27 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: koleksi penulis

Foto: koleksi penulis

Pertigaan Beringin Sayan-Mengwi: Stasiun Cinta Romantika Mahasiswa

Satia Guna by Satia Guna
February 2, 2018
in Opini
3k
SHARES

CINTA, ah, erat kaitannya dengan “kangen”. Kalau cinta dan kangen sudah bertemu maka banyak cerita terpatri dalam ingatan seorang penjalin cinta. Cinta dan kangen jadi punya hubungan sangat penting, apalagi bila dikaitkan dengan yang namanya LDR (Long Distence Reladibohonginsip) ha ha.  

Di zaman sentuhan ini siapa yang tidak mengenal LDR? Nah LDR pula erat kaitannya dengan Stasiun Cinta. Apa itu Stasiun Cinta ?   Marilah saya ceritakan tentang pohon beringin di Banjar Sayan Baleran, Mengwi, Badung. Itu, lho, lokasi pertigaan yang berdekatan dengan pabrik Coca-Cola di tepi Jalan Denpasar-Singaraja.  

Dingin udara selalu menyebar dari pohon beringin besar itu. Pohon itu sebetulnya selalu menjadi saksi bisu sepasang kekasih bertemu atau berpisah, khususnya yang sedang menjalin cinta di Universitas Pendidikan Ganesha. Pohon beringin tersebut merupakan saksi bisu lambaian tangan dari sepasang kekasih yang berbeda jalur untuk pulang menuju rumah masing-masing.  

Mungkin sudah ribuan pasangan yang pohon beringin lihat bertemu atau berpisah di pertigaan tersebut. Mulai dari pasangan yang sedang marajuk, yang sedang hangat-hangatnya menjalin cinta, maupun yang dilanda kasus LDR, semua terekam jelas oleh pohon beringin tua yang berdiri kokoh di simpang tiga jalan itu.  

Semua yang berada dalam lingkar pohon itu akan menitip rindu dalam bagi yang LDR, di mana ketika sang lelaki mengantarkan pacarnya yang pertama kali pergi ke Singaraja. Maka akan diantar sampai di sana. Karena jalan dari sana menuju Singaraja hanya tinggal lurus atau menuruti jalan, hingga kelok-melok yang memusingkan kepala. Nah, dari sanalah tercipta stasiun cinta yang hingga kini masih berlaku di pertigaan di bawah pohon beringin tersebut.  

Mungkin ada juga pasangan yang saling tunggu di sana, menunggu untuk berangkat bersama ke Singaraja. Menunggu di sana sangatlah mengasyikkan. Bisa duduk sambil mengobrol di rumpun pasar sebelah pohon beringin yang sepi. Karena pada siang hari itu tak terlihat seperti pasar. Melainkan terlihat seperti stasiun yang memperbolehkan setiap penunggunya untuk sekadar ngopi dan ngeteh menunggu pujaan hati datang.

Apalagi kalau pulangnya di siang hari, wah, angin akan membelai mesra di sana. Sangat romantis bukan, menunggu pasangan di bawah pohon beringin dikelilingi orang-orang yang membicarakan masalah pekerjaan ataupun hal-hal sepele di warung kopi.  

Cinta memang seringkali membuat hal sesederhana itu menjadi sangat mengesankan. Kenapa harus saling tunggu menunggu di bawah pohon beringin? Mungkin jawabannya sudah bisa ketebak, hahaha. Ya tentu saja.  

Belum Direstui  

Yang pertama, mungkin karena belum direstui orang tua. Memang orang tua di rumah pasti akan wanti-wanti sekali untuk tak berpacaran lebih dulu semasih kita berada di bangku kuliah (terutama bagi kaum hawa). Apalagi kos, wah wah bahaya sekali. Orang tua akan sangat bangga bila anaknya kerja terlebih dahulu baru memperhitungkan cinta.

Nah, oleh sebab itulah muncul stasiun cinta entah itu di pohon bringin maupun di tempat lain, karena setiap pasangan memiliki stasiun cintanya masing-masing. Yang mereka anggap aman dan tanpa sepengetahuan orang tua ataupun sanak family.  

Rumah Berjauhan  

Yang kedua, karena rumah yang berjauhan, misalkan yang cowok dari Klungkung atau Gianyar dan yang cewek di Denpasar atau Tabanan.  Agar tak bolak-balik maka haruslah mereka siapkan stasiun cinta. Agar lebih efisien maka adalah kesepakatan untuk bertemu di mana dan jam berapa. Agar tak saling tunggu mereka biasanya jalan bersamaan dan sampai di tempat tujuan secara bersamaan, saling menyapa terlebih dahulu, senyum, lirik mata, saling ejek maupun saling sindir, mungkin karena KANGEN.

Duhh…, inti percintaan memang rasa kangen, tak ada yang bisa mengalahkan hebatnya rasa kangen. Rasa yang menyebabkan tak enak makan, tak enak mandi, tak enak BAB, sampai tak enak yang enak-enak. Lalu karena kangenkah tercipta stasiun cinta? Ah pohon beringin terlalu cepat mengambil kesimpulan, masih ada banyak alasan yang lainnya.  

Menciptakan Tempat Bersejarah  

Yang ketiga, mungkin, mungkin saja karena mereka ingin menciptakan suatu tempat yang bersejarah bagi kisah percintaan mereka, yang bisa mereka kenang demi menjaga masa lalu. Demi menjaga rantaian kisah cinta yang mereka bangun. Maka mereka ciptakan sebuah tempat di mana mereka sering menunggu, bertengkar, dan hal-hal sepele lainnya.

Ya, kalau kisah cintanya bersemi abadi sampai mereka menuju pelaminan, ya, tempat itu akan mereka perkenalkan pada anak cucunya nanti, bahwa inilah stasiun cinta yang agung, yang mempertemukan bapak dan ibumu lalu bersama-sama menuju Singaraja demi melanjutkan pendidikan.  

Tapi bagaimana mereka yang tak bahagia saat tua? Mungkin stasiun cinta akan menjadi kenangan yang sangat manis bila dilewati saat pulang, oknum yang tertimpa masalah tersebut akan senyum-senyum sendiri saat melewati stasiun cinta tersebut (sambil tertawa menangis) pedih, pedih sekali. Sabar yaa…   

Romantisnya Berdua  

Yang terakhir, pertanyaan yang masih berhubungan dengan stasiun cinta. Kenapa harus berjalan bersama ke Singaraja? Hemm bisa ditebak, bisa diterka. Sebenarnya bisa saja menempuh perjalanan sendiri ke Singaraja, tapi alangkah lebih romantisnya bila bisa bersama pujaan hati, apalagi sepanjang perjalanan Denpasar-Singaraja sangat banyak objek wisata yang dilewati.  

Alangkah lucunya bila hanya seorang diri yang merasakan, indahnya pemandangan Bedugul, The Silas, Kubu Strawberry, Danau Tamblingan, Danau Buyan, Danau Beratan, nikmatnya bila ada pasangan, perjalanan yang harusnya hanya 2 jam saja, mungkin bisa jadi setengah hari bila sudah bersama pasangan. Indah bukan? Memang indah Denpasar-Singaraja.  

Jadi yang sudah memiliki stasiun cinta masing-masing, jangan hanya dijadikan stasiun cinta semata, jadikan juga tempat bersejarah untuk hidup, hidup percintaan yang tak habis-habis bila dibicarakan.  

Penulis memang sedikit BAPER bila menulis hal-hal yang seperti ini, harap maklum (ini semua berdasarkan wawancara dan pengalaman penulis sendiri). He he he… (T)

Tags: cintaLDRmahasiswa
Satia Guna

Satia Guna

Lelaki pendiam yang selalu bikin kangen, terutama dikangeni teman-temannya di Komunitas Mahima. Suka main teater, suka menulis puisi, esai dan cerpen. Kini juga melukis.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Esai

Dokter, Dalam Catatan Sejarah

Apa yang terbayang di benak anda saat mendengar profesi Dokter. Barangkali tak akan jauh dari dua hal berikut. Sebuah profesi ...

November 7, 2019
Festival Seni Pelajar Jembrana 2018
Khas

Festival Seni Pelajar Jembrana 2018, Kudeta Budaya ala Pelajar Jembrana

BUDAYA instan tengah menjadi permasalahan serius. Berbagai kemudahan atas kemajuan teknologi, utamanya gadget, menimbulkan dampak negatif yang mengikutinya. Kondisi inilah ...

October 24, 2018
Pentas Arja Cupak, Kerobokan Badung, di Taman Budaya Denpasar. ?Foto: Istimewa
Kilas

Pentas Arja Cupak Kerobokan Badung – Peliknya Seni Klasik

  Persimpangan antara adat dengan era modern, membikin orang Bali kian terhimpit banyak problem. Dengan kondisi itu, acap kali seni ...

February 2, 2018
Sumber foto: youtube (lagu naik delman)
Opini

Naik Delman Lebih Istimewa – Renungan dari Upanishad hingga Ibu Sud

PEMBANGUNAN transportasi publik lazimnya menjadi urusan Dinas Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Kecuali delman. Mungkin karena sudah menjadi kendaraan antik, delman ...

February 2, 2018
Suasana pintu masuk di Short Film Market 2019 di Perancis. (Foto: Dok Edo Wulia)
Khas

Catatan Minikino dari “Short Film Market” di Perancis: Menghormati Film Pendek Setinggi-tingginya

Di awal tahun 2019 Minikino yang diwakilkan oleh Edo Wulia selaku direktur festival, berkesempatan untuk pergi ke Short Film Market terbesar di ...

April 30, 2019

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Dr. I. Made Pria Dharsana. SH. M.Hum
Opini

Hilangnya Peran Notaris Dalam Pendirian PT UMKM

by I Made Pria Dharsana
February 26, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1413) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (478) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In