Pernahkah Anda mendengar tentang pantai tersembunyi di Bali, sebuah pantai yang hanya bisa ditemui setelah melewati lorong-lorong batu karang? Jika belum kalian harus mencoba mengunjungi salah satu pantai tersembunyi yang ada di Bali, yaitu Pantai Suluban.
Saat saya mengunjungi pantai ini, saya terkesima dengan nuansa tebing-tebing serta ombak yang besar. Ketika saya pergi kesana tempatnya tidak terlalu ramai seperti pantai-pantai Bali lainnya. Pantai ini juga sangat cocok jika kalian tidak suka tempat yang terlalu ramai dan ingin menikmati sunset yang sangat indah.
Pantai ini terletak di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pantai ini sering disebut sebagai Blue Point Beach oleh wisatawan. Keunikan Pantai Suluban terletak pada lokasinya yang tersembunyi di balik tebing-tebing karang megah.
Untuk mencapainya, pengunjung harus menuruni anak tangga dan melewati lorong-lorong sempit di antara batu karang yang menjulang. Nama “Suluban” sendiri berasal dari bahasa Bali, yang berarti “melewati di bawah sesuatu”, mengacu pada akses menuju pantai yang berbeda dari kebanyakan pantai lainnya di Bali.
Pantai Suluban | Foto: Reinada Happy Easterina
Saat saya tiba di Pantai Suluban, saya disambut oleh pemandangan luar biasa. Pasir putih yang lembut dan air laut biru jernih berpadu sempurna dengan tebing-tebing tinggi yang mengelilingi pantai. Meski area pantainya tidak terlalu luas, suasana disini sangat menenangkan.
Pantai ini juga terkenal dengan ombaknya yang besar dan stabil, menjadikannya surga bagi para peselancar dari berbagai belahan dunia. Suluban juga sering menjadi tuan rumah kompetisi selancar internasional, sekaligus magnet bagi komunitas surfing.
Selain berselancar, banyak aktivitas menarik lainnya yang dapat dilakukan di Pantai Suluban. Aktivitas yang saya dapatkan selama saya di Pantai Suluban adalah saya dapat menikmati keindahan pantai dengan berjalan-jalan menyusuri pasir, terutama saat air laut surut.
Saya juga dapat bersantai sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan suara deburan ombak. Salah satu momen yang paling dinanti di pantai ini adalah matahari terbenam/ ketika sunset. Pengalaman ini semakin sempurna jika dinikmati dari salah satu cafe di atas tebing, seperti Single Fin, yang menawarkan pemandangan langsung ke laut lepas.
Pantai Suluban | Foto: Reinada Happy Easterina
Fasilitas di sekitar Pantai Suluban cukup memadai untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Di area parkir, tersedia warung-warung kecil yang menjual makanan ringan dan minuman. Untuk berselancar, kalian dapat menyewa papan selancar dengan harga mulai dari Rp 50.000 per jam.
Jika ingin menikmati makanan yang lebih beragam, cafe-cafe di sekitar pantai menawarkan menu lokal dan internasional dengan harga mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 100.000. Ketika saya pergi ke pantai ini saya tidak membayar tiket masuk tetapi saya hanya membayar biaya parkir saja sebesar Rp 5.000 untuk motor dan jika kalian menggunakan mobil akan dikenakan biaya Rp 15.000.
Pantai Suluban berjarak sekitar 30-35 kilometer dari Denpasar. Perjalanan yang saya tempuh untuk menuju pantai ini membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam menggunakan kendaraan bermotor. Setelah sampai di kawasan Pecatu, saya mengikuti papan penunjuk arah menuju Blue Point Beach.
Setelah memarkir kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati lorong-lorong karang yang cukup curam. Meski sedikit menantang, perjalanan ini akan terbayar dengan pemandangan luar biasa.
Pantai Suluban | Foto: Reinada Happy Easterina
Sebagai salah satu destinasi tersembunyi di Bali, Pantai Suluban tetap mempertahankan pesonanya yang alami. Untuk menjaga keindahannya, pengunjung juga dihimbau untuk tidak meninggalkan sampah dan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Pantai Suluban adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam, suasana tenang, dan aktivitas yang memikat.
Dari pesona ombaknya yang cocok untuk berselancar hingga matahari terbenam yang romantis, pantai ini memiliki pesona tersendiri yang saya tidak bisa lupakan. Suasana yang tenang dan pemandangannya yang berbeda dari pantai Bali lainnya membuat saya merasa seolah-olah menemukan surga tersembunyi.
Pantai Suluban | Foto: Reinada Happy Easterina
Tidak hanya cocok bagi para peselancar, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin menikmati keindahan alam yang masih alami dan tenang. Jika kalian ingin merasakan nuansa pantai yang berbeda dan jauh dari keramaian, maka kalian harus mencoba mengunjungi Pantai Suluban ini dan nikmati panoramanya yang memikat. [T]
Catatan: artikel ini merupakan tugas perkualiahan mahasiswa di Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI) Bali dalam Program Studi S1 Pariwisata Semester 3