26 February 2021
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Register
No Result
View All Result
tatkala.co
tatkala.co
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result
Home Opini
Foto: koleksi penulis

Foto: koleksi penulis

Berpolitik di Pemerintahan Mahasiswa: Menentang Kepalsuan atau Belajar Korupsi?

Made Ardia by Made Ardia
February 2, 2018
in Opini
83
SHARES

KAMPUS adalah tempat kaderisasi bagi para pemimpin bangsa dan negara. Di suatu negara kita mengenal adanya pemerintahan, pada umumnya pemerintahan diselenggarakan dan dijalankan oleh lembaga eksekutif. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, eksekutif harus berjalan di atas landasan yang dibuat oleh lembaga yang menjadi representatif dari rakyat yaitu legislatif. Ketika adanya pertikaian antarlembaga, maka ada yudikatif yang siap hadir sebagai pemegang kekuasaan kehakiman.

Inilah aturan main dari konsep Trias Politica yang memisahkan setiap kekuasaan demi terciptanya kesejahteraan.

Tapi ironisnya penyalahgunaan wewenang atau dikenal dengan sebutan abuse of power setia ada dan malah kadang menjadi-jadi tak henti. Seolah pejabat-pejabat negara mendadak amnesia dengan amanah mulia dari rakyatnya, padahal setiap kedudukan dan jabatan ada karena masyarakat mempercayainya. Walau tak semua pejabat Negara seperti itu, tapi cukup mencoreng nama lembaga-lembaga negara yang dinaunginya.

Hal yang hampir serupa dan hampir sama terjadi di kehidupan politik kampus yang menerapkan Pemerintahan Mahasiswa atau Student Government. Tapi sedikit yang membedakan adalah kehadiran lembaga yudikatif jarang ditemui di kampus-kampus. Eksekutif dan legislatif menjadi aktor utama dalam Pemerintahan Mahasiswa, karena keduanya ibarat dua pedal sepeda yang harus ada karena keduanya harus bergerak  dinamis bukan malah diam statis.

Walaupun dalam kehidupan kampus baik dari pihak eksekutif maupun legislatif sering begesekan dan bentrok argumen, tapi hal ini wajar terasa karena keduanya harus saling memperbaiki dan mengingatkan.

Sangat seru bukan kehidupan Pemerintahan Mahasiswa yang dalam lingkup kampus? Nama pemimpin di eksekutif biasanya bernama ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau Presiden Mahasiswa yang sekaligus menjadi kepala Pemerintahan Mahasiswa.

Sedangkan dalam lembaga legislatif sering ada penyebutan  anggota majelis atau anggota dewan, tergantung lembaga legislatifnya bernama Majelis Permusyawaran Mahasiswa (MPM) atau Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Dalam Legislatif pemimpinnya disebut Ketua umum, karena didalamnya terdapat ketua-ketua komisi yang mengetuai komisinya masing-masing dan beranggotakan sesuai peraturan yang mendasarinya.

Pejabat-pejabat dalam Pemerintahan Mahasiswa baik dari kalangan eksekutif ataupun legislatif juga tak kalah memberi sensasi serta kontroversi dalam kehidupan kampus sehari-hari. Mulai dari kentalnya asas kekeluargaan yang menumbuhkan jiwa nepotisme, pengambilan hak berlebih padahal kewajiban belum terpenuhi sesuai harapan mahasiswa dan adanya kebijakan yang dibuat demi kepentingan-kepentingan calon kaum kapitalisme. Ada juga sampai main hati perempuan demi kenikmatan dengan menjadikan jabatan sebagai jubah utama yang menjadikannya tenar dikalangan mahasiswa.

Yang uniknya lagi dalam membuat sebuah laporan pertanggungjawaban, kerap ada situasi dan kondisi di mana tak bisa dihindari adanya pemalsuan dokumen yang nantinya berimplikasi dengan habisnya dana yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Kedoknya, hal itu biasanya dilakukan agar sistem birokrasi dalam kampus dapat terpenuhi dan tidak membuat repot pegawai-pegawai kampus. Wah, luar biasa, hal-hal semacam ini bisa dianggap sebagai “pelajaran korupsi” yang bisa melahirkan para koruptor pemula.

Pemerintahan Mahasiswa seharusnya mampu menjadi wadah yang memberikan iklim politik yang sehat bagi mahasiswa yang ada dalam kampus. Sudah seyogyanya juga para Pejabat Kampus belajar akan kesalahan-kesalahan dari Pejabat-pejabat Negara yang menggerogoti negaranya sendiri. Selain itu menjadi kewajiban bersama untuk bisa menganggulangi ataupun meminimalisir kesalahan-kesalahan yang ada, dan jangan sampai kesalahan-kesalahan itu dijadikan budaya sekalipun itu memberi kenikmatan.

Demi kepentingan bersama, para Pejabat Kampus juga harus berani menentang ketidakpastian dan kepalsuan dengan cara bersuara bahkan jika perlu berorasi turun ke jalan. Mahasiswa yang menduduki jabatan yang strategis di kampus wajib bersuara yang lantang, jangan sampai bungkam,  apalagi berusaha tidak tahu dengan cara tutup mata dan telinga dari kehidupan di sekitarnya.

Satu hal yang paling penting lagi adalah Pemerintahan Mahasiswa adalah gerbang untuk setiap mahasiswa memasuki kehidupan Politik Praktis dalam lingkup negara, karena tidak bisa dipungkiri setiap mahasiswa memiliki peluang yang sama untuk menjadi seorang pemimpin bangsa nantinya. (T)

Tags: kampusmahasiswaPolitik
Made Ardia

Made Ardia

Lahir di Sangsit, 2 Mei 1996. Belajar Ilmu Hukum di Undiksha. Bercita-cita dan berusaha menjadi Ketua DPR RI. Mempunyai hobi menggambar dan membaca.

MEDIA SOSIAL

  • 3.4k Fans
  • 41 Followers
  • 1.5k Followers

ADVERTISEMENT

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Features
  • Fiction
  • Poetry
Essay

Towards Success: Re-evaluating the Ecological Development in Indonesia in the Era of Anthropocene

Indonesia has long been an active participant of the environmental policy formation and promotion. Ever since 1970, as Dr Emil...

by Etheldreda E.L.T Wongkar
January 18, 2021

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Ilustrasi Florence W. Williams dari buku aslinya  dan diolah oleh Juli Sastrawan
Cerpen

Si Ayam Betina Merah | Cerpen Florence W. Williams

by Juli Sastrawan
February 24, 2021
Foto: Istimewa
Peristiwa

Baca Lontar Menembus Lorong Waktu: Intelektual Bali Lampau dan Kegagapan Kita Kini

KEGIATAN identifikasi cakepan lontar di rumah Kelian Desa Pakraman Buleleng, Nyoman Sutrisna, di wilayah Delod Peken, Kelurahan Kendran, tepatnya di ...

February 2, 2018
Kelompok Sekali Pentas [Foto-foto: Ruang Hujan x Himatografi]
Ulasan

Menakar Puisi, Menapaki Sunyi Kelompok Sekali Pentas

Seorang perempuan berjalan menunduk. Sekelilingnya sunyi, sawah sepi kini. Sendiri saja ia, dalam huma propaganda. Ia merindukan keriangan masa kanak-kanak. ...

November 10, 2019
Lukisan candi karya Asehou Jayakatowan
Ulasan

Lukisan Asehou Jayakatowan: Terpesona Peradaban Lama

  SIAPA yang tak tahu keberadaan Candi Borubudur dan Prambanan dengan kemegahan arsitekturnya yang disajikan luar biasa? Tak ada yang ...

February 2, 2018
Ilustrasi: Ari Bakar Tinta
Cerpen

Aurat Si Mayit

ISAK tangis terdengar dari sel A Rumah Sakit Cipta Bakti. Tangisan semakin mendekat melintasi setiap lorong-lorong rumah sakit. Satu persatu ...

February 3, 2018
Foto: koleksi Putri Handayani
Opini

Paradoks Dunia Guru: Tarik Ulur Antara Guru Tua dan Guru Bau Kencur

MELIHAT pendidikan Indonesia memasuki milineum ketiga, ketika teknologi digital melahirkan generasi baru (generasi Y), makin kentara paradoks dunia pendidikan, biang ...

February 2, 2018

PERISTIWA

  • All
  • Peristiwa
  • Kilas
  • Khas
  • Perjalanan
  • Persona
  • Acara
Jaja Sengait dari Desa Pedawa dan benda-benda yang dibuat dari pohon aren [Foto Made Saja]
Khas

“Jaja Sengait” dan Gula Pedawa | Dan Hal Lain yang Bertautan dengan Pohon Aren

by Made Saja
February 25, 2021

ESAI

  • All
  • Esai
  • Opini
  • Kiat
  • Ulasan
Umberto Eco
Esai

Baca Lontar Bersama Umberto Eco

by Sugi Lanus
February 25, 2021

POPULER

Foto: koleksi penulis

Kisah “Semaya Pati” dari Payangan Gianyar: Cinta Setia hingga Maut Menjemput

February 2, 2018
Istimewa

Tradisi Eka Brata (Amati Lelungan) Akan Melindungi Bali dari Covid-19 – [Petunjuk Pustaka Lontar Warisan Majapahit]

March 26, 2020

tatkala.co mengembangkan jurnalisme warga dan jurnalisme sastra. Berbagi informasi, cerita dan pemikiran dengan sukacita.

KATEGORI

Acara (67) Cerpen (155) Dongeng (11) Esai (1411) Essay (7) Features (5) Fiction (3) Fiksi (2) Hard News (10) Khas (340) Kiat (19) Kilas (196) Opini (477) Peristiwa (83) Perjalanan (53) Persona (9) Poetry (5) Puisi (101) Ulasan (336)

MEDIA SOSIAL

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
    • Kilas
    • Khas
    • Perjalanan
    • Persona
    • Acara
  • Esai
    • Opini
    • Ulasan
    • Kiat
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Hard News
  • Penulis
  • Login
  • Sign Up

Copyright © 2018,BalikuCreative - Premium WordPress.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In