8 June 2025
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis
No Result
View All Result
tatkala.co
No Result
View All Result

Refleksi Hari Guru Nasional 2024: Antara Prestasi dan Perubahan Nasib

I Nyoman TingkatbyI Nyoman Tingkat
November 25, 2024
inEsai
Refleksi Hari Guru Nasional 2024: Antara Prestasi dan Perubahan Nasib

HARIGuru Nasional (HGN)pada 25 November 2024 adalah perayaan ke-30 setelah ditetapkan oleh Presiden Soehartodengan Surat Keputusan Nomor 78 Tahun 1994 tanggal 24 November 1994. Dalam Surat Keputusan itu dicantumkan dua pertimbangan.

Pertama, bahwa guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunanan nasional, khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Kedua, bahwa tanggal 25 November selama ini diperingati sebagai hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan sebagai upaya untuk mewujudkan penghormatan kepada guru, dipandang perlu menetapkan tanggal 25 November tersebut sebagai Hari Guru Nasional.

Dalam Surat Keputusan itu, selain menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, juga ditetapkan Hari Guru Nasional bukan merupakan hari libur. Dengan demikian, pada HGN kegiatan pembelajaran di sekolah berlangsung seperti biasa.

Yang membedakan adalah adanya Upacara Bendera memperingati HGN dengan perangkat upacara utama biasanya semua dari unsur guru, bergantung pada kondisi sekolah masing-masing. Setelah upacara, biasanya ada apresiasi terhadap guru dari para siswa. Umumnya siswa mempersembahkan buket bunga atau coklat kepada Bapak/Ibu guru, sambil mengucapkan Selamat Hari Guru dengan senyum simpul berharap restu untuk meraih masa depan gemilang mewujudkan cita-cita. Para guru pun tampak berbunga-bunga hatinya dengan senyum manis dalam sepotong coklat.

Surat Keputusan Presiden Soeharto tentang penetapan HGN terispirasi dari lahirnya organisasi PGRI sebagai organ perjuangan di garda terdepan memerdekakan anak bangsa dari kebodohan dan kemiskinan. Sebagai organisasi yang dititahkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui jalur pendidikan, para guru mendidik tidak mendadak, tetapi melalui proses terus-menerus berkelanjutan dan konsiten mendidik dan mengajar. Hal itu dapat dicermati dari proses kelahiran PGRI.

Secara historis, PGRI bermula dari berdirinya Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada 1912 yang beranggotakan guru bantu,guru desa, Kepala Sekolah dan Penilik Sekolah. Pada 1932, PGHB berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) dan aktivitasnya dibatasi saat penjajahan Jepang karena banyak sekolah yang ditutup. Melalui Konggres Guru pada 24-25 November 1945 di Surakarta PGI berubah menjadi PGRI, persis 100 hari setelah Kemerdekaan Republik Indonesia.

Boleh jadi Program 100 hari masa pemerintahan baru terinspirasi dari sini, mengambil api semangat kaum guru mengisi Kemerdekaan sebagaimana hasil Kongres Guru di Surakarta itu dengan tiga tujuan PGRI (1) mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia; (2) mempertinggi tingkat Pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan; dan (3) membela hak dan nasib buruh umumnya, khususnya pada guru.

Dari tujuan itu, guru dalam wadah PGRI berada di garda depan dalam mempertahankan kemerdekaan dan menyempurnakan dengan kerja-kerja pendidikan melalui edukasi mempertajam jangkauan kognitif, afektif, dan psikomotor untuk melahirkan anak bangsa yang berotak cemerlang, berhati berlian, dan cerdas terampil secara motorik.

Dalam konteks ini, tugas guru mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Bersamaan dengan itu, guru terus-menerus mengisi dan menyepuh diri belajar sepanjang hayat untuk menjadi pelayan dan menghamba kepada sang anak mengikuti elan nafas zaman sesuai dengan kodrat anak.

Kini setelah PGRI memasuki usia 79 tahun dan HGN ke-30, hak dan nasib guru belum banyak berubah walaupun banyak prestasi yang ditunjukkan para guru. Prestasi itu antara lain melaksanakan Program Pemerintah secara berjenjang dari pusat sampai daerah hingga ke rumah-rumah siswa melalui home visit mengantisipasi terjadinya gelombang putus sekolah.

Selain itu, guru juga telah banyak melahirkan pemimpin, senator, legislator, dokter, insinyur, wirausaha, birokrat, pilot, atlet, polisi, tentara dan sejumlah profesi mentereng lainnya. Oleh karena itu, guru juga perlu diperhatikan kesejahteraannya secara lahir dan batin agar tenang dan nyaman dalam membangun jiwa bangsa melalui anak didiknya.

Janji Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti yang akan meningkatkan kesejahteraan guru ditunggu lebih dari 1,7 juta guru yang belum tersertifikasi. Dalam pidato sambutan tertulis HGN 2024, ia mengatakan, “Kementerian berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi baik guru ASN PNS dan PPPK maupun non-ASN. Pada 2025 akan ada 606 ribu lebih guru yang mendapatkan tunjangan sertifikasi”, kata Abdul Mu’ti dalam sambutan tertulisnya. 

Abdul Mu’ti juga menjamin keamanan para guru agar dapat bekerja dengan tenang dan terbebas dari segala bentuk intimidasi dan tindak kekerasan oleh siapa pun. Jaminan itu dalam rangka memberikan perlindungan kepada guru.

“Kemendikdasmen akan menadatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat kesepakatan agar masalah-masalah kekerasan dalam Pendidikan diselesaikan secara damai dan kelkeluargaan atau restorative justice sehingga gurutidak menjadi terpidana,” kata Abdul Mu’ti sebelum mengakhiri sambutannya.

 Jaminan itu tampaknya merespon peristiwa yang dialami para guru di berbagai daerah yang mendapat perlakuan yang kurang humanis. Tidak pada tempatnya menelanjangi guru dengan kata-kata yang merendahkan di hadapan para murid-muridnya. Guru itu juga manusia, punya perasaan betapa pedihnya hati tersayat dipermalukan di media sosial. Suasana hati yang tidak tenang akan memengaruhi fungsi guru sebagai pendidik dan pengajar.

Selain itu, para guru juga dikabarkan  banyak berutang dan menjadi korban pinjaman on line yang membuat fokusnya buyar mengedukasi. Namun demikian, banyak pula guru dengan kesadaran diri meningkatkan kualifikasi Pendidikan, setelah tamat ijazahnya seolah tak berguna. Penyesuaian ijazah dan pangkat terbentur aturan dan terkesan birokratis kurang substantif. Tidak dengan sendirinya, gaji mereka naik seiring dengan capaian kualifikasi Pendidikan. Tampaknya, hal ini mendesak diatur secara nasional dengan regulasi yang memuliakan dan memartabatkan guru. Guru mulia jaya berkarya, guru hebat Indonesia kuat.

Mencermati sejarah kelahiran HGN melalui proses panjang sejak 1912 ketika negeri ini dalam kuasa penjajahan Belanda, jelaslah bahwa peran guru dalam memerdekakan Indonesia sungguhlah besar. Saat itu, para guru telah berimajinasi tentang kemerdekaan Indonesia di tengah segala keterbatasan tetapi dengan semangat literasi yang tak tertandingi.

Ki Hadjar Dewantara, pada 1913 melaui Surat Kabar De Expres (13/7/1913) menulis artikel berjudul, All Iks een Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda). Artikel itu mengutuk Belanda merayakan 100 tahun Kemerdekaannya dari Prancis di tanah jajahan (Indonesia) yang membuat Belanda naik pitam. Akibatnya, Ki Hadjar Dewantara diasingkan ke Belanda bersama dua sahabatnya yang disebut tiga serangkai ; Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.

Semangat itu kini tampaknya perlu terus digemakan dan diwariskan agar tidak semakin luntur di tengah cobaan dan godaan materialistis, hedonis, pragmatis. Para guru bangsa yang telah menuliskan jejak sejarah perlu diacu para guru kini dengan memegang teguh integritas menjaga Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.

Tantangan untuk merawat empat pilar kebangsaan itu tidaklah mudah di tengah-tengah robohnya langit akhlak, sebagaimana dipuisikan oleh Taufiq Ismail. Namun, guru tidak boleh menyerah menghadapi tantangan yang berpeluang menjadikan dirinya sebagai pahlawan sejati bagi bangsanya. Inilah renungan sekaligus refleksi Hari Guru Nasional 2024 yang ditandai dengan menyematkan Bulan Guru Nasional sepanjang November. Hidup Guru! [T]

BACA artikel lain dari penulisNYOMAN TINGKAT

Refleksi Hari Guru Nasional 2023: Karmayoga Seorang Guru
Mendayung di antara Dua Karang: Sebuah Refleksi HUT PGRI dan Hari Guru Nasional 2023
Momen-Momen Bahagia Guru di Hari Guru
Peringatan Hari Guru: Nasib Pendidik Bahasa Bali “Gelimbang-Gelimbeng” Tak Menentu
Tantangan Guru sebagai “Generator” dan Penggerak Literasi pada Era Industri 4.0 | Catatan Hari Guru
Nasib Bangsa di Tangan Orang “Nomor Sekian” – Catatan Tercecer dari Hari Guru
Tags: guruHari GuruHari Guru NasionalPendidikansekolah
Previous Post

Dongeng | Anak Kecil dan Pohon Pemali

Next Post

ASMR: Hiburan, Manipulasi, dan Refleksi atas Kehidupan Modern

I Nyoman Tingkat

I Nyoman Tingkat

Kepala SMA Negeri 2 Kuta Selatan, Bali

Next Post
Refleksi Semangat Juang Bung Tomo dan Kepemimpinan Masa Kini

ASMR: Hiburan, Manipulasi, dan Refleksi atas Kehidupan Modern

Please login to join discussion

ADVERTISEMENT

POPULER

  • Covid-19 dalam Alam Pikir Religi Nusantara – Catatan Harian Sugi Lanus

    Sang Hyang Eta-Eto: Memahami Kalender Hindu Bali & Baik-Buruk Hari dengan Rumusan ‘Lanus’

    23 shares
    Share 23 Tweet 0
  • Sederhana, Haru dan Bahagia di SMPN 2 Sawan: Pelepasan Siswa, Guru Purnabakti dan Pindah Tugas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Lahir dan Pantangan Makanannya dalam Lontar Pawetuan Jadma Ala Ayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kabut Membawa Kenikmatan | Cerpen Ni Made Royani

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Sumbangan Ketut Bimbo pada Bahasa Bali | Ada 19 Paribasa Bali dalam Album “Mebalih Wayang”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

KRITIK & OPINI

  • All
  • Kritik & Opini
  • Esai
  • Opini
  • Ulas Buku
  • Ulas Film
  • Ulas Rupa
  • Ulas Pentas
  • Kritik Sastra
  • Kritik Seni
  • Bahasa
  • Ulas Musik

Wayang Kulit Style Bebadungan, Dari Gaya Hingga Gema

by I Gusti Made Darma Putra
June 7, 2025
0
Ketiadaan Wayang Legendaris di Pesta Kesenian Bali: Sebuah Kekosongan dalam Pelestarian Budaya

JIKA kita hendak menelusuri jejak wayang kulit style Bebadungan, maka langkah pertama yang perlu ditempuh bukanlah dengan menanyakan kapan pertama...

Read more

Efek Peran Ganda Pemimpin Adat di Baduy

by Asep Kurnia
June 7, 2025
0
Tugas Etnis Baduy: “Ngasuh Ratu Ngayak Menak”

PENJELASAN serta uraian yang penulis paparkan di beberapa tulisan terdahulu cukup untuk menarik beberapa kesimpulan bahwa sebenarnya di kesukuan Baduy...

Read more

Menguatkan Spiritualitas dan Kesadaran Budaya melalui Tumpek Krulut

by I Wayan Yudana
June 7, 2025
0
Tumpek Landep dan Ketajaman Pikiran

TUMPEK Klurut, sebagai salah satu rahina suci dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki makna yang sangat mendalam dalam memperkuat...

Read more
Selengkapnya

BERITA

  • All
  • Berita
  • Ekonomi
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Budaya
  • Hiburan
  • Politik
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Pertanian
  • Lingkungan
  • Liputan Khusus
Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

Gede Anta Wakili Indonesia dalam “International Visitor Leadership Program” di AS

June 5, 2025
Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

Perpres 61 Tahun 2025 Keluar, STAHN Mpu Kuturan Sah Naik Status jadi Institut

May 29, 2025
 Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

Haul Buya Syafii Maarif : Kelas Reading Buya Syafii Gelar Malam Puisi dan Diskusi Publik

May 27, 2025
911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

911—Nomor Cantik, Semoga Nomor Keberuntungan Buleleng di Porprov Bali 2025

May 21, 2025
Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Inilah Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

May 17, 2025
Selengkapnya

FEATURE

  • All
  • Feature
  • Khas
  • Tualang
  • Persona
  • Historia
  • Milenial
  • Kuliner
  • Pop
  • Gaya
  • Pameran
  • Panggung
Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Cerita Keberlanjutan dan Zero Waste dari Bali Sustainable Seafood dan Talasi di Ubud Food Festival 2025

AWALNYA, niat saya datang ke Ubud Food Festival 2025 sederhana saja, yaitu bertemu teman-teman lama yangsaya tahu akan ada di...

by Julio Saputra
June 7, 2025
Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025
Panggung

Abraham dan Cerita Sebotol Lion Brewery di Ubud Food Festival 2025

IA bukan Abraham Lincoln, tapi Abraham dari Lionbrew. Bedanya, yang ini tak memberi pidato, tapi sloki bir. Dan panggungnya bukan...

by Dede Putra Wiguna
June 6, 2025
Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali
Khas

Buku “Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali” Memperkaya Perspektif Kajian Sastra di Bali

BUKU Identitas Lintas Budaya: Jejak Jepang dalam Teks Sastrawan Bali karya Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Litt., memperkaya perspektif kajian sastra,...

by tatkala
June 5, 2025
Selengkapnya

FIKSI

  • All
  • Fiksi
  • Cerpen
  • Puisi
  • Dongeng
Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

Gunung Laut dan Rindu yang Mengalir | Cerpen Lanang Taji

June 7, 2025
Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

Puisi-puisi Emi Suy | Merdeka Sunyi

June 7, 2025
Kampusku Sarang Hantu [1]: Ruang Kuliah 13 yang Mencekam

Kampusku Sarang Hantu [18]: Bau Gosong di “Pantry” Fakultas

June 5, 2025
Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

Lengkingan Gagak Hitam | Cerpen Mas Ruscitadewi

May 31, 2025
Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

Puisi-puisi Eddy Pranata PNP | Stasiun, Lorong, Diam

May 31, 2025
Selengkapnya

LIPUTAN KHUSUS

  • All
  • Liputan Khusus
Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan
Liputan Khusus

Kontak Sosial Singaraja-Lombok: Dari Perdagangan, Perkawinan hingga Pendidikan

SEBAGAIMANA Banyuwangi di Pulau Jawa, secara geografis, letak Pulau Lombok juga cukup dekat dengan Pulau Bali, sehingga memungkinkan penduduk kedua...

by Jaswanto
February 28, 2025
Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan
Liputan Khusus

Kisah Pilu Sekaa Gong Wanita Baturiti-Kerambitan: Jawara Tabanan Tapi Jatah PKB Digugurkan

SUNGGUH kasihan. Sekelompok remaja putri dari Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan—yang tergabung dalam  Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi—harus...

by Made Adnyana Ole
February 13, 2025
Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti
Liputan Khusus

Relasi Buleleng-Banyuwangi: Tak Putus-putus, Dulu, Kini, dan Nanti

BULELENG-BANYUWANGI, sebagaimana umum diketahui, memiliki hubungan yang dekat-erat meski sepertinya lebih banyak terjadi secara alami, begitu saja, dinamis, tak tertulis,...

by Jaswanto
February 10, 2025
Selengkapnya

ENGLISH COLUMN

  • All
  • Essay
  • Fiction
  • Poetry
  • Features
Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

Poems by Dian Purnama Dewi | On The Day When I Was Born

March 8, 2025
Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

Poem by Kadek Sonia Piscayanti | A Cursed Poet

November 30, 2024
The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

The Singaraja Literary Festival wakes Bali up with a roar

September 10, 2024
The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

The Strength of Women – Inspiring Encounters in Indonesia

July 21, 2024
Bali, the Island of the Gods

Bali, the Island of the Gods

May 19, 2024

TATKALA.CO adalah media umum yang dengan segala upaya memberi perhatian lebih besar kepada seni, budaya, dan kreativitas manusia dalam mengelola kehidupan di tengah-tengah alam yang begitu raya

  • Penulis
  • Tentang & Redaksi
  • Kirim Naskah
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Desclaimer

Copyright © 2016-2024, tatkala.co

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Feature
    • Khas
    • Tualang
    • Persona
    • Historia
    • Milenial
    • Kuliner
    • Pop
    • Gaya
    • Pameran
    • Panggung
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pemerintahan
    • Budaya
    • Hiburan
    • Politik
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Liputan Khusus
  • Kritik & Opini
    • Esai
    • Opini
    • Ulas Buku
    • Ulas Film
    • Ulas Rupa
    • Ulas Pentas
    • Kritik Sastra
    • Kritik Seni
    • Bahasa
    • Ulas Musik
  • Fiksi
    • Cerpen
    • Puisi
    • Dongeng
  • English Column
    • Essay
    • Fiction
    • Poetry
    • Features
  • Penulis

Copyright © 2016-2024, tatkala.co