DUNIA seni rupa saat ini mengalami perkembangan dinamis dan signifikan, menjadi perhatian berbagai kalangan di dunia.
Bergairahnya dunia seni rupa dan infrastrukturnya pada suatu negara menjadi penanda penting dari sebuah Bangsa. Dunia seni rupa, dunia dengan cat air/watercolor telah hadir sebagai wacana tersendiri.
Pameran Kolaborasi Bali Malaysia Watercolor Art Exhibition 2024 diadakan di Bakti Wiyasa Art Gallery, Desa Pemanis, Penebel, Tabanan, Bali, 23-30 November 2024
Pameran Kolaborasi Bali Malaysia watercolor Art Exhibition 2024 menampilkan perkembangan terkini dari progress teknik watercolor masing-masing perupa.
Perupa Bali (Indonesia) dan perupa Malaysia satu gagasan berbahasa secara visual dengan media cat air /watercolor.
Pameran ini merupakan keberagaman yang harmoni, merepresentasikan kekayaan bahasa visual dari masing masing bangsa dalam ungkapan yang bebas sesuai karakter personal tipa perupa dalam mengekspresikan cat air.
Dapat kita bisa simak kekayaan keindahan karya-karya perupa Indonesia (Bali) dan Malaysia.
Bali menampilkan karya-karya perupa yang konsiten dalam pencapain cat air mereka banyak melakukan inovasi teknik dalam bereksplorasi cat air; Ngurah Darma, I Made Sutarjaya, Moelyoto, Irwan Wijayanto, Mangku Mahendra, Nyoman Wijaya, Krisnha Aditya, merupakan nama-nama yang lekat dengan karya cat air di Indonesia Inovasi dan ekplorasi cara ungkap cat air yang menarik diterapkan apik perupa Tommy F Awuy, I Wayan Sudarna Putra, Bagus Sastra, Nyoman Loka Suara, Romi Sukadana, Gede Sukana, Darmo.
Karya mereka dilatari dengan pengalaman yang panjang dalam mengolah karakter cat air untuk kebutuhan ekspresi
Para perupa dari Malaysia pula dengan pengalaman yang matang menghadirkan pencapain-pencapain terkini nya di ruang pajang Bakti Wiyasa Art Gallery dusun Pemanis, desa Biaung, Penebel, Tabanan Bali.
Mereka adalah Alina Hermeney, Gunasegar MKK Olakanathan, Jenny Lim Mei Ling, Abby Lo (Lo Peik Sim), Adelynn Chan Yoke Nam, Amanda Vashti Leonard, Chloe Ong, Freda Lim, Jacob Lee Chor Kok, Katherine Chia, Liew Lee Shah, Lilian Lo Wei Chui, Liviana Lvy, Mabel Lim, Ng Chiao Ling, Pragya Agarwal, Sathi Koka, Theresa Wong, Wong Hoe Sin.
Alina berhasil mengkoordinasi kawan-kawannya di Malaysia untuk bersepakat menggelar pameran Kolaborasi Bali Malaysia International Watercolor Art Exhibition 2024.
Wamen Kebudayaan RI Giring Ganesha saat mengunjungi Bakti Wiyasa Art Gallery menjelang Pameran Kolaborasi Bali Malaysia Watercolor Art Exhibition 2024 | Foto: Dok Bakti Wiyasa Art Gallery
Pameran persahaban seni ini terjalin tidak pertama kalinya antar Indonesi dan Malaysia, sebelumnya pernah beberapa kali didahului kerjasama dan pameran bersama, kolaborasi kreatif antar dua bangsa Indonesia-Malaysia di Bandung.
Juga event Titian Muhibah Seni Malaysia-Indonesia sempat terselengara antar seniman kedua bangsa beberapa periode sebelum nya. Pameran ini semacam representasi keterbukaan hubungan, jejaring antar bangsa dalam ranah seni rupa dunia.
I Made Bakti Wiyasa (kanan) dan Wamen Kebudayaan Giring Ganesha di tepi sawah di sekitar Bakti Wiyasa Art Gallery | Foto: Dok. Bakti Wiyasa Art Gallery
Bakti Wiyasa art Gallery hadir dari desa kecil di Bali guna membangun jejaring yang terbuka dan saling mengapresiasi.
Hadirnya Galeri ini diharapkan akan bisa menjadi semacam panggung terbuka dalam menjalin persahabatan global dengan pameran bersama, art residence para perupa berkarya, melewati beberapa waktu di desa Pemanis Tabanan Bali lalu berakhir dengan pameran di ruang pajang Bakti Wiyasa Art Gallery. [T]