2 March 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Sumber foto: youtube (lagu naik delman)

Sumber foto: youtube (lagu naik delman)

Naik Delman Lebih Istimewa – Renungan dari Upanishad hingga Ibu Sud

Riki Dhamparan Putra by Riki Dhamparan Putra
February 2, 2018
in Opini
70
SHARES

PEMBANGUNAN transportasi publik lazimnya menjadi urusan Dinas Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Kecuali delman. Mungkin karena sudah menjadi kendaraan antik, delman kini hanya tampil sesekali dalam program  jawatan pemerintah bidang urusan barang antik juga, yaitu yang berada di bawah jawatan pariwisata.

Contohnya dalam parade delman, festival pusaka kraton dan yang sejenis itu. Pendek kata, walaupun belum sepenuhnya ditinggalkan publik, delman dipastikan sudah tak hadir dalam peta dan pesta pembangunan transportasi publik kontemporer kita.

Pemerintah malahan kerap mewacanakannya secara negatif. Misalnya dianggap potensial menebar virus. Sebagaimana kuda delman di kawasan Monas, sejak Maret 2016 lalu, seluruh kuda delman yang biasa beroperasi di kawasan itu dikirim ke Ragunan. Ya, dianggap potensial menebar virus.

Masuk akal mungkin alasannya. Apalah delman jika diukur dari ambisi pemerintah untuk mewujudkan sarana transportasi rel canggih berbasis komputer. Apalah delman jika dibanding lrt (light rail transit), mrt (mass rapid transit), cl (commuter line), bus transjakarta dan kereta bandara yang projeknya sedang dikeroyok pemda DKI dan pemerintah pusat itu.

Selain dipandang tidak efisien, romantik, dan membawa penyakit, delman tak mungkin pula mampu melayani kebutuhan transportasi masyarakat pekerja Jakarta hari ini. Terlebih pula, jikapun dilakukan pengadaan delman, besar anggarannya pastilah tidak semenakjubkan besaran anggaran pengadaan mega projek di atas.

Hingga cukup alasan bagi pemerintah megapolit untuk memuseumkannya. Walaupun kita juga ragu apakah betul transportasi publik berbasis mesin dan komputer yang menggantikannya itu tidak membawa virus? Jangan-jangan malah jauh lebih berbahaya.

Namun sudahlah, mitos tentang sistem hidup berbasis ilmiah – dengan mesin dan komputer sebagai  lokomotifnya – terlanjur diimani oleh masyarakat modern. Tak kecuali bidang transportasi yang dalam sejarah memang menjadi simbol hegemoni modern itu.

Dalam model ini, percepatan menjadi ide tunggal yang melandasi tindak-tanduk manusia. Dan yang bergerak untuk satu tujuan saja: mencapai target!  Sedangkan soal kenapa manusia harus mencapai target, apakah target itu dibawa mati? Percepatan tidak menyediakan jawabannya.

Delman, bukanlah kendaraan target. Dalam wujud tuanya yang sepi, letih, ditinggalkan, delman adalah sebuah nasehat. Begitulah pikiran budaya kita meyakininya. Di antara kendaraan umum lain yang pernah ada dalam sejarah manusia, hanya delman yang mengandung gagasan kehidupan sebagai sebuah “kendaraan”.

Artinya, dalam pikiran budaya kita, sebuah kendaraan tidak eksis semata karena tampilan fisiknya saja.  Melainkan juga hal-hal non fisik, yang dapat membantu kita memahami diri kita, dan memahami tujuan-tujuan hidup yang lebih jauh, lebih hakiki.

Kurang lebih seribu tahun sebelum masehi –sejak  delman masih bernama kereta kuda – kitab Upanishad sudah menyatakan hal tersebut. Dalam sloka ke 3 dan 4 Katha Upanishad diterangkan perumpamaan manusia itu laksana kereta kuda dengan kusir yang mengendalikannya.

“Ketahuilah Atman adalah sebagai tuannya kereta, jasmani adalah badan kereta. Ketahuilah bahwa Budhi itu adalah kusirnya kereta, sedangkan pikiran adalah tali kekang. Indria disebut kudanya kereta, sasaran indria adalah jalan. Atman dihubungkan dengan badan, indria dan pikiran…”( terjemahan I Ketut Wiana,  Bali Post, 31 Oktober 2009)

Untuk memahami konteks ayat ini dalam budaya transportasi kita, marilah kita ingat lagu “Naik Delman” gubahan Ibu Sud. Sebuah lagu bersahaja yang membungkus ajaran senada Upanishad itu dalam sebuah kejadian kecil yang gembira: naik delman.

Kisahnya terjadi… pada hari Minggu/ kuturut ayah ke kota/  naik delman istimewa/  kududuk di muka/…

Fokus ceritanya jelas: penumpang dan kereta tumpangannya. Yang di dalamnya ada aku si bocah, ayah, dan delman istimewa. Mengapa disebut delman istimewa?

Jawabnya karena dalam sebuah delman terkandung tiga subjek sekaligus. Mereka adalah kuda, kereta, dan Pak Kusir (3in1). Mengingat sistem lalu lintas jalan protokol ibukota baru mengenal sistem 3in1 pada tahun 2003, patut kita puji, lagu Naik Delman yang diciptakan pada era 80-an itu memang sebuah terobosan. Dengan kata lain, sebutan delman istimewa itu adalah sebuah gagasan.

Apa kaitannya dengan Upanishad? Pertama, karena sama seperti Upanishad, ia mengumpamakan manusia seperti kereta dan tumpangannya. Ada pergerakan, wajib ada pengendalian yang dalam eksistensi seorang manusia diperankan oleh daya yang dinamai Budhi.

Bait selanjutnya dari lagu Naik Delman menegaskan fungsi dan peran Budhi yang dilambangkan dengan Pak Kusir :” Kududuk samping Pak Kusir/ yang sedang bekerja/ mengendali kuda/ supaya baik jalannya/…

Jelas di situ bahwa peran Pak Kusir yang terutama rupanya bukan untuk sekadar mengantar penumpang ke Monas. Melainkan untuk mengendali kuda supaya baik jalannya.

Kalau dikaitkan dengan ayat Upanishad di atas, mengendali kuda sama artinya dengan mengendalikan indria. Artinya Pak Kusir itu adalah seorang pembimbing, seorang guru dalam melatih indria. Tanpa bimbingan, tanpa pengendalian, kereta kehidupan dalam bahaya.

Maka orang Minangkabau mengatakan kita wajib bertongkat batang Budhi. Ada badan hidup saja, tapi tak ada budi, kita sama dengan kuda liar. Apakah seekor kuda liar mengenal target dengan betul? Itulah pertanyaan yang patut kita ajukan. Baik kepada diri sendiri, maupun kepada budaya target yang tengah membawa kita dengan mimpi-mimpi mengenai kereta-kereta canggih bertenaga listrik dan  navigasi komputer itu.

Kalau kita tidak bertanya, saya mencemaskan satu hal: bukan hanya kita yang tidak tau akan kemana dan darimana. Jangan-jangan navigator kita juga tidak tau, mengapa dia harus membawa kita kepada targetnya. Halo projek…. (T)

Jakarta, 24-11-2016

Tags: anak-anakDKI Jakartalagutransportasi
Riki Dhamparan Putra

Riki Dhamparan Putra

Lahir di Padang, pernah tinggal di Bali, kini di Jakarta. Dikenal sebagai sastrawan petualang yang banyak penggemar

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Puisi

Puisi-puisi IGA Darma Putra | Kematian Siapa Hari Ini?

by IGA Darma Putra
February 28, 2021
Ilustrasi diolah dari Google
Esai

Lawan Korupsi, Bisa Mulai dari Ruang Kelas

HARI anti korupsi selalu dirayakan dari berbagai kalangan, namun korupsi masih terjadi. Esai anti korupsi sudah banyak ditulis, apalagi jika ...

February 2, 2018
Esai

Dongeng Pendidikan: Krayon Abu-abu dan Si Gajah

PADA suatu hari di Dunia Krayon. Krayon Merah, Krayon Ungu, dan Krayon Coklat Muda sedang sibuk mewarnai buah-buahan di hutan. ...

February 2, 2018
ILustrasi tatkala.co / Nana Partha
Esai

CITRAWILĀPA | Dari Sastra Kawi ke Jajanan Pasar Jawa

Banyak hal di Bali tinggal nama, di Jawa masih tergambar dalam citra wayang. ...

February 24, 2021
Sunday Reggae Santay
Kilas

Betapa Santai “Sunday Reggae Santay” di Antida Soundgarden

Antida SoundGarden dan Bali Reggeaneration mempersembahkan gelaran acara Sunday Reggae Santay pada Minggu malam, 02 Februari 2020, di halaman rumah ...

February 2, 2020
Nyoman Erawan, Pemandangan, 2019, ink on paper
Puisi

Puisi-puisi IGA Darma Putra # Puan, Pertemuan, Senja di Bulan Mei

PERTEMUAN ku buang jauh tubuhku selangkah demi langkah : ke pusar waktu kutemukan kita saling mencari seperti gelap merindu pekat ...

November 30, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jro Alap Wayan Sidiana memanjat pohon kelapa di Desa Les, Buleleng
Khas

Jro Alap, Kemuliaan Tukang Panjat Kelapa di Desa Les

by Nyoman Nadiana
March 2, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Ilustrasi tatkala.co | Vincent Chandra
Esai

Di Nusa Penida, Ada Gadis Menikah dengan Halilintar

by I Ketut Serawan
March 1, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (156) Dongeng (11) Esai (1418) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (343) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (103) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In