2 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Timnas Sepak Bola, TBC Paru, dan Perlunya Sebuah Revolusi

Putu Arya NugrahabyPutu Arya Nugraha
December 9, 2024
inEsai
Besakih dan Medsos

KITA semua berdoa, semoga cita-cita kita bersama pemerintah untuk Indonesia Emas 2045 kelak nyata dapat terwujud. Jika emas adalah logam mulia idaman setiap orang yang harganya terus naik, maka Indonesia Emas adalah situasi dan kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara idaman seluruh rakyat di tanah air.

Untuk lebih mudah memahami soal idaman ini, bolehlah dijadikan contoh kehidupan warga negara maju seperti di Eropa Barat, negara-negara Skandinavia atau Singapura, misalnya.

Kita memiliki harapan dan semangat yang sangat besar untuk sampai ke sana. Namun apakah kita sudah punya mental yang kuat untuk mewujudkannya? Siapakah yang akan mewujudkan Indonesia Emas itu, pemerintah, Tuhan atau alam? Betulkah akan terwujud dengan sendirinya di tahun 2045 jika hari ini masih terjadi hal-hal ini.

Masyarakat kecil masih biasa menerobos lampu merah, buang sampah seenaknya di sepanjang got bahkan di pinggir jalan, merokok di kawasan bebas rokok seperti di area RS dan sulit diingatkan, di sana sini anak-anak di bawah umur mengendarai sepeda motor begitu bebas, dan seterus dan seterusnya. Atau para pemimpin merasa punya hak mengubah-ubah aturan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok, korupsi yang kian menjadi-jadi, bisnis narkoba seakan urusan pisang goreng saja, bahkan di penjara.

Percayalah, tak ada kejayaan yang bisa diraih dengan instan. Kurun waktu 21 tahun bukanlah waktu yang sangat panjang untuk penciptaan emas. Namun bukan juga waktu yang lalu cuma kita sia-siakan sekadar untuk berkhayal.

Fakta paling mencemaskan saat ini contohnya keinginan cepat menjadikan tim sepak bola nasional mencapai jajaran elit sepak bola dunia. Caranya dengan naturalisasai yang tak tanggung-tanggung dan nyaris seluruh suporter bola tanah air tetap merasa bangga dengan situasi ini.

Artinya, bukan hanya pemerintah yang doyan casing mentereng, rakyat pun demikian. Mohon maaf, bukankah ini bak seorang perempaun yang tampil eksklusif tubuhnya bergelimang intan berlian dengan make up wajah  sempurna namun semua barang pinjaman atau bahkan cicilan?

Rasanya masih jauh lebih membanggakan prestasi tim sepak bola nasional era 80-an ketika skuad tim adalah bumi putera seperti penyerang Bambang Nurdiyansah, Ribut Waidi, atau kiper hebat Hermansyah yang sudah mampu bersaing di level Asia.

Pola yang diterapkan untuk membangun tim sepak bola nasional saat ini takkan mampu membentuk pondasi yang kuat untuk sebuah tim yang membutuhkan sebuah ideologi dan karakter yang kuat. Bonus demografi jumlah penduduk produktif yang sedemikian besar belum dapat dimanfaatkan secara optimal.

Contoh fakta lain yang begitu merisaukan adalah tingginya kasus TBC paru di negeri ini. Saat ini, Indonesia berada di nomor 2 terbanyak di dunia. Dan, walaupun belum ada data riset analitik hubungan sebab akibat, berani dikaitkan bahwa kecil sekali kemungkinan tim sepak bola nasional sebuah negara bisa berjaya jika kasus TBC paru negerinya adalah yang teratas di dunia.

Tingginya kasus TBC paru di sebuah negara, jangan dikira cuma masalah kesehatan semata. Ini secara mendasar juga dapat dikaitkan dengan mental sebuah bangsa yang kurang bertanggung jawab dalam segala hal. Mental yang abai, oportunistik, tak pedulian, hipokrit, bahkan penuh kebencian dan stigma. Sebuah kultur yang membuat masyarakatnya sulit bertumbuh menjadi emas.

Artinya kemudian, segala aspek kehidupan, bahkan yang tampaknya kecil-kecil dan remeh, akan saling berkaitan jika dihubungkan dengan proses pembangunan bangsa maju dan modern. Misalnya, RS akan selalu penuh dengan orang-orang sakit jika untuk buang sapah saja masyarakat masih sembarangan.

Memangnya pemerintah sudah punya tata kelola sampah yang canggih dan efektif seperti di Swedia, misalnya? Sampai-sampai negera itu saat ini krisis kekurangan suplai sampah karena saking efektifnya pengelolaan sampah di sana. Atau omong kosong saja korupsi di tanah air bisa dikikis jika masyarakat masih saja dengan cuek menerobos lampu merah di perempatan yang ramai atau sebaliknya.

Ada kaitan yang sudah pasti antara keburukan-keburukan kecil dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dengan masalah-masalah besar yang diderita negara. Ada hubungan yang erat antara perilaku pemimpin dengan rakyat yang sepakat, meski tak disadari, membawa bangsa ini ke puncak emas atau ke jurang kemiskinan.

Sisa waktu 21 tahun, masih memberi kesempatan sebuah bangsa untuk menggaungkan sebuah revolusi. Sebuah upaya paling mendasar untuk membangun kebaikan dengan pondasi paling kuat. Seuntai garis generasi baru harus diciptakan. Bangsa Jepang dapat dijadikan contoh untuk ditiru. Semua dimulai dari pendidikan dasar.

Pendidikan dasar tidaklah perlu buru-buru untuk menciptakan anak-anak jago matematika, kuat menghafal dan lain-lain. Pendidikan dasar seharusnya untuk mencetak karakter yang militan etik dan penuh tanggung jawab. Juga rasa hormat dan empati yang kuat. Dalam 21 tahun akan lahir manusia Indonesia baru yang sehat, cerdas dan berkarakter, dan membawa Indonesia ke puncak emas di tahun 2045![T]

KlikBACAuntuk melihat esai dan cerpen dari penulisDOKTER PUTU ARYA NUGRAHA

Hidup Tak Hanya Urusan Benar-Salah atau Baik-Buruk Semata: Mengusung Visi PKBI: Inklusivisme dan Sikap Respek
Cuaca Panas dan Kesehatan Kita
Sehat atau Kuat?
Debu-debu di Bangku Sekolah
Besakih dan Medsos
Tags: bonus demografiIndonesiaIndonesia Emas 2045SEPAK BOLA
Previous Post

Menyaksikan Parade Okokan, Gamelan, dan Tarian di Desa Penatahan yang Unik

Next Post

Listibiya Kabupaten Badung dan Simfoni Seni yang Menggema di Yogyakarta

Putu Arya Nugraha

Putu Arya Nugraha

Dokter dan penulis. Penulis buku "Merayakan Ingatan", "Obat bagi Yang Sehat" dan "Filosofi Sehat". Kini menjadi Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng

Next Post
Listibiya Kabupaten Badung dan Simfoni Seni yang Menggema di Yogyakarta

Listibiya Kabupaten Badung dan Simfoni Seni yang Menggema di Yogyakarta

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    “Muruk” dan “Nutur”, Belajar dan Diskusi ala Anak Muda Desa Munduk-Buleleng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei 2025 di Bioskop

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Seberapa Pantas Seseorang Disebut Cendekiawan?

by Ahmad Sihabudin
June 2, 2025
0
Syair Pilu Berbalut Nada, Dari Ernest Hemingway Hingga Bob Dylan

SIAPAKAH yang pantas kita sebut sebagai cendekiawan?. Kita tidak bisa mengaku-ngaku sebagai ilmuwan, cendekiawan, ilmuwan, apalagi mengatakan di depan publik...

Read more

Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

by dr. Putu Sukedana, S.Ked.
June 1, 2025
0
Screen Time vs Quality Time: Pilihan Berkata Iya atau Tidak dari Rayuan Dunia Digital

LELAH dan keringat di badan terasa hilang setelah mendengar suaranya memanggilku sepulang kerja. Itu suara anakku yang pertama dan kedua....

Read more

Google Launching Veo: Antropologi Trust Issue Manusia dalam Postmodernitas dan Sunyi dalam Jaringan

by Dr. Geofakta Razali
June 1, 2025
0
Tat Twam Asi: Pelajaran Empati untuk Memahami Fenomenologi Depresi Manusia

“Mungkin, yang paling menyakitkan dari kemajuan bukanlah kecepatan dunia yang berubah—tapi kesadaran bahwa kita mulai kehilangan kemampuan untuk saling percaya...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori
Panggung

GEMO FEST #5 : Mahasiswa Wujudkan Aksi, Bukan Sekadar Teori

MALAM Itu, ombak kecil bergulir pelan, mengusap kaki Pantai Lovina dengan ritme yang tenang, seolah menyambut satu per satu langkah...

by Komang Puja Savitri
June 2, 2025
Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu
Panggung

Pramana Experience Luncurkan Rasayatra Edisi Kedua: Manjakan Indera, Sentuh Kesadaran Historis — Koneksi Tamu, Tradisi, Waktu

HUJAN itu mulai reda. Meski ada gerimis kecil, acara tetap dimulai. Anak-anak muda lalu memainkan Gamelan Semar Pagulingan menyajikan Gending...

by Nyoman Budarsana
June 1, 2025
Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Perayaan Penuh Kelezatan di Ubud Food Festival 2025

MEMASUKI tahun ke-10 penyelenggaraannya, Ubud Food Festival (UFF) 2025 kembali hadir dengan semarak yang lebih kaya dari sebelumnya. Perayaan kuliner...

by Dede Putra Wiguna
May 31, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [16]: Genderuwo di Pohon Besar Kampus

May 22, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co