6 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Antara Cemas dan Sukacita Tak Dapat Dipilih | Catatan Puisi “Desember” Karya Tan Lioe Ie

Angga WijayabyAngga Wijaya
January 2, 2023
inKritik Sastra
Antara Cemas dan Sukacita Tak Dapat Dipilih | Catatan Puisi “Desember” Karya Tan Lioe Ie

Ilustrasi tatkala.co | Wiradinata

MOMEN PERGANTIAN tahun memiliki arti bagi setiap orang. Desember menjadi bulan penuh perayaan; liburan, perencanaan, kontemplasi. Pun bagi penyair, banyak puisi ditulis di bulan ini sebagai penanda kebahagiaan, kebersyukuran, atau sebaliknya; kesedihan dan duka-lara. Puisi bisa menyampaikan semuanya dengan amat baik.

Tan Lioe Ie misalnya. Penyair kawakan asal Bali yang sebulan terakhir banyak mengunggah puisi-puisi baru di akun Facebook miliknya juga ikut merayakan akhir tahun dengan menulis puisi berjudul “Desember”.

DESEMBER

Hujan yang kadang rintik
kadang deras
Gubuk-gubuk tergenang
air mata kering
habis sudah menguap bersama
harapan yang tak jemu
membubung ke langit
Rintih tanpa suara
menyesakkan dada orang tua
Sementara anak-anaknya berenang
riang di air kecoklatan.

Desember
Angin kencang
Gadis pohon meliuk
menari
Rambut daunnya diterpa gerimis
lebih tipis dari embun
Bunga-bunga di telinganya
jatuh
bumi riang menyambut harumnya.

Desember
Denting gelas bersulang
Makanan siap santap
Lidah dan perut manja
Pesta dan pasta gigi mahal
menjaga kilau gigi
menjaga mitra usaha
Senyum mengembang
Pintu terbuka
Ucapan selamat datang
usaha baru

Desember
Tiupan terompet di ujung bulan
Pedagang musiman
Dan kembang api
Pedagang musiman
semakin tersisih
Seperti perahu kecil
terombang-ambing
ombak
terancam tenggelam

Desember
Klakson mobil sahut-menyahut
Tumpang tindih
Tak merdu tapi mengundang sorak
Kelab malam ramai
Live music menghentak
menjaga mata tak terpejam
Setiap detik tak hendak
dilewatkan
Meski lajunya tak tertahan

Desember
Menunggu yang tak terduga
antara cemas dan sukacita
Menunggu yang tak dikenal
antara cemas dan sukacita
Menunggu yang pasti datang
meski tak ditunggu
Menunggu tamu asing
yang tak diundang
tak perlu kartu undangan
Antara cemas dan sukacita
yang tak dapat dipilih
Tak dapat dipilih.

Puisi sarat renungan. Dibuka penggambaran cuaca hujan, yang biasanya mewarnai akhir tahun, hujan yang tidak biasa; kadang rintik kadang deras, menggenangi gubuk-gubuk orang miskin yang menambah penderitaan. Memberi paradoks; hujan yang menggenangi menjadi tempat anak-anak berenang dengan riang:

Gubuk-gubuk tergenang
air mata kering
habis sudah menguap bersama
harapan yang tak jemu
membubung ke langit
Rintih tanpa suara
menyesakkan dada orang tua
Sementara anak-anaknya berenang
riang di air kecoklatan.

Bait berikutnya, hujan yang sering turun ditambah angin kencang menjadi indah; masa itu pohon-pohon berbunga, jatuh ke bumi yang menyambut harumnya dengan riang.

Desember
Angin kencang
Gadis pohon meliuk
menari
Rambut daunnya diterpa gerimis
lebih tipis dari embun
Bunga-bunga di telinganya
jatuh
bumi riang menyambut harumnya.

Perayaan menyambut tahun baru sering diisi dengan makan bersama, baik dengan keluarga, rekan kerja, sahabat maupun orang terkasih. Penyair menggambarkan itu dengan detail. Termasuk kilau gigi yang dijaga dengan pasta gigi mahal, untuk keberlangsungan bisnis, terutama saat bertemu mitra usaha. Utamanya bagi mereka yang membuka usaha baru. Meja makan menjadi tempat membicarakan ekonomi.

Desember
Denting gelas bersulang
Makanan siap santap
Lidah dan perut manja
Pesta dan pasta gigi mahal
menjaga kilau gigi
menjaga mitra usaha
Senyum mengembang
Pintu terbuka
Ucapan selamat datang
usaha baru

Pedagang terompet dan kembang api juga tidak luput dari perhatian penyair. Usaha musiman akhir tahun tersebut digambarkan semakin tersisih, diibaratkan seperti perahu kecil yang terombang-ambing ombak dan terancam tenggelam. Biasanya, pedagang ini tergusur oleh regulasi pemerintah yang melarang penjualan kembang api (juga mercon) atas alasan ketertiban umum. Meski dilarang, masyarakat tetap saja membeli dan menyalakannya setiap tutup tahun. Kegembiraan yang tak bisa dibendung dan pedagang kembang api kerap “kucing-kucingan” dengan petugas.

Desember
Tiupan terompet di ujung bulan
Pedagang musiman
Dan kembang api
Pedagang musiman
semakin tersisih
Seperti perahu kecil
terombang-ambing
ombak
terancam tenggelam

Di Bali, pada pergantian tahun kemarin diberitakan ruas-ruas jalan mengalami kemacetan lalu lintas. Wisatawan nusantara maupun mancanegara membeludak di beberapa destinasi pariwisata seperti Sanur, Kuta, Canggu, Nusa Dua, juga Ubud. Kelab malam ramai, ditingkahi live music yang menghentak menjaga mata tak terpejam. Semntara di jalan, klakson mobil sahut-menyahut dan tumpang tindih.

Desember
Klakson mobil sahut-menyahut
Tumpang tindih
Tak merdu tapi mengundang sorak
Kelab malam ramai
Live music menghentak
menjaga mata tak terpejam
Setiap detik tak hendak
dilewatkan
Meski lajunya tak tertahan

Di bait terakhir puisi ‘Desember’, penyair seakan memberi konklusi. Dua kata utama, yakni cemas dan sukacita berulangkali ditampilkan. Kondisi psikologis itu disebut penyair sebagai sesuatu yang tidak terduga, selalu ditunggu manusia. Bisa juga sebaliknya, selalu menunggu untuk hadir dan dirasakan oleh kita. Cemas dan sukacita juga disebut sebagai sesuatu yang tidak dikenal. Dalam bahasa kajian esoterik, rasa takut yang sering dirasakan manusia juga pada sesuatu yang unknown, tidak dikenal, seperti masa depan yang memang sebuah misteri.

Penyair mengibaratkannya seperti ‘tamu asing’ yang ‘tak diundang’ juga ‘tak perlu kartu undangan’. Rasa cemas dan sukacita, pada akhirnya tidak dapat dipilih. Seakan menjadi penegasakan, kalimat ‘tak dapat dipilih’ diulang dua kali dalam akhir puisi ‘Desember’. Memang, siapa yang bisa memilih apa yang datang pada kita? Terkadang kita merasakan cemas, pada satu titik menjadi gangguan mental yakni anxiety disorder sehingga membutuhkan bantuan terapis, psikolog, maupun psikiater. Gangguan cemas kini banyak menghinggapi warga di dunia, kaya atau miskin, perempuan maupun laki-laki, tua dan muda semua berpotensi mengalaminya. Cemas akan banyak hal; ekonomi, asmara, pekerjaan, dan lainnya.

Sukacita kerap kita rasakan saat misalnya mendapat pekerjaan, hadiah, prestasi juga ketika mengalami pengalaman spiritual yang bersifat amat personal. Benar, antara cemas dan sukacita memang tidak dapat dipilih. Keduanya datang pada kita silih-berganti. Tidak ada selalu cemas, atau selalu suka (cita). Bahkan, kondisi di antara kedua emosi tersebut juga bisa kita rasakan. Penyair seperti menemukan kata kunci: “tidak dapat dipilih”. Ini semacam hasil perenungan dan pengalaman.

Desember
Menunggu yang tak terduga
antara cemas dan sukacita
Menunggu yang tak dikenal
antara cemas dan sukacita
Menunggu yang pasti datang
meski tak ditunggu
Menunggu tamu asing
yang tak diundang
tak perlu kartu undangan
Antara cemas dan sukacita
yang tak dapat dipilih
Tak dapat dipilih.

Sejauh yang saya kenal, Tan Lioe Ie adalah penekun meditasi. Laku spiritual  yang dilakoninya menambah warna pada kedalaman puisi-puisi karya penyair yang juga pemusik dan merupakan pionir musikalisasi puisi di Bali.

Judul tulisan di atas yang diambil dari petikan puisi ‘Desember’ Tan Lioe Ie mengingatkan saya pada bait puisi “Hai, Ma!” W.S. Rendra. Keduanya sama-sama menukik dalam dan tajam:

dan apabila aku menulis sajak
aku juga merasa bahwa kemarin dan esok
adalah hari ini
Bencana dan keberuntungan sama saja
Langit di luar, langit di badan bersatu dalam jiwa

[][][]

Kritik Sastra “Pribumi”: Teoritisasi atau Cita Rasa?
Sejarah Sebagai Ruh dalam Karya Sastra – Buku “Di Kota Tuhan”
Undisputed Poetry Surabaya : Kita Mewujud Puisi
Tags: Puisisastrasastrawan baliTan Lioe Ie
Previous Post

Susu Kedelai dari Desa Sangsit, Dibuat Oleh Anak-anak Kurang Mampu

Next Post

Belajar dari Kekecewaan — Kisah Atlet Muaythai Buleleng di Porprov Bali 2022

Angga Wijaya

Angga Wijaya

Bernama lengkap I Ketut Angga Wijaya. Lahir di Negara, Bali, 14 Februari 1984. Belajar menulis puisi sejak bergabung di Komunitas Kertas Budaya asuhan penyair Nanoq da Kansas. Puisi-puisinya pernah dimuat di Warta Bali, Jembrana Post, Independent News, Riau Pos, Bali Post, Jogja Review, Serambi Indonesia dan Antologi Puisi Dian Sastro for President! End of Trilogy (INSIST Press, 2005). Bekerja sebagai wartawan di Denpasar.

Next Post
Belajar dari Kekecewaan — Kisah Atlet Muaythai Buleleng di Porprov Bali 2022

Belajar dari Kekecewaan -- Kisah Atlet Muaythai Buleleng di Porprov Bali 2022

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lonte!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Tidak Ada Definisi untuk Anak Pertama Saya

by Dewa Rhadea
June 4, 2025
0
Tawuran SD dan Gagalnya Pendidikan Holistik: Cermin Retak Indonesia Emas 2045

KADANG saya mencoba menjelaskan kepada orang-orang seperti apa anak pertama saya. Tapi jujur saja, saya tidak tahu bagaimana harus mendefinisikannya....

Read more

The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

by Wulan Dewi Saraswati
June 4, 2025
0
The Voices After Cak!: Keriuhan di Balik-balik Tubuh yang Diguncang

MALAM di taman kuliner Ubud Food Festival sangat menggiurkan. Beberapa orang sudah siap duduk di deretan kursi depan, dan beberapa...

Read more

Susu dan Tinggi Badan Anak

by Gede Eka Subiarta
June 3, 2025
0
Puasa Sehat Ramadan: Menu Apa yang Sebaiknya Dipilih Saat Sahur dan Berbuka?

KALSIUM merupakan mineral utama yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang kita, tepatnya untuk pertumbuhan tinggi badan. Kandungan kalsium tertinggi ada pada...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas
Khas

Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

“Kami tahu, tak ada kata maaf yang bisa menghapus kesalahan kami, tak ada air mata yang bisa membasuh keburukan kami,...

by Komang Sujana
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [17]: Wanita Tua dari Jalur Kereta

May 29, 2025
Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

Menunggu Istri | Cerpen IBW Widiasa Keniten

May 25, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co