8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Koster, Besakih, dan Manuver Dua Jari

Teddy Chrisprimanata PutrabyTeddy Chrisprimanata Putra
April 19, 2023
inEsai
Koster, Besakih, dan Manuver Dua Jari

Wayan Koster | Ilustrasi diolah dari sumber Google

LINIMASA Instagram saya beberapa kali menampilkan Gubernur Bali, I Wayan Koster dengan ramah menyapa umat Hindu yang akan atau baru saja selesai sembahyang di Pura Besakih. Tak lupa Koster berfoto bersama dengan umat di sana. Sampai di sini saya menganggap hal-hal semacam ini adalah fenomena yang biasa, namun menjadi berbeda saat pose yang digunakan di setiap fotonya hampir selalu sama.

Dua jari dipamerkan oleh Koster dan setiap orang yang berfoto di dalamnya, tak lupa senyum optimis juga disunggingkan. Jelang tahun politik di Bali, tentu pose ini cukup mudah bagi saya dan anda menerjemahkannya.

Pose dua jari yang beberapa kali diunggah oleh Instagram @pemprov_bali bagi saya adalah sebuah informasi bahwa Koster dan juga rakyat Bali (tidak semua ya) siap menyambut periode kedua dari Koster sebagai Gubernur Bali.

Mengapa Koster sudah melakukan “kampanye” sejak hari ini, padahal pemilihan kepala daerah (pilkada) masih cukup jauh?

Pasca Piala Dunia U-20

Harus diakui bahwa pasca Gubernur Bali mengirimkan surat kepada Menpora RI perihal penolakan kehadiran Israel di gelaran ini, Koster menerima banyak “serangan” dari warga—khususnya lewat sosial media. Benar saja, akun resmi @pemprov_bali dan @gubernur.bali melakukan antisipasi dengan membatasi kolom komentarnya. Cara klasik yang biasa dilakukan pejabat publik yang pengecut saat menghadapi kemarahan warganet.

Bahkan Pengamat Politik dari Universitas Udayana, Kadek Dwita Apriani, mengingatkan Koster soal elektabilitasnya, apalagi masyarakat Bali sudah menganggap Koster sebagai biang kerok kegagalan terselenggaranya Piala Dunia U-20. Tentu isu ini bisa saja menjadi senjata bagi lawan politik Koster pada saat pilkada nanti. Hal ini harus diwaspadai Koster apabila ingin memimpin Bali dua periode.

Namun belum surut benar kemarahan masyarakat Bali soal Piala Dunia U-20, beberapa waktu lalu kembali muncul potongan video Koster yang menurut saya cukup blunder. Dalam video tersebut, Koster menyebutkan bahwa meskipun dirinya kecil, tetapi memiliki khasiat yang luar biasa. Ia melanjutkan bahwa hanya dia satu-satunya gubernur yang berani menolak Israel. Berangkat dari video tersebut, saya sampai pada kesimpulan bahwa Koster bukanlah pemimpin yang mampu membaca psikologis rakyatnya sendiri.

Mungkin saja Koster menganggap bahwa rakyat Bali memandang dirinya sebagai seorang pahlawan dan layak mendapat pujian. Benarkah demikian? Menurut saya sih tidak.

Mengapa tidak? Mudah saja.

Pertama, Koster bukanlah satu-satunya gubernur yang menolak kehadiran Israel. Masih ada Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang menyuarakan penolakan—juga bernaung di partai yang sama.

Kedua, menggunakan Permenlu No. 3 Tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Daerah pun tidak tepat sasaran. Hal ini juga sudah diterangkan oleh pihak Kemenlu RI.

Ketiga, sikap Koster tersebut telah dianggap mendatangkan kerugian yang besar bagi sepak bola Indonesia, dan berpotensi mendatangkan kerugian bagi pariwisata Bali yang sampai saat ini masih jadi “Panglima Ekonomi”.

Dua Jari dan Upaya Menaikkan Elektabilitas

Kembali ke pose dua jari ala Koster. Bagi saya, ini adalah upaya Koster untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap dirinya yang cukup berantakan pasca penolakan Israel di Piala Dunia U-20 yang berujung pada batalnya perhelatan event ini.

Koster cukup rajin datang ke Pura Besakih, selain untuk sembahyang tentu saja untuk berpose dua jari bersama umat yang antusias menghaturkan sembah bhakti. Saya menduga lewat foto-foto tersebut, Koster ingin memberi pesan bahwa dirinya masih mendapat dukungan dari rakyat Bali dan siap kembali memimpin Bali di periode kedua.

Keinginan Koster untuk kembali berkuasa bukanlah satu hal yang aneh di tengah kehidupan berpolitik di Indonesia. Apabila Koster terpilih kembali sebagai gubernur di periode kedua, maka secara tidak langsung ia meneguhkan diri sebagai ahli strategi dan juga dicintai oleh sebagian rakyat Bali. Dalam ilmu sosiologi, hal ini dapat dijelaskan lewat teori inersia yang menyebutkan bahwa kaum kelas atas akan melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan posisinya agar tetap di atas.

Berangkat dari hal tersebut, pose dua jari yang dipamerkan Koster di akun sosial media pemerintah provinsi Bali dapat diduga menjadi salah satu upayanya untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat Bali yang mungkin hilang karena batalnya Piala Dunia U-20.

Pose tersebut juga dapat dibaca bahwa Koster ingin menyampaikan pesan bahwa dirinya ingin memimpin Bali hingga periode kedua. Lalu pertanyaan kemudian, mengapa harus di Pura Besakih?

Seperti yang sudah diketahui bersama, hari-hari ini di Pura Besakih sedang berlangsung Upacara Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. Seluruh umat Hindu di Bali dan luar Bali sebisa mungkin menyempatkan diri untuk menghaturkan sembah baktinya kepada Ida Sang Hyang Widhi.

Saya menduga Koster mengambil momentum ini untuk mendulang kembali popularitasnya di tengah masyarakat Bali yang bisa dikatakan kini titik kumpulnya berada di Pura Besakih. Selain itu Koster juga memiliki legacy bahwa di bawah kepemimpinannya-lah penataan kawasan suci Pura Besakih terlaksana dan manfaatnya dapat dirasakan oleh umat Hindu.

Jika mengacu pada teori inersia yang sudah dijelaskan di atas, saya menduga di sisa kepemimpinannya hingga 5 September 2023 mendatang, Koster akan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya ke masyarakat Bali. Hal tersebut akan lebih mudah dilakukan karena saat ini dirinya memegang kendali atas berbagai instrumen negara.

Kemudian kalau bicara soal sosial media, maka saat dirinya masih menjabat sebagai gubernur-lah dirinya akan lebih mudah mendapatkan konten yang siap diunggah ke sosial media. Jadi layak ditunggu, manuver apa yang akan dibuat oleh Koster di sisa masa jabatannya? [T]

BACAesai-esai politik lain dari penulisTEDDY CHRISPRIMANATA PUTRA

Anas Urbaningrum dan Kemungkinan Serangan Balik untuk Demokrat
Tolak Israel, PDIP Uji Ganjar?
Jas Kuning Adalah Identitas Baru Ridwan Kamil
Politik Catur Ala Erick Thohir
Tags: Gubernur BaliPemilu 2024Pilkada BaliPolitikPura BesakihWayan Koster
Previous Post

Hari Libur Adalah Hari Yang Sakral, Harus Dihargai (Catatan Pasca-sarjana)

Next Post

DPRD Buleleng Serius Bahas Tiga Ranperda: 1 Inisiatif Dewan, 2 Diajukan Eksekutif

Teddy Chrisprimanata Putra

Teddy Chrisprimanata Putra

Lulusan Teknik Mesin Unud, tapi lebih memiliki minat ke dunia literasi juga organisasi. “Sublimasi Rasa” adalah karya pertama untuk melanjutkan karya-karya selanjutnya.

Next Post
DPRD Buleleng Serius Bahas Tiga Ranperda: 1 Inisiatif Dewan, 2 Diajukan Eksekutif

DPRD Buleleng Serius Bahas Tiga Ranperda: 1 Inisiatif Dewan, 2 Diajukan Eksekutif

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co