Mendayung di antara Dua Karang: Sebuah Refleksi HUT PGRI dan Hari Guru Nasional 2023

TULISAN INI muncul diawali kegelisahan ketika oknum “guru itu” menjadi objek pengadilan medsos dengan kata-kata hujatan yang vulgar. Lalu apakah hujatan vulgar itu berhubungan dengan situasi, sifat, emosi kolektif masyarakat Bali? Atau apakah berhubungan dengan krisis dan situasi sosial masyarakat Bali?—jika meminjam istilah yang dimunculkan Anak Agung Paramita dalam Buku “Wajah Tuhan dan Sifat Pemuja”. … Continue reading Mendayung di antara Dua Karang: Sebuah Refleksi HUT PGRI dan Hari Guru Nasional 2023