5 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Sudahi Bicara Mitos, Mulai Bicara Karya-karya Umbu Landu Paranggi | Dari Peluncuran dan Diskusi Buku Melodia

Redaksi Tatkala DenpasarbyRedaksi Tatkala Denpasar
August 17, 2023
inKhas
Sudahi Bicara Mitos, Mulai Bicara Karya-karya Umbu Landu Paranggi | Dari Peluncuran dan Diskusi Buku Melodia

Diskusi buku Melodia karya Umbu Landu Paranggi | Foto: Agus Wiryadi Saidi

Selama ini Umbu Landu Paranggi lebih banyak dibicarakan sebagai sosok redaktur, inspirator, motivator, guru atau penempa bibit-bibit sastrawan muda. Tak jarang malah pembicaraan dibumbui mitos dan kisah-kisah misterius tentang sosok Umbu. Sebaliknya, karya-karya puisi Umbu malah jarang dibicarakan. Dengan terbitnya buku Melodia (Kumpulan Puisi 1959—2019) yang menghimpun cukup lengkap sajak-sajak Umbu, pembicaraan tentang mitos-mitos Umbu mesti makin dikurangi dan lebih diarahkan untuk membahas karya-karya puisinya dan pencapaiannya.

Pandangan ini mengemuka dalam peluncuran dan diskusi buku Melodia (Kumpulan Puisi 1959—2019) karya Umbu Landu Paranggi yang digelar Jatijagat Kehidupan Puisi (JKP) di aula ITB Stikom Bali di Renon, Denpasar, Selasa, 15 Agustus 2023. Kegiatan ini merupakan bagian dari Festival Umbu Landu Paranggi yang digelar sejak 6 Agustus 2023 lalu dan akan berakhir 20 Agustus 2023 mendatang. Diskusi menghadirkan narasumber penyusun buku, I Wayan Jengki Sunarta dan akademisi sastra dari Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, I Made Sujaya.

Menurut Sujaya, pada mulanya dan hingga akhir hayatnya Umbu merupakan seorang penyair. Legitimasi kepenyairannya didapat melalui usaha kerasnya menembus arena sastra Indonesia pada tahun 1960-an. Sajak-sajaknya dimuat di berbagai surat kabar, majalah, maupun jurnal. Hanya memang, hingga dia berpulang, belum ada buku kumpulan puisi tunggal yang menghimpun sajak-sajaknya.

“Cerita dari kawan-kawannya atau ‘murid-muridnya’, Umbu memiliki sejumlah manuskrip, tetapi hingga kini tak satu pun ditemukan. Karena itu, penerbitan buku Melodia yang menghimpun 101 sajak Umbu ini tak hanya menjadi sejarah penting bagi jejak kepenyairan Umbu dan puisi Indonesia, tetapi juga menjadi titik tolak untuk membicarakan Umbu sebagai penyair, tak lagi sekadar mitos dan kisah-kisah misterius,” kata Sujaya.

Hanya memang, imbuh Sujaya, membicarakan sajak-sajak Umbu akan sangat sulit memisahkan dari sosoknya. Pasalnya, sajak-sajak Umbu umumnya menggambarkan perjalanan dirinya mencecap keindahan puisi yang dalam tradisi kesusastraan di Bali disebut dengan ungkapan alanglang kalangwan.

“Dalam kasus sajak-sajak Umbu, pengarangnya tak bisa dipisahkan. Tapi, dengan bertitik tolak pada karya, berpijak pada sajak, pembicaraan tentang Umbu menjadi berbasis pada teks, sehingga lebih mendekati objektivitas,” jelas Sujaya.

Sujaya pernah mengumpulkan dan meneliti sajak-sajak Umbu pada tahun 2003—2004 dan hasilnya dituangkan dalam skripsi di Jurusan Sastrav Indonesia, Unud. Dalam penelitiannya, Sujaya menemukan 38 sajak Umbu dengan delapan di antaranya merupakan variasi teks.

“Skripsi yang saya tulis itu memang berangkat dari kegelisahan minimnya pembicaraan mengenai sajak-sajak Umbu, padahal dia juga seorang penyair. Hanya saja saat itu tidak mudah mendapatkan sajak-sajak Umbu. Karena itu saya senang sekali buku Melodia ini terbit berkat usaha keras Jengki,” kata Sujaya.

Dosen sastra Indonesia dari Undiksha Singaraja, I Made Astika juga sependapat dengan Sujaya bahwa dengan terbitnya Melodia maka taka da lagi mitos tentang Umbu. Buku ini menegaskan Umbu sebagai penyair dengan karya-karyanya yang pantas untuk diapresiasi.

“Buku ini akan membuka lebih banyak kemungkinan untuk mengkaji Umbu dari teks, dari karya-karyanya,” kata Astika.  

Hal senada juga disampaikan Warih Wisatsana. Menurut Warih, Melodia telah membebaskan Umbu dari mitos-mitos yang sesungguhnya juga membuat Umbu tidak nyaman. Warih menyebut mitos-mitos itu justru memenjarakan Umbu, membuatnya berjarak dengan realitas yang sesungguhnya. “Padahal, Umbu sejatinya juga manusia biasa yang punya sisi-sisi humanis seperti kita,” kata Warih.

Puisi yang Membadan

Sujaya menilai sajak-sajak Umbu merupakan sajak-sajak yang berbicara tentang ‘dunia dalam diri’. Umbu lebih menyukai penjelajahan ke dalam diri untuk memahami realitas di luar diri, seperti diungkapkan dalam petikan sajak “Melodia”, “baiknya mengenal suara sendiri dalam mengarungi suara-suara di luar sana”.

Umbu dan puisi-puisinya, imbuh Sujaya, seolah luruh, “senyawa nyawaku”. Ini menyebabkan antara teks dan konteks dalam kaitan sajak-sajak Umbu seolah tak berjarak. Umbu kerap mengutip konsep salampah laku Ida Pedanda Made Sidemen yang bermakna keselarasan antara kata atau sastra dengan laku diri. Dalam tradisi kesusastraan di Bali hal ini kerap disebut sastra paraga, sastra yang membadan, sastra yang menubuh.

“Umbu juga mengamalkan dengan baik konsep ngijeng, yakni ngijeng di rumah puisi, di rumah sastra. Itu dilakukan dengan suntuk, sungguh-sungguh, tanpa pamrih dan penuh tanggung jawab. Itu yang membuat perannya nyaris tak tergantikan,” jelas Sujaya.  

Jengki yang menyusun buku Melodia menjelaskan Umbu sempat mengungkapkan keinginannya untuk memiliki antologi puisi tunggal. Keinginan ini beberapa kali disampaikan saat ngampung seni di Jatijagat Kehidupan Puisi (JKP). Namun, hingga dia berpulang, keinginan itu tak terwujud.

Karena itu, sebagai bentuk penghormatan kepada Umbu yang dianggapnya sebagai mahaguru, pada tahun 2022, Jengki menginisiatifi penyusunan buku kumpulan puisi tunggal Umbu. Sejak tahun 2014, Jengki sudah mengumpulkan sajak-sajak Umbu dan sebagian di antaranhya dimuat di blog.

“Walaupun sudah terkumpul 101 sajak, saya yakin masih ada sajak-sajak Umbu yang belum ditemukan. Semoga setelah terbitnya Melodia akan ditemukan sajak-sajak Umbu lainnya lalu buku ini diterbitkan kembali edisi revisinya dengan sajak-sajak yang lebih lengkap,” ujar Jengki.

GM Sukawidana memberi testimoni tentang Umbu Landu Paranggi | Foto: Agus Wiryadi Saidi

Acara peluncuran buku Melodia juga disertai dengan testimoni sejumlah tokoh. Rektor ITB Stikom Bali, Dadang Hermawan mengapresiasi kegiata peluncuran dan diskusi buku kumpulan puisi Melodia di ITB Stikom Bali. Pihaknya menyatakan terbuka jika parav sastrawan hendak mengadakan kegiatan di ITB Stikom Bali.

Prof. I Made Bandem mengaku mulai mengenal Umbu tahun 1985. Umbu, kata dia, berjasa besar dalam menggairahkan seni sastra modern di Bali sehingga bisa tumbuh berdampingan dengan seni tradisi.

IB Dharmadiaksa juga mengakui peran penting Umbu dalam melahirkan sastrawan di Bali era tahun 80-an hingga tahun 2000-an. Dharmadiaksa merupakan generasi pertama yang mendapat sentuhan sastra dari Umbu.

Marlowe Bandem juga mengaku sosok Umbu membuatnya bangga sekaligus cemburu. Pasalnya, dia tidak secara langsung mendapatkan sentuhan Umbu, namun dia mengagumi sosok Umbu yang dengan penuh cinta dan kasih sayang menempa bibit-bibit sastrawan muda.

Penyair Hartanto, Gm Sukawidana dan K Landras Syailendra juga turut membagikan pengalaman intim bersama Umbu. Ketiganya merasakan kedekatan Umbu dengan ‘anak didiknya’ itu menjadi suatu pendekatan “cara Umbu” yang khas.

Di sela-sela peluncuran dan diskusi juga diisi pementasan musikalisasi puisi dari Heri Windi Anggara. Selain para sastrawan dan budayawan, peluncuran dan diskusi juga dihadiri mahasiswa ITB Stikom Bali, siswa SMA/SMK, khususnya SMK TI Bali Global. [T][Jay}

“Tarung Bebas” Lomba Baca Puisi dalam Festival Umbu Landu Paranggi 2023
Ditanam, Sudah Jadi Taman | Tribute To Umbu Landu Paranggi di Festival Seni Bali Jani
Buku Puisi “Blengbong” | Jejak Penting Kompetisi Puisi ala Umbu Landu Paranggi di Bali
Tags: baliJatijagat Kehidupan PuisiPuisiUmbu Landu Paranggi
Previous Post

Menjadi Manusia Merdeka: Catatan dari Adikawya Kakawin Rāmāyana

Next Post

Perayaan Kemerdekaan yang Sederhana di Rumah Belajar Gebang, Desa Tembok-Buleleng

Redaksi Tatkala Denpasar

Redaksi Tatkala Denpasar

Next Post
Perayaan Kemerdekaan yang Sederhana di Rumah Belajar Gebang, Desa Tembok-Buleleng

Perayaan Kemerdekaan yang Sederhana di Rumah Belajar Gebang, Desa Tembok-Buleleng

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ritual Sebelum Bercinta | Cerpen Jaswanto

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

Meningkat, Antusiasme Warga Muslim Bali Membuka Tabungan Haji di BSI Kantor Cabang Buleleng

May 16, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Kopernik dan Jejak Timor di Ubud Food Festival 2025

“Hey, do you sell this sauce? How much is it?” tanya seorang turis perempuan, menunjuk botol sambal di meja. “It’s...

by Dede Putra Wiguna
June 5, 2025
Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Menjaga Rasa, Menjaga Bangsa | Dari Diskusi Buku “Ragam Resep Pangan Lokal” di Ubud Food Festival 2025

MATAHARI menggantung tenang di langit Ubud ketika jarum jam perlahan menyentuh angka 12.30. Hari itu, Minggu, 1 Juni 2025, Rumah...

by Dede Putra Wiguna
June 4, 2025
Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng
Kuliner

Lalapooh: Cinta, Crepes, dan Cerita di Tengah Pasar Senggol Pelabuhan Tua Buleleng

SORE menjelang malam di Pasar Senggol, di Pelabuhan Tua Buleleng, selalu tercium satu aroma khas yang menguar: adonan tipis berbahan...

by Putu Gangga Pradipta
June 4, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co