tales

by tatkala
April 13, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Esai

Gejala Bisa Sama, Nasib Bisa Beda

by Putu Arya Nugraha
April 13, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (68) Cerpen (163) Dongeng (13) Esai (1456) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (11) Khas (352) Kiat (20) Kilas (203) Opini (481) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (10) Poetry (5) Puisi (108) Ulasan (343)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In